Bab 1.3 : Mulai Berkultivasi!

Pagi cerah ini, Wu Wangai mencari sewa di sekitar perkampungannya. Dia juga menawarkan harga murah untuk menumpang mobilnya mengangkut hewan buruan para pemburu ke kota kabupaten kepada semua warga perkampungan kecil itu.

Mendengar bahwa Wangai telah berhasil membeli mobil, warga kampung yang hanya berjumlah sedikit menjadi senang. Karena bila ada salah satu warganya yang memiliki mobil pikap, sudah pasti mereka semua yang hanya ada lima kepala keluarga yang menghuni kampung akan terbantu. Apalagi jalan ke perkampungan itu tidak terlalu rusak, sehingga mobil Wu Wangai dapat melintasinya, apalagi ban mobil pikap Wu Wangai sedikit lebih besar daripada mobil pikap pada umumnya.

Begitulah kehidupan sehari-hari Wu Wangai dengan keluarga kecilnya, mereka berusaha mengumpulkan uang demi sekolah Wu Yuan di masa yang akan datang. Setelah Wu Yuan berusia tujuh tahun, ibunya membawanya pergi ke kota kabupaten untuk pendaftaran sekolah di sekolah dasar.

Sifat Wu Yuan yang berusia delapan tahun tetap ceria dan penuh dengan kedamaian serta kejujuran. Ayahnya setiap pagi mengantarkannya ke sekolah di kabupaten, karena jarak dari perkampungan mereka tidak terlalu jauh, hanya memerlukan waktu sekitar satu jam atau kurang sedikit, mereka telah sampai di sekolah Wu Yuan.

Saat ini ingatan masa lalu Wu Yuan belum terbuka, jadi Wu Yuan hidup seperti anak kebanyakan, namun otak Wu Yuan memang cerdas. Di sekolah dasar, Wu Yuan selalu menjadi juara pertama, apalagi kualitas pendidikan di sekolah dasar tempatnya bersekolah masih kualitas rendah.

Selama enam tahun, Wu Yuan selalu menjadi juara umum, orang tuanya sangat bangga kepada anaknya. Pada usia Wu Yuan sembilan tahun, ibunya kembali melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Wu Feniang.

Kemudian setelah tamat sekolah dasar, usia Wu Yuan sudah menginjak usia dua belas tahun, dia dibawa oleh orang tuanya untuk mendaftar ke sekolah tingkat pertama di kabupaten yang sama. Di sekolah menengah pertama, Wu Yuan tetap menjadi siswa berprestasi, dia selalu menjadi juara umum dan mendapatkan beasiswa.

Sedangkan adiknya perempuan Wu Yuan pada saat Wu Yuan menamatkan pendidikan menengah pertamanya, Wu Feniang juga masuk sekolah dasar di mana dulu Wu Yuan sekolah. Di sekolah menengah pertama, selama tiga tahun, Wu Yuan menamatkan sekolahnya dan saat ini usia Wu Yuan sudah lima belas tahun.

Dia meminta orang tuanya agar diperbolehkan melanjutkan sekolah menengah atas di kota madya yang bernama kota Fongkai. Karena Wu Yuan mengetahui kalau sekolah menengah atas di kota Fongkai memiliki kualitas jauh lebih baik, dan orang tuanya mengizinkannya. Dan di kota ini Wu Yuan ngekos, dan pulang seminggu sekali, dia selalu menghemat pengeluarannya karena kondisi ekonomi orang tuanya yang semakin sulit, apalagi adiknya juga telah mulai masuk sekolah menengah pertama, dengan begitu, kehidupan ekonomi keluarganya semakin susah.

Di awal sekolah yang bernama Sekolah Menengah Tingkat Atas Ciang Kaisan, Wu Yuan bukan lagi menjadi juara umum, karena kualitas sekolahnya jauh lebih baik dan lebih mendalam daripada di sekolah kabupaten. Namun ketika naik ke kelas dua, kembali Wu Yuan menjadi juara kelas, karena Wu Yuan sudah bisa beradaptasi dengan pendidikan yang lebih mendalam.

Karena prestasi pendidikan dari Wu Yuan, beberapa gadis cantik di sekolahnya mulai memandangnya. Ada salah satu gadis tercantik di sekolah itu bernama Xhi Niang, dia juga termasuk siswi berprestasi. Namun saat di kelas dua sekolah menengah atas, prestasinya masih kalah dari Wu Yuan. Wu Yuan mampu menghafal sebuah buku hanya dalam satu kali membaca.

Cara baca Wu Yuan dan mempelajari sebuah mata pelajaran juga sangat cepat, sehingga membuat Xhi Niang yang biasanya sangat dingin terhadap siapa pun, kali ini memandang Wu Yuan dengan perasaan berbeda. Tapi karena di sekolah, Wu Yuan selalu didekati oleh gadis-gadis cantik, Xhi Niang menjadi sedikit merasa hatinya sakit.

“Sial.... Apakah Wu Yuan ini tidak pernah sendirian? Ah... Dasar gadis-gadis gatal, mereka selalu mencoba merayunya.”

Xhi Niang merasa sedikit tertekan dengan kehadiran banyak gadis cantik di kelasnya, kebetulan kelas Wu Yuan dan kelas Xhi Niang sama. Namun karena prestasi Wu Yuan yang sangat bagus, nama Wu Yuan menjadi terkenal, banyak gadis-gadis yang memujanya, dan juga banyak pemuda-pemuda yang marah menatap Wu Yuan, beberapa kali Wu Yuan terpaksa melarikan diri karena akan dikeroyok ketika pulang sekolah.

Di usianya yang ketujuh belas tahun ini, pada suatu malam, Wu Yuan merasakan sakit di kepalanya yang amat sangat, hingga membuat Wu Yuan berteriak kesakitan, namun samar-samar dia mengingat kehidupan lampaunya. Di sini segel yang menutupi ingatannya sudah mulai sedikit bocor, Wu Yuan yang telah mempersiapkan segalanya sewaktu di kehidupan pertamanya, akhirnya mulai mengerti.

Malam itu Wu Yuan melakukan meditasi, dia dapat melihat ke dalam jiwanya dan mulai sedikit-sedikit mengingatnya. Apalagi di dalam jiwa Wu Yuan ada sebuah rune sihir yang langsung terbuka ketika Wu Yuan menyentuhnya dengan kesadarannya. Ternyata rune sihir itu berisikan tentang beberapa ingatan dan cara membuka segel ingatan di otaknya.

“Hmmm.... Ternyata aku dulunya bernama Yuan Sheng, dan hidup di dunia Sianhong yang merupakan dunia ciptaan Sianhong.”

Setelah rune sihir terbuka, Wu Yuan segera membuka segel yang menutupi ingatan masa lampaunya. Setelah Wu Yuan sudah mulai mengingat semuanya, Wu Yuan menatap ke atas langit dan mengacungkan tinjunya seakan-akan ingin meninju sesosok yang dulu pernah menjadi teman baiknya.

Kembali Wu Yuan memasuki kamarnya dan berusaha berkultivasi, tapi setelah berkultivasi sampai pagi hari, Wu Yuan malah terdengar mengumpat.

“Sialan...!!! Ternyata di Bumi ini memang benar-benar sangat tipis energi spiritualnya, kalau begini, aku akan susah untuk meningkatkan kekuatanku, apalagi keluargaku sangat miskin.”

Wu Yuan pagi ini bangun sangat cepat, dan dia memeriksa sisa uang jajannya untuk minggu ini.

“Hufff...... Sisa uang hanya ada beberapa puluh Yuan, apa yang bisa kulakukan dengan uang yang sangat sedikit ini?”

Akhirnya karena Wu Yuan bingung mau melakukan apa, lagi pula dia masih bersekolah, pagi ini pun Wu Yuan bersiap pergi ke sekolah. Dari tempat Wu Yuan ke gedung sekolah menengah atasnya, Wu Yuan biasanya berjalan selama dua puluh lima menit untuk sampai ke sekolahnya.

Wu Yuan memikirkan juga bagaimana menghasilkan uang, karena dia memerlukannya untuk membeli bahan-bahan obat-obatan untuk membantunya meningkatkan kekuatannya. Jam enam lewat tiga puluh menit, Wu Yuan berjalan menuju ke sekolahnya dan di jalanan ini, Wu Yuan bisa merasakan energi spiritual lumayan baik.

“Wah... Pagi ini terasa energi spiritual di sini lumayan bagus, sambil berjalan, aku bisa menyerap energi spiritual.”

Di Bumi, tahapan kultivasi adalah:

1. Penempaan fisik.

2. Penyempurnaan fisik.

3. Pembentukan inti energi.

4. Inti langit dan bumi.

5. Master.

6. Grand master.

Enam tahapan kultivasi ini memiliki sembilan tahapan lagi, sedangkan ranah yang lebih tinggi, nanti baru kita bahas. Tapi di pikiran Wu Yuan, tahapan kultivasi masih seperti ketika dia berada di dunia Sianhong. Yaitu:

1. Pembentukan awal.

2. Pembentuk fisik.

3. Penyempurnaan fisik.

4. Penempaan dantian.

5. Pertapa.

Tingkatan ranah ini memiliki sembilan tahapan juga, Wu Yuan sedang menyerap energi spiritual untuk memasuki ranah pembentukan awal. Tubuhnya dibentuk untuk menjadi seorang kultivator, sedangkan di Bumi, para kultivatornya selalu tersembunyi dan sangat jarang terlihat oleh manusia awam. Para penghuni Bumi beranggapan, bahwa kultivator hanyalah cerita dongeng dari beberapa novel, dan tidak ada kultivator di dunia nyata.

Wu Yuan yang telah mempersiapkan seni kultivasinya dari semula di kehidupan pertamanya telah memodifikasi seni kultivasinya, karena dia telah mengetahui kalau di Bumi ini, energi spiritualnya sangat tipis, dia pun menciptakan sebuah seni kultivasi yang bernama Kultivasi Absolut. Seni Kultivasi Absolut mampu memurnikan semua energi, misalnya, energi panas matahari, energi bulan, energi negatif dan semua energi yang bisa dimurnikan oleh seni kultivasinya.

Pagi ini, Wu Yuan menyerap energi matahari, dia hanya memerlukan waktu selama dua puluh menit untuk berhasil memasuki Pembentuk Awal tahap pertama.

“Hehehe.... Lumayan, aku hanya memerlukan waktu yang sangat singkat untuk mulai memasuki dunia kultivasi.”

Wu Yuan tersenyum bahagia karena kini tubuhnya sudah sangat berbeda dengan tubuh manusia pada umumnya. Biarpun dia hanya baru memulai kultivasinya, namun dia sudah mampu menghabisi beberapa orang dewasa dengan mudah. Wu Yuan merasa senang dengan kekuatannya saat ini, sambil berjalan, Wu Yuan memikirkan cara menghasilkan uang.

Tiba-tiba pada saat Wu Yuan akan memasuki gerbang sekolahnya yang sudah mulai ramai, dia mendengar suara deritan ban. Sepersekian detik kemudian terdengar suara dentuman yang sangat kuat, itu terjadi di dekat gerbang sekolah.

“Ciiiiittttttt........!!!!”

“Bruuuaaakkk....... Buuummm......!!!”

Wu Yuan membalikan tubuhnya dan melihat ada kejadian apa, ternyata dua mobil bertabrakan dengan sangat keras. Satu mobil mewah, sedangkan satunya adalah truk bermuatan batu, mobil mewah tampak hancur di bagian depannya, kaca berhamburan di tengah jalan, Wu Yuan segera berlari mendekati kejadian, begitu pula banyak siswa dan siswi yang ikut berhamburan mendekati dan melihat kejadian itu dari dekat.

Terpopuler

Comments

Aidil Aidil

Aidil Aidil

lanjut semangat, namun author juga harus beristirahat jaga kesehatan torrrr

2025-06-18

1

6yj Harga Rp Rp

6yj Harga Rp Rp

semangat author up novel barunya 😱

2025-06-18

1

Uara Harga Rp Rp

Uara Harga Rp Rp

meninggalkan jejak, gak sengaja liat di tiktok

2025-06-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!