Mencari tahu

Setelah berbicara dan memberi semangat kepada para warga Nindy dan teman-temannya menuju poskonya karena ada yang harus mereka bicarakan.

"Kita harus mulai mencari tahu virus apa yang sudah menyerang para warga" ucap Nindy langsung

"Menurut hasil yang kamu lihat tadi seperti apa ciri-ciri tersebut" tanya Rafael

"Aku juga tidak yakin tapi yang aku lihat tadi warga yang terkena virus ini gejala nya seperti nyeri dikepala,radang tenggorokan yang dengan cepat berkembang menjadi pendarahan didalam maupun diluar" jelas Nindy

"Kamu sangat cocok menjadi seorang dokter nin kenapa tidak menjadi dokter saja?" Tanya Rafael

"Cita-cita aku dulu memang ingin menjadi dokter tapi ya seperti yang kalian tau tidak ada dukungan sama sekali dari keluarga" ucap Nindy sambil tersenyum getir

"Teruslah semangat aku yakin kamu pasti bisa nin mewujudkan mimpimu" ucap Rafael dan diangguki yang lain

"Baiklah nanti malam kita akan mengecek lagi kondisi para warga dan juga tolong cek obat-obatan nya apa cocok atau tidak segeralah melapor" ucap Rafael

"Siap dok" jawab Mereka serempak

Mereka mulai kembali menuju pos masing-masing untuk beristirahat. Hari ini cukup melelahkan.

"Nin lo mau mulai semuanya darimana"? Tanya Vero

Nindy menghela nafas panjang entahlah dirinya juga bingung akan memulai darimana.

"Entahlah ver gue juga bingung mau mulai semua ini darimana" ucap Nindy lesu

"Kenapa lo gak ambil kuliah lagi aja disini buat nerusin impian lo jadi dokter spesialis penyakit dalam"? Tanya sesil teman Nindy

"Gue juga sempat berpikir seperti itu tapi gue bingung mau ngambil kuliah dimana" ucap Nindy

"Bentar deh gue kemarin lihat brosur di internet katanya ada salah satu universitas yang membuka jalur beasiswa bagi mahasiswa/siswi yang berprestasi" ucap Vero semangat

"Lo serius? Dimana? Lihat dong" ucap Nindy juga tak kalah semangat

"Bentar ya gue cek dulu ini" ucap Vero sambil mengecek sosial media nya

"Nah ini tempat nya itu dikorea nin" ucap Vero

"Korea" beo Nindy

"Iya dikorea tepatnya itu diseoul nama universitas nya Seoul National University" ucap Vero

"Disini tertera jika mereka mencari mahasiswa/siswi lewat jalur beasiswa itu selama 3 bulan dan nanti akan diseleksi" ucap Vero lagi

"Udah coba aja nin siapa tau lo beruntung" ucap sesil dan diangguki oleh Vero

"Boleh deh kasih tautan nya ke gue,gue mu daftar" ucap Nindy semangat

Seperti nya ini adalah awal dari kehidupan nya yang baru ia akan bersungguh-sungguh untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang dokter. Ia akan berjuang untuk hidupnya sendiri.

Selama ini Nindy memang ingin berkuliah dengan jurusan kedokteran tapi orang tua nya tidak setuju mereka mengatakan jika bekerja sebagai dokter itu tidak akan membuat hidup bahagia karna harus disibukkan dengan pasien dirumah sakit.

"Semangat pokoknya gue dukung lo terus dan gue juga akan ikutan ngambil beasiswa ini supaya bisa nemenin lo juga" ucap Vero

Nindy sangat bersyukur mempunyai teman seperti vero yang selalu ada disamping dirinya disaat senang maupun duka.

"Emang mama papa lo boleh" tanya Nindy

"Orang tua gue gak pernah ngelarang apapun itu yang terpenting anaknya Bahagia mereka cukup memberikan dukungan dan motivasi ke gue" jawab Vero

"Enak banget ya punya orang tua yang selalu ngedukung apapun pilihan anaknya" ucap Nindy sendu

"Udah lo gak usah khawatir gue bakal selalu dukung lo kok jadi jangan merasa sedih lagi oke" ucap Vero

"Iya udah jangan sedih gue juga bakal dukung kalian semoga nanti kalian terpilih yang masuk universitas diseoul" ucap sesil memberi semangat kepada teman baru nya itu

"Makasih ya sil" ucap Nindy sambil tersenyum

"Iya sama-sama yaudah kita coba kedapur umum yuk gue lapar" ucap sesil sambil terkekeh

"Ayok" jawab Vero dan Nindy serempak

Mereka mulai berjalan dan mencari letak dapur umum itu dimana. Ya maklum tempat ini sangat luas.

"Maaf pak kita mau nanya dapur umum dimana ya"? Tanya Nindy kepada salah satu anggota TNI

"Oh itu didepan belok kiri nona" jawab pria tersebut ramah

"Terimakasih" ucap Nindy

Mereka melangkah menuju dapur umum sambil sesekali mengamati dan melirik sekitar. Sungguh miris memang keadaan posko ini dimana-mana tenda terisi oleh warga yang terkena wabah penyakit tersebut.

"Permisi" ucap Nindy sopan

"Eh nona iya ada perlu apa"? Tanya seorang TNI

"Ah boleh kita pinjam dapur nya kita mau masak" ucap Nindy sopan sambil tersenyum

Bukannya menjawab pria tersebut terus memperhatikan wajah imut Nindy apalagi ketika Nindy tersenyum mata nya akan menghilang.

"Silahkan dipakai nona seharusnya nona tidak perlu memasak karena disini sudah ada bagian untuk memasak" ucap salah satu TNI yang ada disana

Temannya tadi pun tersadar dari lamunannya. Ia merasa malu karna ketahuan memandang wajah cantik Nindy.

"Tidak apa-apa kami memang sedang ingin memasak" jawab Vero

"Baiklah silahkan nona" ucap TNI tersebut

Mereka mulai melihat ada bahas masakan apa saja yang bisa mereka kelola. Ada ayam,daging, telur ikan udang dan banyak lagi.

"Gimana kalo kita masak saus udang pedas saja" usul Nindy

"Aku akan memasak sup daging" ucap Vero

"Sepertinya aku akan memasak tumis sawi saja hehehe" kekeh Sisil

"Oke baiklah kita mulai saja biar cepat selesai" ucap Nindy

Mereka bertiga mulai sibuk menyiapkan bahan masakan yang akan mereka masak. Mulai dari mengiris cabai,bawang,dan lainnya. Mereka yang terlalu asik pun tak sadar jika sekarang mereka sedang diperhatikan oleh beberapa TNI yang memang ditugaskan dibagian dapur.

"Andaikan gue punya bini seperti mereka gue rasa gue bakal kenyang tiap hari" ucap salah satu TNI tersebut

"Lihatlah mereka sangat fokus memasak bahkan keringat didahi mereka menambah kesan yang buat mereka tambah cantik" ucap anggota lainnya yang mengagumi kecantikan mereka.

"Ekhm" dehem seseorang yang membuat para TNI terkejut dan langsung berdiri.

"Komandan" ucap Mereka serempak

"Sedang apa? Apa masakan nanti malam sudah siap?" Tanya Vito

"Lapor komandan dapur saat ini sedang digunakan oleh ketiga gadis relawan untuk memasak" ucap salah satu anggota TNI

"Memasak" beo Vito

"Iya komandan mereka tadi ingin memasak" ucap TNI tersebut

"Permisi" tatapan mereka beralih ke suara lembut yang sedang menyapa telinga mereka

Nindy berjalan menghampiri mereka bermaksud ingin menanyakan letak piring karena piring yang ada hanya sebagian.

"Hm maaf saya mau bertanya dimana letak piring yang lain"? Tanya Nindy

"Hm ada di rak belakang nona" jawab TNI tersebut

"Ah baiklah terimakasih" ucap Nindy sambil pergi kebelakang

"Wah kenapa dia sangat imut lihat lah pipi chubby nya ditambah tetesan keringat nya sungguh membuat ia terlihat semakin cantik" celoteh anggota TNI tersebut

Bukan hanya para anggota saja yang mengagumi kecantikan Nindy. Vero pun juga sama entah kenapa jantung nya selalu berdetak jika melihat Nindy.

"Ini tidak bagus untuk kesehatan jantung ah kenapa kau sangat imut nin" ucap Vero dalam hati

Terpopuler

Comments

dewi_nie

dewi_nie

aku kira Vero itu cewe "Veronika"GK taunya cowok..nama panjangnya Vero siapa Thor,Alvaro kah??

2025-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan baru
2 Papua
3 Mencari tahu
4 Suasana dipapua
5 Semakin banyak
6 Sampel
7 Hasil tes
8 Mulai bertindak
9 Bekerja sama
10 Bantuan
11 Semakin parah
12 Semangat
13 Lulus
14 Nindy hilang
15 Mencari nindy
16 Nindy ditemukan
17 Boleh aku memeluk?
18 Mencari tempat tinggal
19 Fitnah
20 Belanja
21 Kampus
22 Beli tanah
23 Salting
24 Rumit
25 Sibuk
26 Menyenangkan
27 Hampir selesai
28 Apakah benar?
29 Selamat
30 Informasi
31 Kejujuran
32 Tetaplah tersenyum
33 Kamu tahu?
34 Takut
35 Cemburu
36 Kemarahan mario
37 Menunggu waktu
38 Kebimbangan nindy
39 Mak lampir
40 Kepulangan nindy
41 Isi hati
42 Penyesalan
43 Jangan menangis
44 Refreshing
45 Wanita bodoh
46 Aku bahagia
47 Kamu tidak yakin?
48 Heni dipermalukan
49 Perjanjian
50 H-3 pernikahan
51 Air mata
52 Resepsi
53 Nyaman
54 Bulan madu
55 Ingin pulang
56 Senjata makan tuan
57 Amputasi
58 Selamat menikmati
59 Manjanya raja
60 Anak buaya
61 Pulang
62 Perkembangan restoran
63 Menikah?
64 Ulat bulu
65 Hamil
66 Posesif
67 Rencana emil
68 Pergi
69 Bertemu
70 Koas
71 Di asingkan
72 Kejutan
73 Ngidam menikah
74 Lebanon
75 Melepas rindu
76 Memburuk
77 Mommy jangan pergi!
78 Alesha Indy Brahmana
79 Mau?
80 Baik hati
81 Nasehat
82 Memaafkan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Kehidupan baru
2
Papua
3
Mencari tahu
4
Suasana dipapua
5
Semakin banyak
6
Sampel
7
Hasil tes
8
Mulai bertindak
9
Bekerja sama
10
Bantuan
11
Semakin parah
12
Semangat
13
Lulus
14
Nindy hilang
15
Mencari nindy
16
Nindy ditemukan
17
Boleh aku memeluk?
18
Mencari tempat tinggal
19
Fitnah
20
Belanja
21
Kampus
22
Beli tanah
23
Salting
24
Rumit
25
Sibuk
26
Menyenangkan
27
Hampir selesai
28
Apakah benar?
29
Selamat
30
Informasi
31
Kejujuran
32
Tetaplah tersenyum
33
Kamu tahu?
34
Takut
35
Cemburu
36
Kemarahan mario
37
Menunggu waktu
38
Kebimbangan nindy
39
Mak lampir
40
Kepulangan nindy
41
Isi hati
42
Penyesalan
43
Jangan menangis
44
Refreshing
45
Wanita bodoh
46
Aku bahagia
47
Kamu tidak yakin?
48
Heni dipermalukan
49
Perjanjian
50
H-3 pernikahan
51
Air mata
52
Resepsi
53
Nyaman
54
Bulan madu
55
Ingin pulang
56
Senjata makan tuan
57
Amputasi
58
Selamat menikmati
59
Manjanya raja
60
Anak buaya
61
Pulang
62
Perkembangan restoran
63
Menikah?
64
Ulat bulu
65
Hamil
66
Posesif
67
Rencana emil
68
Pergi
69
Bertemu
70
Koas
71
Di asingkan
72
Kejutan
73
Ngidam menikah
74
Lebanon
75
Melepas rindu
76
Memburuk
77
Mommy jangan pergi!
78
Alesha Indy Brahmana
79
Mau?
80
Baik hati
81
Nasehat
82
Memaafkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!