Bab 4. Pria Misterius

Sore itu sekitar pukul 15.30 wib.

nissa dan mita membawa jerigen, masing-masing membawa satu buah jerigen air dan kain jarik untuk menggendongnya.

mereka sore itu akan pergi ke sendang yaitu

sumber mata air dari pegunungan berbentuk kolam karena persediaan air minum di rumah mereka telah habis.

mereka masuk ke dalam hutan yang jalanannya menurun dan akan sangat licin jika hujan tiba, mereka berpegangan pada pohon bambu yang tumbuh di setiap sisi jalan.

semakin masuk ke dalam semakin gelap hutan itu, karena banyak pohon-pohon yang rimbun menutupi sebagian matahari.

terdengar suara air mengalir tempat sewaktu nissa hampir mati tenggelam, nissa sangat hati-hati kala ia lewat, takut terjatuh lagi dan semoga itu tidak akan terjadi,nissa membayangkan kejadian yang menurutnya mengerikan.

gak jauh dari sungai itu terdapat sendang yang di sana sudah nampak beberapa orang,

satu di antaranya gadis seumuran mereka dan dua nya lagi ibu-ibu yang tengah mengisi

jerigen.

nissa dan mita turun ke bawah dan mengambil air menggunakan gayung yang

sudah tersedia di sana ..mereka saling bergantian mengisi air dalam jerigen hingga jerigen itu telah terisi penuh.

seusai mengisi air mereka kembali pulang namun dipertengahan jalan nissa yang berjalan di belakang mita tiba-tiba ada

seseorang yang membungkam mulutnya dengan sebuah telapak tangan, membawanya ke sebuah tempat yang ia sendiri tidak tau.

hutan itu seakan berubah menjadi sebuah

perdesaan yang di kelilingi rumah yang berjejer rapih dan asri dengan bunga-bunga yang bermekaran di setiap sisi jalan.

tangan itu melepaskan diri dari si pemilik mulut mungil itu, saat nissa menoleh ternyata sosok pria tampan yang pernah menolongnya

" kamu..mas bagas kan?" tanya nissa membulatkan matanya yang indah dengan

bulu mata yang lentik.

wajahnya terlihat sangat cantik tanpa

polesan apapun.

" iya aku bagas...aku kangen sama kamu de.." tangannya menyentuh jemari lentik milik

nissa.

tatapan mata bagas yang tajam bagaikan elang menusuk ke dalam hati nissa, keduanya

beradu pandang, dan nissa terbuai di buatnya.

" mas..aku ingin segera pulang..mbah uti akan khawatir jika aku ndak bersama mita.." ujar nissa menundukan kepalanya.

" aku akan mengantarkanmu pulang de.. tenang saja.." senyum pria itu mengembang sempurna kala melihat wajah nissa yang merona dan menunduk malu.

" tapi aku ingin segera pulang mas" pinta nissa.

bagaspun menarik tangan nissa dan memeluknya, jantung nissa seakan memompa lebih cepat belum pernah ia merasakan pelukan hangat dari seorang pria.

" ehmm mas..aku." ucapannya terhenti kala bagas memotong kata-kata yang akan nissa ucapkan.

" kamu ingin pulangkan.. begini caraku mengantarmu pulang.." ia tersenyum nakal ke

arah wanita yang ia kagumi.

" dengan memelukku?" tanyanya penasaran menuntut jawaban.

" iya..mau bukti?" bagas balik bertanya.

nissa mengangguk ingin melihat apa

benar yang di katakan bagas, bagas memeluknya kembali dan memejamkan matanya, dan tidak ada satu menit nissa sudah berada di depan halaman rumahnya, dan pria misterius itu telah menghilang.

nissa mengerutkan keningnya mencari-cari sosok bagas...

" kemana dia pergi,?"nissa bergumam.

nissa berjalan ke depan pintu rumahnya terlihat mita yang menangis sesunggukan memeluk nenek angkatnya, nissa yang

keheranan berdiri di belakang tubuh mita.

" itu nissa nduk..di belakang kamu, kamu tuh sliwer matanya mit..masih muda kamu tuh..

coba mandi dan istirahat sana nduk" ujar si mbah sambil menepuk pundaknya dan

kembali mengaduk teh yang gulanya belum larut.

" nissa...kamu dari mana tadi? aku cari-cari kamu tapi kamu ndak ada di belakangku..

kamu kemana nis...?" tanyanya.

" tadi..sendalku...itu..anu.. jatuh ke bawah mit." terbata-bata nissa memberikan alasan pada mita yang terlihat pucat.

" lain kali ndak boleh begitu..aku khawatir kamu kenapa-napa nis kenapa kamu ndak

minta temani aku buat ambil sendalmu nis..?aku kan bisa ambilkan.." mita memeluk tubuh nissa yang harum bunga mawar.

" niss tubuhmu wangi bunga mawar bukankah di hutan itu jarang tumbuh bunga

mawar?" mita memincingkan matanya.

nissa gelagapan..segera ia membawa mita pergi dari ruangan itu sebab ada neneknya yang tengah duduk sembari menyeruput teh panas buatanya.

nissa gak mau neneknya sampai pingsan ketika cucunya di peluk pria yang bukan suaminya.

" sssttttt...mulutmu di jaga toh mita...ada mbah uti.."nissa menaruh jari telunjuknya ke

arah bibirnya saat mereka masuk ke dalamn kamar.

"' memangnya kenapa niss..?" tanya mita keningnya mengerut.

" takut mbah uti dengar." nissa menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

" ohhhhhhh....aku tau ..kamu habis ketemu cowok misterius itu kan nis..?" tanya mita..

nissa tidak menjawab wajahnya terlihat merona, mita terkekeh.

"' sudah ku duga niss. .tapi yang aku bingung cowok itu kenapa pakai parfum mawar?" tanyanya lagi.

nissa menggeleng

" aku juga gak tau mit..dan dia juga membawaku kesebuah taman bunga yang sangat indah mit.." terang nissa.

nissa menceritakan semuanya ke mita.

" lebih baik kamu cari tau nis..cowok itu tinggal dimana.. atau bekerja dimana..atau apalah nis..intinya kamu tau segala hal tentang cowok itu niss..masalahnya setiap kali kamu ketemu dia..selalu dalam hutan..itu patut di curigai nis..!" terang mita sembari membuka pakaiannya karena sebentar lagi

akan menjelang maghrib dan mereka belum juga mandi.

mita dan nissa gegas mandi bersama, selesai mereka mengenakan pakaian, mereka masuk kedalam kamar dan merebahkan tubuh mereka ke atas kasur kapuk yang di balut

seprai berwarna ungu, melepas lelah setelah seharian mengurus pekerjaan rumah.

pukul 20.00 malam nissa melihat mita yang

sudah tertidur pulas, di saat gadis-gadis remaja seumuran mereka tengah asik nongkrong,jalan-jalan,nonton bioskop

bersama pasangan,namun tidak pada mereka, yang beristirahat ketika matahari terbenam.

nissa mengamati cincin itu dan mulai

mengusap cincin itu beberapa kali,tiba-tiba asap putih mengepul di ujung kamarnya dan sosok pria tampan berdada bidang hadir di hadapanya yang tak lain adalah bagas, ia

mengenakan kaos abu-abu.

"ka.kamu...ke..kenapa bisa" ucapnya hingga tergagap nissa mengucapkan kalimat tersebut.

bagas tersenyum ke arahnya ia

menghampiri nissa yang ketakutan.

" aku tau kamu penasaran sama aku kan?jangan takut nissa"

bagas menghampirinya menarik tangannya dan membawa nissa kepelukannya, bagas terlihat memejamkan mata dan dalam hitungan detik mereka sudah tiba pada desa yang memasuki waktu pagi hari, nissa kebingungan nissa menatap pria itu yang tak lain adalah bagas.

" ikut aku.." ajak bagas menggandeng tangan nissa yang dingin.

mereka berjalan lurus ke depan, menelusuri rumah-rumah penduduk, setiap penduduk itu berpapasan dengan bagas mereka membungkukan badan.

" pagi pangeran.."sapa salah satu seorang wanita paruh baya.

wajahnya menunduk tidak berani menatap mata bagas, nissa yang melihat itu mengerutkan keningnya ingin tahu lebih dalam siapa sosok pria di samping nya ini.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

Ok👌Thor, lanjut berkarya tulis moga novelmu lancar jaya.

2025-06-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!