Semakin banyak

Setelah obrolan singkat tadi saat ini mereka semua langsung balik ke posko masing-masing. Suasana dingin membuat Nindy tidak tahan untuk berlama-lama diluar.

"Aduh dingin banget ga si disini" ucap Vero

"Iya duh gila ga kuat gue" timpal Ratih

"Yaudah ayok sekarang tidur jangan lupa baca doa!" Ucap Nindy

Mereka pun langsung terlelap menuju pulau kapuk. Jika bagi orang yang penakut suasana malam dipapua ini sangat menyeramkan. Sunyi! Hanya terdengar suara jangkrik dan katak yang saling bersahutan.

Sedangkan diposko para tentara mereka semua masih berjaga dan berpatroli untuk memastikan semua keadaan aman. Berada disekitar area konflik membuat mereka semua harus waspada. Selain waspada terhadap wabah penyakit yang menyerang warga, mereka juga harus waspada terhadap pasukan KKB.

\~

"Aduh mau pipis lagi" keluh Nindy yang terbangun karena sudah tidak tahan ingin segera buang air kecil

"Duh Vero nyenyak banget lagi, mana gue takut sebenarnya" ucap Nindy yang melihat Vero tidur dengan nyenyak

"Au ah bodo amat gue udah ga tahan" ucap Nindy lalu berjalan ke arah toilet yang sudah disediakan

Sunyi! Gelap! Itulah yang saat ini Nindy rasakan. Entah mengapa ia merasa merinding sendiri. Ia menepis perasaan takutnya yang ia pikirkan saat ini adalah membuang hajat nya.

SREK.. SREK!

Nindy mendengar suara orang seperti menginjak ranting. Nindy sudah pucat Pasih dengan tubuh yang bergetar ketakutan. Nindy membayangkan jika yang saat ini ada disekitarnya adalah pasukan KKB.

Nindy menarik napas dalam-dalam. Mencoba mengenyahkan rasa takut yang menyerang dirinya. Perlahan namun pasti Nindy membuka pintu toilet tersebut. Seketika itu juga ia melihat bayangan tinggi entah apa itu!

"Aaaaaak" teriak Nindy nyaring

Bahkan teriakan Nindy terdengar ditelinga para tentara yang sedang berjaga.

Bruk!

Nindy pingsan! Ia sudah tak kuat menahan rasa takut yang sejak tadi ia tahan.

Drap! Drap! Drap!

Suara langkah kaki terdengar menuju ke arah Nindy saat ini.

"Hei hei nin bangun" panggil vito

Yah! Orang yang ada disekitar toilet tadi adalah Vito. Ia juga sedang berjaga namun rasa ingin buang air kecilnya sudah tak dapat ditahan lagi. Alhasil dia pergi ketoilet namun saat sampai toilet ia melihat seseorang yang juga masuk ke toilet.

"Komandan" panggil salah satu anak buah nya yang baru sampai

"Tolong bawakan senter saya nona Nindy pingsan" ucap Vito

Vito langsung menggendong Nindy. Ia akan membawa Nindy keposko kesehatan. Kebetulan yang sedang berjaga saat ini adalah Rafael.

"Eh Nindy kenapa ini" tanya Rafael cemas

"Dia pingsan" jawab Vito

Vito membaringkan Nindy dibrankar. Ia segera mengolesi minyak kayu putih dihidung Nindy.

"Eughh" lenguh Nindy

Perlahan bola mata bulat itu terbuka sempurna. Dan ia melihat sekelilingnya yang saat ini berdiri beberapa anggota TNI dan juga Rafael.

"Kamu tidak apa-apa nin" tanya Rafael lembut

Entah mengapa Vito yang melihat itu seperti tidak senang.

"Ini minum dulu" titah Vito

Nindy menoleh dan terkejut saat melihat Vito. Vito tersenyum lembut melihat wajah Nindy yang seperti itu.

"Komandan juga ada disini"? Tanya Nindy

"Yap maaf jika tadi saya membuat kamu takut" ucap Vito menyampaikan maaf nya

"Jadi tadi komandan yang berada disekitar toilet? Ah! Saya kira itu pasukan KKB tau" ucap Nindy kesal sambil mengerucutkan bibirnya

Sial! Semua anggota menatap gemas kearah Nindy. Vito yang melihat itu pun mendadak kesal. Dia pun berdehem untuk menyadarkan anggotanya.

"Ehem!" Dehem Vito cukup keras

Anggota nya pun tersadar akan tingkah nya. Dan hanya bisa tersenyum kikuk.

"Maafkan saya tadi saya ingin buang air kecil tapi saat sampai saya malah melihat seseorang masuk makanya saya berjalan berkeliling terlebih dahulu" ucap Vito

"Nindyyyyyyyy" teriak Vero mengejutkan mereka semua

"Lo kemana aja sih hah! Kalo Lo ilang gimana hah! Ini juga kenapa lo tidur diatas brankar? Lo abis kenapa? Lo jangan bikin gue khawatir ya! Kalo mau kemana-mana itu bangunin gue tau ga Lo! Nanti kalo Lo diculik KKB gimana"? Cerocos Vero

Para anggota TNI yang ada disana pun melongo melihat tingkah Vero yang memarahi Nindy sudah seperti emak-emak yang memarahi anaknya.

"Gue tadi mau ketoilet gue mau banguni lo tapi tidur lo nyenyak banget yaudah ga jadi deh" jawab Nindy

"Ck! Mulai besok kalo Lo lapar atau Lo mau pipis lo banguni gue!" Ucap vero menggebu

"Iya iya udah ah lo ga malu apa dilihatin orang-orang" ucap Nindy

Seketika Vero tersadar jika saat ini bukan hanya ada dia dan Nindy saja. Ia menoleh ke kanan dan kiri lalu tersenyum kikuk.

Drap! Drap! Drap!

Suara langkah kaki terdengar ditelinga mereka semua.

"Lapor komandan saat ini korban wabah penyakit bertambah dan sekarang sudah dalam perjalanan" lapor anak buah Vito

Mereka semua yang mendengar itu pun terkejut. Nindy pun langsung melompat dari brankar yang mana membuat mereka semua terkejut.

"Cepat kita harus siapkan tempat dan pertolongan pertama" ucap Nindy lalu berlari keluar posko

"Astaga sifat bar-bar nya masih ga hilang" keluh vero

Mereka semua pun terkekeh. Mereka juga tidak menyangka jika Nindy gadis yang mereka anggap lemah lembut ternyata mempunyai sifat bar-bar.

Mereka serentak keluar dari posko kesehatan dan langsung menuju posko yang sekarang sudah disiapkan oleh para anggota TNI. Nindy sekarang juga menyiapkan berbagai obatan dan juga suntikan dibantu oleh para relawan lainnya.

Tak lama setelah itu mobil yang membawa para warga tersebut sampai. Para relawan langsung membantu menurunkan warga dan juga anak-anak.

Tangisan anak-anak terdengar pilu ditelinga mereka semua. Nindy tidak tega melihat itu semua. Ia akan mencari tau virus apa yang sudah menyerang para warga.

"Hei lihat kakak! Jangan menangis ya biar kakak obatin oke" ucap Nindy lembut pada anak laki-laki yang berusia sekitar 5 tahun

"Sekarang Kakak tanya bagian mana yang sakit?" Tanya Nindy

"Tenggorokan,badan semua sakit" ucap bocah tersebut

"Baiklah sini kakak obati ya" ucap Nindy

"Tidak! Itu sakit!" Jawab bocah tersebut

"Tenang aja ga sakit kok, nanti Kakak kasih kamu permen gimana"? Ucap Nindy dengan mengiming-imingi dengan permen

"Janji?" Tanya bocah tersebut

"Janji" jawab Nindy sambil tersenyum

Seketika bocah tersebut tertawa ngakak seakan tidak merasakan sakit ditubuhnya.

"Hei kamu kenapa?" Tanya Nindy kaget

"Hahahaha kenapa mata kakak hilang jika tertawa itu terlihat sangat lucu" ucap bocah tersebut masih terus cekikikan

"Yak! Kamu mengejek kakak hm" ucap Nindy pura-pura ngambek

"Eh eh dito hanya bercanda Kakak jangan cemberut seperti itu nanti Dito berikan permen bagaimana"? Ucap bocah tersebut yang membuat Nindy tertawa terbahak-bahak

Tawa Nindy yang kencang menarik perhatian orang-orang. Bahkan mereka itu terkekeh saat melihat Nindy tertawa. Dan benar matanya yang sipit akan semakin hilang jika tertawa.

"Apa kamu mempunyai permen juga"? Tanya Nindy terkekeh

"Tidak! Tapi nanti kan kakak akan memberikan aku permen maka aku akan memberikan kembali permen itu agar kakak tidak ngambek" jawab bocah tersebut

"Kamu tidak berbohong"? Tanya Nindy

"Tidak! Aku berjanji" ucap Dito sambil tersenyum

"Astaga! Nindy baru sehari kamu disini tapi kenapa selalu sukses membuat jantungku berdetak kencang seperti ini" ucap Vito dalam hati

Episodes
1 Kehidupan baru
2 Papua
3 Mencari tahu
4 Suasana dipapua
5 Semakin banyak
6 Sampel
7 Hasil tes
8 Mulai bertindak
9 Bekerja sama
10 Bantuan
11 Semakin parah
12 Semangat
13 Lulus
14 Nindy hilang
15 Mencari nindy
16 Nindy ditemukan
17 Boleh aku memeluk?
18 Mencari tempat tinggal
19 Fitnah
20 Belanja
21 Kampus
22 Beli tanah
23 Salting
24 Rumit
25 Sibuk
26 Menyenangkan
27 Hampir selesai
28 Apakah benar?
29 Selamat
30 Informasi
31 Kejujuran
32 Tetaplah tersenyum
33 Kamu tahu?
34 Takut
35 Cemburu
36 Kemarahan mario
37 Menunggu waktu
38 Kebimbangan nindy
39 Mak lampir
40 Kepulangan nindy
41 Isi hati
42 Penyesalan
43 Jangan menangis
44 Refreshing
45 Wanita bodoh
46 Aku bahagia
47 Kamu tidak yakin?
48 Heni dipermalukan
49 Perjanjian
50 H-3 pernikahan
51 Air mata
52 Resepsi
53 Nyaman
54 Bulan madu
55 Ingin pulang
56 Senjata makan tuan
57 Amputasi
58 Selamat menikmati
59 Manjanya raja
60 Anak buaya
61 Pulang
62 Perkembangan restoran
63 Menikah?
64 Ulat bulu
65 Hamil
66 Posesif
67 Rencana emil
68 Pergi
69 Bertemu
70 Koas
71 Di asingkan
72 Kejutan
73 Ngidam menikah
74 Lebanon
75 Melepas rindu
76 Memburuk
77 Mommy jangan pergi!
78 Alesha Indy Brahmana
79 Mau?
80 Baik hati
81 Nasehat
82 Memaafkan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Kehidupan baru
2
Papua
3
Mencari tahu
4
Suasana dipapua
5
Semakin banyak
6
Sampel
7
Hasil tes
8
Mulai bertindak
9
Bekerja sama
10
Bantuan
11
Semakin parah
12
Semangat
13
Lulus
14
Nindy hilang
15
Mencari nindy
16
Nindy ditemukan
17
Boleh aku memeluk?
18
Mencari tempat tinggal
19
Fitnah
20
Belanja
21
Kampus
22
Beli tanah
23
Salting
24
Rumit
25
Sibuk
26
Menyenangkan
27
Hampir selesai
28
Apakah benar?
29
Selamat
30
Informasi
31
Kejujuran
32
Tetaplah tersenyum
33
Kamu tahu?
34
Takut
35
Cemburu
36
Kemarahan mario
37
Menunggu waktu
38
Kebimbangan nindy
39
Mak lampir
40
Kepulangan nindy
41
Isi hati
42
Penyesalan
43
Jangan menangis
44
Refreshing
45
Wanita bodoh
46
Aku bahagia
47
Kamu tidak yakin?
48
Heni dipermalukan
49
Perjanjian
50
H-3 pernikahan
51
Air mata
52
Resepsi
53
Nyaman
54
Bulan madu
55
Ingin pulang
56
Senjata makan tuan
57
Amputasi
58
Selamat menikmati
59
Manjanya raja
60
Anak buaya
61
Pulang
62
Perkembangan restoran
63
Menikah?
64
Ulat bulu
65
Hamil
66
Posesif
67
Rencana emil
68
Pergi
69
Bertemu
70
Koas
71
Di asingkan
72
Kejutan
73
Ngidam menikah
74
Lebanon
75
Melepas rindu
76
Memburuk
77
Mommy jangan pergi!
78
Alesha Indy Brahmana
79
Mau?
80
Baik hati
81
Nasehat
82
Memaafkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!