Tidak terasa satu tahun berjalan Bella melewati semua kekerasan yang di berikan oleh Ayahnya sepanjang hari ia selalu berhadapan dengan buku dan pensil menatap tajam angka-angka yang di berikan Brian.
Setiap hari juga ia terkena pukulan sang Ayah dalam diam Bella selalu berdoa.
"Ya Allah, Bella capek kalo Allah mau ambil Bella sekarang nggak papa ko." gumam Bella berharap setiap kali ia sendirian belajar.
Terkadang jika siang ia bangun tidur Brian selalu memberikannya tugas lalu meninggalkannya keluar rumah dan mengeceknya saat sudah pulang dari luar.
Masa anak-anak Bella berlalu begitu cepat tanpa ada fikiran bermain di bayangannya hanyalah satu ingin bisa menjadi pintar agar tidak kena pukulan dari Brian.
Sampai suatu hari Brian mengajak Bella dan Kirana mengunjungi rumah temannya di rumah itu ada anak perempuan kecil yang lebih mudah dari Bella setahun.
Brian melihat kedekatannya dengan sang ayah merasa iri mengapa anak itu bisa begitu dekat dengan ayahnya berbeda dengan Bella yang selalu menjauh jika Brian mendekatinya.
Sejauh ini ternyata Brian tidak juga sadar dengan kekerasannya pada Bella bisa membuat anaknya trauma dengannya.
Kini pagi telah menjemput hari Bella, yah tidak terasa hari ini adalah hari penerimaan raport Bella ia sangat merasa ketakutan dengan hasil raportnya.
"Bella, sarapan yah?" tanya Kirana.
"Tidak Bu, nanti saja setelah pulang dari sekolah," jawab Bella lembut.
Hari sekolahnya hari ini hanyalah sebentar karena mengambil raport saja merasa takut jika ayah Brian akan memarahinya sampai Bella tidak napsu untuk makan pagi itu.
"Bagaimana jika Ayah memukulku lagi hari ini karena nilaiku jelek?" gumam Bella yang terus memikirkan nilai raportnya.
Bella merasakan perutnya mules dadanya berdetak begitu tidak beraturan ia benar-benar tidak tenang seketika suhu badannya pun ikut panas dingin.
Kirana yang tidak menyadari hal itu hanya sibuk di dapur membuat kue untuk di jual setiap sore Bella hanya terdiam tidak berani mengadu apa yang ia rasakan.
"Kau sudah siap?" tanya Brian pada Bella.
"Iya Ayah." jawab Bella singkat.
"Ibu tolong Bella takut jika Ayah akan memukul Bella di sekolah nanti." gumam Bella dalam hati sambil menatap jauh Kirana yang kini sudah tidak terlihat.
Tangan Brian menggandeng tangan mungil Bella lalu menuju sekolahannya yang tidak jauh dari rumah mereka.
Setelah satu jam berlalu kini tiba waktunya wali kelas membagikan raportnya wali kelas Bella bernama Pak Bagas ia memang sangat dekat dengan Ayah Brian.
Setelah semua wali kelas berkumpul di dalam kelas itu Bella begitu sangat antusias menunggunya sambil menggenggam erat tangan mungilnya.
Pak Bagas memanggil nama murid perempuan yang artinya dia adalah juara pertama di kelas itu.
"Delisa." panggil Pak Bagas.
Dengan segera Ibu Delisa bersama Delisa pun maju mengambil raportnya.
"Selamat yah bu." ucap Pak Bagas sambil memberi salaman tangan tanda selamat.
"Terimakasih Pak." ucap Ibu Delisa sembari tersenyum.
Brian sangat marah saat mengetahui hal itu wajahnya memerah menatap Bella yang kini sudah tertunduk bergemetar seluruh badannya.
Kemudian Pak Bagas memanggil nama selanjutnya.
"Kaila Sifabella." panggil Pak Bagas tersenyum.
Pak Bagas tampak paham dari ekspresi Bella yang tertunduk takut itu dengan inisiatif Pak Bagas membantu Bella untuk berbicara pada Brian.
"Anak Pak Brian sangatlah pandai hanya saja saingannya saat ini memang sudah pernah bersekolah tentu ia sudah mengetahui soal-soal yang akan di ujikan di kelas, Pak." jelas Pak Bagas tersenyum.
Mendengar hal itu Brian menghela nafas kasar ia berfikir jika anaknya melakukan banyak kesalahan saat mengisi soal.
Dengan menyerahkan raport akhirnya Pak Bagas menunjukkan nilai Bella yang begitu sangat luar biasa seandainya tidak ada Delisa mungkin Bella akan menjadi peringkat satu di kelas.
Setelah puas mendengar penjelasan dari wali kelas Brian akhirnya berpamitan undur diri dengan menggandengan tangan Bella menuju rumah.
Bella akhirnya hari ini kamu tidak terkena perlakuan kasar Ayahmu lagiyah semoga Pak Bagas selalu membantumu hingga kamu tumbuh dewasa kelak.
Halo semuanya semoga kalian suka yah dengan cerita ini memang awalnya akan menyedihkan tapi nanti Bella akan hidup bahagia kok dengan kisah asmaranya.
Selamat membaca readers ku sayang salam hangat dari Monalisa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Maya Astuti
Brian kejam
2021-08-09
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
kakak😊
asisten dadakan hadir lagi😉
mampir lagi yuk kak😊
2020-12-09
0
zhafa
mantaaap
2020-10-23
1