Sudah dua minggu rose tinggal di mansion,kesibukannya sangat menonton,tak ada yang berbeda dengan saat rose belum menikah.
pukul 08.00 setelah melakukan aktifitas pagi rose akan melakukan yoga/senam.
pukul 10.00 dilanjut dengan kelas bahasa asing.
pukul 13.00 makan siang dan jam bebas
biasanya saat jam bebas,rose akan keliling taman mawar,bersepeda diarea mansion,berenang,fitnes,spa,atau hanya bermalas malasan dengan menonton tv.
vango tau keseharian istrinya setiap hari yang dilakukan rose,vango tau pasti bosan dan jenuh,namun vango yang masih sibuk dengan rutinitasnya mencoba membebaskan apapun yang akan dilakukan istrinya.
" apa yang dilakukan istriku saat ini pak jang?"sebuah pesan singkat di kirimkan kepada pak jang,kepala pelayan Red Mansion.
" Nona muda sedang berada di taman tuan,nona muda sepertinya menyukai bunga bunga di taman ini tuan"balas pak jang.
lalu pak jang diam-diam mengirimkan pesan berupa foto kepada vango sang majikan.
terukir senyuman melengkung di bibir vango,membuat ruang rapat menjadi hening seketika,bawasannya rapat kali ini membahas proyek yang sedikit tertinggal jauh,dan akan mengalami kerugian yang cukup lumayan,tapi anehnya sang presdir malah tersenyum senyum sendiri diruangan rapat itu.
"ehem...tuan vango" bisik Lee mengingatkan vango kembali.agar dapat fokus dalam rapat kali ini.
"ya...lanjutkan" tegas vango dan kembali dengan ekspresi datarnya.
dua jam berlalu,saat ini vango dan lee sudah kembali ke ruangannya,vango memandang lee sesaat,sang skretaris masih sibuk mengecrk beberapa berkas yang akan dia serahkan kepada vango nantinya.
" lee...ekhmm..Lee kapan jadwal ku berkunjung ke red mansion?" tanya vango kepada lee,dan pura -pura membolak balik kan berkas di meja mencoba mengalihkan malunya agar tak terlihat.
" jika anda mengikuti jadwal,makan tanggalnya adalah tanggal 25 tuan,hari rabu." jelas Lee,terlihat vango seperti.memikirkan sesuatu.
" persiapkan semuanya dan kabari rose aku akan berkunjung dan kosongkan jadwalku di hari rabu,aku tidak akan ke kantor,ucapnya tanpa menoleh kearah lee yang menatapnya heran.
" hanya satu hari tuan?heran Lee.
" saat tidak dalam keadaan genting seperti saat ini mungkin nanti aku akan memperpanjang masa kunjunganku,tapi untuk saat ini mungkin hanya satu hari,bukannya aku ada jadwal penerbangan ke Boston hari kamis nanti?tanya vango mengingatkan bahwa memang jadwalnya yang super padat.
"ah... iya tuan,akan saya kabari nona muda,dan di angguki oleh vango tanda Lee mengerti dengan tugasnya.
Red Mansion.
" ya aku mengerti Lee..."
saat rose mengakhiri panggilan dari Lee,hatinya berdegup kencang,entah harus bahagia atau sedih ekspreai yang membingungkan,mendapati kabar bahwa kak vango sang suami akan berkunjung menemuinya.
Rose bermaksud ingin keluar membeli gaun tidur dan parfume di salah satu mall yang terkenal.
"pak jang...aku pergi ke mall sebentar,aku akan pulang sebelum gelap" jelas Rose hendak pergi menuruni tangga.
Rose pergi dengan satu supir menuju Mall Luxury.
pak jang mengabari tuan vango,sesaat setelah rose berangkat.
"aku tahu dia tak akan nyaman,kirim Dua pengawal untuk mengikutinya diam-diam" isi pesannya kepada pak jang.
dua jam rose berkeliling mall,dirasa sudah mendapatkan apa yang ingin dia beli niatnya ingin segera pulang namun dia urungkan,rose kini memasuki restoran rumahan biasa yang letaknya berada di sebrang mall tersebut,dia duduk di dekat jendela.
kecantikan rose memikat beberapa pasang mata lelaki yang kebetulan makan di restoran itu.
" hai....boleh kami duduk disini? tanya tiga orang lelaki berbadan kekar dan bertato itu,rose membulatkan mata dengan takut,bawasannya rose tidak bisa beladiri,mengingat supirnya masih menunggu di parkiran mall,rose ketakutan sendiri,dia hanya diam menunduk takut.
ketiga lelaki itu tertawa terbahak bahak,entah apa yang di bicarakannya sambil memandang wajah rose dan sesekali memakan makanan mereka.
saat makanan pesanan rose datang,dia masih menunduk takut.
sang oelayan merasa ada yang aneh dengan gelagat pelanggannya, pelayan tersebut menyenggol bahu rose agar tersadar,saat wajahnya mendongkak melihat sang pelayan yang masih menyajikan makanan,rose membulatkan matanya seketika.
" kau pria tampan itu" batin rose sesaat setelahnya matanya berbinar seperti menahan tangis yang akan keluar.
Mengerti dengan tatapan rose,maka dia memberanikan diri berkata kepada ketiga lelaki yang masih sangat berisik terbahak saling melempar candaan satu sama lain tersebut.
" tuan-tuan maaf sepertinya mejanya terlalu kecil jika kalian duduk berempat seperti ini,saya akan menyediakan meja yang lebih luas agar lebih nyaman,dan sepertinya nona muda ini terlihat tidak nyaman,apa ada sesuatu nona?tanyanya sambil menundukan wajahnya kepada Rose,berharap rose menatapnya dan berbicara yang jelas.
" hey !!!!...apa masalahmu? dia istriku tak usah ikut campur,pergi sana kau pelayan bodoh,teriak salah satu lelaki botak yang duduk di samping rose.
lelaki botak itu merasa geram karna pelayan itu tidak juga pergi malah memandangi rose,lalu sang lelaki botak merangkul pundak rose,meyakinkan yang melihatnya agar percaya bahwa rose istrinya.
namun seketika rose berteriak tak tahan menahan takut dan menangis histeris saat pundaknya di rangkul peria botak asing tersebut.
"Aaaaarrrkkkhh hiks...hiks...hiks...tolong aku"lirihnya di sela tangisannya.
Tanpa menunggu lama,seketika sang pelayan melamparkan nampan ke kepala lelaki botak tersebut,dengan cepat kedua sahabat lelaki asing itu pun menghadang dan menghajar sang pelayan,dan di tambah lelaki botak tersebut,tiga lawan satu,tak seimbang mungkin,
" bocah sial,akan ku hajar kau saat ini juga" teriak salah satu pria asing tersebut,bersiap siap dengan kuda kudanya masing masing akan mengkroyok sang pelayan di hadapannya itu.
Dengan cool sang pelayan menggulungkan baju lenganya sampai siku,memperlihatkan tangan kekarnya yang tadi tertutup rapi dengan seragam kemeja putih panjangnya,
dengan cekatan sang pelayan menghajar secara bersamaan ketiga lelaki tersebut,pelayan tersebut adalah Han,dia memiliki gelar sabuk Hitam,bukan hal sulit hanya untuk melumpuhkan tiga lelaki berumur.
hitungan menit ketiga lelaki tersebut terkapar,namun seketika Han tersadar bahwa dia sudah bersalah,seharusnya dia tidak terlewat batas seperti ini.
" sepertinya aku akan kehilangan pekerjaan ku lagi" gumam Han pelan sambil menatap tampilannya yang entah seperti seorang preman.
dengan kemeja yang sedikit robek di bagian bawah dan beberapa kancing baju yang terlepas karna terkoyak oleh ketiga lelaki tersebut saat berkelahi.
Perlahan dia mendekati Rose sambil membenarkan kemejanya kembali dan memeluknya,mencoba menenangkan rose yang masih menangis, " hei...hei..mereka sudah.pergi,jangan menangis lagi oke.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments