Oke cuma berteman.
Seluruh penonton bertepuk tangan melihat duet antara kevin dan vira. Mereka benar-benar seperti seorang kekasih yang sedang di mabuk asmara. Tatapan kevin ke vira yang begitu dalam membuat jantung vira berdetak jauh lebih cepat.
"Cantik sekali dia, ingat vin hanya perintah jangan sampai jatuh cinta." batin kevin sambil menatap vira.
Vira menelan air liur nya secara perlahan, wajah kevin mengingatkan nya pada kakak nya vino yang menurut nya mendekati kata sempurna. Kevin menarik tubuh vira dan memeluk nya. "Jangan melihat ku seperti itu, aku tidak tahan melihat bibir mu." bisik kevin.
Vira langsung mendorong kevin dari tubuh nya dan pergi menjauh dari tempat itu.
"Maaf semua, seperti nya pacar saya sedang sedikit kurang enak badan, silahkan di lanjut acara menyanyi nya." ucap kevin dan langsung mengejar vira.
"Vira." teriak kevin.
Dengan malas vira menghentikan langkah nya dan berbalik badan.
"Pergi." ucap vira.
"Ada apa dengan mu." tanya kevin.
"Dengan ku, seharusnya aku yang bertanya ada apa dengan mu." tanya balik vira.
"Aku menyukai mu." jawab kevin.
"Bodoh." ujar vira.
"Maksudnya." tanya kevin.
"Kita baru dua kali bertemu dan kau secepat itu mengatakan perasaan mu. Kau kira aku percaya." jawab vira.
"Tapi aku serius, bukannya cinta tidak bisa di prediksi kedatangan nya." ujar kevin.
"Serah, aku tak peduli." ucap vira dan kembali berjalan.
"Jika begitu, jadilah sahabat ku." teriak kevin.
"Tidak." jawab vira.
"Jika tidak aku akan terus mengejar mu hingga kamu mau menjadi kekasih ku." ucap kevin.
"Jika kita bersahabat apa kau akan berhenti menganggu ku." tanya vira kembali menghentikan langkah kaki nya.
Kevin berlari mendekati vira, dan berdiri di samping nya.
"Mungkin, aku tidak janji." jawab kevin menggandeng tangan vira.
"Kevin." ucap vira kesal.
"Anggap saja hadiah persahabatan kita." ucap kevin dengan wajah tanpa bersalah.
Vira dan kevin kembali ke panti karena mereka sudah terlalu lama meninggal kan panti. Vira berniat pamit dari panti karena ada hal yang harus ia beli dan selesai kan. Sebelum pergi seperti biasa vira mengeluarkan amplop yang cukup tebal dari tas nya, dan memberikan ke orang yang vira percaya.
"Tidak nona, uang yang kemarin nona beri masih banyak."
"Kalau begitu uang ini beli kan lah perlengkapan panti atau pakaian buat mereka, ini juga sudah amanah dari daddy saya buk. Tolong di terima." ucap vira.
"Sebenarnya seberapa kaya dia, uang sebanyak itu dengan cuma-cuma ia berikan ke pada orang lain." batin kevin.
"Baiklah, uang ini kami terima. Terimakasih atas kebaikan nona vira dan juga pacar nya, semoga kalian segera melangkah ke jenjang yang lebih serius."
"Amin." ucap kevin dengan suara yang cukup keras, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa bisa mengucap kan kata itu dengan keras.
Setelah memberikan uang, vira dan kevin pun pamit dari panti. Mereka berjalan menuju halte bus, karena vira harus ke suatu tempat.
"Mau kemana." tanya kevin.
"Beli buku, kenapa mah ikut." jawab vira.
"Pasti." ucap kevin.
"Boleh tapi ada syarat nya." ucap vira.
"Apa." tanya kevin.
"Nanti kau tau sendiri." jawab vira.
Sesampai di tokoh buku vira masuk kedalam tokoh tersebut yang di ikuti kevin dari belakang. Dengan kesabaran yang ekstra kevin membawa tumpukan buku yang ingin vira beli.
"Banyak sekali, untuk apa buku ini." tanya kevin.
"Untuk referensi ku." jawab vira.
"Sebanyak ini." tanya kevin lagi.
"Kenapa apa kau tidak ingin membawakannya." tanya vira balik.
"Tidak, kamu memang pintar." jawab kevin.
Setelah selesai membeli buku yang vira ingin kan mereka langsung berjalan ke kasir untuk membayar nya. Vira mengambil black cart yang berada di dompet nya, mata kevin terbelalak saat melihat kartu itu. Tentu saja kartu black cart bukan lah kartu sembarangan.
"Sebenar nya siapa dia." batin kevin.
"Vin. kevin." ucap vira sambil mencubit perut kevin.
"Awww iya ada apa vir." jawab kevin.
"Ayo, ko malah bengong." ucap vira.
Vira memesan taksi kerena merasa kasihan dengan kevin jika harus menunggu bus di halte.
"Kita mau kemana." tanya kevin.
"Apartemen ku." jawab vira.
"Apartemen." ucap kevin.
"Jangan berfikir macam-macam, atau akan ku patah kan leher mu." ujar vira.
"Siap bos." ucap kevin.
Mata kevin kembali tercengang saat melihat apartemen vira, bukannya karena mewah tetapi apartemen itu terbilang biasa, bahkan vira memilih apartemen di pinggiran kota.
"Kenapa sepi sekali." tanya kevin.
"Ini yang ku cari ketenangan, tetangga depan ku juga baru pindah." jawab vira.
Kevin hanya mengangguk-nganggukan kepala nya, karena ia bingung harus bertanya apa lagi.
"Masuk." ucap vira.
Kevin masuk kedalam apartemen vira, walaupun tidak terlalu mewah dan megah apartemen itu terlihat sangat rapi dan bersih. Sangat nyaman jika di tinggali.
"Letakan di atas meja." ucap vira.
Kevin meletakkan buku-buku yang ia bawa di atas meja, mata kevin tertuju pada foto yang bertulisan vins.
"Jadi dia berasal dari keluarga vins, tapi kenapa arfi mengatakan kami memiliki musuh yang sama, aku merasa tidak ada masalah dengan keluarga vins hanya orang bodoh yang mau bermasalah dengan nya." batin Kevin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Ria Nuriskaya
Lanjuttt
2021-05-30
0
Riana Sari
ampir sama kya drakor ceritanya
2021-01-20
1
Aina Arissa Shahran
siapa arfi apa hubungannya dgn keluarga vins.... kenapa banyak sekali musuhnya.. hahahahahaha... sampai ke anak cucu..... adakah kevin djadikan alat bls dendam....
2021-01-03
2