“ Kau tak apa- apa?” tanya Gin pada seorang gadis muda.
“ aku tak apa- apa Tuan.” jawab Henzie, ya gadis muda itu adalah Henzie.
“ kakimu terluka, sebentar, aku akan merawat lukamu.” ucap gin setelah menepikan mobilnya dan memapah Henzie untuk duduk di bangku dekat ia terjatuh. Gin lalu mengambil kotak p3k yang selalu di bawanya.
Dengan telaten Gin merawat luka Henzie. Tak heran, Gin memang terbiasa merawat luka orang ia memiliki bibi seorang dokter dan juga memiliki sepupu yang juga dokter, bahkan mereka memiliki beberapa peralatan operasi darurat yang tersedia di rumah mereka dan ia sering membantu mereka jika dalam kondisi darurat, Gin sendiri pernah mengenyam pendidikan dokter meski ia tak menjadi dokter.
Sebenarnya ini bukanlah kesalahan Gin, ini murni kesalahan Henzie, kebiasaan memiliki sifat ceroboh membuatnya terantuk batu hingga terjatuh sebelum mobil Gin lewat dan melintas di depannya.
“ Nah sudah, tak apa.” ungkap Gin setelah selesai membersihkan luka Henzie dan menempelkan plester ke luka Henzie. Tanpa disadari Henzie terpesona pada senyum dan keramahan Gin.
Masih lekat dalam ingatan Henzie yang saat itu masih berumur 17 tahun, senyum Gin sangat ramah bahkan tampak tulus tanpa di tutup- tutupi, bahkan meski Henzie belum mengetahui nama dari Gin, gadis muda itu telah jatuh hati pada pesona Gin.
Perjumpaan sekali mereka entah mengapa begitu membekas di hati Henzie, ia berharap bisa bertemu lagi, namun takdir berkata lain. Hingga ia dewasa Henzie tak lagi bertemu dengan pemuda yang membuatnya jatuh hati.
Henzie, wanita yang terlihat kikkuk dan ceroboh namun sejatinya ia adalah pintar, terbukti dari karya- karya nya dalam hal mendesign sebuah bangunan. Karyanya bahkan membuat para dosen yang meremehkannya terkagum- kagum sekaligus membuat para mahasiswa lain merasa tersaingi.
Tak terasa jika ia telah lama lulus dan mulai memulai kariernya sebagai seorang desain interior. Jika biasanya ia hanya mendesign di negerinya saja, kali ini ia ingin melebarkan sayapnya ke luar negri dan ia ingin mencoba mejajaki kakinya ke negeri matahari terbit, Jepang.
Jika biasanya para wanita jatuh cinta pada negara para oppa- oppa; Korea. Henzie entah mengapa lebih jatuh cinta pada negeri sakura tersebut, entah dalam hal seni, keunikan, tentang robotic dan juga makanan khas jepang.
Kali pertama Henzie menjajakan kakinya di jepang, niat hati ingin menikmati keindahan Jepang, berubah menjadi malapetaka. Tak heran, hari pertamanya di jepang, ia di tipu oleh 2 orang pria yang mengaku telah menyewa jasanya sebagai seorang desainer interior. Siapa yang menyangka jika kedua pria itu hanyalah seorang penipu, mereka hanyalah penggangguran yang tinggal di lingkungan kumuh.
Lari! Itulah kata pertama yang ada di benak Henzie. Oke, Henzie memang lola alias lemot dalam berpikir, namun ia tetap merasa ada yang tidak beres ketika mobil yang mereka lajukan mengarah pada lingkungan kumuh. Namun sayangnya Henzie bukanlah pelari yang handal dan ia sama sekali tidak menguasai ilmu dalam membela diri. Kebiasaan hidup di wilayah gereja yang damai membuat dirinya tak mengenal apa itu arti bahaya seperti yang di lalui saat ini.
Henzie berlari, terus berlari. Ia berusaha meminta pertolongan, sayangnya ia lupa jika dirinya sama sekali belum belajar bahasa jepang, ia bahkan lupa meminta tolong dalam bahasa Ingrish saking paniknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Alriani Hespiapi
lanjut
2022-10-13
0
Itthin Serin Lessil
semangat Thor 👍👌😍
2021-05-11
1
Olan
hai thor, aku bawa like kecerita bagus mu😊 mampir juga kekarya aku ya Hate But Love😍😍
2021-03-28
0