Episode 2 Menegangkan

Pria tersebut semakin panik yang sudah mendekati Tavisha. Bagaimana dia tidak panik ketika melihat temannya itu sudah mulai kejang-kejang.

"Kau sengaja membunuhnya?" tanya pria itu.

"Kondisi pasien memang memburuk. Pasien banyak kehilangan darah!" tegas Tavisha.

"Aku tidak mau tahu bagaimanapun dia tidak boleh mati kau harus berusaha!" tegas pria itu.

"Suster tolong cek stok darah rumah sakit!" ucap Tavisha memberi perintah.

Suster langsung buru-buru keluar dari ruang perawatan. Tavisha berusaha untuk menyelamatkan pasien, hari ini Tavisha benar-benar sangat kacau menangani pasien sembari diawasi seperti itu yang membuat konsentrasinya justru terbagi-bagi.

"Awas saja jika sampai dia mati. Kau akan berurusan denganku dan aku akan mengirim mu ke neraka!" lagi-lagi pria itu hanya bisa memberikan ancaman saja.

Tavisha berusaha untuk tidak mempedulikan yang tetap menangani pasien semampunya, mereka juga sudah melakukan penjahitan pada luka operasi tersebut. Kondisi pasien memang tidak stabil terkadang menurun dan terkadang juga ada peningkatan.

Pintu ruangan UGD kembali terbuka yang mana Suster telah kembali.

"Dokter kita kehabisan stok darah AB," ucap Suster tampak takut takut mengatakan hal itu yang pasti dia sudah mendapatkan tatapan tajam dari pria tersebut.

"Apa rumah sakit ini tidak bisa bekerja dengan baik? bagaimana mungkin rumah sakit sebesar ini dan tidak ada darah yang di butuhkan," pria itu kembali protes.

"Kami akan melakukan yang terbaik, tolong beri saya waktu dan jangan terus menekan saya yang adanya pasien akan semakin parah!" tegas Tavisha.

"Kau sejak tadi terlalu banyak bicara. Apa dengan kau bicara seperti ini, pasien akan sembuh?" tanya pria itu.

"Lalu apa Anda sejak tadi tidak berhenti memberikan ancaman menodongkan pistol dan membuat kekacauan di rumah sakit pasien juga akan sembuh!" Tavisha kembali membalikkan pertanyaan itu.

"Jika Anda sejak tadi meragukan saya kenapa bukan Anda saja yang mengobati pasien dan tidak perlu membawa ke rumah sakit ini!" lanjut Tavisha pasti sudah semakin kesal melihat pria itu sehingga terjadi perdebatan diantara mereka.

Pria itu baru terdiam.

Tavisha yang kembali fokus pada pasiennya yang mengabaikan pria itu yang sekarang sudah tidak bicara lagi.

"Jika ada keluarga dengan golongan darah yang sama, sebaiknya langsung donorkan saja tanpa menunggu donor dari rumah sakit," ucap Tavisha memberikan saran tanpa melihat ke arah pria itu.

"Darahku, AB," jawabnya dengan datar.

"Suster bawa dia untuk melakukan transfusi darah!" titah Tavisha.

"Baik Dokter," sahut Suster yang menghampiri pria itu.

"Siapa nama tuan, saya harus daftarkan untuk memenuhi prosedur transfusi darah," ucap Suster yang terlihat takut-takut saat berbicara.

"Tuan!" Suster yang kembali menegur.

"Kastara!" jawabnya yang akhirnya menyebutkan nama itu.

"Kalau begitu! Mari tuan ikut saya!" ucap Suster.

"Aku hanya pergi sebentar dan jika kau sampai macam-macam kepadanya, aku tidak akan melepaskanmu!" tegas Kastara yang membuat Tavisha sejak tadi hanya diam saja dan terserah saja apapun yang dikatakan pria itu.

Akhirnya pria itu pergi juga yang membuat Tavisha menghela nafas.

"Terus marah-marah dan bukannya membantu malah membuat suasana semakin kacau. Huhhhhh," gumam Tavisha yang kembali melanjutkan pekerjaannya.

Akhirnya Setelah beberapa jam melakukan operasi pada pasien yang mengalami luka di bagian dada dan kepalanya itu akhirnya pasien berhasil melewati masa kritisnya dan juga sangat cepat mendapatkan donor darah yang tak lain dari Kastara.

Tavisha yang sekarang berada di ruangan pembersih setelah melakukan operasi yang terlihat mencuci tangannya dengan beberapa suster yang juga ikut bersamanya tadi.

"Baru kali ini mengoperasi pasien dengan jantung berdebar bukan karena pasien takut kenapa-napa tapi justru takut kita yang menjadi pasien," ucap salah satu Suster memang baru bisa bernafas lega ketika mereka sudah keluar dari ruang operasi dan pasien tersebut juga sudah dipindahkan ke ruang perawatan.

"Dokter Tavisha, bagaimana dengan pria itu apa masalah ini tidak akan diselesaikan dengan hukum. Karena bagaimanapun mereka sudah mengganggu ketentraman di rumah sakit ini dan terlebih lagi mengancam nyawa kita?" tanya Suster.

"Untuk masalah itu saya tidak tahu. Kita sekarang sudah berada di tempat yang aman, sudah tidak mendapatkan ancaman lagi dan pasien juga alhamdulillah sudah membaik, serahkan saja semua kepada tim rumah sakit tindakan apa yang akan mereka lakukan. Saya tidak ingin ikut campur terlalu jauh," ucap Tavisha yang memang hanya seorang Dokter pasti kekacauan yang terjadi di rumah sakit adalah urusan rumah sakit.

"Suster apa kamu sudah memberikan vitamin kepada pasien yang baru saja mendonorkan darahnya?" tanya Tavisha.

Suster tersebut menggelengkan kepala dengan samar yang membuat Tavisha mengerutkan dahi seolah bertanya kenapa.

"Saya sudah cukup Dokter menangani pasien itu, saya takut kembali untuk bertemu dengannya," jawabnya.

"Tetapi apapun itu Suster memiliki kewajiban untuk memastikan pasien dalam keadaan baik-baik saja dan apalagi baru saja selesai bukan transfusi darah yang artinya suster harus bertanggung jawab untuk memberikan vitamin agar kondisinya jauh lebih membaik," ucap Tavisha menyarankan.

"Tetapi yang saya lihat mau sebanyak apa darahnya didonorkan, kondisinya juga terlihat baik-baik saja dan tidak perlu diberikan vitamin," ucap Suster.

"Kamu tidak boleh mengatakan seperti itu. Apapun itu pasien harus tetap diberikan vitamin," sahut Tavisha.

"Dokter, Please jangan saya yang melakukannya," ucap Suster terlihat memang memiliki ketakutan untuk bertemu kembali dengan pasien yang Arogan itu.

"Baiklah, biar saya yang mengecek pasien tersebut," ucap Tavisha.

Suster mengangguk dengan menghela nafas, dia seakan kembali diberikan kehidupan.

Setelah Tavisha sudah kembali mengganti pakaiannya dengan pakaian Dokter yang akhirnya Tavisha memasuki ruangan perawatan pasien yang baru saja mendonorkan darahnya.

"Anda mau kemana?" tanya Tavisha begitu membuka ruangan tersebut dan lihatlah bagaimana Kastara yang ingin mencopot infus di punggung tangannya.

"Untuk apa juga aku berada di sini!" pria itu kembali bertanya.

"Untuk pemulihan, kamu baru saja mendonorkan darah kamu yang artinya banyak tenaga yang terkuras, kenapa tidak memakan makanannya?" mata Tavisha melihat makanan yang berada di atas nakas yang memang disediakan untuk pasien.

"Aku tidak bisa makan secara sembarangan," jawabnya.

"Ini rumah sakit dan tidak mungkin meracuni kamu. Kamu harus memakan makanan itu agar mendapatkan pemulihan dan baru bisa meminum vitamin," ucap Tavisha.

"Siapa kau yang berani mengaturku," sahut Kastara.

"Jika sudah berada di rumah sakit dan juga berada di ruangan pasien. Maka mengikuti peraturan yang ada," jawab Tavisha.

Kastara mendengus kasar dan kemudian dengan sangat cepat dia benar-benar mencopot infus di punggung tangannya itu yang membuat Tavisha kaget.

"Hey..." Tavisha bahkan tidak punya kesempatan untuk mencegah.

"Jangan pernah samakan aku dengan pasien di rumah sakit ini dan dalam kamusku tidak pernah bisa diatur oleh orang lain," ucapnya yang berdiri.

"Kamu mau kemana?"

"Kamu makan dan minum vitamin agar kondisi kamu membaik,"

"Tanpa melakukan semua itu aku jauh lebih baik," jawab Kastara yang langsung berlalu dari hadapan Tavisha.

"Hey kamu mau kemana?"

"Kamu belum sepenuhnya pulih!"

Apapun yang di katakan Tavisha tidak didengarkan Kastara yang tetap pergi.

"Ya Allah baru pertama kali aku bertemu dengan orang seperti itu, kenapa dia begitu keras kepala," ucap Tavisha dengan geleng-geleng kepala yang harus banyak-banyak menghela nafas.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

ada pasien yg arogan kaya gitu ya yg ada dokter sm susternya ketakutan semua

2025-07-02

0

Princes Family

Princes Family

wow karyanya keren, ceritanya seruuuuu

2025-07-03

0

sunshine wings

sunshine wings

🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2025-07-03

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Ancaman.
2 Episode 2 Menegangkan
3 Episode 3 Tetap Membuat Masalah.
4 Episode 4 Kembali Muncul
5 Episode 5 Terjebak.
6 Episode 6 Di Tahan
7 Episode 7 Kembali Pulang
8 Episode 7 Mengawasi.
9 Episode 9 Marah Besar
10 Episode 10 Di Izinkan Pulang
11 Episode 11 Gebrakan Mengejutkan
12 Episode 12 Meminta Petunjuk.
13 Episode 13 Setuju.
14 Kerumah Suami
15 Episode 15 1 Kamar
16 Episode 16 Lama-lama Kesal
17 Episode 18 Di Layani Dengan Baik.
18 Episode 18 Harus Menghindar.
19 Episode 19 Ada-ada Saja
20 Episode 20 Insiden.
21 Episode 21 Banyak Rahasia.
22 Episode 22 Banyak Tanya
23 Episode 23 Kesal
24 Episode 24 Permintaan.
25 Episode 25 Memberi Pernyataan
26 Episode 26 Pertemuan
27 Episode 27 Nyawa Sudah Menjadi Taruhan.
28 Episode 28 Khawatir
29 Episode 29 Cemburu Apa Marah.
30 Episode 30 Cemburu Gemes.
31 Episode 31 Keadaan Membaik
32 Episode 32 Perhatian
33 Episode 33 Ribut Besar
34 Episode 34 Tegas
35 Episode 35 Merasa Bersalah.
36 Episode 36 Ngambek
37 Episode 37 Menginap
38 Episode 38 Perhatian
39 Episode 39 Ada Yang Aneh
40 Episode 40 Selalu Menjadi Saingan.
41 Episode 41 Ada- ada saja.
42 Episode 42 Amarah Dan Kebencian
43 Episode 43 Harus Kejam
44 Episode 44 Peringatan
45 Episode 45
46 Episode 46 Menyerah
47 Episode 47 Berpisah
48 Episode 48 insiden
49 Episode 49 Untung Ada Suami
50 Episode 50 Hubungan Romantis
51 Episode 51 Ternyata.
52 Episode 52 Gugup
53 Episode 53 Hangat.
54 Episode 54 Mencari Tahu
55 Episode 55 Ternyata
56 Episode 56 Dia Lebih Baik
57 Episode 57 Istri Aneh
58 Episode 58 Bimbang
59 Episode 58 Dalam Bahaya
60 Episode 60 Mengejutkan.
61 Episode 61 Insiden.
62 Episode 62 Penyelamat
63 Episode 63 Selamat.
64 Episode 64 Saling Bicara
65 Episode 65 Permintaan.
66 Episode 66 Pergi
67 Episode 67 Perasaan Tidak Enak
68 Episode 68 Nyawa Suami
69 Episode 69 Sudah Aman
70 Episode 70 Kejujuran
71 Episode 71 Tetap Bertahan.
72 Episode 72 Ternyata Ulahnya
73 Episode Istri Ngambek
74 Episode 74 Sulitnya
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Episode 1 Ancaman.
2
Episode 2 Menegangkan
3
Episode 3 Tetap Membuat Masalah.
4
Episode 4 Kembali Muncul
5
Episode 5 Terjebak.
6
Episode 6 Di Tahan
7
Episode 7 Kembali Pulang
8
Episode 7 Mengawasi.
9
Episode 9 Marah Besar
10
Episode 10 Di Izinkan Pulang
11
Episode 11 Gebrakan Mengejutkan
12
Episode 12 Meminta Petunjuk.
13
Episode 13 Setuju.
14
Kerumah Suami
15
Episode 15 1 Kamar
16
Episode 16 Lama-lama Kesal
17
Episode 18 Di Layani Dengan Baik.
18
Episode 18 Harus Menghindar.
19
Episode 19 Ada-ada Saja
20
Episode 20 Insiden.
21
Episode 21 Banyak Rahasia.
22
Episode 22 Banyak Tanya
23
Episode 23 Kesal
24
Episode 24 Permintaan.
25
Episode 25 Memberi Pernyataan
26
Episode 26 Pertemuan
27
Episode 27 Nyawa Sudah Menjadi Taruhan.
28
Episode 28 Khawatir
29
Episode 29 Cemburu Apa Marah.
30
Episode 30 Cemburu Gemes.
31
Episode 31 Keadaan Membaik
32
Episode 32 Perhatian
33
Episode 33 Ribut Besar
34
Episode 34 Tegas
35
Episode 35 Merasa Bersalah.
36
Episode 36 Ngambek
37
Episode 37 Menginap
38
Episode 38 Perhatian
39
Episode 39 Ada Yang Aneh
40
Episode 40 Selalu Menjadi Saingan.
41
Episode 41 Ada- ada saja.
42
Episode 42 Amarah Dan Kebencian
43
Episode 43 Harus Kejam
44
Episode 44 Peringatan
45
Episode 45
46
Episode 46 Menyerah
47
Episode 47 Berpisah
48
Episode 48 insiden
49
Episode 49 Untung Ada Suami
50
Episode 50 Hubungan Romantis
51
Episode 51 Ternyata.
52
Episode 52 Gugup
53
Episode 53 Hangat.
54
Episode 54 Mencari Tahu
55
Episode 55 Ternyata
56
Episode 56 Dia Lebih Baik
57
Episode 57 Istri Aneh
58
Episode 58 Bimbang
59
Episode 58 Dalam Bahaya
60
Episode 60 Mengejutkan.
61
Episode 61 Insiden.
62
Episode 62 Penyelamat
63
Episode 63 Selamat.
64
Episode 64 Saling Bicara
65
Episode 65 Permintaan.
66
Episode 66 Pergi
67
Episode 67 Perasaan Tidak Enak
68
Episode 68 Nyawa Suami
69
Episode 69 Sudah Aman
70
Episode 70 Kejujuran
71
Episode 71 Tetap Bertahan.
72
Episode 72 Ternyata Ulahnya
73
Episode Istri Ngambek
74
Episode 74 Sulitnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!