Bab 3 Gara-Gara Si Kunti Edan

Melihat raut ketakutan pada wajah Arghi dan juga Lucky membuat Adara kasihan melihatnya, denga perasaan dongkol Adara berjalan mendekati Iyem yang masih bergelayut manja di lengan Arghi.

“Iyem, mending lo pergi deh. Lo gak kasihan apa lihat mereka ? mereka itu takut sama lo” Ujar Adara menatap Iyem dengan tatapan garang

“Gue gak mau ah, sayang banget lo kalau ada cogan di anggurin aja” Tolak Iyem semakin erat memeluk lengan Arghi lalu dengan kesal Adara menari rambut Iyem dengan kasar

“ADARA SIALAN” Sarkas Iyem sangat terkejut ketika Adara menarik rambut panjangnya dengan sangat kuat, dan menyeret jauh dari Arghi dan Lucky.

“ADARA LEPASIH RAMBUT GUE, RAMBUT GUE BISA RUSAK. LO GAK TAHU SIH, PERAWATAN RAMBUT ITU MAHAL BANGET DNA SEKARANG GUE NGGAK PUNYA UANG BUAT PERGI KE SALON” Teriak Iyem berusaha melepaskan tangan Adara dari rambutnya

“Enak aja lo, nanti gue lepasin rambut lo. Yang ada lo gangguin mereka lagi” Jawab Adara sambil menunjuk 4 orang yang ada di depannya

“Aaarrrggghhh Dara lepasih rambut gue, gue janji deh. Gue gak akan ganggu mereka lagi” Ucap Iyem dengan wajah memelas

Karena merasa kasihan Adara melepaskan rambut Iyem

“Kalo lo mau ikut gue, lo jangan bar-bar terus. Jangan centil jadi cewek, kok kunti bar-bar sih. Inget jangan murahan” Nasihat Adara

“Emang lo pikir lo anggu apa ? lo juga sama bar-bar sama gue, lo juga sama tengil jadi cewe” Sinis Iyem sambil mneyisir rambutnya menggunakan jari panjangnya

“Enak aja lo ngatai gue tengil” Sewot Adara tidak terima atas apa yang di katakan Iym lalu menoyor kepala Iyem

“Jadi kita di anggurin nih ?” Sahut Azlan sambil menarik turunkan alisnya

Mendengar itu Adara mengalihkan pandangannya menatap Azlan dan teman-temannya, kemudian menyengir kuda membuat wajah Adara semakin cantik.

“Astaga senyumannya, buat gue diabetes aja” Seru Arghi langsung menurunkan Lucky dari gendongannya dengan kasar, sifat playboynya mulai keluar

Bruk …

“Aduh, Arghi sialan. Lo kira gue karung goni apa ?. Main di banting aja seenaknya, lo pikir gak sakit apa ?” Ucap Lucky sewot sambil mengusap-ngusap pantat yang baru saja mendarat dengan sempurna ke aspal

“Ya bodo amat” Jawab Arghi sambil tersenyum mengejek membuat Lucky semakin kesal

Sedangkan Azlan, cowok yang berwajah imut itu masih saja menatap wajah cantik Adara. Bahkan bibirnya berkedut sendiri melihat senyuman Adara yang sangat manis.

“Maaf yah gue lupa kalau ada kalian, gara-gara kunti edan di samping gue sih” Ujar Adara menyalahkan Iyem

Arghi dan Lucky kembali berwaspada, ketika Adara kembali membawa-bawa nama kunti.

“Memangnya lo bisa lihat kunti ?” Tanya Lucky dengan takut

“Bisalah, tuh kaliah lihat dia atas pohon mangga itu ada kunti lagi” Jawab Adara ambil menunjuk pohon mangga yang tak jauh dari mereka

Dengan cepat mereka melihat pohon mangga yang di tunjuk oleh Adara, tiba-tiba tubuh mereka berempat menjadi merinding.

“Perasaan nggak ada siapa-siapa deh” Ucap Azlan heran menatap adara

“Ya iyalah, karena gue kan anak indigo jadi aku bisa melihat mereka” Jawab Adara

“Apa ? lo anak indihome ?” Tanya Lucky kaget

“Indigo Lucky bukan indihome” Jawab Arghi kesal sambil menggeplak kepala Lucky

“Anjay” Umpat Lucky lalu menatap tajam sang pelaku

“Kalian berdua kenapa sih ? dari tadi berisik terus, mau gue patahin leher kalian ?” Sahut Azlan yang mulai kesal dengan kelakuan Arghi dan juga Lucky

“Kenapa lo salahin gue ?, tuh lo liat sendiri. Syakir yang cari gara-gara sama gue, bener nggak Luck ?” Protes Arghy sambil menatap Lucky

“Seharusnya …” Ucap Lucky terpotong

“UDAH DIAM, lama-kelamaan lo berdua gue tendang ke Afrika” Potong Azlan dengan cepat

Melihat temannya sudah diam, Azlan menatap Adara kembali.

“Idih diim, limi-limi li birdie giwi tinding ki ifriki” Ejek Lucky sambil menirukan ucapan Azlan sedangkan Arghi yang mendengarkan langsung menyemburkan tawa kerasnya

Azlan memilih untuk tidak meladeni ucapan Lucky dan kembali fokus menatap Adara.

“Maaf yah, teman gue emang gila semua dan lo gak usah kaget” Ucap Azlan dengan lembut, sedangkan Arghi, Lucky dan juga Syakir langsung melotot tajam mendengar uacapan dari Azlan

Adara tersenyum singkat

“Tidak apa-apa kok, gue malah suka sikap teman lo yang kek gitu” Jawab Adara tersenyum lebar

Arghi dan Lucky yang melompat-lompat kegirangan mendengar ucapan dari Adara, bahkan mereka berdua sampai sujud di aspal karena terlalu senang.

“Akhirnya ya Allah, ada juga cewe yang suka sama gue” Ucap Lucky sambil menyatukan kedua tangannya sambil mendongkak.

“Bukan suka sama lo tolol, budge atau gimana sih ?. Dia bilang suka sama sikap lo doang, bukan sama orangnya. Muka kaya knalpot mana ada yang mau” Ujar Arghi dengan pedas

Syakir terkekeh pelan melihat kelakuan sahabatnya itu, yang selalu membuat dirinya geleng-geleng kepala dan begitu juga dengan Azlan.

“Jadi lo beneran indigo ?” Tanya Azlan memastikan

Adara mengangguk membenarkan.

“Kenapa memangnya ? Lo juga takut sama gue ?” Tanya Adara terkekeh pela, mengingat nenek dan kakeknya sangat membenci dirinya karena Adara mempunyai kelebihan tersebut

Azlan menggelengkan kepalanya pelan, sambil tersenyum membuat Azlan terlihat semakin imut.

“Nggak kok, gue malah suka sama lo” Jawab Azlan

“Waduh, baru saja ketemu udah suka aja lo” Seru Lucky

Azlan menatap tajam Lucky

“Lo bisa diam gak ?” Tanya Azlan emosi

“Hehehehe, maaf bos” Jawab Lucky cengengesan

“Gak usah di ambil hati yah, maksud gue tadi. Gue Cuma suka sama sikap lo hehehehe” Ucap Azlan salah tingkah

“Santai aja, ya udah gue pulang dulu ya. Udah sore banget ini, nanti gue kena marah sama kakak” Jawab Adara

Dengan cepat Azlan mencekal tangan Adara

“Kalau boleh tahu, siapa nama lo ?” Tanya Azlan dengan raut wajah sangat menggemaskan membuat Adara mati-matian untuk tidak mnecubit kedua pipinya

“Kenalin nama gue Adara Aurelia Alvarendra bisa di panggil, panggil aja Dara sayang juga boleh kok” Jawab Adara terkekeh

“Oke sayang, kenalin nama gue Arghi Erlangga cowok paling ganteng dari mereka smeua” Sahut Arghi dengan cepat sambil tersenyum genit

“Ganteng dari mananya coba, muka kaya knalpot juga aja bangga” Ucap Lucky sambil senyum mengejek

“Kenalin gue Lucky Sebastian, cowok paling manis sedunia” Lanjut Lucky membuat Arghi berekspresi ingin muntah

“Gue Syakir” Sahut Syakir memperkenalkan diri dengan singkat

“Dara, lo pamggil dia kutub es aja deh. Dari pada Syakir terlalu mahal buat dia yang terlalu murah” Ucap Lucky membuat Adara tertawa

“Gue Azlan” Ujar Azlan sambil tersenyum manis

Adara yang mendengarnya menganggukkan kepalanya.

“Ooo, jadi cowok imut ini namanya Azlan. Gue suka deh sama lo” Ceplos Adara sangat tengil yang membuat jantung Azlan berdebar

“Oke, jadi gue panggil lo Lucky, lo Arghi, lo kutub es, dan lo cowok imut” Ucap Adara menunjuk mereka satu persatu membuat mereka melongo

“Kok Lucky sih ?” Protes Lucky dengan wajah kesal

“Dara ayo pulang, nanti lo kena marah loh” Ajak Iyem

Baru saja akan menjawab ucapan Lucky, namun niatnya urungkan kembali mendengar ucapan Iyem yang tiba-tiba datang.

“Lo ngagetin aja sih” Kesel Adara menatap Iyem dengan jengah

“Lo bicara sama siapa ?” Tanya Azlan

“Sama kunti yang tadi, tiba-tiba dia muncul lagi bikin gue kesal aja” Jawab Adara dengan sewot

“Ya kan gue Cuma ingetin lo doang, kenapa lo jadi marah-marah sama gue ?” Ucap Iyem protes

“Iya terima kasih, lo bawel banget sumpah” Jawab Adara sangat frustasi dengan sikap Iyem

“Gue pamit dulu ya, semoga saja kita bisa bertemu kembali. Bye cowok ganteng” Pamit Adara sambil tersenyum manis tak lupa sambil mengedipkan matanya membuat Arghi dan Lucky heboh sendiri padahal kedipan itu Adara berikan untuk Azlan.

“Dara coba lo bilang sama mereka, kalau mereka dapat salam dari kunti cantik seperti gue ini” Seru Iyem menghalangi jalan Adara

Karena malas berdebat dengan Iyem, Adara mengiyakan saja. dia kembali memundurkan langkahnya mendekati cogan tersebut.

“Loh kok kenapa lo kembali ?” Tanya Azlan merasa bingung

“Kalian dapat salam” Jawab Adara

“Dari siapa ? cantik nggak ?” Tanya Arghi dengan cepat

“Ya kalau di sebut cantik lumayan sih, tapi sayangnya dia janda anak satu” Jawab Adara membuat Iyem yang berdiri disampingnya senyum-senyum sendiri

“Janda mah nggak masalah, yang penting cantik dan baik. Kalau diam au, langsung nikah juga gak papa” Jawab Arghi lagi

“Memangnya dia siapa sih ?” Tanya Lucky penasaran

“Nih kunti di smaping gue, katanya dia demen sama kalian” Jelas Adara sambil mendorong tubuh Iyem pelan

Tawa Adara meledak begitu saja melihat wajah cengo yang terlihat pada keempat cogan itu.

“Kalau ada yang minat sama Iyem, si kunti bar-bar dan tidak punya akhlak ini. Bilang yah, biar nanti gue kasih nomor WAnya” Lanjut Adara di sela-sela tawanya kemudian pergi meninggalkan mereka yang masih terkejut

“Memangnya kunti punya nomor WA gitu ?” Tanya Lucky masih belum paham

“Gue juga gak tahu, maksudnya gimana” Jawab Arghi

“Hadeh… ganteng doang otak lemot” Cibir Syakir dengan sekuat tenaga menahan tawanya

“Tadi lo dapat salam dari kunti yang bersama Adara, terus Dara bilang kalau lo beneran serius mau nikah sama si kunti nanti lo tinggal bilang saja sama Dara biar di kasih ni WAnya” Papar Azlan kemudian tertawa terbahak-bahak

“ANJAY, ARGHI MAU NIKAH SAMA KUNTI. GILA….” Teriak Lucky dengan keras ketika baru paham dengan ucapan Adara

“Gue tahu kok, mungkin lo frustasi karena lo sering diputusin sama cewe. Mungkin ini juga salah satu jalan agar lo bertaubat nggak jadi buaya lagi, tapi lo sadar deh. Lo sama kunti janda itu beda dunia masa lo mau nikah sama dia sih” Ucap Azlan memasang raut wajah sedih, aslinya Azlan masih inging tertawa

“Nah bener itu, Syakir aja udah cinta beda agama. Masa lo malah cinta beda alam” Sahut Lucky ikut prihatin dengan pikiran minim sahabatnya

Wajah Arghi menjadi merah padam

“EMANGNYA KALIAN PIKIR GUE MAU APA, NIKAH SAMA KUNTI. GUE MASIH WARAS WOI” Pekik Arghi sangat kesal

Bukannya diam, Azlan dan Lucky malah kembali menertawai kebegoan Arghi. Bahkan Lucky sampai terpingkal-pungkal di aspal.

Terpopuler

Comments

Haryati Atik Atik

Haryati Atik Atik

🤣🤣🤣🤣 gesrek semua

2025-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kembali Ke Tanah Air
2 Bab 2 Geng Motor Wolf Black
3 Bab 3 Gara-Gara Si Kunti Edan
4 Bab 4 Aryan Dan Azlan
5 Bab 5 Membujuk
6 Bab 6 Khawatir
7 Bab 7 Hari Pertama Bersekolah
8 Bab 8 Bertemu Kembali
9 Bab 9 Claudia Arabela Fernandes
10 Bab 10 Ruang BK
11 Bab 11 Tentang Jingga
12 Bab 12 Mendiamkan Adara
13 Bab 13 Terjebak
14 Bab 14 Kemarahan Justin
15 Bab 15 Penjelasan
16 Bab 16 Sisi Lain Azlan
17 Bab 17 Terpaksa
18 Bab 18 Siapa Itu ?
19 Bab 19 Membingungkan
20 Bab 20 Meminta Bantuan
21 Bab 21 Sangat membingungkan
22 Bab 22 Jadian
23 Bab 23 Membantu Lucky
24 Bab 24 Jutin Berubah
25 Bab 25 Kolam Ikan
26 Bab 26 Kenapa Justin ?
27 Bab 27 Ketempelan Makhluk Tak Kasat Mata
28 Bab 28 Berpikir
29 Bab 29 Gara-Gara Khalid
30 Bab 30 Bertemu Dengan Reynard
31 Bab 31 Makhluk Itu siapa ?
32 Bab 32 Muncul Kembali
33 Bab 33 Marah Pada Reynard
34 Bab 34 Pertemuan Rani Dan Riki
35 Bab 35 Menjenguk Azlan
36 Bab 36 Sebuah Trauma
37 Bab 37 Kekejaman Leon
38 Bab 38 Khawatir
39 Bab 39 Di Jemput Khalid
40 Bab 40 Siapa Sebenarnya Riki ?
41 Bab 41 Masih Sama
42 Bab 42 Dibully
43 Bab 43 Nasib Yang Sama
44 Bab 44 Pengganggu Suasana
45 Bab 45 Berkumpul
46 Bab 46 Berdamai
47 Bab 47 Akhirnya Berdamai
48 Bab 48 Membuat Perjanjian
49 Bab 49 Bertemu Dengan Jingga
50 Bab 50 Pendonor Jantung
51 Bab 51 Ternyata Itu Jingga
52 Bab 52 Ada Tapi Tidak Di Anggap
53 Bab 53 Kasih Sayang Tika
54 Bab 54 Bertemu Dengan Riqza
55 Bab 55 Fakta Yang Mengejutkan
56 Bab 56 Pengorbanan Jingga
57 Bab 57 Berkumpul Di Markas
58 Bab 58 Apakah Riqza ?
59 Bab 59 Terlambat Bareng
60 Bab 60 Dihukum
61 Bab 61 Kedatangan Iyem
62 Bab 62 Drama Kecil
63 Bab 63 Kedatangan Alya
64 Bab 64 Ketahuan
65 Bab 65 Penjelasan Dari Alya
66 Bab 66 Khasandra Pulang
67 Bab 67 Wolf Black And Snack White
68 Bab 68 Sebuah Penyerangan
69 Bab 69 Terungkap Sebuah Kebenaran
70 Bab 70 Menjadi Canggung
71 Bab 71 Rasa Takut
72 Bab 72 Terbongkar
73 Bab 73 Tidak Tenang
74 Bab 74 Meninggal ?
75 Bab 75 Tidak Siap Kehilangan
76 Bab 76 Koma
77 Bab 77 Apa Hubungannya
78 Bab 78 Bicara Dengan Alya
79 Bab 79 Menjalankan Rencana
80 Bab 80 Cincin Hitam
81 Bab 81 Kemarahan Leon
82 Bab 82 Kembalinya Rani Dan Riki
83 Bab 83 Mengingat Masa Lalu
84 Bab 84 Sesuatu Yang Mengganjal
85 Bab 85 Pertengkaran Tika dan Dika
86 Bab 86 Perubahan Reynard
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1 Kembali Ke Tanah Air
2
Bab 2 Geng Motor Wolf Black
3
Bab 3 Gara-Gara Si Kunti Edan
4
Bab 4 Aryan Dan Azlan
5
Bab 5 Membujuk
6
Bab 6 Khawatir
7
Bab 7 Hari Pertama Bersekolah
8
Bab 8 Bertemu Kembali
9
Bab 9 Claudia Arabela Fernandes
10
Bab 10 Ruang BK
11
Bab 11 Tentang Jingga
12
Bab 12 Mendiamkan Adara
13
Bab 13 Terjebak
14
Bab 14 Kemarahan Justin
15
Bab 15 Penjelasan
16
Bab 16 Sisi Lain Azlan
17
Bab 17 Terpaksa
18
Bab 18 Siapa Itu ?
19
Bab 19 Membingungkan
20
Bab 20 Meminta Bantuan
21
Bab 21 Sangat membingungkan
22
Bab 22 Jadian
23
Bab 23 Membantu Lucky
24
Bab 24 Jutin Berubah
25
Bab 25 Kolam Ikan
26
Bab 26 Kenapa Justin ?
27
Bab 27 Ketempelan Makhluk Tak Kasat Mata
28
Bab 28 Berpikir
29
Bab 29 Gara-Gara Khalid
30
Bab 30 Bertemu Dengan Reynard
31
Bab 31 Makhluk Itu siapa ?
32
Bab 32 Muncul Kembali
33
Bab 33 Marah Pada Reynard
34
Bab 34 Pertemuan Rani Dan Riki
35
Bab 35 Menjenguk Azlan
36
Bab 36 Sebuah Trauma
37
Bab 37 Kekejaman Leon
38
Bab 38 Khawatir
39
Bab 39 Di Jemput Khalid
40
Bab 40 Siapa Sebenarnya Riki ?
41
Bab 41 Masih Sama
42
Bab 42 Dibully
43
Bab 43 Nasib Yang Sama
44
Bab 44 Pengganggu Suasana
45
Bab 45 Berkumpul
46
Bab 46 Berdamai
47
Bab 47 Akhirnya Berdamai
48
Bab 48 Membuat Perjanjian
49
Bab 49 Bertemu Dengan Jingga
50
Bab 50 Pendonor Jantung
51
Bab 51 Ternyata Itu Jingga
52
Bab 52 Ada Tapi Tidak Di Anggap
53
Bab 53 Kasih Sayang Tika
54
Bab 54 Bertemu Dengan Riqza
55
Bab 55 Fakta Yang Mengejutkan
56
Bab 56 Pengorbanan Jingga
57
Bab 57 Berkumpul Di Markas
58
Bab 58 Apakah Riqza ?
59
Bab 59 Terlambat Bareng
60
Bab 60 Dihukum
61
Bab 61 Kedatangan Iyem
62
Bab 62 Drama Kecil
63
Bab 63 Kedatangan Alya
64
Bab 64 Ketahuan
65
Bab 65 Penjelasan Dari Alya
66
Bab 66 Khasandra Pulang
67
Bab 67 Wolf Black And Snack White
68
Bab 68 Sebuah Penyerangan
69
Bab 69 Terungkap Sebuah Kebenaran
70
Bab 70 Menjadi Canggung
71
Bab 71 Rasa Takut
72
Bab 72 Terbongkar
73
Bab 73 Tidak Tenang
74
Bab 74 Meninggal ?
75
Bab 75 Tidak Siap Kehilangan
76
Bab 76 Koma
77
Bab 77 Apa Hubungannya
78
Bab 78 Bicara Dengan Alya
79
Bab 79 Menjalankan Rencana
80
Bab 80 Cincin Hitam
81
Bab 81 Kemarahan Leon
82
Bab 82 Kembalinya Rani Dan Riki
83
Bab 83 Mengingat Masa Lalu
84
Bab 84 Sesuatu Yang Mengganjal
85
Bab 85 Pertengkaran Tika dan Dika
86
Bab 86 Perubahan Reynard

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!