bab 2 toples garam

sambil merengut zaenab berjalan di tengahnya malam melewati jalan sepi yang kanan dan kirinya hanyalah pematang sawah. ia sengaja berjalan kaki agar lama sampai di rumah karena mendengarkan pria tua itu berasumsi tidaklah membuat pikiran tentang bisnisnya baik.

sesampai di rumah zaenab berganti ekspresi wajah, ia tak merengut lagi seperti sebelumnya dan menyerahkan rokok dua batang tersebut ke tangan suaminya dengan santai.

"saya ijin pakai kamar kamu sebentar untuk menyambut 'nabi' datang ke rumah ini" kata asmat

"inggih pak... monggo saya siapkan" kata arif

"nabi nabi apaan?" batin zaenab memanyunkan bibirnya ketika asmat dan suaminya masuk ke dalam kamar miliknya.

lampu kamar di matikan lalu arif keluar dari kamar tersebut meninggalkan asmat sendiri di kamar yang gelap itu.

sejenak kita bertiga terdiam menunggu perintah dari asmat yang ada di dalam kamar

GUBBBRAAKK GEEBBRUKKK

seperti suara dinding tembok yang di pukul

"kemarilah nak" kata asmat dengan suara beratnya

zaenab dan arif pun masuk kedalam kamar tanpa ada cahaya lampu dan pintu kamar pun di tutup. zaenab duduk bersebelahan dengan arif karena takut takut pria tua itu melakukan hal aneh.

arif juga menyerahkan dua rokok yang zaenab beli

"nak arif... rumah ini di kirimi gunderuwo oleh orang yang iri akan bisnis mu yang lancar" katanya tiba tiba

"lalu saya harus apa nabi?" tanya arif

"setelah ini kamu gali tanah yang ada di bawah pintu masuk rumah ini dan temukan sesuatu disana, jika ketemu bakar benda itu lalu besok pagi terbitnya matahari kamu siram dengan air garam. ini garamnya , garam tersebut ada maharnya. jika tidak di sirami air garam maka gunderuwo sableng itu akan balik lagi mengacau bisnis kamu" ujarnya

zaenab dan arif pun terjingkat karena kaget setelah melihat satu toples berisi garam tiba tiba muncul di balik badan pria tua itu.

zaenab heran dari mana asal toples sebesar itu tiba-tiba muncul begitu saja? sedangkan toples tersebut ukurannya lebih besar dari toples sosis yang dijual di warung

"baik nabi... berapakah maharnya nabi? perlu saya ambilkan sekarang?" patuh arif sambil meraib garam itu

"500 ribu kamu kasih ke asmat nanti setelah saya keluar" kata asmat

zaenab hanya tertunduk mendengarkan dan diam diam menelisik sebenarnya asmat ini memang di rasuki nabi atau hanya akal akalan saja?

pria tua itu menyulut dua rokok tersebut sekaligus dan menyesapnya secara bersamaan. ia menyedot rokok dengan rakus membuat ruang kamar itu semakin terasa pengap.

"saya pamit ke mekkah dulu, kamu selesai dan keluarlah dari kamar ini" perintah pria tua itu

zaenab dan arif keluar dari kamar tersebut dengan pikiran masing-masing. jika arif percaya dengan apa yang di sampaikan pria itu beda dengan zaenab yang lebih menganggap hal ini seperti hanyalah bualan belaka

"OOOUUUGHH" asmat mengerang layaknya jiwanya di tarik paksa

setelah asmat keluar dari kamar dan duduk kembali di ruang tamu bersama bu tuti istrinya, zaenab dan arif pun mengikuti asmat dan bergabung duduk bersila.

"bagaimana tadi le? nabi berkata apa?" tanya asmat

zaenab yang mulai mengerti bahwa yang ada di dalam kamar tadi adalah bukan sukmanya asmat melainkan sukmanya yang di sebut "nabi" tersebut. namun zaenab tak pernah percaya bahwa ada hal semacam ini di zaman serba moderen ini.

arif menceritakan apa saja yang tadi ia alami, arif tekagum kagum ketika sosok pria tua tadi di dalam kamar itu tiba-tiba menyerahkan setoples garam. padahal tadi asmat sebelum masuk kamar tidaklah membawa barang sebesar toples itu

padahal menurut zaenab ini seperti sebuah permainan kalau kata orang orang hanya bualan belaka. namun arif suaminya begitu mempercayai bahwa asmat bisa mendatangkan roh atau sukma yang di anggap 'nabi' merasuk ke dalam tubuh asmat.

sampai asmat bertanya apa yang di katakan 'roh nabi' tersebut. zaenab yang notabenenya dari keluarga yang kurang mempercayai hal-hal mistis tahayul dan semacamnya. dia tidak yakin jika asmat bisa mendatangkan roh arwah atau sukma siapa pun alias dia hanya berbohong. namun dari mana asal toples berisi garam itu? zaenab menerka nerka sendiri isi pikirannya

merasa tertarik, zaenab mengikuti alur yang asmat buat. dan berpura-pura percaya dengan apa yang terjadi baru saja.

"pak, tadi dapat perintah dari 'nabi' katanya di suruh gali tanah yang di depan pintu. sepertinya ada benda kiriman yang membuat bisnis saya agak macet." kata arif menyampaikan

"ayo, kita lakukan malam ini!" ujar asmat

"tapi ini sudah hampir jam 12 tengah malam pak, apa tidak mengganggu tetangga? apalagi anak-anak sedang tidur, kasian mereka jika mendengar kegaduhan" timpal zaenab yang bersusah payah menahan jengkel

"tidak bisa mbak zaenab, ini bukan masalah sepele jika perintah 'nabi' harus segera di tunaikan biar gak kualat" kekeh pria tua itu

anehnya si arif selalu menuruti apa yang di ucapkan oleh asmat. dan benar saja suara kegaduhan linggis membentur keramik mengundang perhatian tetangga sebelah. zaenab samar samar melihat bayangan seseorang mengintip di rjmah tetangganya. hal ini membuat hawatir akan pikiran tetangganya nanti. kalau kalau di kira melakukan pesugihan atau semacamnya.

"hhuuaaaa hhuuaaaa" terdengar bayi vino menanhis di dalam kamar. mungkin saja kaget karena ada suara berdentam yang berisik sehingga mengganggu tidurnya.

zaenab segera pamit kepada mereka yang melaksakan perintah 'nabi' itu dan menghampiri anaknya di dalam kamar yang sedang menangis.

"cup cuplah sayaang tidak apa apa ada ibu disini" zaenab langsung menenangkan bayinya dan menidurkannya kembali dengan memberi Asi.

samar-samar terdengar ketiga orang itu mencari benda apa yang akan mereka temukan. setelah tiga puluh menit zaenab menidurkan kembali bayi vino dengan penasaran yang tinggi zaenab menghampiri kembali ketiga orang itu karena di rasa sudah cukup bayi vino terlelap kembali.

"apa ini?" arif merogoh lubang yang tak terlalu besar itu.

terlihat botol sebesar botol air mineral kemasan yang terbuat dari kaca. botol itu penuh lumpur karena terpendam di dalam tanah. arif segera mencari kain lap untuk membersihkan botol itu agar terlihat apa yang ada di dalam botol tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!