Bayangan Takhta: Putri Dari Hutan Kabut
Mata yang Menyimpan Hutan
📜 [LATAR: Hutan Kabut – tujuh tahun lalu]
Kabut tebal menari di antara pohon-pohon purba. Suara lolongan jauh terdengar samar. Seorang gadis kecil menangis di balik akar pohon raksasa.
Velara Nyssra
(berlutut, mengangkat gadis kecil dari tanah)
Tenanglah, anak cahaya. Dunia ini belum menelanku dan belum pula menelanmu.
Raelina Veyra Elyndra
Aku... takut... semuanya terbakar...
Raelina Veyra Elyndra
“Kenapa semua yang aku ingat hanyalah api dan teriakan?” (aside)
📜 [LATAR: Pondok kayu tua di tengah Hutan Kabut]
Velara Nyssra
(memberi kain hangat pada Raelina kecil)
Kau tidak akan kembali ke istana. Tidak untuk sekarang...
Raelina Veyra Elyndra
Kenapa?
Velara Nyssra
Karena tak semua takhta layak ditinggali. Dan tidak semua keluarga layak dicintai.
Raelina Veyra Elyndra
“Tapi kenapa kata-katamu menyakitiku, seolah aku pernah sangat mencintai mereka?” (aside)
📜 [LATAR: Hutan Kabut – waktu sekarang]
Raelina Veyra Elyndra
(berdiri di depan pohon tua)
Ini tempat pertama yang kuingat. Aku menangis di sini.
Velara Nyssra
(muncul dari balik semak, membawa tongkat dari tulang rusa)
Dan pohon ini menangis bersamamu. Kau lahir kembali di antara akar dan kabut.
Raelina Veyra Elyndra
“Kau menyelamatkanku, tapi kadang, kurasa kau juga mengurungku.” (aside)
📜 [LATAR: Dalam pondok – malam, bulan merah menggantung]
Velara Nyssra
(meletakkan liontin di meja)
Kau sudah waktunya untuk tahu sebagian dari kebenarannya.
Raelina Veyra Elyndra
Aku dari kerajaan Elyndra, bukan?
Velara Nyssra
Benar. Kau adalah darah Elendra. Tapi juga sesuatu yang jauh lebih tua dari kerajaan itu.
Raelina Veyra Elyndra
“Lebih tua...?” (aside)
Velara Nyssra
Lihat liontinmu. Lihat bentuknya, bentuk bulan retak. Itu lambang kuno dari garis darah penyatu dua dunia, yaitu kerajaan dan arwah.
Raelina Veyra Elyndra
“Aku bukan hanya manusia biasa…” (aside)
📜 [LATAR: Ruang dalam pondok – lingkaran mantra di lantai]
Velara Nyssra
Duduk di tengah, kita akan membuka ingatanmu. hanya sebagian kecil, tapi cukup untuk menuntunmu pulang.
Raelina Veyra Elyndra
(Duduk dalam lingkaran, matanya perlahan memutih)
Aku... melihat sesuatu.
[Bayangan api, istana terbakar, seorang wanita menangis sambil memeluk bayi, darah di lantai dan sosok berjubah emas sedang menyeringai]
Raelina Veyra Elyndra
(Gemetar)
Siapa, siapa pria itu? Kenapa dia... mencabut pedang ke arahku?
Velara Nyssra
Itu adalah malam pengkhianatan. Malam saat takhta memutuskan siapa yang layak hidup dan siapa yang harus dilupakan.
Raelina Veyra Elyndra
Apakah aku diselamatkan? atau dibuang?” (aside)
)
📜 [LATAR: Tepi Sungai Kabut – pagi hari]
Raelina Veyra Elyndra
Kau tahu ini tak akan selamanya, Velara. Aku... harus kembali.
Velara Nyssra
Aku tahu. Tapi ingat satu hal, mereka akan memanggilmu "putri", tapi juga akan melihatmu sebagai ancaman bagi mereka.
Raelina Veyra Elyndra
Maka aku harus jadi keduanya.
Raelina Veyra Elyndra
"Kalau takhta ingin menelanku lagi. Maka aku akan berdiri di atasnya, bukan dibawahnya.” (aside)
📜 [LATAR: Jalan keluar dari Hutan Kabut – saat kabut terbuka]
Velara Nyssra
Memberi liontin pada Raelina)
(Simpan ini, jika mereka mencoba menghapusmu lagi. Maka, liontin ini akan menunjukkan kebenaran padamu.
Velara Nyssra
(Memakai liontin, matanya bersinar ungu sejenak)
Aku akan datang, bukan sebagai gadis yang hilang. Tapi, sebagai kebenaran yang mereka kubur hidup-hidup.
Raelina Veyra Elyndra
“Tunggu aku, Elyndra. Darahmu kini telah pulang.” (aside)
📜 [LATAR: Istana Elyndra – waktu sekarang. Elendra duduk di balkon sambil menggenggam liontin yang serupa]
Ratu Elendra Amaris Elyndra
(Berbisik pada langit senja)
Jika aku diberi satu hari lagi untuk bersamamu. Maka, aku hanya ingin kau memaafkanku.
Ratu Elendra Amaris Elyndra
"Tapi seorang ibu yang tidak bisa melindungi dan membiarkan pada waktu yang sama.” (aside)
Comments
Juniar Yasir
semangat guys
2025-06-17
1
iqbal nasution
gambarnya bagus
2025-06-16
2
ML.Quinn_Zamira07
Semangat thor!! ditunggu update selanjutnya
2025-06-14
2