rencana Anton

Dengan di bantu pak sopir dan satpam Budi mengangkat Slamet ke ruang Unit Gawat Darurat.  Budi tak punya handphone jadi ia hanya menunggu Slamet tersadar agar bisa menghubungi keluarganya. Budi dan Slamet tidak begitu akrab ,hanya pernah main bola bersama saat acara Agustusan , Budi yang di undang bermain bola memperkuat tim dari gang palapa 5 menjadi satu tim dengan Slamet.

Budi memberikan uang 50 ribu pada sopir angkot yang membawa Slamet ke rumah sakit, namun di tolak oleh sopir angkot itu . Ternyata sopir angkot itu pernah melihat Budi mengeneki Uda Buyung , dan dia teman  Uda Buyung. Sama sama dari Pariaman Padang.

Setelah di pisau di cabut dan lukanya telah di bersihkan dan di balut Slamet di pindahkan ke ruang melati 3 , kamar perawatan umum.

" Ehmmm, " Slamet menggumam pelan, ia membuka matanya, melihat Budi di sampingnya

" Terima kasih yah Bud " ucap Slamet

" Kamu hubungi keluarga mu Met" saran Budi , Slamet mengangguk . Ia menghubungi keluarganya. Slamet termasuk orang yang berada. Beda jauh dengan Budi yang miskin dan sebatang kara. Setelah menelpon Slamet kembali tertidur , badannya lemah karena kekurangan darah

Tak lama keluarga besar Slamet datang , mereka memicingkan mata melihat ada Budi di dekat Slamet ,

" Kamu ngapain kemari!" Kakak Slamet yang bernama Purnomo menegur Budi,

" Saya menemani Slamet , kak" ucap Budi pelan.

" Ya sudah kami sudah ada di sini , nanti ada yang hilang lagi" celetuk Purnomo lagi,

Degh

Budi terkejut mendengar ucapan Purnomo .

" Ya kak, kalau begitu saya pulang dulu" ucap Budi sambil pergi dari sana. Dalam hatinya ia bertanya tanya apa dia punya salah dengan kak Purnomo ,mengapa seakan sangat membencinya

Di angkot yang di tumpanginya, para penumpang menunjukan ekspresi yang berbeda beda, ada yang melihat dengan tatapan kasihan, ada juga yang menatapnya dengan tatapan tak suka ,namun Budi masa bodoh dengan semua itu, mobil yang di tumpangi nya adalah kenalan nya selama ikut menjadi kondektur, itu pun setelah beberapa angkot yang di cegat Budi menolak membawa Budi karena kondisi baju Budi yang berlumuran darah. Arul, si sopir angkot yang mengenal Budi mau membawa Budi walau di kepalanya banyak tanda tanya.

" Loe abis berantem Bud?" Tanya Arul penasaran .

" Ga bang, saya ga berantem , kenapa emang bang?" Tanya Budi

" Itu baju loe kenapa darah semua?" Sahut Arul balik bertanya.

" Ooh , ini tadi nolongin temen yang kena tusuk di pasar tengah bang" jawab Budi sambil memperhatikan bajunya, ia baru sadar bila bajunya penuh dengan darah, para penumpang yang tadinya memandang tak suka dan kasihan kini berubah menjadi pandangan kagum, awalnya mereka mengira Budi brandal yang suka berantem dan mendapat luka ternyata baru menolong orang.

" Wah, syukurlah, gw kira loe yang berantem, ga nyangka aja ha ha ha " Arul tertawa .

" Ga lah bang, kalau bisa di hindari mending jangan berantem, yang kalah masuk rumah sakit, yang menang masuk penjara , ga ada untungnya" ucap Budi ," bang di UML aja, " sambung Budi melihat gang UML di depan

" Dah ga usah, buat loe sekolah besok" Arul menolak saat di beri uang ongkos

" Makasih yah bang, semoga rejeki Abang semakin lancar" ucap Budi mendoakan Arul .

" Amiin , makasih Bud" Arul melajukan mobilnya menuju terminal RajaBasa. Sesudah Budi turun, para penumpang bertanya pada Arul.

" Anak tadi masih sekolah bang?" Tanya seorang bapak bapak

" Masih, itu ga jauh dari tempat dia turun tadi, SMA Kartini kalau ga salah" jawab Arul tapi matanya fokus ke depan.

" Abang kenal di mana?" Seorang ibu muda bertanya

" Dia sering ngenekin angkot Bu, orangnya juga supel dan baik jadi banyak yang kenal dia.

" Sekolah sambil kerja, apa orang tuanya tahu?" Ucap bapak yang bertanya pertama kali

" Dia yatim piatu pak, jadi dia sekolah dan hidup membiayai sendiri , tapi ia selalu membantu orang yang membutuhkan, tadi pagi saja aku dengar dia membantu seorang kakek kakek yang kehabisan ongkos pulang" ucap Arul, menceritakan apa yang di dengar di warung makan langganan nya

Para penumpang semakin kagum dengan cerita Arul tentang Budi, yang dalam kesusahan pun mau membantu.

♠️♠️♠️♠️♠️♠️

" Hei kenapa baju mu banyak darah?" Anto yang melihat Budi pulang dengan baju penuh bercak darah kaget. Nurul yang mendengar ucapan Anto langsung keluar ,

" Kamu kenapa ?" Tanya Nurul khawatir , Budi tersenyum , lalu ia menceritakan hal yang menimpa Slamet , tapi ia tak menceritakan tentang sikap Purnomo . Ia juga tak tahu mengapa Purnomo membencinya ,padahal ia tak pernah berbuat salah pada Purnomo.

" Sudah salin, sini bajunya biar aku cuci, nanti kalau kelamaan ga bisa hilang noda darahnya" seru Nurul .

" Ga usah nanti aku cuci sendiri" tolak Budi , ia tak mau merepotkan Nurul .

" Ya sudah, nanti aku kesana , mau mandi dulu" ucap Nurul lalu masuk kedalam rumahnya .

Budi Pulang Anto mengikuti Budi sampai ke rumah ,

" Ada kopi ga bud?" Tanya Anto

" Masih kayanya ,coba lihat di sana, kalau habis ini kamu beli?" Ucap Budi Menyerahkan uang dua puluh ribuan. Anto tak mengambil uang itu tapi melihat ke tempat penyimpanan kopi dan gula ,

" masih ada ga usah beli "ucap Anto , ia memasak air untuk membuat kopi, walau ada dispenser , namun rasa dari kopi yang di seduh dengan air mendidih yang bergolak lebih nikmat daripada yang di seduh dengan air panas dari dispenser.

" Buatin aku juga" teriak Budi dari dalam kamar mandi.

" Ya tenang aja ,mandi aja yang bersih, kata orang bekas darah tuh bisa jadi kutil" sahut Anto , Budi terkekeh mendengar celoteh Anto.

♣️♣️♣️♣️♣️♣️

Di sebuah rumah mewah, Anton sedang berpikir keras, bagaimana caranya bisa memberi pelajaran pada Budi , namun belum ketemu juga jalannya

" Ke Arto store ajalah " gumam Anton , Arto store salah satu mall yang cukup besar di bandar Lampung, di sekitarnya juga ada permainan biliar, tempat karaoke dan juga cafe.

Dia sering menghabiskan waktunya di daerah ini, kadang main bilyar , karaoke dan juga nongkrong di cafe.

Saat ia akan masuk ke permainan biliar, dia melihat Indah seorang diri sedang menatap sebuah gaun yang cantik.

" Hmm, kesempatan " ucap Anton bersemangat , ia perlahan menghampiri Indah .

" Sepertinya baju itu sangat bagus kalau kamu yang pakai" celetuk Anton saat sudah berada di dekat Indah . Indah spontan menengok.

" Eh Anton, aku ga berani nyoba, harganya mahal banget!" Keluh Indah .

" Ambillah aku lagi dapet rejeki, nanti aku yang bayarin" ucap Anton ia mencoba menggoda Indah dengan harta agar Budi sakit hati bila Indah bisa di gaetnya dengan iming iming harta, karena Anton yakin Budi tak akan mampu memberikan barang mewah pada indah, Budi memang tampan , tapi ketampanan ga bisa di pakai buat beli barang. Itu yang ada di pikiran Anton.

Memang Budi tak bisa membelikan barang barang mewah, namun ia tulus mencintai indah.

" Beneran!?" Indah bertanya tak percaya, harga gaun itu hampir mencapai 1 juta , baginya itu terlalu mahal, indah juga berasal dari keluarga sederhana , nominal harga itu terlalu tinggi, dia biasa membeli baju yang seharga 200 ke bawah ,itu pun hanya sesekali.

Anton mengambil baju itu , dan menarik Indah pada ruang ganti .

" Cobalah " ucapnya menyerahkan gaun yang di pegangnya.

" Dengan ragu indah mengambil gaun itu dan masuk ke kamar ganti.

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈

❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈

ada niat terselubung kek nya deh

2025-07-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!