Isla terkejut mendengar suara Moritz yang terdengar begitu menyeramkan.
Isla menatap Moritz sendu, kenapa rasanya sesak sekali?
Kedua bola mata gadis itu memerah.
Dia berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan dirinya.
Moritz menoleh dan berganti menatap wajah Isla dengan tatapan tajam miliknya.
Isla pun membalas tatapan dari suaminya ini.
Theo Sylvain Moritz
Kamu ingin kita berceraikan?
[Melembut]
Isla menggelengkan kepalanya perlahan.
Sumpah demi apapun gadis ini tidak bermaksud untuk mengatakan kata itu.
Isla tidak sadar dengan apa yang dia katakan tadi.
Isla Auriane Faye
A- aku
Sesak sekali rasanya.
Hanya sekedar mengatakan kata aku cemburu tapi gadis ini tidak tau bagaimana caranya untuk mengatakan semua isi hatinya pada Moritz.
Moritz diam ditempat, entah untuk menetralkan emosinya atau bagaimana.
Hatinya juga sakit mendengar pernyataan istrinya tadi.
Isla Auriane Faye
Morii hiks hiks
😭
Pecah, tangis gadis ini pecah ketika Moritz menghempaskan dengan kasar pegangan tangan Isla pada lengan pria itu.
Moritz menatap Isla dengan tajam.
Emosinya memuncak tatkala dia melihat Isla menangis.
Bukankah memang benar jika Isla meminta cerai darinya tadi?
Theo Sylvain Moritz
Mari bercerai
Isla membulatkan kedua matanya terkejut sembari menangis, rasanya sangat menyesakkan.
Gadis itu menatap Moritz, sedangkan sang pria menolehkan pandangannya.
Isla Auriane Faye
Aku mohon maafkan aku hiks hiks
Aku tidak bermaksud seperti itu Mori hiks hiks
[Menangis dan memegang kedua kaki Moritz]
Isla Auriane Faye
Aku hiks akan tinggal dengan siapa?
Papi dan mami sedang tidak ada, mereka ada di Italia
Maafkan aku hiks hiks
😭
Isla Auriane Faye
Maafkan aku hiks hiks
😭
Tidak, Moritz sedang termakan dengan emosinya.
Pria ini langsung menyeret tangan Isla dengan kasar.
Matanya memerah, menahan sesak yang begitu memuakkan.
KELUAR!!
Teriak Moritz sambil menyeret tubuh istrinya Isla.
Isla Auriane Faye
Tidak hiks, aku tidak mau
😭
Isla sekuat tenaga meronta untuk dilepaskan, tapi apa daya tenaganya tidak sekuat Moritz.
Moritz melepaskan cengkeramannya pada tangan Isla.
Melepaskan begitu saja saat dia sudah mendorong Isla keluar dari pintu rumahnya.
Isla menangis terisak, wajahnya sudah sembab karena menangis.
Taehyung yang melihat juga tidak tahan dengan semua itu.
Theo Sylvain Moritz
Pergi dari sini!
Aku tidak butuh gadis manja seperti mu!
[Teriaknya langsung menutup pintu dengan keras]
Moritz mengerang frustasi sambil mengacak rambutnya kasar.
Nafasnya tidak beraturan, dan wajahnya terlihat merah padam.
Pria itu terlihat sangat kacau.
Moritz sudah tidak mendengar suara tangisan Isla lagi.
Pria itu semakin mengerang, dia memiliki alasan dengan apa yang selama ini dia lakukan.
Pria itu langsung menggerakkan kakinya menuju kamarnya, langkahnya terlihat berat.
Apa benar jika dia mencintai sang istri?
---
Moritz masuk kedalam kamar dan menghancurkan isi kamarnya.
Pikirannya kalut, niatnya ingin meyakinkan diri akan cintanya namun gadis itu justru meminta untuk bercerai.
Akhh!!
Moritz merusak semua benda yang ada di kamarnya dengan Isla.
Dimana dikamar tersebut pertengkaran-pertengkaran manis yang selalu membuat Moritz merasa bahagia.
Moritz memecahkan semua barang di kamarnya.
Ketika tangannya ingin berpindah ke sebuah figura foto pernikahan Moritz menghentikan gerakannya.
Moritz membelai lembut wajah istrinya pada foto tersebut.
Foto besar yang menjadi saksi pernikahan mereka.
Air mukanya menjadi sendu tatkala pria itu mengingat bahwa dia mengusir istrinya.
Theo Sylvain Moritz
Ap- apa yang telah kulakukan
[Gumamnya perlahan]
Moritz kalap, dia tidak bisa mengontrol emosinya tadi.
Pria ini lantas terduduk diatas ranjang miliknya dengan tatapan kosong.
Pernikahan yang dilandasi dengan perjodohan dan usia muda membuat fikiran keduanya labil.
Ini bukan hanya sekedar menjalani hidup berdua tali ini adalah sebuah ikatan hidup semati yang dilandasi dengan sumpah dihadapan sang pencipta.
Theo Sylvain Moritz
Apa yang telah kau lakukan padaku Isla
Kenapa kenapa kamu membuat hatiku sakit
Theo Sylvain Moritz
Hiks maafkan aku, maaf Isla
Moritz tidak bisa menahan perasaannya, menangis bukanlah dirinya selama ini.
Tapi apa ini? Kenapa pria ini menangis hanya karena seorang gadis?
Dia mengabaikan Isla berhari-hari juga ada alasannya.
Moritz ingin tahu seberapa berharganya Isla bagi dirinya.
Dan benar, gadis itu memang sangat berharga baginya.
Isla adalah istrinya, dan sumpah pernikahan itu harus ia lakukan.
Comments