bab4

" Kanaya aku bilang berhenti"

Plakkkk

Sintia menepuk kepala Reihan.

Auuuu

" Mama"

" Kenapa kamu teriak teriak"

"Itu anu ma"

"Air hangat untuk mama sudah siap?"

"Sudah ma"

"Sekarang mandikan mama"

"Ia ma"

Reihan mengangkat tubuh Sintia dari kursi roda lalu memasukanya kedalam bathtub yang sudah berisi air panas.

"Ya ampun mama ternyata berat juga ya, bagaimana bisa Kanaya melakukan ini semua setiap hari"batinya

"Panas"Teriak Sintia.

Reihan dengan cepat mengangkat tubuh sitia dari dalam bathtub Karana panik.

"Kamu mau bunuh mama? Ini airnya panas sekali"

"Maaf ma,aku tidak tahu kadar panas air yang biasa mama mandi"

"Apa kamu bilang? Bukanya setiap hari kamu yang melakukannya,apa sekarang kamu sudah capek ngurus mama jadi kamu ingin membunuh mama"

Reihan Hanya diam dia juga capek tuk mengatakan bahwa dia Reihan bukan Kanaya,rohnya hanya terjebak didalam tubuh Kanaya.

Tidak akan ada orang yang percaya dengan hal itu.

"Sekarang kamu siapkan baju ganti buat mama,mama ingin istirahat dari kemarin kelakuan kamu itu membuat darah tinggi mama kumat"

Reihan lalu mendorong kursi roda Sintia ketempat tidur dan membaringkannya diatas ranjang.

"Oh tuhan baru dua kali aku mengangkat mama, punggung aku rasanya sudah nyeri"

"Apa kamu mengatakan sesuatu?"

"Tidak ma,aku tidak mengatakan apa apa"

"Sekarang mama istirahat lah"

"Kamu mau kemana?"

"Aku mau istirahat ma, punggung aku rasanya sakit"

"Apa kamu bilang,pagi pagi bengini kamu mau istirahat seharusnya kamu tuh bersih bersih rumah,nyunci piring,lihat tuh piring menumpuk didapur" ucap Sintia dengan nada tinggi.

Mau tidak mau Reihan terpaksa melakukan semua pekerjaan yang biasa dilakukan oleh Kanaya ,padahal ia sudah merasa sangat lelah.

Sementara diPT dirgantara group Kanaya baru saja sampai disalah satu kantor yang paling megah dikota ini.

Ia membuka kacamata hitamnya dan menatap bangunan kokoh ini,inilah kali pertamanya ia menginjakkan kaki dikantor ini, meskipun statusnya sebagai istri dari menejer dikantor ini tapi reihan tidak pernah sekalipun mengizinkan untuk kanaya mengijakkan kaki dikantor ini.

Bahkan setiap acara kantor pun Reihan selalu mengajak Aurel untuk menemaninya.

Dengan tubuh Reihan Kanaya melangkahkan kaki memasuki area kantor dengan langkah yang gemulai,yang membuat semua orang dikantor menatap aneh langkah kakinya.

" Permisi pak" ucap Kanaya pada salah satu karyawan yang ada dikantor itu.

" Ia pak"

" Ruangan saya dimana ya?"

" Disana pak " tunjuknya merasa bingung.

Kanaya melangkah kan kakinya menuju ruangan yang selalu ditempati Reihan dalam bekerja.

Glekkkk

Suara pintu terbuka,Kanaya disambut dengan tumpukan beberapa kertas diatas meja,dan juga figuran foto Reihan dan Aurel yang terbingkai rapi.

Kanaya mengambil bingkai foto itu dengan senyuman getir yang mengias wajahnya.

" Dan bahkan kamu tidak sedikitpun memberikanku tempat dihidup kamu mas"

Ia kembali meletakkan foto itu dengan perasaan hancur,hingga sebuah butiran air keluar dari sudut matanya.

" Ngak semuanya sudah cukup,aku tidak boleh menangis lagi"

Kanaya duduk dan mulai membuka semua tumpukan berkas yang ada didepannya.

"Oh tuhan Apa maksud dari grafik ini tidak satu pun yang ku mengerti"

Kanaya berdiri berniat meminta arahan dari orang orang yang ada dikantor ini,mungkin satu salah satu dari mereka ada yang dapat membantu nya.

Kanaya menghampiri seorang perempuan yang terlihat sibuk dengan laptopnya.

Perempuan itu reflek berdiri ketika melihat Kanaya dalam wujud Reihan berdiri didepannya.

" Sherly" panggil Kanaya karna melihat papan nama perempuan itu.

"Aku bisa minta tolong?"

" Minta tolong apa ya pak?"

" Tolong bimbing saya mengerjakan ini,saya masih belum paham"

" Lo bukanya pak Reihan selalu ahli dalam urusan begini kenapa sekarang jadi nggak tahu"

" Kamu mau bimbing saya atau ngak?"ucapnya dengan nada tegas.

" Maaf atas kelacangan saya pak"

Sherly lalu menjelaskan tentang grafik itu pada Kanaya

Serly menjelaskanya sampai 3 kali sampai kanaya benar benar paham.

"Terimakasih saya sudah sedikit paham saya akan kembali keruangan saya"

Semu orang menatap kepergian Kanaya dengan tatapan aneh.

"Kenapa kharisma pak Reihan jadi berubah ya"

"Ia lagi,dia kayak terlihat gemulai dan feminim"

"Terus masa pekerjaan segitu gampangnya aja dia gak ngerti?"

"Sudah sudah kalian lanjutkan pekerjaan kalian,ingat ya sebentar lagi CEO perusahaan ini akan pulang dari luar negri"

"Jangan sampai kita semua dipecat karna pekerjaan kita ngak beres" ucap Serly lalu duduk kembali mengerjakan pekerjaanya yang sempat tertunda.

Didalam ruangan Kanaya terus mengurutui dirinya karna dulu waktu SMA hanya sibuk berpacaran dengan Reihan bahkan kadangkala ia bolos sekolah hanya untuk mengurus Sintia.

Tapi apa yang ia dapatkan dari semua itu, hanyalah sebuah penghianatan yang tidak seharusnya dialaminya.

Pengorbanannya hanya sia sia,ternyata tidak semua hal yang tulus akan dibalas dengan ketulusan.

Kanaya pulang dengan membawa beberapa kertas ditanganya,ia membawanya pulang berniat memberikan semua pekerjaannya kepada Reihan yang seharusnya jauh lebih paham tentang pekerjaan kantor dibanding dirinya.

Glekkkk

Kanaya membuka pintu,dia melihat reihan yang sedang tidur disofa dengan sapu ditanganya,mungkin dia capek karena sudah melakukan pekerjaan rumah.

" Astaga Kanaya suami kamu pulang, tapi kamu malah tidur dengan santainya, sekarang kamu bangun,layani suami kamu"

Melihat itu Kanaya tersenyum melihat Reihan disiksa oleh mamanya sendiri.

^^^ ^^^

semoga kamu merasakan menjadi aku.

"Ia nih aku tuh capek tolong buatkan aku kopi"ucapnya,sengaja ingin membuat Reihan menjadi repot.

" Tuh kamu dengarkan suami kamu tuh capek buatin dia kopi"

Dengan langkah yang berat Reihan berjalan kearah dapur untuk membuatkan kopi untuk Kanaya.

" Ini kopinya."

Kanaya menyeruput kopi itu,lalu meletakkan kembali diatas meja.

"Kopinya bisa diganti ngak rasanya ini sangat manis"

Dengan perasaan kesal Reihan Manganti kopinya.

Hingga lima kali Reihan menganti kopi,yang dibuatkan untuk Kanaya.

"Sudah cukup Kanaya aku tahu kamu sedang mengerjai ku,kumohon jangan gangu aku, rasanya aku sangat pusing,aku capek aku stress dengan apa yang terjadi dengan tubuh kita, pertukaran jiwa ini membuatku muakk jadi tolong jangan membuat semuanya runyam,aku tahu aku salah dan aku minta maaf"

"Dan kamu fikir aku senang berada dalam tubuh kamu mas,berada dalam tubuh orang yang paling kubenci,berada dalam tubuh orang yang menjijikkan seperti kamu,kamu fikir aku bisa menerima jiwaku bersemayam didalam tubuh orang yang sudah menghancurkan aku"

"Sekarang sudalah buatkan saja aku teh,aku tidak suka kopi"

"Apa teh"

" Kenapa, apa kamu tidak mau"

"Mama"teriak Kanaya.

"Ia ia akan kubuatkan"

Lima menit Reihan selesai membuat tehnya.

"Ini tehnya"

Kanaya lalu menyeruput tehnya.

"CK bahkan kamu tidak tahu kalau aku sangat tidak suka kopi"

Kanaya merasa bodoh,semakin kesini semakin semuanya membuatnya sadar kalau ternyata dia tidak pernah punya arti apa apa Dimata suaminya sendiri.

Dan ketika dia tersadar, ia harus terjebak dalam tubuh pria berensek itu,yang entah kapan dia bisa kembali ketubuh nya.

"Kanaya mungkin kita harus bekerja sama untuk kembali ketubuh kita masing masing"

" Aku tahu pasti ada caranya agar jiwa kita bisa kembali ketubuh kita'

Kanaya masih santai menyeruput tehnya, seolah ia begitu menikmati memainkan sosok Reihan.

Terpopuler

Comments

Kasih Bonda

Kasih Bonda

next Thor semangat

2025-07-17

1

lihat semua
Episodes
1 bab1
2 bab2
3 bab3
4 bab4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab7
8 bab8
9 bab9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab12
13 bab 13
14 bab14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab17
18 bab18
19 bab 19
20 bab20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab23
24 bab 24
25 bab25
26 bab26
27 bab27
28 bab28
29 bab29
30 bab30
31 bab31
32 bab32
33 bab33
34 bab34
35 bab35
36 bab36
37 bab37
38 bab38
39 bab39
40 bab 40
41 bab41
42 bab42
43 bab43
44 bab44
45 bab45
46 bab 46
47 bab47
48 bab48
49 bab49
50 bab50
51 bab51
52 bab52
53 bab53
54 bab54
55 bab55
56 bab56
57 bab 57
58 bab58
59 bab59
60 bab60
61 bab61
62 bab62
63 bab 63
64 bab64
65 bab65
66 bab66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab71
72 bab72
73 bab73
74 bab74
75 bab75
76 bab76
77 bab77
78 bab78
79 bab79
80 bab80
81 bab81
82 bab82
83 bab83
84 bab84
85 bab85
86 bab86
87 bab87
88 bab88
89 bab 89
90 bab90
91 bab91
92 bab92
93 bab93
94 bab94
95 bab95
96 bab 96
97 bab97
98 bab98
99 bab99
100 bab100
101 bab101
102 bab102
103 bab103
104 104
105 bab105
106 bab106
107 bab107
108 bab108
109 109
110 bab110
111 bab 101
112 bab112
113 113
114 bab114
115 bab115
116 bab116
Episodes

Updated 116 Episodes

1
bab1
2
bab2
3
bab3
4
bab4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab7
8
bab8
9
bab9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab12
13
bab 13
14
bab14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab17
18
bab18
19
bab 19
20
bab20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab23
24
bab 24
25
bab25
26
bab26
27
bab27
28
bab28
29
bab29
30
bab30
31
bab31
32
bab32
33
bab33
34
bab34
35
bab35
36
bab36
37
bab37
38
bab38
39
bab39
40
bab 40
41
bab41
42
bab42
43
bab43
44
bab44
45
bab45
46
bab 46
47
bab47
48
bab48
49
bab49
50
bab50
51
bab51
52
bab52
53
bab53
54
bab54
55
bab55
56
bab56
57
bab 57
58
bab58
59
bab59
60
bab60
61
bab61
62
bab62
63
bab 63
64
bab64
65
bab65
66
bab66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab71
72
bab72
73
bab73
74
bab74
75
bab75
76
bab76
77
bab77
78
bab78
79
bab79
80
bab80
81
bab81
82
bab82
83
bab83
84
bab84
85
bab85
86
bab86
87
bab87
88
bab88
89
bab 89
90
bab90
91
bab91
92
bab92
93
bab93
94
bab94
95
bab95
96
bab 96
97
bab97
98
bab98
99
bab99
100
bab100
101
bab101
102
bab102
103
bab103
104
104
105
bab105
106
bab106
107
bab107
108
bab108
109
109
110
bab110
111
bab 101
112
bab112
113
113
114
bab114
115
bab115
116
bab116

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!