Jejak

"Waaah... presiden jomblo di kantor kita udah lengser nih. Selamat ya bro"

"Yu, kenalin. Ini Guntur. Sahabat Abang di kantor"

Aku tersenyum kepada bang Guntur.

"Romi ini, dikenalin ke siapa aja, gak pernah mau, ternyata punya simpenan hati. Tenang aja, Yu. Romi gak bakal mainin hati Ayu" ucapnya lagi.

"Udah sana, thanks bantuannya ya, bro" bang Romi menyalami bang Guntur.

"Pulang yok, nanti sore Abang mau ajak Ayu lagi" ajaknya, meninggalkan tempat kenangan untuk kami.

**"Udah nyari kemana aja? Kenapa gak bisa dicari jejaknya?" tanya Aca.

"Seandainya aku tau jejaknya, mungkin aku tidak akan seperti ini, ya Ca"

"Sudah, cepat sana, nanti kesiangan"

Aku menghembuskan nafasku dalam-dalam. Kenangan masa lalu saat aku melewati lapangan basket itu. Entah harus berapa kali aku menangis setiap melewati tempat itu. Kamu dimana, bang? Kemana aku harus mencarimu? Apa kau tau, keadaanku sekarang? Aku rindu. Aku rindu. Aku rindu.

Aca, sahabatku dari semasa kami kuliah, hingga sekarang kami sudah bekerja di masing-masing perusahaan, yang menemaniku di hari-hariku. Dia adalah orang yang menemaniku, saat aku harus menangis di malam hari, dialah yang mengetahui keadaanku.

"Ayu" sapa suara laki-laki dari belakang.

"Bang Guntur? bang Guntur, kan?" aku mencoba mengingat wajah itu.

"Hei. apa kabar?" tanyanya.

"Baik, Abang apa kabar?"

"Alhamdulillah, lihat kan, aku sehat. Mau ngantor? Jadi Ayu ngantor di sini?" tanyanya,

"Ya bang, Abang ngapain kesini?"

"Ada sedikit urusan aja."

"Bang Romi gimana? Apa kabarnya?"

"Oh, itu. eh.. ntar ya, aku udah ditunggu, nanti kapan-kapan kita ngobrol lagi ya" kemudian bang Guntur berlalu seperti terburu-buru.

"Eh.." kenapa aku lupa minta nomor bang Guntur. Siapa tau aku bisa mencari jejak bang Romi. Aku berlari mengejar langkah itu, tapi jejak bang Guntur hilang ditengah keramaian dan hiruk pikuk kantor.

"Huft" langkahku makin lemah ketika sampai di tempat dudukku.

Aku mengerjakan tugasku, yang sudah menumpuk di mejaku. Sambil mendengarkan lagu, aku mulai mengetik di laptopku.

Wall papper di laptopku saja masih fotoku dan bang Romi. Aaahhhh.... Terkadang aku ingin sekali mengganti foto itu, tapi.. Tanganku tak pernah sanggup.

Ku tarik lagi nafas panjang,

"Yu, nanti temenin aku lihat proyek yang di daerah selatan, ya." ajak Toni, walau seumur denganku, hanya beda 6 bulan, lebih dia daripadaku, tapi dia sudah menjabat kepala proyek. Dan aku, masih jadi stafnya saja.

Kulepaskan earphone yang ku pakai.

"Apa?"

"Makanya, kerja kok sambil dengerin musik, emang bisa gitu?"

Aku hanya memberikan senyum lebarku.

"Gak usah sok manis, deh. Jelek mah tetep jelek"

"Hissss" desisku

"Mau apa bos?" tanyaku.

"Nanti aku mau ke lokasi, ikut ya. Dari pada bete kan" ajaknya

"Lihatlah, aku harus menyelesaikan semua ini dulu"

"Ya udah, selesaikan dulu, dikit gitu, nanti temanin aku ke lokasi. Kita makan siang dulu, terus berangkat" ajaknya, yang berlalu dari hadapanku.

"Orang kantor ini banyak, kenapa mesti aku yang berangkat." gumamku kesal. Di mejaku masih banyak kerjaan gitu. Dan aku harus menyelesaikan semuanya dalam waktu 3 jam.

Gila. Dasar gila.

Jam di dinding kantor sudah menunjukkan pukul 11.30. Meski sortiran tinggal sedikit lagi, rasanya kepalaku mau pecah.

Huaaaaa.. Ku renyangkan kedua tanganku,

"Beres!"

"Yu, ayok makan siang dulu" ajak Ina, teman sebelah mejaku.

Aku mengangguk, dan membereskan mejaku, dan mengambil ponselku.

"Hei.. kita harus berangkat ke proyek sekarang" tiba-tiba Toni menarik bajuku.

"Makan dululah, bos" ucapku.

"Sudah, nanti kita terlambat" ajaknya.

"Bawa tasmu sekalian"

**Hai hai.. Jangan lupa buat kasih like, komen dan vote ya, terima kasih readers tersayang

Jangan lupa untuk mampir ke novelku lainnya.

* Soulmate

*Status Palsu

* Cinta di atas kontrak

*Mengejar Cinta Rania

Terpopuler

Comments

Nicky

Nicky

menurut ku novel nya bagus alur nya..tp knp like e sedikit ya...semangat ya author..😘

2020-11-12

2

Indri Yanti

Indri Yanti

bang romi kemana sih..

2020-11-02

2

Kurawa

Kurawa

semangat thor

2020-10-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!