Dua bulan telah berlalu,pernikahan kedua keluarga besar ini pun berlangsung sangat megah,tidak ada yang tahu jika ini perjodohan politik,rose yang terlihat anggun dan sangat cantik bersanding dengan vango yang tampan dan gagah sempurna,yang melihatnya pasti mengira mereka saling jatuh cinta dalam waktu yang cukup lama.
vango terus tersenyum sambil menyapa para tamu yang hadir kala itu,sesekali vango mengenalkan Rose yang mengekor di sampingnya kepada para tamu.
Rose hanya bisa mengekor,rose yang bersifat anti sosial selalu membuatnya membatasi diri dengan lingkungan baru,hari harinya dia lewati hanya dengan keluarga terdekat,rose sangat patuh dengan keluarganya,apapun akan dia lakukan selama itu baik.
nampak tak ada kecurigaan antara mereka berdua,banyak mata memandang kagum pada pasangan baru ini.
kala itu malam pesta menunjukan pukul 20.00,sang MC mengabarkan saatnya untuk acara dansa,
pengantin baru itu pun mengikuti acara tersebut,dengan kikuk Rose menerima ajakan sang suami,belaian lembut di pinggang dan pundak membuat Rose malu,pipi merah merona terukir di wajahnya.
"deg...astaga ternyata rasanya semenegangkan ini,aku malu tapi aku suka belaiannya,namun kenapa aku terlahir pendek,arrrgghh ....tidak,kak vango yang terlahir terlalu tinggi,aku malu jika harus memandang wajahnya,leherku bisa salah urat jika harus memandangnya terus" batin Rose,akhirnya dia membenamkan wajahnya di dada vango karna malu vango hanya terdiam dengan ekspresi datarnya.
tak terasa pesta hampir akan usai,kedua pasangan baru ini meninggalkan pesta tersebut dengan meninggalkan derai air mata dari kedua orangtua Rose,di mobil pengantin keduanya masih terdiam dengan pikirannya masing masing.
"apa yang akan ku lakukan di malam pertama?arrgh aku buta sekali masalah pria,keheningan ini membunuhku"batin Rose frustasi.
Tak lama,mobil berhenti di Mansion megah,Rose sekilas memandangi takjub ketika mobil memasuki gerbang berwarna merah maroon yang menjulang tinggi,rose memang terlahir dari keluarga terpandang,namun Kehidupannya tak semewah ini,diaman rose hanya tinggal dirumah mewah modern bukan sebuah istana seperti ini batinnya.
mansion ini khusus di buat vango untuk istrinya nanti,tak perduli siapapun istrinya kelak,Red mansion sengaja di beri nama dan menonjolkan warna merah maroon,karna vango mengetahui rose sangat menyukai warna merah.
"ceklek..."Rose turun dari mobil diikuti vango,Rose masih terkagum kagum dengan kediaman barunya ini,taman yang amat luas,dengan begitu banyak bunga mawar merah yang mekar,saat masuk pun terasa sangat nyaman,mereka disambut dengan banyaknya pelayan,rose menatap semuanya senyumannya sirna seketika,dan vango menyadari itu.
pak jang sebagai kepala pengurus red mansion menyambutnya dan menjelaskan apa yang ada di dalam red mansion.
red mansion memiliki 18 pekerja laki-laki yang terdiri dari kepala pengurus,pelayan,koki,tukang kebun,penjaga pos gerbang dan supir.
hanya ada 1 wanita di red mansion.
Bibi rahma,seorang wanita paruh baya bertugas bersih bersih dan melayani Rose kedepannya.
setelah di rasa cukup melihat lihat,vango membuka pembicaraan.
"aku akan kembali ke mansionku,ku harap kau nyaman disini rose," ucap vango membuat rose mengerutkan dahi sesaat.
" kakak tidak tinggal disini,,tapi mengapa?" tanya rose heran.
" tidak...aku akan datang nanti,Lee akan memberikan jadwal keseharian mu nanti,pak jang akan memberikan hasil keseharian mu setiap harinya padaku,aku harap kamu bisa membiasakan dengan pengaturan keluarga ku rose, jelas vango saat itu dengan ekspresi datar.
" jadwal?.... dan nanti itu kapan maksud kakak?tapi kalau kakak sakit? kalau kakak lapar? lalu kebutuhan kakak siapa yang sediakan? tanya rose heran,karena sebelum menikah sang momy memberi petuah akan tugas istri,meski nanti rose bertanggung jawab meneruskan perusahaan Zhue Company,namun tugas sebagai istri harus dia lakukan apapun alasannya,dan ini berbanding terbalik dengan petuah sang momy pikirnya.
" bagai mana dengan tugasku sebagai istrimu kalau kita berbeda atap? gumam rose pelan karna takut pada vango yang menatapnya datar,entah apa yang di pikirkannya.
" apa dia perduli kepadaku? aku merencanakan ini karna takut kau akan bosan kepadaku,kau akan menyesal menikah denganku...aku hanya tak ingin nasib pernikahanku sama seperti orangtuaku,haruskah kujelaskan?sudahlah untuk saat ini tetap jalankan sesuai rencanaku,batin vango sesaat sambil memandangi Rose yang masih menatapnya menunggu jawabannya.
vango takut jika pernikahanya seperti orangtuanya dulu,mereka sibuk bekerja hidup satu atap namun setiap bertemu selalu saja bertengkar.
meski kedua orangtuanya memang bertahan cukup lama untuk tidak bercerai,namun pertengakaran selalu saja terjadi,tidak ada hari tanpa bertengkar,ibu yang egois,dan ayah yang keras kepala,hingga akhir hayat kematian merekapun seperti itu.
"aku akan kembali lagi nanti...tidak ada pertanyaan,tidak ada penolakan Rose,ikuti aturan ku." jelas vango tegas,lalu berbalik meninggalkan Rose begitu saja masuk kedalam mobilnya kembali tanpa menoleh menatap sang istri yang baru saja dia persunting itu.
" astaga dingin sekali,apa kak vango memiliki wanita atau istri lain? batin Rose sedih menatap punggung vango yang berlalu meninggalkannya tanpa menatap kembali padanya.
" nona muda... mari saya antar ke kamar,anda harus beristirahat,ajak pak jang kepada rose dan di jawab anggukan lesu oleh rose.
Rose masuk kekamarnya,begitu luas untuknya sendirian,sangat sepi sunyi.
"huftttt.....semangat Rose "gumam rose saat merebahkan tubuhnya di ranjang king size yang empuuuk sekali.
kediaman Rose..Red mansion
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments