Bayangan Takhta: Putri Dari Hutan Kabut
Velara dan Kebenaran yang Dibakar
📜 [LATAR: Kamar Raelina – pagi kabut lembut merayap]
Raelina Veyra Elyndra
(Terbangun dan menatap liontinnya yang tersimpan rapi)
Sepertinya liontin ini punya rahasia yang lebih dalam...
Raelina Veyra Elyndra
“Capburitan, itu kata tertulis di balik?” (aside)
Raelina Veyra Elyndra
(Membuka liontin dengan hati-hati dan menemukan gulungan kertas kecil yang tertutup dengan tinta merah)
Ada surat? Di dalam liontin...
Raelina Veyra Elyndra
“Siapa yang menanamkannya di sini? Apakah Velara?” (aside)
📜 [LATAR: Ruang studi – siang hari, meja kayu berdebu]
Raelina Veyra Elyndra
(Membaca perlahan)
"Anakku, jika suatu hari kau membaca ini. Ketahuilah, aku mencintaimu lebih dari kerajaan. Kau tidak diambil, tapi kau diselamatkan dari tangan yang akan membakar segalanya. Jangan cari aku.
Ibumu."
Raelina Veyra Elyndra
(Tertegun)
Ibu? Itu… bukan Velara. Siapa yang menulis ini?
Raelina Veyra Elyndra
"Ratu Elendra menulisnya? Tapi, kenapa dimasukkan oleh Velara?” (aside)
📜 [LATAR: Pondok Velara – sore hari, perapian menyala kecil]
Raelina Veyra Elyndra
(Masuk menghampiri Velara yang sedang menyiapkan ramuan)
Velara, kenapa surat ini di liontinku?
Velara Nyssra
(Menoleh dengan air muka tenang namun tegang)
Itu adalah warisan dari ibumu. Suratkala dia menyelamatkanmu.
Raelina Veyra Elyndra
Jelaskan sekarang!
Raelina Veyra Elyndra
“Aku siap menjungkirbalikkan sihirmu sampai kau mengaku.” (aside)
📜 [LATAR: Pondok Velara – kilatan cahaya ungu di udara]
Raelina Veyra Elyndra
(mengangkat tangan, mantra perlahan terbentuk dari udara)
Velara! Aku meminta kejujuranmu—sekarang!
Velara Nyssra
(Terdiam, lalu menarik napas dalam)
Baiklah! Kau pendengarnya. Raelina, ibu kandungmu percaya orang-orang terdekatnya akan membakarmu. Ia menulis surat itu sebelum menyuruhku menyelamatkanmu.
📜 [FLASHBACK – Istana, malam pengkhianatan]
Ratu Elendra Amaris Elyndra
(dengan mata merah. Ia menempelkan liontin pada bayi Raelina)
Kau akan hidup, anakku. Jika aku menolak, mereka akan membakarmu di tengah ibumu sendiri.
Velara Nyssra
(suara latar)
Aku berjanji! Aku akan menjaga sang putri dan membawa kembali berita hidupnya.
📜 [LATAR: Pondok Velara – saat ini]
Raelina Veyra Elyndra
(Mata berkaca dan suara yang bergetar)
Jadi kau… menyelamatkanku… dari... kerajaanku sendiri?
Velara Nyssra
(angkat bahu)
Dunia istana penuh siasat dan kematian. Mereka berencana membakar semua monarki demi satu suku sihir kuno. Kau disembunyikan agar kau bisa tumbuh. Dan sewaktu kamu kuat, kau akan kembali untuk menegakkan keseimbangan Raelina.
Raelina Veyra Elyndra
“Menegakkan keseimbangan? Atau menggantikannya?” (aside)
📜 [LATAR: Pondok – suasana hening pecah]
Raelina Veyra Elyndra
Kau bilang aku harus kuat. Tapi siapa aku sekarang? Putri kerajaan atau alat perangmu?
Velara Nyssra
Kau lebih dari itu, Raelina. Kau adalah titik temu antara darah kerajaan dan sihir. Tanpamu, tiada yang bisa menjaga belenggu kedua dunia ini.
Raelina Veyra Elyndra
Aku juga ingin tahu tentang ibuku. Kenapa ia menyerahkan aku padamu? Apa ia yakin aku akan kembali?
Velara Nyssra
(Berbicara pelan)
Ia percaya padamu. Bukan padaku, tapi padamu.Ia bertaruh bahwa satu hari kau akan mengerti alasan serta cinta yang begitu besar di balik pengorbanannya.
📜 [LATAR: Kamar Raelina – malam]
Raelina Veyra Elyndra
(Menatap cermin dan menilik bayangannya sendiri)
Aku merasa kehilangan.Antara dua dunia, antara dua ibu. Dan sebuah takhta yang belum siap untuk menerimaku.
Raelina Veyra Elyndra
"Aku bukan hanya akan mengambil mahkota. Aku juga harus memahaminya terlebih dulu.” (aside)
📜 [LATAR: Ruang rahasia istana – tengah malam]
Putri Elviane Ceressa
(Berbisik ke Lord Veyron)
Kau lihat? Velara dan Raelina semakin dekat. Jika ini terus berlanjut, takhta akan terkubur dalam perang sihir.
Lord Veyron Myrath
Rencana Velara terlalu membahayakan dan terlalu rumit.
📜 [LATAR: Pondok Velara – pagi kabut redup]
Velara Nyssra
(Memberi Raelina kain yang berhiaskan lambang bulan retak)
Aku tahu kebenaran ini berat. Tapi kau adalah penjaga kedua dunia.
Raelina Veyra Elyndra
(Menerima kain itu, matanya tegas)
Aku akan pulang, bukan sebagai bayangan atau pedang. Tapi, aku pulang sebagai diriku sendiri.
Raelina Veyra Elyndra
"Aku pulang untuk menyatukan apa yang mereka pisahkan.” (aside)
Comments
Dear_Dream
Sudah berhari-hari menunggu update, thor. Jangan lama-lama ya!
2025-06-15
1
Juniar Yasir
semangat guys
2025-06-30
0