di bawa ke Pantai

Anton menunggu cukup lama , namun ia bersabar semua karena ia ingin membalaskan dendam pada Budi.

Saat Indah keluar memakai gaun itu, Anton makin terpesona ,dengan di balut gaun itu kecantikan  Indah semakin menonjol .

" Kamu cantik , sekali" ucap Anton memuji Indah, indah memerah mukanya, namun ia senang, siapa wanita yang tak ingin di puji.

" Apa aku cocok memakai gaun ini?" Tanya indah, Anton tak menjawab, namun ia mengacungkan kedua jempol tangannya.

Kamu sangat cocok , sepertinya gaun ini sengaja di buat untuk mu indah" ucap Anton , ia semakin bersemangat mendapatkan indah kini bukan hanya karena ingin membuat Budi sakit  hati, tapi karena ia melihat indah sangat cantik memakai gaun itu,

Indah bersemu merah pipinya mendengar pujian dari Anton.

" Kamu bisa aja," ucap Indah tersenyum malu.

Anton mengajak berjalan jalan di sekitar mall matahari yang tak jauh dari sana, ia berusaha membuat Indah senyaman mungkin. Ia juga membelikan kalung emas yang sangat mahal karena melihat Indah tak mengenakan apapun di lehernya.

Hari hari berlalu, kini indah semakin dekat dengan Anton namun bila di sekolah mereka biasa saja.

" Kenapa kamu ga putusin aja si Budi , Ndah?" Tanya Anton saat mereka sedang berjalan jalan di mall Ramayana.

" Belum ketemu moment yang pas , nanti kalau ada moment yang pas baru aku putusin" jawab Indah sambil bergelayut manja di lengan Anton.

Mereka bercanda dan tertawa sambil berkeliling , mereka tak menyadari bila ada yang merekam mereka berdua.

Setelah berbelanja Anton dan Indah keluar , dari dalam toko seorang pria mengikuti mereka dari jarak tertentu, saat Anton dan Indah masuk ke dalam mobil , ia bersiap dengan motornya, dan mengikuti dari belakang saat mobil Anton meninggalkan parkiran.

" Mau kemana mereka?, indah rumahnya di Koga, sedangkan Anton di Antasari, tapi kok ini ke teluk Betung??" Gumam penguntit itu heran ,

" Lho kok masuk hotel?" Penguntit itu kaget saat melihat mobil itu memasuki sebuah hotel .

" Jemput Budi, gw di depan hotel xxx" penguntit itu mengirim pesan pada teman nya , dan menunggu di sana, penguntit itu kini menelpon seseorang,

" Paman ,bisa minta tolong?, ucap penguntit itu.

" Ada apa tony !?, apa kamu ada masalah, di mana sekarang ?" Terdengar suara khawatir dari sebrang telpon .

" Bukan paman, paman tau Budi Khan ??" Ucap Tony bertanya .

" Oh, temen SMA kamu , kenapa dengan dia??" Tanya pamannya Tony

" Aku ngeliat kekasihnya masuk ke hotel sama Anton!" Jawab Tony" bisa ga paman menggeledah hotel ini, paman kan tentara, pasti punya cara menggerebek hotel ini" pinta Tony .

" Bisa hanya saja harus ada surat perintah dari atasan" ucap sang paman.

" Tolong lah paman" rayu Tony dengan suara memelas .

" Ok, tapi kamu ga bohong kan?" Tanya sang paman lagi

" Ga paman, buat apa aku kurang kerjaan seperti itu " seru Tony .

" Baiklah, tapi kamu juga panggil Budi " pinta sang paman

" Pasti paman, jangan khawatir." Setelah pamannya menyanggupi Tony menunggu kedatangan Budi dan pamannya .

♠️♠️♠️♠️

Di dalam kamar hotel  ,indah dan Anton saling berlomba mengejar pun*ak kenikmatan  , dengan liar Indah Ri**ng di atas tubuh Anton, goa surganya bergerak seakan ingin mematahkan tongkat sakti Anton.

" Aaaaah" indah menjerit pelan saat  melepas racun cintanya bersamaan , indah tergolek lemas di atas tubuh Anton , Anton yang baru saja minum obat kuat tentu saja tak membiarkan tubuh molek indah menganggur, dengan cepat ia membalikkan posisi,

" Aah, aaah" indah kembali naik libidonya , dengan cepat ia mengimbangi gerakan Anton yang sedang push up di atas badannya.

Braaaak

" Aaaaa" indah menjerit ketakutan melihat pintu kamar hotel di dobrak, dua orang berseragam pol PP , masuk, sejenak mereka terpana melihat tubuh molek indah di bawah badan Anton. Bila saja tak di dampingi perwira TNI, sudah pasti mereka ikut mencicipi tubuh mereka, kini mereka hanya bisa menelan ludah.

Anton, mendesah kesal, baru saja ia akan mencapai puncak malah ada yang mengganggunya, membuat tongkat saktinya sakit dan kepalanya cenut cenut karena nanggung.

" Pakai baju kalian dan ikut kami!" Teriak seorang petugas pol PP itu.

" Ba...baik , kalian keluar dulu, biar pacarku memakai baju" ucap Anton tergagap. Indah dengan cepat memakai bajunya, tak rapi karena asal pakai  ,tapi masih mendingan daripada tubuhnya di plototi oleh petugas itu, yah namanya juga manusia normal , sudah pasti ada hasrat yang terbangun melihat hal itu.

Anton dan Indah di giring keluar oleh petugas , di luar Tony dan Bambang menahan Budi yang ingin menggambar Anton dan Indah, mukanya telah memerah menahan amarah.

" Tenang Bud, percuma elo emosi hanya buat cewek begituan " ucap Bambang berusaha menenangkan Budi.

Perlahan emosi Budi mereda, ia sadar ga ada guna nya ia marah, justru bersyukur karena di tunjukan sifat asli Indah.

Indah yang di bawa keluar oleh petugas , termangu melihat Budi ada di antara petugas.

" Gw ga nyangka kelakuan loe seperti ini, terima kasih yah Anton , loe udah nunjukin sifat asli Indah" ucap Budi, Indah terdiam tak bisa berkata kata

" Ini pasti loe yang laporin, awas aja loe!" Ancam Anton pada budi.

" Ha ha ha, gw yang laporin kenapa mau lawan gw, sini maju !" Tony yang menjawab Anton dengan membentak dan menantang Anton.

" Awas kalian!" Ancam Anton , ia sempat menelpon ayahnya sebelum di gelandang ke kantor .

Hotel itu pun sementara di tutup, karena menerima pasangan muda menginap tanpa ada surat nikah. Anton memang menyogok beberapa karyawan hotel agar bisa menyewa salah satu kamar di sana .

"Terima kasih Ton," ucap Budi tulus ia tak menyangka bila Indah akan mengkhianatinya.

" Tenang aja bro, itu guna nya teman ", ucap Tony sambil menepuk bahu Budi ,

" Paman terima kasih" Budi mengucapkan terima kasih juga pada om nya Tony

" Ha ha ha, hanya masalah sepele, ya sudah kalian pulang sana, " ucap om nya Tony.

Bambang mengajak Budi naik ke boncengan motornya, dan mereka pergi dari hotel itu.

Sepanjang jalan Budi hanya terdiam , sakit hati, jelas, apalagi melihat orang yang di cintainya melakukan hubungan badan dengan orang lain.

Namun ia juga sadar, bila dirinya hanyalah anak miskin sebatang kara, tanpa bibit, bebet  dan bobot. Tanpa harta , tanpa silsilah keluarga dan masih bersekolah , apa yang bisa di harapkan darinya.

Tony ternyata sangat peka dengan keadaan temannya , ia tak langsung pulang, tapi mengajak Budi ke pantai Slaki  , agar Budi bisa melampiaskan kekesalannya.

Budi yang pikirannya sedang kalut tak sadar bila kedua temannya membawa dirinya ke pantai Slaki.

Budi baru tersadar saat mendapati mereka sedang di pinggir pantai.

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈

❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈

eehhh sakit nyya dimna bud

2025-07-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!