Saat mereka semua pergi tiba-tiba hp raisa bergetar menandakan ada pesan masuk dan pesan itu dari miko katanya dia ga bisa jemput raisa dulu karna dia ada tugas tambahan dari dosen nya.
Raisa pun paham betul jadwal orang kuliah itu padat jadi dia memaklumi abangnya itu. Raisa bingung dia mau pulang naik apa dan dia merogoh kantong rok kantong baju tidak ada uang sama sekali, akhirnya dia mencoba membuka tasnya untuk mengecek dan terselip uang lima ribuan.
"Syukurlah aku bisa naik angkot menggunakan uang ini" Gumam Raisa
Akhirnya raisa mulai mencari angkot dan menaikinya.
Sesampai nya dia di rumah dia di guyur oleh seribu pertanyaan dari sang ibu karna raisa selalu di antar jemput oleh miko tidak pernah sendiri.
"Mamah akan marahin abang kamu itu" Ancam Mamanya Raisa
"Sudah lah mah abang pasti sibuk tugas abang bukan hanya antar jemput raisa"
Mamanya raisa hanya terdiam karna memang benar apa yang di katakan raisa. Akhirnya raisa pun berpamitan untuk pergi ke kamarnya untuk bersih-bersih.
Selesai bersih-bersih raisa turun untuk menonton tv bersama mamanya karna jarang-jarang mereka bisa kumpul karna kesibukan orang tua raisa membuat mereka jarang bisa kumpul dengan lengkap.
"Nak kamu belum cuci darah ya minggu ini"
"Gapapa mah aku sehat ko walau ga cuci darah" Sambil tersenyum palsu karna selama dia telat cuci darah pasti tubuh nya serasa lemas dan sakit.
"Besok kamu libur dulu yahh kita cuci darah"
"Baik mah"
Raisa mengidap penyakit kelainan ginjal sedari kecil makanya dia harus rutin cuci darah ke rumah sakit, Dia sebenarnya tidak ingin membebankan orang tuanya dia selalu menyalahkan dirinya sendiri kalau keluarganya sedang kebingungan untuk mencari uang.
Keluarga raisa bukan orang yang sangat mampu tapi keluarga raisa keluarga yang berkecukupan untuk membiayai sekolah,cuci darah dan makan.
...***Terimakasih telah mendidik dan membesarkan ku dengan semampu kalian...
...-RAISA MAHARANI***...
...****************...
Keesokan harinya raisa sedang bersiap-siap untuk pergi kerumah sakit di temani oleh miko karna mamahnya dan ayah nya harus pergi bekerja.
Di ruangan itu hanya raisa lah yang masih muda karna yang lainnya itu sudah lansia raisa sebernernya tidak ingin di posisi ini dia tidak ingin merasakan sakit saat cuci darah tapi bagaimana lagi itu jalan satu-satunya untuk dia bertahan hidup.
"Udah selesai de?" Tanya Miko
"Udah bang" Sambil tersenyum
"Sakit yahh?"
"Ga ko bang raisa kan kuat jadi ga ngerasa sakit" Sambil tersenyum palsu. Miko pun ikut tersenyum
Saat di dalam mobil raisa melamun dan dia tidak sadar kalau sedari tadi miko memperhatikan nya
"De kamu kenapa melamun?"
"Bang raisa bisa sembuh ga si? Raisa capek"
"Kamu pasti sembuh mamah sama ayah sedang mencari pendonor ginjal untuk kamu sabar ya de"
"Raisa bebanin kalian yah?"
"Ko pikirannya kaya gitu ga sama sekali de kamu ga bebanin siapa-siapa"sambil menghapus air mata Raisa
"Mamah sama ayah harus bekerja keras untuk biayai cuci darah raisa bang itu tidak dikit"
"Sudah jangan berfikiran yang enggak-enggak lebih baik kamu tidur pasti cape kan" sambil mengelus rambut raisa
Raisa pun mulai memejamkan matanya dan selama di perjalanan raisa hanya tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
ariend
sabaar ya raisa
2021-03-07
0
Septi Ramawati
q baca karya mu thorrrrr....😉
2021-01-23
0
Elmoo
selalu mendukungmu
2020-11-19
1