Alina terkejut dengan perlakuan Arga yang seperti tidak punya hati itu. Alina ingin menolak pernikahan tapi dia sudah terlanjur mengatakan iya kepada orang tuanya.
Alina bimbang namun saat dia mengingat perlakuan Bimo, rasa ingin balas dendamnya muncul.
Sebulan setelah tanda tangan kontrak pernikahan, Alina dan Arga pun menikah.
Pernikahan mereka di laksanakan begitu meriah dan mewah
Alina sedih karena Sekarang dia harus tinggal dengan suaminya, dan tinggal di kota meninggalkan ayah dan mama nya
Alina Cahyani.
(Alina menangis) Ayah mama kalau ada apa2 langsung telpon alina ya
Ayah Alina
tenang aja nak kami akan baik-baik aja
Mama Alina
benar kata ayah kamu, asal kamu bahagia saja disini kami sudah senang
~Malam setelah pernikahan~
Arga Earl
Gembel, kamu tidur si sofa kamar ini saja malam ini, besok saya belikan tilam kecil
Alina tampak kaget, apakah sekotor itu dia sampai tidak boleh tidur di atas kasur milik suaminya sendiri.
ya walaupun ini hanya pernikahan kontrak tapi kan tetap saja Arga sekarang adalah suaminya
Alina Cahyani.
Tapi Mas
Arga Earl
TUTUP MULUT KAMUUU!!!!
Arga Earl
JANGAN LANCANG KAMU
Arga Earl
PANGGIL SAYA TUAN ARGA
Arga mendekat ke arah Alina yang sekarang sedang ketakutan mendengar bentakan Arga, Arga mencengkeram dagu alina kuat, sampai2 alina meringis kesakitan.
Arga Earl
Gembel dengar ya walaupun kita sudah menikah, kamu tetap bukan istri dimata saya, melainkan peliharaan yang harus terus menurut.
Arga Earl
ingat kamu sudah tanda tangan kontrak pernikahan itu!
Arga melepas cengkraman itu lalu pergi ke kamar mandi, alina tersungkur di lantai sambil menangis, kenapa hidupnya harus semenyedihkan ini, dia dianggap peliharaan oleh suaminya sendiri.
Alina mandi dan bersiap ingin tidur namun, Arga meminta Alina untuk bernyanyi
Arga Earl
Gembel, nyanyi sekarang sampai aku tertidur
Alina Cahyani.
tapi tuan, saya sedang lelah ingin istirahat, apa tidak bisa besok saja?
Arga Earl
Berani kamu gambelll!!!! karena kamu banyak alasan, Sekarang menyanyi sambil menari sampai saya tidur!
mendengar itu alina tidak lagi bicara tetapi langsung menari dan bernyanyi hingga arga tertidur
saat arga sudah tertidur, Alina duduk di sofa kamar dengan nafas yang tidak teratur.
Alina Cahyani.
(DALAM HATI SAMBIL MEMANDANGI ARGA) DASAR MANUSIA GAK PUNYA HATI!!!
Alina tidak berani menangis kencang2 ia takut membangunkan Arga dan malah nanti dia disuruh menyanyi dan menari lagi.
~Pagi hari tiba~
Arga pergi ke kantor
bersama Hans
Alina benar-benar bingung rumah sebesar ini hanya diisi oleh dia dan Arga saja, sisanya adalah pelayan, koki, satpam, dan pelayan2 lainnya.
Alina Cahyani.
Kemana ya Ayah dan Ibu Arga?
Alina terus bertanya2 sembari berkeliling rumah megah itu
Pelayan Mira
Permisi nona apakah ada yang bisa saya bantu?
Alina Cahyani.
Oh... iya Mira, saya ingin makan dimana ya tempat meja makannya?
Pelayan Mira
mari saya antarkan nona
Alina sudah sampai di meja makan, meja makan itu sangat besar diatas meja itu diisi oleh banyak hidangan, namun Alina makin bingung karena dia dan Arga mana mungkin bisa menghabiskan makanan sebanyak ini.
Alina Cahyani.
Panggilkan semuanya saja ikut makan
Pelayan Mira
Tidak nona, makanan ini khusus untuk nona dan tuan Arga
Alina Cahyani.
Ehh, tapi ini kayanya kebanyakan
Pelayan Mira
nona makan saja, saya akan pergi ke dapur jika nona butuh bantuan panggil saja
Alina Cahyani.
tunggu
Alina Cahyani.
saya mau nasi
Alina Cahyani.
kenapa gak ada nasi dari banyaknya makanan di atas meja ini
Pelayan Mira
maaf nona, kalau nasi memang tidak ada soalnya tuan jarang makan nasi
Alina Cahyani.
tapi saya makan nasi
Pelayan Mira
sebentar nona saya akan konfirmasi dengan tuan Arga
Telepon tersambung dengan Arga, Mira disuruh untuk memberikan telpon itu kepada Alina.
Arga Earl
Gembel, dengar ya, aku sedang sibuk, kau itu gembel yang ku pungut, harusnya tau terima kasih, jangan banyak menuntut, makan saja apa yang sudah disiapkan!
Alina Cahyani.
ma, ma... maaf tuan, tapi saja memang terbiasa makan nasi
Arga Earl
makan saja roti atau ubi sama saja karbohidrat
Alina Cahyani.
saya tidak terbiasa
Arga Earl
terserah tapi kalau kau tetap bersikeras ingin nasi, cari saja sendiri!
telpon terputus, alina sedih dan hanya bisa menangis, namun dia cepat2 menghapus air matanya dengan tangan, dia malu dilihat oleh mira sedang menangis.
Comments