Bab 3 - Saatnya Berubah

Melihat Nayla tampak baik-baik saja, Kayla diam-diam menghela napas lega. Ia menghembuskan napas pelan, lalu menatap adiknya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

“Maaf ya, semua ini pasti membuatmu sangat menderita.”

Mendengar itu, Nayla menundukkan kepala. Sudut bibirnya terangkat sedikit, membentuk senyuman sinis.

Ucapan itu terdengar begitu tulus, hampir saja ia percaya.

Saat ia kembali menatap kakaknya, mata Nayla pun tampak sedikit basah.

“Gak apa-apa, Kak,” ucapnya lembut.

Kayla mengusap pundaknya dengan sayang, lalu setelah mengucapkan beberapa kalimat penghiburan, ia pergi dengan alasan ada urusan mendadak di kantor.

Begitu Kayla pergi, Nayla akhirnya bisa duduk tenang. Ia telah menerima kenyataan bahwa dirinya mengalami kelahiran kembali. Sekarang, ia mulai menyusun langkah berikutnya.

Hidup sekali lagi, jika ingin keluar dari nasib menyedihkan yang sama seperti kehidupan sebelumnya, ia harus punya kekuatan dan modal yang cukup. Dan inti dari semua ini—adalah Adrian.

Pria itu sangat kuat, begitu kuat hingga bisa mempermainkan hidup Nayla sesuka hati, sementara ia sendiri tak punya daya untuk melawan.

Namun, orang yang benar-benar mendorongnya ke jurang kehancuran... adalah Kayla. Kakak kandungnya sendiri!

Di kehidupan sebelumnya, Nayla dikurung Adrian di vila mewah ini, hampir terputus total dari dunia luar.

Sejak tahun pertama kuliah, semua pelajaran Nayla diajarkan oleh guru privat yang dipilih langsung oleh Adrian. Di mana pun ia berada, selalu ada bodyguard yang mengikuti. Bahkan akses internet pun sangat terbatas dan diawasi ketat.

Kini jika diingat kembali—semua itu bukan sekadar mimpi buruk.

Dan jika itu adalah mimpi buruk, maka Kayla-lah yang menciptakan nerakanya. Neraka yang disiapkan dengan indah khusus untuk adiknya sendiri.

Dan juga Adrian—dingin dan tak berperasaan.

Apa yang bisa membuatnya bebas dari cengkeraman Adrian sekaligus membuat Kayla merasakan sedikit saja dari penderitaan yang pernah ia berikan?

Nayla memikirkan hal itu sambil menatap keluar jendela. Tatapannya kosong, namun dalam pikirannya, satu demi satu rencana mulai terbentuk.

Tiba-tiba matanya berbinar. Ia seperti menemukan harapan. Cepat-cepat Nayla melirik jam yang tergantung di dinding.

Hari ini tanggal 9 Juni. Masih ada 15 hari lagi menuju tanggal 24 Juni.

Nayla masih ingat, di kehidupan sebelumnya, pada tanggal itu ia secara tak sengaja bertemu Raka di kampus. Raka adalah kakak tingkat Nayla—pria yang ramah,berwibawa, dan punya senyum tenang.Wajahnya tampan, penampilannya selalu rapi dan bersih.Tak heran, banyak gadis diam-diam menyukainya.

Awalnya, Nayla tanpa sengaja mengobrol dengan Raka dan baru tahu bahwa ternyata Raka juga menyukai game.

Mereka punya banyak kesamaan—dari hobi, hingga selera dalam hal-hal lain.

Sejak saat itu, mereka mulai saling bertukar kontak.

Obrolan mereka makin sering, mereka juga sering bermain game bersama.

Semakin hari, hubungan mereka pun semakin akrab.

Bagi Nayla, kehadiran Raka terasa seperti seorang kakak laki-laki yang selalu bisa diandalkan.

Hangat, sabar, dan tidak pernah menghakimi.

Tak lama kemudian, Nayla kembali melanggar aturan yang ditetapkan Adrian. Kesempatannya untuk kuliah pun hilang, dan sejak itu ia hanya bisa tinggal diam di vila.

Di sanalah Nayla mulai kecanduan game bernama Zona Terakhir—game battle royale paling populer di Asia saat itu.

Dalam game itu, pemain dikirim ke sebuah pulau terpencil dan harus bertahan hidup. Mereka harus mencari senjata, melawan musuh, dan hanya satu orang yang bisa menjadi pemenang di akhir pertempuran.

Dia memiliki bakat luar biasa dalam bermain game.

Dia sangat ahli dalam game tembak-tembakan online yang bisa dimainkan dalam tim, seperti Zona Terakhir.

Sebagai salah satu pemain awal di masa ketika game itu belum populer dan jumlah pemainnya masih sedikit, Nayla dengan cepat menembus papan peringkat dan meraih reputasi yang cukup besar.

Di dunia Zona Terakhir, dia adalah legenda.

ID-nya hanya satu kata: "Angin."

Gerakannya secepat bayangan, tembakannya nyaris tak pernah meleset.

Setiap kali dia muncul, lawan-lawan langsung merasa terancam.

"Hati-hati, ada 'Angin' di zona ini..."

Itulah kalimat peringatan yang paling sering dibisikkan di antara para pemain.

Tak ada yang tahu siapa dia sebenarnya, tapi banyak orang memanggilnya:

“Dewa Angin.”

Seiring waktu, banyak pemain jago di Zona Terakhir mulai beralih menjadi streamer game. Mereka menghasilkan uang dalam jumlah besar, hidup nyaman dan penuh kebebasan.

Nayla pun mulai tergoda. Dalam pikirannya, memiliki penghasilan sendiri adalah langkah pertama menuju kebebasan.

Dia mulai mengumpulkan keberanian untuk bersikap manis di hadapan Adrian—merayu, membujuk, dan akhirnya berhasil mendapatkan jawaban yang diinginkannya.

Dengan perasaan senang, Nayla segera membagikan kabar baik itu pada Raka.Mendengar ceritanya, Raka hanya membalas dengan satu hal—sebuah file kontrak.

Saat Nayla membukanya dengan rasa penasaran, ternyata itu adalah kontrak eksklusif sebagai game streamer.

Barulah saat itu Nayla tahu...

Ternyata Raka adalah pendiri ZonaLive, platform live streaming game paling terkenal di negeri ini.

Bukan hanya itu—dia juga satu-satunya pewaris perusahaan raksasa tersebut.

Setelah resmi menandatangani kontrak, Nayla langsung mendapat banyak promosi dan rekomendasi dari pihak platform.

Berkat "hubungan khusus" itu, Nayla cepat naik daun sebagai pendatang baru paling bersinar. Popularitasnya melesat, dan kariernya pun berjalan lancar.

Di kehidupan sebelumnya, dia bisa mendapat kesempatan emas itu sekali.

Sekarang setelah ia hidup kembali, tentu saja Nayla tidak akan menyia-nyiakannya lagi.

Namun untuk mendapatkan peluang itu kembali, dia harus lebih dulu mendapatkan izin Adrian.

Jika tidak, jangankan bertemu Raka—datang ke kampus saja pun tidak mungkin.

Dan tentang kakaknya, Kayla——

Jika di kehidupan ini dia masih ingin bermain kotor seperti dulu, maka jangan salahkan Nayla kalau dia membalas lebih kejam.

Nayla masih mengingat dengan jelas—di kehidupan sebelumnya,

dia bisa membuat Adrian tertarik padanya adalah karena jamuan makan malam beberapa hari setelah ini...

Mengingat hal itu, Nayla bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.

Dia berdiri di depan cermin, perlahan menghapus riasan tebal yang menghancurkan wajahnya.

Tak sampai satu menit, wajah yang indah dan memesona kembali terpampang di cermin.

Bagus.

Dia tersenyum puas.

Setelah mandi dengan nyaman, dia membuka lemari pakaian.

Satu deretan baju baru dengan label yang belum dilepas terpampang rapi di dalamnya.

Semua itu adalah hadiah dari Adrian—yang tak pernah dia sentuh, apalagi pakai.

Di kehidupan sebelumnya, Nayla terlalu percaya pada kata-kata manis Kayla.

Dia sengaja merias wajahnya menjadi jelek, mengenakan pakaian aneh dan tak pantas, hanya demi membuat Adrian muak.

Dan semua itu dilakukan hanya agar dirinya terlihat menyedihkan, memalukan, dan jadi bahan tertawaan orang-orang—persis seperti yang diinginkan oleh kakaknya, Kayla.

Pandangan Nayla menyapu lemari pakaian.

Tak butuh waktu lama, ia perlahan mengulurkan tangan putihnya yang ramping, lalu mengambil sebuah gaun putih berbahan sifon.

Modelnya pas di pinggang, menonjolkan lekuk tubuhnya yang sempurna tanpa terlihat berlebihan.

Begitu selesai berganti pakaian, Nayla menoleh ke luar jendela.

Di sana, sebuah mobil Maybach hitam berhenti tepat di depan gerbang vila.

Nayla tahu—Adrian sudah pulang.

Tapi apa pentingnya itu bagi dia?

Kejutan yang sesungguhnya... adalah untuk kakak tersayangnya, Kayla.

Meski begitu,tampilan di permukaan tetap harus dijaga.

Nayla menarik napas pelan, lalu menurunkan tatapan matanya,

wajahnya berubah menjadi sosok gadis manis yang penurut dan sedikit ketakutan—peran yang selama ini ia mainkan dengan sangat sempurna.

Terpopuler

Comments

🍁ˢ⍣⃟ₛ Angel𝐀⃝🥀❣️

🍁ˢ⍣⃟ₛ Angel𝐀⃝🥀❣️

saatnya bangkit dan menjadi diri sendiri naylaaa

2025-09-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Mimpi Buruk
2 Bab 2 - Jangan Mengulangi Kesalahan yang Sama
3 Bab 3 - Saatnya Berubah
4 Bab 4 - Aku Ingin Pergi ke Sekolah
5 Bab 5 - Kecantikannya
6 Bab 6 - Pesta Malam
7 Bab 7 - Aku Tidak Menyukaimu
8 Bab 8 - Tamparan Ini untukmu, Pria Brengsek
9 Bab 9 - Dalam Dekapan Uap
10 Bab 10 - Mencukur Janggutnya
11 Bab 11 - Godaan Kecantikan
12 Bab 12 - Terbakar Amarah
13 Bab 13 - Ketenangan Sebelum Badai
14 Bab 14 - Dalam Kewaspadaan
15 Bab 15 - Mencari Perlindungan
16 Bab 16 - Bahaya Semakin Dekat
17 Bab 17 - Bar
18 Bab 18 - Api Hasrat
19 Bab 19 - Panik dan Kebingungan
20 Bab 20 - Kenangan
21 Bab 21 - Mengeringkan Rambut
22 Bab 22 - Peringatan
23 Bab 23 - Penyelidikan
24 Bab 24 - Penyamaran
25 Bab 25 - Amarah
26 Bab 26 - Api Cemburu di Matanya
27 Bab 27 - Bekal Makan
28 Bab 28 - Dewa Angin
29 Bab 29 - Keracunan Makanan
30 Bab 30 - Dirawat di Rumah Sakit
31 Bab 31 - Ketakutan yang Kembali Membara
32 Bab 32 - Kekhawatiran yang Tak Terucap
33 Bab 33 - Interogasi
34 Bab 34 - Kebenaran atau Kebohongan?
35 Bab 35 - Tawar-menawar
36 Bab 36 - Ingatan
37 Bab 37 - Aku Membencimu
38 Bab 38 - Mimpi Buruk
39 Bab 39 - Rindu
40 Bab 40 - Rahasia Hatinya
41 Bab 41- Seperti Mimpi
42 Bab 42 - Kesadaran
43 Bab 43 - Zona Terakhir
44 Bab 44 - Laptop
45 Bab 45 - Suatu Kehormatan
46 Bab 46 - Cemburu
47 Bab 47 - Aku Tidak Akan Pergi Darimu
48 Bab 48 - Pulang
49 Bab 49 - Krisis Baru
50 Bab 50 - Ciuman Selamat Pagi
51 Bab 51 - Kembali ke Kuliah
52 Bab 52 - Forum Online Kampus
53 Bab 53 - Orang Tua
54 Bab 54 - ID NekoNeko98
55 Bab 55 - Perundungan di Sekolah
56 Bab 56 - Gejolak di Kampus
57 Bab 57 - Belajar dengan Sungguh-sungguh
58 Bab 58 - Gadis Nakal
59 Bab 59 - Terlalu Curiga
60 Bab 60 - Pengagum Rahasia
61 Bab 61 - Gym Tinju
62 Bab 62 - Sekeren Itu, Ya?
63 Bab 63 - Gosip Menyebar
64 Bab 64 - Peringatan
65 Bab 65 - Pesan Ponselnya
66 Bab 66 - Perlindungan
67 Bab 67 - Sopan Santun
68 Bab 68 - Penjelasan Anisa
69 Bab 69 - Anggur Merah
70 Bab 70 - Tanda Ciuman
71 Bab 71 - Permintaan Maaf yang Tiba-tiba
72 Bab 72 - Rumor
73 Bab 73 - Konspirasi
74 Bab 74 - Ternyata Dia
75 Bab 75 - Tanda Ciuman
76 Bab 76 - Membantu
77 Bab 77 - Serangan Balik
78 Bab 78 - Kepercayaan
79 Bab 79 - Analisis
80 Bab 80 - Dia Ada di Mana
81 Bab 81 - Kamu Berani Sentuh Dia
82 Bab 82 - Mahasiswa Kurang Mampu
83 Bab 83 - Perjalanan Dinas
84 Bab 84 - Sendirian
85 Bab 85 - Pertanyaan
86 Bab 86 - Membahas Soal
87 Bab 87 - Aksi
88 Bab 88 - Poin Simpati
89 Bab 89 - Luka
90 Bab 90 - Manja
91 Bab 91 - Perubahan
92 Bab 92 - Ternyata Dia
93 Bab 93 - Fitnah
94 Bab 94 - 3 Juta Dolar
95 Bab 95 - Pulang Istirahat
96 Bab 96 - Telepon
97 Bab 97 - Kakak yang Baik
98 Bab 98 - Mendapatkan Bukti
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 - Mimpi Buruk
2
Bab 2 - Jangan Mengulangi Kesalahan yang Sama
3
Bab 3 - Saatnya Berubah
4
Bab 4 - Aku Ingin Pergi ke Sekolah
5
Bab 5 - Kecantikannya
6
Bab 6 - Pesta Malam
7
Bab 7 - Aku Tidak Menyukaimu
8
Bab 8 - Tamparan Ini untukmu, Pria Brengsek
9
Bab 9 - Dalam Dekapan Uap
10
Bab 10 - Mencukur Janggutnya
11
Bab 11 - Godaan Kecantikan
12
Bab 12 - Terbakar Amarah
13
Bab 13 - Ketenangan Sebelum Badai
14
Bab 14 - Dalam Kewaspadaan
15
Bab 15 - Mencari Perlindungan
16
Bab 16 - Bahaya Semakin Dekat
17
Bab 17 - Bar
18
Bab 18 - Api Hasrat
19
Bab 19 - Panik dan Kebingungan
20
Bab 20 - Kenangan
21
Bab 21 - Mengeringkan Rambut
22
Bab 22 - Peringatan
23
Bab 23 - Penyelidikan
24
Bab 24 - Penyamaran
25
Bab 25 - Amarah
26
Bab 26 - Api Cemburu di Matanya
27
Bab 27 - Bekal Makan
28
Bab 28 - Dewa Angin
29
Bab 29 - Keracunan Makanan
30
Bab 30 - Dirawat di Rumah Sakit
31
Bab 31 - Ketakutan yang Kembali Membara
32
Bab 32 - Kekhawatiran yang Tak Terucap
33
Bab 33 - Interogasi
34
Bab 34 - Kebenaran atau Kebohongan?
35
Bab 35 - Tawar-menawar
36
Bab 36 - Ingatan
37
Bab 37 - Aku Membencimu
38
Bab 38 - Mimpi Buruk
39
Bab 39 - Rindu
40
Bab 40 - Rahasia Hatinya
41
Bab 41- Seperti Mimpi
42
Bab 42 - Kesadaran
43
Bab 43 - Zona Terakhir
44
Bab 44 - Laptop
45
Bab 45 - Suatu Kehormatan
46
Bab 46 - Cemburu
47
Bab 47 - Aku Tidak Akan Pergi Darimu
48
Bab 48 - Pulang
49
Bab 49 - Krisis Baru
50
Bab 50 - Ciuman Selamat Pagi
51
Bab 51 - Kembali ke Kuliah
52
Bab 52 - Forum Online Kampus
53
Bab 53 - Orang Tua
54
Bab 54 - ID NekoNeko98
55
Bab 55 - Perundungan di Sekolah
56
Bab 56 - Gejolak di Kampus
57
Bab 57 - Belajar dengan Sungguh-sungguh
58
Bab 58 - Gadis Nakal
59
Bab 59 - Terlalu Curiga
60
Bab 60 - Pengagum Rahasia
61
Bab 61 - Gym Tinju
62
Bab 62 - Sekeren Itu, Ya?
63
Bab 63 - Gosip Menyebar
64
Bab 64 - Peringatan
65
Bab 65 - Pesan Ponselnya
66
Bab 66 - Perlindungan
67
Bab 67 - Sopan Santun
68
Bab 68 - Penjelasan Anisa
69
Bab 69 - Anggur Merah
70
Bab 70 - Tanda Ciuman
71
Bab 71 - Permintaan Maaf yang Tiba-tiba
72
Bab 72 - Rumor
73
Bab 73 - Konspirasi
74
Bab 74 - Ternyata Dia
75
Bab 75 - Tanda Ciuman
76
Bab 76 - Membantu
77
Bab 77 - Serangan Balik
78
Bab 78 - Kepercayaan
79
Bab 79 - Analisis
80
Bab 80 - Dia Ada di Mana
81
Bab 81 - Kamu Berani Sentuh Dia
82
Bab 82 - Mahasiswa Kurang Mampu
83
Bab 83 - Perjalanan Dinas
84
Bab 84 - Sendirian
85
Bab 85 - Pertanyaan
86
Bab 86 - Membahas Soal
87
Bab 87 - Aksi
88
Bab 88 - Poin Simpati
89
Bab 89 - Luka
90
Bab 90 - Manja
91
Bab 91 - Perubahan
92
Bab 92 - Ternyata Dia
93
Bab 93 - Fitnah
94
Bab 94 - 3 Juta Dolar
95
Bab 95 - Pulang Istirahat
96
Bab 96 - Telepon
97
Bab 97 - Kakak yang Baik
98
Bab 98 - Mendapatkan Bukti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!