Ayushita Dewi, gadis berusia dua puluh empat tahun. Dia memiliki butik khusus laki-laki, khusus membuat pakaian formal dan informal bagi laki-laki. Memang tidak biasa seorang desainer perempuan tapi memiliki butik khusus laki-laki. Banyak yang bilang kalau dirinya itu memang aneh, meski begitu dia cuek saja karena kebanyakan para pelanggan menyukai hasil karyanya.
Termasuk dalam membuat baju pengantin laki-laki. Suatu hari dia di tanya oleh karyawannya kenapa memilih jadi desainer pakaian laki-laki.
"Mbak Ayu, kenapa pilih jadi desainer laki-laki? Padahal mbak Ayu itu kan perempuan, kebanyakan desainer perempuan itu ya menekuni desainer khusus perempuan. Bahkan yang laki-laki juga banyak jadi desainer baju perempuan," ucap Dinda karyawan kepercayaannya.
"Aku suka aja, di samping membuat baju laki-laki itu simpel dan ngga ribet. Warna juga ngga banyak yang di pilih kecuali permintaan klien," jawab Ayushita.
"Tapi butik khusus baju perempuan itu banyak peminatnya lho. Apa lagi kalau baju-baju yang di buat itu bagus-bagus dan menarik," ucap Dinda lagi.
"Iya memang, tapi mereka udah banyak yang bikin. Aku cari yang beda aja," kata Ayushita lagi.
"Iya sih. Aku juga pengen punya butik khusus untuk remaja."
"Bikin aja."
"Heheh, tapi modalnya banyak mbak."
"Nabung dong, biar bisa bikin butik sesuai keinginanmu."
"Tapi aku cuma bisa bikin baju laki-laki, gimana dong?"
"Ya udah, teruskan. Sudah jangan sedih begitu, ayo kerja lagi. Oh ya, aku ada janji dengan klien baru. Dia minta aku yang datang ke kantornya, siapkan semua alat ukur dan juga sampel bahan yang akan di pilih," ucap Ayushita.
"Oke mbak."
Ayushita masuk ke dalam ruangannya, sepeninggalnya masuk ke dalam kantornya salah satu pelanggan menghampiri Dinda. Melirik ke arah ruang kantor Ayushita.
"Mbak, itu pemilik butiknya?" tanya pelanggan pada Dinda.
"Iya. Kenapa kak?" tanya Dinda.
"Gendut ya," kata pelanggan lagi.
"Eh, memang kenapa?"
"Ngga apa-apa, aku punya pacar dia pengen bikin baju untuk tunangan. Sengaja aku yang cari butiknya nanti aku saranin sama pacarku kesini. Soalnya aku ngga khawatir nanti pemiliknya suka sama pacar aku, soalnya pacar aku ganteng," ucap pelanggan itu.
Dahi Dinda berkerut mendengar ucapan pelanggan itu, dia tersenyum miring tapi tidak menanggapi ucapan pelanggan karena dia pelanggan yang akan menjadi klien bosnya.
"Suruh saja pacarnya datang kesini, sama kakaknya juga boleh," ucap Dinda.
"Iya. Besok aku kesini lagi, tapi mbak yang itu datangkan nantinya?"
"Belum tahu, lihat jadwal saja. Soalnya menjelang akhir tahun entah kenapa banyak sekali pesanan," ucap Dinda.
"Ooh, tapi kalau sama mbaknya. Bisa?"
"Kalau hanya untuk mengukur badan sih bisa, tapi kalau mau pesan model atau desain baju ya harus sama bosnya," ucap Dinda lagi.
"Ooh, begitu ya."
"Ya."
"Baiklah mbak, nanti saya bicarakan dengan pacar saya."
"Oke."
Pelanggan baru itu pun berbalik dan pergi, Dinda hanya menyediakan baju saja setelah pelanggan itu pergi. Memang sering seperti itu, banyak yang hanya bertanya tentang model, siapa pemiliknya dan tentunya jika tahu pemilik butik khusus pria itu akan heran dan aneh melihat postur tubuh Ayushita.
_
Motor Scoopy warna hijau melaju pelan terjebak di antara kendaraan yang lain, Ayushita sedikit gelisah karena waktu pertemuan dengan kliennya sudah terlambat beberapa menit. Dia tidak ingin kliennya itu kecewa karena keadaannya sekarang terjebak macet.
"Ini kemana ya putar arah lain, kok jalannya pelan banget sih," ucap Ayushita melihat keadaan jalanan di depan.
Di liriknya jam tangan sudah pukul sebelas lebih empat puluh lima. Dia janji bertemu dengan kliennya pukul sebelas tiga puluh, tapi sudah telah lima belas menit. Berharap kliennya tidak menolaknya dan melanjutkannya memesan baju untuk acaranya nanti.
Satu menit, dua menit Ayushita masih sabar. Beberapa kali melirik jam di tangannya, mobil di belakangnya juga terus memberi klakson agar motornya melaju.
Tin! Tiiin!
Ayushita menoleh ke belakang, kesal juga kenapa mobil di belakangnya terus saja membunyikan klakson.
"Sabar kenapa sih? Sudah tahu lagi macet tapi ngga sabaran banget!" ucap Ayu kesal.
Tapi mobil berwarna hitam itu tetap membunyikan klakson, membuat Ayu benar-benar pusing di buatnya. Sudah telat beberapa menit di belakang mobil terus mengklakson, kendaraan lain juga ikut kesal mendengar mobil terus membunyikan klaksonnya.
Ayushita turun dari motornya, berjalan ke belakang menuju mobil yang sejak tadi membunyikan klakson. Mengetuk kaca jendela mobil dengan keras.
"Hei tuan! Ini jalanan lagi macet. jangan karena anda naik mobil terus seenaknya saja membunyikan klakson!" ucap Ayushita.
Pemilik mobil tidak membuka kaca jendelanya, membuat Ayushita kesal dan kembali menuju motornya karena keadaan sudah mulai mengurai.
Dengan mengacungkan satu jari tengahnya ke arah mobil di belakangnya karena kesal, motornya melaju cepat meninggalkan jalanan yang sudah mulai lancar.
"Fuck you!"
Pengemudi mobil hitam itu terkejut dengan isyarat acungan jari tengah Ayushita, dia kesal karena isyarat tangan itu.
"Sialan! Dasar gendut!"
_
_
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Rohmi Yatun
mampir Thor.. sepertinya cerita nya menarik.. semoga tdk digantung ditengah ceritanya ya😅🙏
2025-06-24
1
sunshine wings
Wah! Lùcuuu 🤣🤣🤣🤣🤣
Jodoh si gadis gendut gak ya? 🤔🤔🤔🤔🤔
2025-06-26
0
Aditya hp/ bunda Lia
yang di mobil siapa dewa kah
2025-06-24
0