PANTASKAH AKU DICINTAI EPS 3

Sudah 1 minggu Alina berada dirumah besar itu

Dia sangat bosan karena seperti dikurangi di dalam sangkar

saat dia meminta untuk keluar Arga malah memarahinya

~Arga pulang dari kantor tengah malam~

Alina terbangun karena arga berteriak membangunkannya

Arga Earl

Layani aku!

Alina terkejut karena selama ini dia dan Arga tidak pernah melakukan hubungan intim

Arga Earl

Bodoh, gembel, kau itu sudah ku beli jadi jangan tunjukkan wajah seperti itu, cepat layani aku atau aku yang akan memaksa

Alina Cahyani.

tapi tuan saya

belum sempat alina memberi penjelasan, tapi arga sudah menerkamnya

namun Arga kembali naik pitam

karena dia mendapati Alina sudah tidak perawan

Arga Earl

Tolol!!!

Arga Earl

Hans gilaaa

Arga Earl

kenapa berani2nya memberikan gadis tidak perawan

Alina terus menangis, tadi dia ingin menjelaskan secara baik2 bahwa dia sudah tidak perawan lagi karena dia pernah kecelakaan jatuh dari motor

namun arga tidak peduli dan tetap marah

Arga Earl

Dasar pelacur

Arga Earl

gembel

Alina Cahyani.

tuan saja jujur, saya tidak perawan bukan karena melakukan hal aneh2 tapi karena saya kecelakaan jatuh dari motor tuan

Arga Earl

Alasan gila macam apa itu

Arga Earl

sungguh tidak mungkin

Arga Earl

kalau kau pelacur sebelumnya, pastinya kau bisa melayani pria

Arga Earl

ayo lakukan

Alina menangis sejadi2nya

Arga melakukan hubungan intim itu dengan kasar dan terkesan memaksa

Alina hanya pasrah tidak memiliki kekuatan apapun

~Pagi hari~

Arga Earl

Bangun

Arga Earl

aku tidak mau pelacur tidur diatas kasurku

Alina Cahyani.

Maaf tuan

Alina pindah ke sofa

Alina terus bertanya² kenapa hidupnya begitu sial seperti sekarang ini.

Arga menelepon Hans

Arga Earl

Hans, kenapa kau pilih pelacur untuk aku nikahi?

Sekretaris Hans

Maaf tuan maksudnya apa?

Arga Earl

Kau harusnya tahu, gembel itu tidak perawan

Sekretaris Hans

maaf tuan saya benar2 tidak tahu, saya akan cari tahu setelah ini.

Telpon tertutup

Alina yang mendengar itu hanya bisa menahan tangisannya

Arga langsung bergegas mandi dan pergi ke kantor

Satu hari itu Alina mengurung diri dan menangis