Episode 5 Terjebak.

Karena penolakan dari Tavisha yang membuat Kastara yang terlihat marah dan langsung memukul pistolnya pada mobil tersebut yang membuat Tavisha tersentak kaget.

"Kau berani sekali menantangku dan kau pikir aku tidak bisa melakukannya hah!" tegas Kastara yang sekarang sudah menodongkan pistol itu pada dahinya.

Tavisha berusaha untuk tenang yang terlihat kesulitan menelan saliva.

"Aku akan membunuhmu tetapi terlebih dahulu aku akan membunuh ibumu!" ucapnya yang ternyata memberikan ancaman yang lain membuat Tavisha kaget, bagaimana pria itu tiba-tiba saja mengungkit uminya.

"Kau masih tetap tidak ingin menuruti perintahku hah!"

"Masuk!" tegas Kastara.

Tavisha masih sibuk dengan lamunannya yang akhirnya membuat Kastara mendorong paksa Tavisha sehingga memasuki mobil dan Kastara yang menutup pintu mobil itu dan saat Tavisha berusaha ingin meloloskan diri membuka kembali dan ternyata sudah dikunci terlebih dahulu.

"Astagfirullah siapa sebenarnya dia?"

"Apa yang dia inginkan?" gumam Tavisha saat melihat Kastara yang berjalan dengan cepat menuju kursi pengemudi dan sehingga akhirnya dia sudah masuk yang duduk di samping Tavisha.

"Pakai sabuk pengamanmu!" titah Kastara.

Tavisha berusaha keras kepala yang tidak sepenuhnya menuruti permintaan Kastara. Tetapi Kastara tidak memaksanya untuk menggunakan sabuk pengaman tersebut. Kastara yang tiba-tiba saja dengan cepat melajukan mobil yang lagi-lagi membuat Tavisha tersungkur ke depan yang bahkan melukai dahinya.

"Aku bahkan sudah mengingatkanmu dan kau tetap saja keras kepala. Maka terima akibatnya!" ucap Kastara.

Tavisha yang tidak ingin keselamatannya terancam yang akhirnya mau tidak mau dia menggunakan sabuk pengaman tersebut.

"Mau kemana kamu membawaku?" tanya Tavisha.

Tidak ada jawaban dari Kastara yang tetap melajukan mobil tersebut yang memperlihatkan wajah begitu dingin sejak tadi.

"Ya Allah hamba tidak tahu akan dibawa ke mana. Hamba mohon tolong hamba, jangan biarkan hamba terjebak dalam situasi ini," batin Tavisha.

Sampai akhirnya setelah melakukan perjalanan hampir setengah jam. Tavisha makin dibuat bingung dengan wajahnya yang bertambah panik saat mobil itu memasuki gerbang yang menunjang tinggi yang dibukakan para penjaga.

"Di mana ini?" tanyanya dan lagi-lagi tidak mendapatkan jawaban apa-apa dari Kastara yang mana pria itu tetap saja diam.

Mata Tavisha melihat di sekelilingnya yang mana mereka sebentar lagi akan sampai pada bangunan mewah yang sepanjang jalan Tavisha melihat banyak sekali orang yang terlihat berjaga, Tavisha merasa sangat horor pada rumah tersebut.

Sampai akhirnya mobil itu berhenti di pekarangan rumah dan pintu di bagian Tavisha yang sudah dibukakan oleh bodyguard.

"Cepat keluar!" titah Kastara yang sudah membuka sabuk pengamannya dan terlebih dahulu keluar.

Lagi-lagi Tavisha masih saja bengong dengan keberadaannya membuat pria agresif itu tidak sabaran dan langsung menarik Tavisha keluar dari mobil.

"Lepas!" Tavisha berusaha melepaskan tangannya saat dibawa paksa masuk ke dalam rumah itu.

Sampai akhirnya mereka sudah masuk, Vanya sejak tadi gelisah menunggu Kastara akhirnya melihat pria itu yang justru membuatnya bingung.

"Kastara!" ucap Vanya.

"Siapa dia?" tanya Vanya.

Tavisha sendiri juga heran dengan keberadaannya dan juga tidak mau tahu siapa wanita itu.

"Bagaimana Damian?" tanya kastara tanpa menjawab pertanyaan Vanya.

"Obat yang aku berikan membuatnya tiba-tiba tidak sadar. Aku semakin panik dan sejak tadi menghubungi kamu, tetapi kamu tidak mengangkat teleponku," jawab Vanya.

Kastara yang tidak mengatakan apapun lagi yang tetap menarik Tavisha yang sekarang menaiki anak tangga yang membuat Tavisha kewalahan mengimbangi langkah pria itu.

"Siapa wanita itu?" gumam Vanya dengan sangat penasaran yang akhirnya membuatnya juga menyusul Kastara.

Akhirnya Tavisha sudah tiba di dalam kamar Damian dan barulah tangannya dilepaskan Kastara yang membuat Tavisha mengusap-usap pergelangan tangan itu.

"Cepat kau tangani dia dan jika sampai terjadi sesuatu padanya. Kau akan berurusan denganku!" titah Kastara yang tidak lupa menyelipkan ancaman seperti biasa.

Mata Tavisha melihat ke arah orang yang dimaksud Kastara yang pasti membuat Tavisha mengenali pria itu yang tak lain adalah pasien yang beberapa hari lalu dia tangani dan dibawa paksa keluar dari rumah sakit sementara kondisinya belum pulih.

"Kau masih tetap bengong!" sahut Kastara.

"Baiklah!" sahut Tavisha yang lebih baik menurut saja dan bukan karena perintah dari Kastara. Karena naluri hatinya sebagai Dokter ya memang tidak bisa melihat pasien yang sangat membutuhkan bantuan.

Tavisha merasa tidak ada gunanya menyuruh Kastara keluar dari ruangan itu yang sebelumnya dia juga pernah mendebatkan hal itu. Jadi lebih baik dia fokus saja pada pasien yang sedang kritis itu.

Tavisha yang terlihat kebingungan, karena dia tidak membawa alat apapun sama sekali. Kastara sepertinya tahu apa yang dia inginkan, Tavisha tiba-tiba saja mengangkat sebuah koper dan membuka koper tersebut. Tavisha cukup kaget dengan isi di dalam koper itu yang ternyata alat-alat medis yang berhubungan dengan rumah sakit.

Entahlah bagaimana Kastara memiliki alat selengkap itu. Tavisha ada bertanya apapun yang mengambil apa yang dia butuhkan dan mencoba untuk menangani pria tersebut, dari memasang kembali cairan infus dan menyuntikkan sesuatu ke dalam botol infus tersebut, berikan alat pernapasan di bagian hidung dan juga di bagian mulutnya terdapat selang.

Vanya yang sudah kembali memasuki kamar Damian melihat bagaimana lincahnya Wanita yang dibawa kastara dalam menangani Damian.

"Apa dia Dokter?" tanya Vanya.

"Iya. Aku membawa wanita itu dari rumah sakit dan sebelumnya dia yang sudah menangani Damian," jawab Kastara.

"Syukurlah jika ada yang bisa membantu Damian," sahut Vanya yang terlihat begitu lega.

Keduanya memperhatikan Tavisha dalam menangani pasien tersebut yang membutuhkan waktu sampai 1 jam dan sepertinya kondisi pasien sudah sangat membaik.

Tavisha yang melihat ada pulpen dan tangannya dengan cepat menuliskan sesuatu pada kertas dan kemudian dia menghampiri Kastara dan Vanya.

"Tebus obatnya secepatnya. Ketika pasien sadar harus langsung diberikan obat," ucap Tavisha memberikan kertas tersebut kepada Kastara.

"Biar aku yang mencari obat ini!" Vanya langsung mengambil kertas tersebut dan langsung pergi.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Kastara.

"Jauh lebih baik daripada sebelumnya. Aku menyarankan untuk kamu sebaiknya kembali membawanya ke rumah sakit. Peralatan medis di rumah sakit jauh lebih lengkap dan ini akan membantu proses penyembuhannya," jelas Tavisha.

"Katakan apa saja yang dibutuhkan pasien yang tidak ada di ruangan ini?" tanya Kastara yang membuat Tavisha mengerutkan dahi.

"Kamu tetap tidak ingin membawanya ke rumah sakit?" tanya Tavisha.

"Jika aku memiliki niat untuk dia dirawat di rumah sakit sampai beberapa hari atau sampai sebuah. Aku tidak akan membawanya pulang," jawab Kastara.

"Apa yang kamu lakukan justru melukai pasien, kamu lihat dengan keputusan kamu yang membawa pasien keluar dari rumah sakit dan ini akibatnya. Kamu bahkan tidak bisa menanganinya dan justru hampir saja membuat nyawa pasien melayang," tegas Tavisha.

"Aku tidak menyuruhmu untuk menceramahiku. Kau di sini hanya untuk mengobati dia dan bukan banyak bicara!" tegas Kastara.

"Kalau memang tujuan kamu membawaku dengan cara memaksaku seperti tadi hanya untuk mengobati pasien dan seharusnya kamu tidak perlu melakukan hal itu. Kamu cukup datang ke rumah sakit dan bicara baik-baik. Aku seorang Dokter pasti akan melakukan yang terbaik!" tegas Tavisha.

"Jangan berbicara seolah kamu yang paling pintar. Aku tahu apa yang harus aku lakukan dan aku tidak memintamu untuk berpendapat apapun!" tegas Kastara yang tidak pernah mau mengalah dengan Tavisha yang membuat Tavisha menghela nafas.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

astaqfirullah harus byk stok sabar buat tavisha ngadepin pria arogan yg ga mau di kasih tau, si kastara arogan gemes aku pengen tak cubit ginjelnya

2025-07-04

0

sunshine wings

sunshine wings

Lahillahahillahllah Muhammad Rasullallah.. Berikanlah stok kesabaran sebanyak²nya bagi menghadapi orang ini.. 💪💪💪💪💪🤲🤲🤲🤲🤲

2025-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Ancaman.
2 Episode 2 Menegangkan
3 Episode 3 Tetap Membuat Masalah.
4 Episode 4 Kembali Muncul
5 Episode 5 Terjebak.
6 Episode 6 Di Tahan
7 Episode 7 Kembali Pulang
8 Episode 7 Mengawasi.
9 Episode 9 Marah Besar
10 Episode 10 Di Izinkan Pulang
11 Episode 11 Gebrakan Mengejutkan
12 Episode 12 Meminta Petunjuk.
13 Episode 13 Setuju.
14 Kerumah Suami
15 Episode 15 1 Kamar
16 Episode 16 Lama-lama Kesal
17 Episode 18 Di Layani Dengan Baik.
18 Episode 18 Harus Menghindar.
19 Episode 19 Ada-ada Saja
20 Episode 20 Insiden.
21 Episode 21 Banyak Rahasia.
22 Episode 22 Banyak Tanya
23 Episode 23 Kesal
24 Episode 24 Permintaan.
25 Episode 25 Memberi Pernyataan
26 Episode 26 Pertemuan
27 Episode 27 Nyawa Sudah Menjadi Taruhan.
28 Episode 28 Khawatir
29 Episode 29 Cemburu Apa Marah.
30 Episode 30 Cemburu Gemes.
31 Episode 31 Keadaan Membaik
32 Episode 32 Perhatian
33 Episode 33 Ribut Besar
34 Episode 34 Tegas
35 Episode 35 Merasa Bersalah.
36 Episode 36 Ngambek
37 Episode 37 Menginap
38 Episode 38 Perhatian
39 Episode 39 Ada Yang Aneh
40 Episode 40 Selalu Menjadi Saingan.
41 Episode 41 Ada- ada saja.
42 Episode 42 Amarah Dan Kebencian
43 Episode 43 Harus Kejam
44 Episode 44 Peringatan
45 Episode 45
46 Episode 46 Menyerah
47 Episode 47 Berpisah
48 Episode 48 insiden
49 Episode 49 Untung Ada Suami
50 Episode 50 Hubungan Romantis
51 Episode 51 Ternyata.
52 Episode 52 Gugup
53 Episode 53 Hangat.
54 Episode 54 Mencari Tahu
55 Episode 55 Ternyata
56 Episode 56 Dia Lebih Baik
57 Episode 57 Istri Aneh
58 Episode 58 Bimbang
59 Episode 58 Dalam Bahaya
60 Episode 60 Mengejutkan.
61 Episode 61 Insiden.
62 Episode 62 Penyelamat
63 Episode 63 Selamat.
64 Episode 64 Saling Bicara
65 Episode 65 Permintaan.
66 Episode 66 Pergi
67 Episode 67 Perasaan Tidak Enak
68 Episode 68 Nyawa Suami
69 Episode 69 Sudah Aman
70 Episode 70 Kejujuran
71 Episode 71 Tetap Bertahan.
72 Episode 72 Ternyata Ulahnya
73 Episode Istri Ngambek
74 Episode 74 Sulitnya
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Episode 1 Ancaman.
2
Episode 2 Menegangkan
3
Episode 3 Tetap Membuat Masalah.
4
Episode 4 Kembali Muncul
5
Episode 5 Terjebak.
6
Episode 6 Di Tahan
7
Episode 7 Kembali Pulang
8
Episode 7 Mengawasi.
9
Episode 9 Marah Besar
10
Episode 10 Di Izinkan Pulang
11
Episode 11 Gebrakan Mengejutkan
12
Episode 12 Meminta Petunjuk.
13
Episode 13 Setuju.
14
Kerumah Suami
15
Episode 15 1 Kamar
16
Episode 16 Lama-lama Kesal
17
Episode 18 Di Layani Dengan Baik.
18
Episode 18 Harus Menghindar.
19
Episode 19 Ada-ada Saja
20
Episode 20 Insiden.
21
Episode 21 Banyak Rahasia.
22
Episode 22 Banyak Tanya
23
Episode 23 Kesal
24
Episode 24 Permintaan.
25
Episode 25 Memberi Pernyataan
26
Episode 26 Pertemuan
27
Episode 27 Nyawa Sudah Menjadi Taruhan.
28
Episode 28 Khawatir
29
Episode 29 Cemburu Apa Marah.
30
Episode 30 Cemburu Gemes.
31
Episode 31 Keadaan Membaik
32
Episode 32 Perhatian
33
Episode 33 Ribut Besar
34
Episode 34 Tegas
35
Episode 35 Merasa Bersalah.
36
Episode 36 Ngambek
37
Episode 37 Menginap
38
Episode 38 Perhatian
39
Episode 39 Ada Yang Aneh
40
Episode 40 Selalu Menjadi Saingan.
41
Episode 41 Ada- ada saja.
42
Episode 42 Amarah Dan Kebencian
43
Episode 43 Harus Kejam
44
Episode 44 Peringatan
45
Episode 45
46
Episode 46 Menyerah
47
Episode 47 Berpisah
48
Episode 48 insiden
49
Episode 49 Untung Ada Suami
50
Episode 50 Hubungan Romantis
51
Episode 51 Ternyata.
52
Episode 52 Gugup
53
Episode 53 Hangat.
54
Episode 54 Mencari Tahu
55
Episode 55 Ternyata
56
Episode 56 Dia Lebih Baik
57
Episode 57 Istri Aneh
58
Episode 58 Bimbang
59
Episode 58 Dalam Bahaya
60
Episode 60 Mengejutkan.
61
Episode 61 Insiden.
62
Episode 62 Penyelamat
63
Episode 63 Selamat.
64
Episode 64 Saling Bicara
65
Episode 65 Permintaan.
66
Episode 66 Pergi
67
Episode 67 Perasaan Tidak Enak
68
Episode 68 Nyawa Suami
69
Episode 69 Sudah Aman
70
Episode 70 Kejujuran
71
Episode 71 Tetap Bertahan.
72
Episode 72 Ternyata Ulahnya
73
Episode Istri Ngambek
74
Episode 74 Sulitnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!