Chapter 03: Dinasti Xianhua

Mei Lin Dan Rong Sheng duduk berhadapan. Suasana di antara mereka terasa sangat canggung dan juga berat. Tidak ada yang bersuara diantara mereka berdua.

Diwaktu yang sama, mata Mei Lin sibuk mengamati sekitarnya, berusaha untuk memahami dimana dia berada saat ini dan apa yang sebenarnya terjadi kepada dirinya.

"Apakah aku sedang bermimpi? Atau mungkin saat ini tubuh asliku sedang kritis di rumah sakit dan jiwaku terbang ke sini...?" Mei Lin mulai berbicara sendiri, mengatakan semua kemungkinan yang bisa terjadi kepada dirinya. Karena, kenyataan yang ia hadapi saat ini sangatlah tidak logis! Benar-benar diluar nalar!

Rong Sheng, melihat Mei Lin tampak sedang bergelut dengan dirinya sendiri. Rong Sheng tampak ragu untuk menganggu pergelutan itu. Hingga pada akhirnya seorang pelayan masuk ke dalam tenda itu dengan membawakan dua cangkir teh herbal untuk Rong Sheng dan Mei Lin.

"Silahkan dinikmati minumannya. Anggap saja ini sebagai ucapan terima kasihku atas jasa yang telah kau berikan. Kau telah menyelamatkan hidupku, yang artinya kau juga telah menyelamatkan masa depan dinasti ini," ucap Rong Sheng.

Mei Lin semakin bingung. "Dinasti? Apa maksudmu? Apakah kau masih tenggelam dalam peranmu? Jujur saja, saat ini kau sedang syuting kan? Untuk drama kolosal? Benar?"

Sekarang giliran Rong Sheng yang terlihat bingung setelah mendengar kata-kata Mei Lin. "Syuting? Drama kolosal? Apa itu?"

"Kau benar-benar tidak tahu, atau sedang pura-pura tidak tahu? Apakah ini prank? Kalian sedang mengerjai aku kan? Jika benar, lebih baik, hentikan sekarang. Aku benar-benar sudah sangat frustasi dengan segala hal aneh yang ada di sini!" Mei Lin mengacak-acak rambut panjangnya.

"Sejujurnya, aku pun merasakan hal yang sama. Aku benar-benar penasaran dengan dirimu. Kau terlihat aneh dengan pakaian itu... dan, benda hitam itu, yang kau bawa di pundakmu. Sebenarnya, dari mana asalmu?" tanya Rong Sheng.

"Aku? Aku dari Shanghai!"

"Shanghai? Daerah mana itu? Apakah daerah barat?" Rong Sheng tampak serius, tak mengerti dengan penjelasan Mei Lin.

Mei Lin semakin frustasi. "Lalu, apakah bisa kau katakan... dari mana asalmu?"

"Biar aku perkenalkan diri. Namaku, Rong Sheng. Aku adalah putra mahkota dari Dinasti Xianhua. Saat ini, aku bertugas menjaga perbatasan daerah, menghalau serangan musuh. Dan saat aku melakukannya, aku terluka parah, dan untungnya aku bertemu denganmu. Kau membantu menyembuhkan diriku. Kau seorang tabib yang sangat hebat," jelas Rong Sheng.

Sistem di kepala Mei Lin tiba-tiba saja tidak berfungsi dengan baik. Putra mahkota? Seorang pangeran? Dinasti Xianhua?

"Wah... aku benar-benar bisa gila!" Mei Lin sedikit berteriak. "Baiklah. Sekarang biar aku simpulkan semuanya. Jadi, kau adalah seorang pangeran... seorang putra mahkota dari Dinasti Xianhua. Benar begitu?"

Rong Sheng mengangguk.

"Jadi... saat ini aku sedang berada di perbatasan Dinasti Xianhua?"

Rong Sheng kembali mengangguk.

Tiba-tiba Mei Lin ingin menangis. "Lalu... apa yang sedang aku lakukan di sini? Bagaimana bisa aku berakhir di Dinasti Xianhua? Harusnya aku tidak di sini. Ini benar-benar tidak benar!"

"Asal kau tahu... aku ini... aku ini seorang dokter yang penuh rasa tanggung jawab. Sebelumnya aku dalam perjalanan menuju tempat dimana ada pasien yang menungguku. Lalu, tiba-tiba mobilku mengalami kecelakaan dan aku berakhir di tempat aneh ini. Bagaimana bisa semua ini terjadi?!"

Rong Sheng tak mengerti dengan apa yang sedang dibicarakan oleh Mei Lin. Tetapi satu hal yang pasti, Rong Sheng sangat berhutang budi kepada Mei Lin.

"Kukira perjalanan melintasi waktu itu hanya ada di novel fiksi saja. Tapi, kenyataannya aku melakukan hal itu. Sekarang... apa yang harus aku lakukan? Aku sekarang berada di Dinasti Xianhua... tempat dimana tidak ada tempat bagiku. Sekarang, apa yang akan terjadi kepadaku? Apa aku akan mati?"

"Mati? Tidak akan aku biarkan hal itu terjadi. Kau adalah penyelamatku. Sudah menjadi kewajibanku untuk menjaga dan memastikan kau aman serta terlindungi dari bahaya," ucap Rong Sheng. "Jadi, karena itulah, aku ingin mengajakmu kembali ke istana. Di sana, aku akan memberikan posisi terbaik untukmu. Kau bisa mulai menjalani kehidupan baru di sana."

Entahlah. Apakah hal itu adalah hal terbaik atau terburuk untuk saat ini. Tetapi yang jelas, Mei Lin tidak akan mungkin bisa bertahan di dunia asing ini sendirian tanpa bantuan. Jadi, mungkin ikut dengan Rong Sheng adalah pilihan terbaik untuk saat ini.

Mei Lin akan ikut dengan Rong Sheng untuk saat ini. Untuk ke depannya, ia akan berusaha untuk mencari cara agar bisa kembali ke dunianya. Tetapi untuk sekarang, ia harus bersikap baik agar Rong Sheng tidak membuang dirinya. Ia harus bisa bertahan di dunia baru ini. Ia harus mempunyai pegangan yang kuat, dan pegangan itu adalah Rong Sheng.

Setuju untuk ikut dengan Rong Sheng, Mei Lin merapikan ranselnya. Para prajurit lain merasa jika Mei Lin aneh. Hal itu wajar. Mereka mungkin tidak pernah melihat pakaian seperti yang dipakai oleh Mei Lin. Dan, ransel? Hal itu juga hal yang baru bagi mereka. Bagi mereka, Mei Lin adalah alien yang sangat aneh. Dan begitulah juga Mei Lin melihat mereka.

***

Setelah semua persiapan siap, Rong Sheng datang dengan kudanya, meminta Mei Lin untuk naik kuda yang sama dengan dirinya.

"Naiklah," kata Rong Sheng.

Mei Lin awalnya ragu dan juga takut, tetapi pada akhirnya ia memberanikan diri untuk naik ke kuda itu. Duduk di depan, dan jarak antara wajahnya dan wajah Rong Sheng sangat dekat sampai ia bisa mendengar suara napas Rong Sheng.

Mei Lin terlihat bingung. "Apa kita akan pergi dengan kuda?" tanya Mei Lin.

"Iya, benar."

"Apa tidak ada transportasi lain? Aku takut naik kuda. Bagaimana kalau aku sampai jatuh?"

Rong Sheng sedikit tersenyum. "Tidak. Tidak akan. Kau tidak akan jatuh. Percaya kepadaku, dan naiklah. Berikan tanganmu."

"Apa benar seperti ini?" tanya Mei Lin tanpa berani menatap Rong Sheng.

"Iya. Benar," jawabnya. "Sekarang kita akan berangkat." Dengan satu gerakan tangan, kuda pun mulai berjalan. Berjalan melewati hutan yang sunyi, dan beberapa desa kecil sampai pada akhirnya mereka sampai di depan gerbang Dinasti Xianhua.

Sebuah kerajaan yang berdiri kokoh dan juga terlihat sangat luar biasa dari luar. Rong Sheng, turun dari kuda, kemudian membantu Mei Lin untuk turun juga. Dan kemudian Rong Sheng memerintahkan kepada penjaga untuk membuka gerbang itu.

Tidak butuh waktu lama, gerbang terbuka dan sebuah pemandangan luar biasa pun terlihat oleh mata Mei Lin. Sebuah kerjaan yang terlihat sangat luar biasa dan mengagumkan.

"Aku benar-benar berada di Dinasti Xianhua. Aku... benar-benar telah melakukan perjalanan melintasi waktu?!"

***

Bersambung.

Episodes
1 Chapter 01: Perjalanan Waktu
2 Chapter 02: Menjadi Penyelamat
3 Chapter 03: Dinasti Xianhua
4 Chapter 04: Menyelamatkan Kaisar
5 Chapter 05: Tinggal di Istana
6 Chapter 06: Tabib Agung
7 Chapter 07: Wanita Berbaju Merah
8 Chapter 08: Kecemburuan Rui Xi
9 Chapter 09: Kembali ke Perbatasan
10 Chapter 10: Handphone?
11 Chapter 11: Serangan Pembunuh Bayaran
12 Chapter 12: Pemilik Handphone
13 Chapter 13: Mimpi Buruk
14 Chapter 14: Menghindari Rong Sheng
15 Chapter 15: Rencana Mencari Mei Lan
16 Chapter 16: Ramalan Wanita Tua
17 Chapter 17: Darah Yang Tumpah Lagi
18 Chapter 18: Menjaga Jarak
19 Chapter 19: Perpisahan
20 Chapter 20: Ramalan Mei Lin
21 Chapter 21: Menantang Mei Lin
22 Chapter 22: Bertengkar Dengan Rui Xi
23 Chapter 23: Mengungkapkan Perasaan
24 Chapter 24: Ciuman Pertama
25 Chapter 25: Diinterogasi
26 Chapter 26: Kekacauan
27 Chapter 27: Bertengkar Hebat
28 Chapter 28: Menyamar
29 Chapter 29: Umpan
30 Chapter 30: Tertangkap
31 Chapter 31: Dijebak
32 Chapter 32: Pilihan
33 Chapter 33: Keputusan
34 Chapter 34: Kesepakatan
35 Chapter 35: Menjelaskan
36 Chapter 36: A Lin
37 Chapter 37: Rasa Sayang
38 Chapter 38: Alasan Kematian
39 Chapter 39: Gagal Merubah Takdir
40 Chapter 40: Takdir Tetap Takdir
41 Chapter 41: Kondisi Kaisar Memburuk
42 Chapter 42: Diserang
43 Chapter 43: Berlutut
44 Chapter 44: Kembali
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Chapter 01: Perjalanan Waktu
2
Chapter 02: Menjadi Penyelamat
3
Chapter 03: Dinasti Xianhua
4
Chapter 04: Menyelamatkan Kaisar
5
Chapter 05: Tinggal di Istana
6
Chapter 06: Tabib Agung
7
Chapter 07: Wanita Berbaju Merah
8
Chapter 08: Kecemburuan Rui Xi
9
Chapter 09: Kembali ke Perbatasan
10
Chapter 10: Handphone?
11
Chapter 11: Serangan Pembunuh Bayaran
12
Chapter 12: Pemilik Handphone
13
Chapter 13: Mimpi Buruk
14
Chapter 14: Menghindari Rong Sheng
15
Chapter 15: Rencana Mencari Mei Lan
16
Chapter 16: Ramalan Wanita Tua
17
Chapter 17: Darah Yang Tumpah Lagi
18
Chapter 18: Menjaga Jarak
19
Chapter 19: Perpisahan
20
Chapter 20: Ramalan Mei Lin
21
Chapter 21: Menantang Mei Lin
22
Chapter 22: Bertengkar Dengan Rui Xi
23
Chapter 23: Mengungkapkan Perasaan
24
Chapter 24: Ciuman Pertama
25
Chapter 25: Diinterogasi
26
Chapter 26: Kekacauan
27
Chapter 27: Bertengkar Hebat
28
Chapter 28: Menyamar
29
Chapter 29: Umpan
30
Chapter 30: Tertangkap
31
Chapter 31: Dijebak
32
Chapter 32: Pilihan
33
Chapter 33: Keputusan
34
Chapter 34: Kesepakatan
35
Chapter 35: Menjelaskan
36
Chapter 36: A Lin
37
Chapter 37: Rasa Sayang
38
Chapter 38: Alasan Kematian
39
Chapter 39: Gagal Merubah Takdir
40
Chapter 40: Takdir Tetap Takdir
41
Chapter 41: Kondisi Kaisar Memburuk
42
Chapter 42: Diserang
43
Chapter 43: Berlutut
44
Chapter 44: Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!