BAB 4 | DEMI 2 MILIAR

Semua wanita yang mengantre ditolak Mauren, istri dari Daren dan ibu dari Zander. Cucunya, Beby Zee, menolak menyu-su pada mereka semua. Akhirnya, setelah cukup lama menunggu, giliran Sahira tiba.

Mauren agak ragu melihat Sahira. Penampilannya sederhana dan ia terlihat belum berpengalaman mengurus bayi. Tiba-tiba, bayi Sahira menangis, membuat Beby Zee yang digendong Mauren ikut menangis, seolah saling menyapa.

Mauren yang mengira cucunya lapar, menyuruh Sahira mencoba menyu-sui sebentar.

Ajaibnya, Beby Zee langsung diam dan sangat rakus meminum ASI Sahira. Air mata Sahira jatuh, teringat pada bayi laki-lakinya yang telah meninggal. Mauren, yang kini menggendong bayi Sahira, ia bertanya apa yang membuat Sahira menangis.

Sahira menjawab dengan jujur, "Saya senang karena sudah lama asi kiri saya tidak tersalurkan, Nyonya. Tapi sekarang ada bayi yang bisa menyalurkannya."

Mauren meneteskan air mata, merasa iba. Ia teringat pada menantunya, Balchia, seorang model papan atas, yang tidak memiliki ASI. Sahira pun bertanya ke mana menantunya.

"Balchia sedang ada pemotretan," jawab Mauren.

Dalam hati, Sahira merasa menantu Mauren itu agak jahat karena anaknya masih bayi, tapi sudah kembali bekerja. Baginya, itu berarti Balchia lebih mementingkan pekerjaan daripada anaknya sendiri.

Melihat cucunya senang menyu-su pada Sahira, Mauren berniat meloloskan Sahira menjadi ibu susu. Tapi, tiba-tiba datang asisten Hansel, menyuruh Sahira masuk ke ruangan tuan besar untuk diseleksi lebih lanjut.

Sahira agak ragu dan takut, tapi Mauren berusaha membujuknya, "Tenang saja, Nak. Kau hanya perlu menjaga sikap di depan suami dan anak saya."

Sahira menitipkan bayi girl-nya ke pembantu sebelum mengikuti langkah Hansel. Mauren melirik bayi Sahira dan merasa bayi itu agak mirip dengan cucunya. "Apa perasaanku saja?" pikir Mauren lalu mengajak kedua bayi girl dan bayi Zee bermain.

Kini, Sahira berdiri di depan pintu ruang kerja Daren, lalu masuk bersama Hansel. Sahira berjalan dengan menundukkan kepala. Ia tak berani menatap dua pria yang ada di depannya. Wajah mereka hampir mirip. Namanya juga anak dan bapak. Aura mereka juga sama-sama dingin.

"Ya Allah, padahal cuma mau diseleksi tapi rasanya kayak diperhatiin malaikat maut. Selamatkan hamba... Tuhan."

Sahira gugup, perasaannya campur aduk. Daren terus melihat Sahira, sementara Zander yang duduk di sebelahnya tampak belum mengangkat wajahnya. Daren mengajukan pertanyaan-pertanyaan mudah soal mengurus bayi, sementara Zander sibuk menatap satu per satu foto para wanita yang mengantre tadi.

Hingga tatapannya terpaku pada foto wanita yang membuatnya langsung berdiri. Hal itu membuat Sahira, Daren, dan Hansel terkejut. Sahira mengira Zander akan menolaknya, tapi ternyata ia diterima begitu saja.

"Kau lolos!"

Dua kata itu membuat Daren melongo. Ia tahu betul sifat Zander yang tak mudah menerima wanita. Ia bingung kenapa Zander tiba-tiba menerima Sahira. Apa ada alasan lain dari penerimaannya?

“Sebentar! Jangan pergi dulu!” Zander tiba-tiba menahan Sahira sebelum keluar bersama Hansel.

“Ada apa, Zan?” tanya Daren mengerutkan dahi.

“Kau masih punya suami?!”

Lagi, Daren melongo mendengar pertanyaan yang meluncur dari mulut putranya itu. Terutama Sahira sedikit terkejut dan mulai tidak nyaman.

“Ah... keluarlah, lupakan saja itu.” Zander duduk lalu berbalik membelakangi Sahira yang akhirnya keluar dari sana.

“Zan, kau kenapa?” tanya Daren bingung melihat wajah Zander yang tiba-tiba merah. “Kau marah? Atau punya dendam padanya? Atau kau sakit?” tanya Daren lagi.

Zander berdiri, “A-aku baik-baik saja.” Lalu, Zander pergi meninggalkan Ayahnya yang kebingungan.

“Sial... sial... sudah lama aku mencarinya, sekarang dia sendiri yang datang kepadaku. Apa ini takdir?” gumam Zander berdiri di dekat pagar lantai dua sambil melirik ke arah Sahira yang bicara pada Mauren.

Merasa seseorang memperhatikannya, Sahira pun mendongak ke atas dan terkejut melihat Zander di sana melemparkan senyum misterius ke arahnya.

Tubuh Sahira bergidik ngeri, merasa Zander pria yang aneh dan harus diwaspadai. “Baiklah, demi 2 miliar dan bayiku, aku harus bekerja lebih keras dan tidak boleh cari masalah di sini,” batin Sahira melirik ke atas tapi Zander sudah tidak ada di tempatnya berdiri.

“Sahira, kemari ikut saya, akan saya bawa kau ke kamarmu,” ajak Mauren.

“Eh, tidak perlu, Nyonya. Saya bisa pergi sendiri ke sana,” tolak Sahira tak enak hati merepotkan Nenek Beby Zee yang baik itu.

“Tidak usah malu-malu, Sahira. Anggap saja rumah sendiri. Hahahaha...” canda Mauren memukul pelan lengan Sahira, tapi pukulannya masih terasa sakit. Namanya juga istri Mafia, tenaganya tidak seperti wanita biasa di luar sana.

“Ba-baiklah kalau Nyonya memaksa,” ucap Sahira patuh saja.

“Haha... kau ini kaku banget sih, santai saja, oke?”

Sahira mengangguk dan tersenyum sedikit, lalu mengikuti Mauren sambil menggendong bayinya sendiri. Padahal Sahira masih mau melihat beby Zee, tapi Mauren sudah menyuruh pembantu menidurkan baby Zee yang mulai mengantuk.

Di tempat lain, Balchia di markasnya marah-marah lagi karena anak buahnya belum menemukan Sahira juga.

“Arghhh bodoh, gob'lok! Kalian bisa kerja nggak sih?! Sudah dikasih gaji gede, tapi cuma nyaris perempuan sialan itu kalian masih nggak becus?” cerocos Balchia menunjuk satu demi satu anak buahnya yang terus menundukkan kepala ketakutan. Pasalnya pistol yang dipakai menunjuk adalah pistol mematikan yang telah membunuh Julian. Mereka tak mau bernasib sama seperti Julian.

Tiba-tiba, perhatian Balchia teralihkan berkat pesan dari Mauren jika beby Zee sudah punya Ibu Susu.

“Baguslah, bayi cengeng itu bisa diam juga. Tapi siapa wanita yang lolos menjadi Ibu susu anakku?” pikirnya kemudian menyuruh anak buahnya menyiapkan mobil karena sekarang juga Balchia pulang ke rumah.

Kini, di kamar Sahira, wanita cantik itu tengah melipat baju yang diberikan oleh asisten Hansel. Lalu tiba-tiba Bayi girlnya menangis, menginginkan ASI ibunya.

Sahira pun menanggalkan sedikit bajunya. Bayinya langsung saja menyambar pu-ting merah Sahira membuat Sahira mendadak mengeluarkan desahan centilnya.

“Auw... sakit... sayang...”

Diam-diam, seseorang berdiri di depan pintu kamar Sahira. Anehnya, desahan Sahira barusan membuatnya teran-sang. Ia memang mandul, tetapi bukan impoten. Ia masih bisa bergairah, tetapi hanya pada wanita tertentu.

Tok Tok Tok ...

Tiga ketukan itu, seketika membuat Sahira beranjak.

“Si-siapa?”

Episodes
1 BAB 1 | TIDAK SELAMAT
2 BAB 2 | BAYI TABUNG
3 BAB 3 | MENGGODA TUAN RUMAH
4 BAB 4 | DEMI 2 MILIAR
5 BAB 5 | HARUS JAUH-JAUH
6 BAB 6 | SAMPAI TENGAH MALAM
7 BAB 7 | BERBAHAYA
8 BAB 8 | MULAI MANJA
9 BAB 9 | JANDA ANAK SATU
10 BAB 10 | BAUNYA NGGAK ENAK
11 BAB 11 | HANYA UNTUK SAHIRA
12 BAB 12 Rencana Menikah Lagi
13 BAB 13 Masa Lalu Zander
14 BAB 14 Aku Merindukannya!
15 BAB 15 Masih Mencintai
16 BAB 16 Memang Tidak Berguna
17 BAB 17 #Peluang Baru
18 BAB 18 Ini Bukan Salahnya
19 BAB 19 Lupakan Aku
20 BAB 20 Ada Aku Di Sini
21 BAB 21 #Mayat Dalam Koper
22 BAB 22 #Salah Kirim
23 BAB 23 #Jangan Ceraikan Aku
24 BAB 24 #Terbongkar
25 BAB 25 #Terbongkar ll
26 BAB 26 #Harus Jadi Milikku
27 BAB 27 #Aku Duda, Kau Janda
28 BAB 28 #Rumah Lama Sahira
29 BAB 29 #Harus Hamil Anakku
30 BAB 30 #Lamaran Pernikahan
31 BAB 31 #Memohon Kesempatan
32 BAB 32 #Dendam Sahira
33 BAB 33 #Lucu dan Baik
34 BAB 34 #Celem Kaya Gocilla
35 BAB 35 #Kesukaan Zander
36 BAB 36 #Lebih Baik Dari Rames
37 BAB 37 #Calon Istriku
38 BAB 38 #Masih Perawan?
39 BAB 39 #Rencana Pindah Rumah
40 BAB 40 #Pergi Dari Rumah
41 BAB 41 #Sudah Meninggal
42 BAB 42 #Malu-Malu Kucing
43 BAB 43 #Tunggu, Aku Cuma Bercanda!
44 BAB 44 #Kecurigaan Sahira
45 BAB 45 #Gatal-Gatal
46 BAB 46 #Bukan Wanita Lemah
47 BAB 47 #Masuk Jebakan Zander
48 BAB 48 #Denda Seratus Juta
49 BAB 49 #Mama...
50 BAB 50 #Masih Hidup
51 BAB 51 #SAAAHHHHHH!!
52 BAB 52 #TERGILA-GILA
53 BAB 53 TAKUT MALAM PERTAMA
54 BAB 54 Lebih Perkasa Dari Rames
55 BAB 55 Bertemu Ibu Sahira
56 BAB 56 Kejutan Untuk Sahira
57 BAB 57 Tidak Seperti Dulu Lagi
58 BAB 58 Di Kejar Penguntit
59 BAB 59 Sahira vs Mantan Suami
60 BAB 60 Punya Hubungan
61 Bab 61. GARA-GARA AKU
62 BAB 62. MAAFKAN IBU, NAK
63 BAB 63. Mau Apa, Sayangku?
64 BAB 64. Tolong Sayang
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 1 | TIDAK SELAMAT
2
BAB 2 | BAYI TABUNG
3
BAB 3 | MENGGODA TUAN RUMAH
4
BAB 4 | DEMI 2 MILIAR
5
BAB 5 | HARUS JAUH-JAUH
6
BAB 6 | SAMPAI TENGAH MALAM
7
BAB 7 | BERBAHAYA
8
BAB 8 | MULAI MANJA
9
BAB 9 | JANDA ANAK SATU
10
BAB 10 | BAUNYA NGGAK ENAK
11
BAB 11 | HANYA UNTUK SAHIRA
12
BAB 12 Rencana Menikah Lagi
13
BAB 13 Masa Lalu Zander
14
BAB 14 Aku Merindukannya!
15
BAB 15 Masih Mencintai
16
BAB 16 Memang Tidak Berguna
17
BAB 17 #Peluang Baru
18
BAB 18 Ini Bukan Salahnya
19
BAB 19 Lupakan Aku
20
BAB 20 Ada Aku Di Sini
21
BAB 21 #Mayat Dalam Koper
22
BAB 22 #Salah Kirim
23
BAB 23 #Jangan Ceraikan Aku
24
BAB 24 #Terbongkar
25
BAB 25 #Terbongkar ll
26
BAB 26 #Harus Jadi Milikku
27
BAB 27 #Aku Duda, Kau Janda
28
BAB 28 #Rumah Lama Sahira
29
BAB 29 #Harus Hamil Anakku
30
BAB 30 #Lamaran Pernikahan
31
BAB 31 #Memohon Kesempatan
32
BAB 32 #Dendam Sahira
33
BAB 33 #Lucu dan Baik
34
BAB 34 #Celem Kaya Gocilla
35
BAB 35 #Kesukaan Zander
36
BAB 36 #Lebih Baik Dari Rames
37
BAB 37 #Calon Istriku
38
BAB 38 #Masih Perawan?
39
BAB 39 #Rencana Pindah Rumah
40
BAB 40 #Pergi Dari Rumah
41
BAB 41 #Sudah Meninggal
42
BAB 42 #Malu-Malu Kucing
43
BAB 43 #Tunggu, Aku Cuma Bercanda!
44
BAB 44 #Kecurigaan Sahira
45
BAB 45 #Gatal-Gatal
46
BAB 46 #Bukan Wanita Lemah
47
BAB 47 #Masuk Jebakan Zander
48
BAB 48 #Denda Seratus Juta
49
BAB 49 #Mama...
50
BAB 50 #Masih Hidup
51
BAB 51 #SAAAHHHHHH!!
52
BAB 52 #TERGILA-GILA
53
BAB 53 TAKUT MALAM PERTAMA
54
BAB 54 Lebih Perkasa Dari Rames
55
BAB 55 Bertemu Ibu Sahira
56
BAB 56 Kejutan Untuk Sahira
57
BAB 57 Tidak Seperti Dulu Lagi
58
BAB 58 Di Kejar Penguntit
59
BAB 59 Sahira vs Mantan Suami
60
BAB 60 Punya Hubungan
61
Bab 61. GARA-GARA AKU
62
BAB 62. MAAFKAN IBU, NAK
63
BAB 63. Mau Apa, Sayangku?
64
BAB 64. Tolong Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!