05

Derick menjadi kesal "Eka kau sebaiknya diam dan pergi saja dari sini,"

"Kau yang seharusnya pergi," Bulkrish

Mei menatap bosan sekaligus kesal duo sepupu yang terlalu sering bertengkar hingga berkelahi, Mei pun menarik lengan duo sepupu itu dan membawanya keluar pintu lalu Mei mengunci pintu,

Bulkrish pun menjadi kesal karena adanya Derick hanya mengganggu hari baiknya, "ini semua salahmu Derick, gara gara kau Mei jadi marah dan mengusirku keluar dari kamarnya,"

"Memang kau saja keponakan Mei yang bisa keluar masuk semaumu, aku juga keponakan Mei dan aku yang paling pertama,"

"Cih, walupun kau keponakan pertamanya apa kau pernah berada di dekat Mei saat dia lagi susah atau senang hah," ejek Bulkrish

"Eka kau ! Sudahlah, tidak ada gunanya bertengkar dengan orang sepertimu," Derick pun pergi

"Dasar, dia selalu saja memutar balikan fakta," Bulkrish, Bulkrish menatap pintu kamar Mei

"Mei aku akan menunggumu disini," Bulkrish

Bulkrish pun menunggu Mei didepan kamar Mei tanpa makan ataupun minum, Bulkrish hanya bicara sedikit jika ada yang mengajaknya bicara

Skip Time,,

Tengah malam harinya, Mei dan Bulkrish melakukan persembahyangan berdua dan terjaga hingga pagi tiba.

Skip Time,,

Pagi harinya, Mei sedang menonton tv dikamar,lalu Bulkrish datang membawa makanan,

"Sekarang sudah pagi kamu sudah boleh buka puasamu," Bulkrish menaruh makanan itu di depan Mei

Mei tersenyum "terima kasih keponakan kesayanganku"

Mendengar Mei memanggilnya keponakan membuat Bulkrish kesal "cih, Mei masih hanya menganggapku keponakannya, kapan kamu akan menganggapku lebih Mei? Apakah kamu tidak merasakan apa yang kurasakan juga? Aku mencintaimu, sungguh," bathin Bulkrish

"Oi baka kenapa kau diam saja hah?" tanya Mei

"Tidak ada. Mei aku pergi dulu bentar ya," Bulkrish

"Kamu mau kemana?" Mei

"Aku ingin mengambil buku sekolahku, hari ini aku menginap disini," Bulkrish

"Horeeeee Eka Baka akan menginap disini, oh ya disini kan ada dua kasur jadi aku diatas dan kau dibawah ya" Mei

"Hn," Bulkrish tersenyum lalu pergi

Setelah kepergian Bulkrish, ponsel smartphone yang Mei sembunyikan diatas lemari berdering, Mei pun mengangkat telepon itu,

" ... "

"Maafkan aku, beri aku waktu lagi" Mei

" ... "

"Aku masih mengujinya, kau tenang saja, semuanya akan berjalan sesuai keinginanmu," Mei

Orang yang menelepon Mei pun menutup teleponnya, Mei lalu menghela nafas beratnya,

"Ahhhh ini merepotkan sekali,".

.

.

.

Siang harinya, Mei masih saja nonton tv dengan piring berserakan dilantai, tiba tiba kakak laki laki Mei yang bernama Gede datang dan mulai mengamuk melihat piring di lantai kamar Mei, Gede langsung menarik rambut Mei dan membuat Mei berdiri,

"Sa-sakit, le-lepaskan," Mei menangis

"Kau sudah kuperingatkan berapa kali jangan menaruh piring dikamar  tapi kau selalu saja membantah perintahku!" Gede

"Ini kamarku, terserah aku mau ngapain," Mei

"Berani sekali kau menjawab perkataanku!!!" Ucap Gede dengan penuh kemarahan

Saat Gede akan memukul Mei, Bulkrish datang dan menghentikan tinjuan Gede,

"Jangan pernah kau berani menyakiti Mei," Bulkrish

Bulkrish melepaskan rambut Mei dari tangan Gede dan sedikit menjauhkan Mei dari Gede

"Kamu tidak apa apa kan?" tanya Bulkrish

"Iya," Mei

"Haaa berani sekali kau menghentikanku anak bodoh," Gede

"Bukan aku yang berani tapi kau yang pengecut paman, kau hanya berani dengan wanita dan orang yang sudah tua saja, dasar pecundang cih," ejek Bulkrish

"Kau emang harus dikasih pelajaran bocah!" Gede

Gede pun melayangkan tinjunya ke Bulkrish namun Bulkrish menahan tinjuannya lagi dan mendorong Mei kebelakang agar sedikit lebih menjauh,  Bulkrish pun melayangkan tinjuannya ke Gede dan mengenai pipi kanan Gede,

"Brengsek kau Eka!" Gede

Perkelahian pun tak bisa dihindari lagi, Mei hanya menangis dibelakang Bulkrish yang sudah cukup terluka parah, lalu paman paman Mei yang masih muda dan sepupu Mei mencoba menghentikan perkelahian itu dengan membawa pergi Gede, sedangkan Mei langsung memeluk Bulkrish yang terluka setelah Gede dibawa pergi,

"Bulkrish kamu terluka," Mei

"Aku baik baik saja, apa kamu terluka Mei," tanya Bulkrish dengan penuh kekhawatiran

Mei menggeleng, Bulkrish memeluk Mei lalu mencium rambut Mei,

"Rambut indahmu pasti merasa kesakitan karena tadi, maafkan aku, aku terlambat,"

"Kamu terluka Bulkrish, aku akan mengobati lukamu," ucap Mei sambil melepaskan pelukannya Bulkrish

"Berbaringlah diranjang," Mei

Bulkrish pun menuruti perkataan Mei, lalu Mei pergi mencari obat, setelah ketemu, Mei kembali lalu mengobati luka Bulkrish

"Mei," Bulkrish

"Hm kenapa? Apa kau merasa kesakitan?"

"Tidak, aku malah merasa senang karena kamu baik baik saja," Bulkrish

Bulkrish meraih tangan Mei yang mengobati luka di pipinya,

"Mei,"

Bulkrish menarik Mei yang duduk ke ranjang hingga Mei terjatuh di sebelah Bulkrish yang tertidur di ranjang, ranjang Mei yang single bed membuat jarak Mei dan Bulkrish sangat sempit,

"Mei, aku mencintaimu,"

Mata Mei membulat mendengar penuturan dari Bulkrish, Bulkrish mendekatan kepalanya ke Mei, sedangkan Mei memejamkan matanya dan nafas Mei menjadi memburu,

"Aku mencintaimu," Bulkrish

Bulkrish mencium bibir Mei, ciuman yang sebelumnya lembut, semakin lama semakin kasar dan posesif, mereka sangat dekat hingga Mei bisa mencium bau darah dan aroma maskulin dari tubuh Bulkrish,

"Bulk-"

Mei melepaskan ciuman Bulkrish dan pelukan Bulkrish, Mei lalu bergegas pergi setelah berhasil bebas dari Bulkrish

"Mei maafkan aku," lirih Bulkrish.

.

.

.

Di hutan dekat rumah Mei, Mei menangis disana,

"Ke-kenapa Bulkrish hiks bisa mencintaiku hikss," Mei

Mei menghapus air matanya,

"Aku tidak mau jadi seperti ini, Bulkrish tidak boleh mencintaiku," lanjut Mei.

.

.

.

Mei pun mencoba menjauhi Bulkrish dengan cara memutuskan untuk pergi ke Denpasar untuk melanjutkan study, sedangkan Bulkrish hanya bisa bersabar menerima sikap dingin Mei.

Hingga pada suatu hari, Mei mendapatkan cuti seminggu dan Mei memilih berlibur di rumah aslinya. Dan pagi harinya, Mei terbangun dan merasa lapar, Mei pun membuat makanan di dapur, namun saat Mei sedang memotong sayuran,tiba tiba ada yang memeluk Mei dari belakang, Mei pun berbalik ke belakang dan melihat Derick,

"Kamu ternyata Derick, aku kira siapa,"

"Memang siapa lagi yang akan memelukmu kecuali aku dan si brengsek Eka itu;" Derick

"Kamu bisa lepasin aku gak, dirumah lagi banyak orang" Mei

"Kenapa aku harus peduli hal itu saat kamu sendiri memakai pakaian sesexy ini dirumah," Derick

Derick mulai menciumi leher Mei dan bahkan meninggalkan jejak kemerahan di leher Mei yang berwarna putih hasil perawatan Mei selama bertahun tahun,

"Der hentikan ahh;" Mei mendesah karena perbuatan Derick semakin jadi,

"Mei aroma bangun tidurmu sangat menggoda," Derick

Tiba tiba ada yang mengebrak pintu dapur, Mei melepaskan ciumannya dan melihat siapa yang datang, dan yang datang adalah Bulkrish yang kini menatap Derick dan Mei secara bergantian,

"Bulk-Bulkrish," Mei

"Ck penganggu sudah datang," ucap Derick sambil melepaskan pelukannya dari Mei

Mei menaruh pisau yang ia pakai memotong sayuran tadi lalu Mei meraih tangan Bulkrish dan membawanya pergi sebelum ada perkelahian di antara dua sepupu berdarah dingin itu,

Saat sampai dikamar Mei,

"Bulkrish,"

Bulkrish menatap bercak merah dileher Mei,

"Bulkrish, a-aku bisa jelasin semua ini", Mei

"Aku tidak butuh penjelasan," ucap Bulkrish dengan nada yang sangat dingin, lalu Bulkrish mendekat ke Mei, Bulkrish memeluk Mei dan mencium bibir dan leher jenjang Mei dengan sangat posesif.

Bercak merah di leher Mei pun bertambah banyak karena gigitan dan ciuman Bulkrish, Bulkrish menidurkan Mei di ranjang dan kembali menciumi Mei, sampai akhirnya saat Bulkrish akan membuka pakaian Mei, Mei mendorong Bulkrish sekuat tenaga hingga Bulkrish menjauh beberapa kaki dari Mei yang duduk diranjangnya sambil menutupi dirinya dengan selimut dan menangis, Bulkrish pun sadar apa yang ia lakukan,

"Mei maafkan aku, aku termakan api cemburu yang membuatku tidak sadar, kumohon maafkan aku," ucap Bulkrish

Mei hanya diam sambil menangis, Bulkrish mendekat ke Mei

"Kumohon maafkan aku," Bulkrish

"Kau tidak tau apa yang terjadi sebenarnya Bulkrish, aku melakukan semua itu untuk dirimu," ucap Mei sambil menghapus air matanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!