Satu persatu orang meninggalkan pemakaman namun alvan dan abangnya belum juga beranjak dari sana,masi betah memandangi kedua gundukan tanah yang ada didepannya dengan air mata tidak pernah berhenti keluar tampa merka sadari
Arvan dan alvan tersentak,Tiba tiba keduanya dirangkul dari belakan ,ternyata adik sepupu ibunya yang biasa dia panggil ayah kebetulan tinggal disamping rumahnya ,masi setia menemaninya
"Ayah ....papa,mama meninggalkan kami yah,kini kami sudah yatim piatu"katanya menunduk karena tangisnya kembali pecah
"Nak ,kalau mau menangis mengislah tapi setelah ini kalian harus mengikhlaskan kepergian mereka agar mereka pergi dengan tenang ,iringi perjalan mereka dengan doa insyaallah mereka akan bahagia diakhirat sana"kata ayah atha
Sebenarnya ayah atha juga sedi dan rapuh dengan kepergian sepupunya satu satunya dan sahabatnya tapi dia harus kuat didepan keponakannya dan keluarganya
Tidak ada yang tidak bersedih melihat salah satu keluarganya pergi meninggalkan anak anaknya ,tapi mau bagai mana lagi dia harus kuat agar kedua keponakannya tidak terpuruk
"Nak ayo kita pulang ini sudah mulai gelap ,besok kalian boleh kesini"kata ayah Atha
"Tapi yah abang masi mau disini" kata alvan dan arvan baren
"Abang ini sudah mau magrib ,kita pulang yuk ini mau hujan juga"kata Elsha yang masi disana juga
"Tapi dek...Abang mau menemani papa,mama disini"kata alvan
"Abang mau biarin El kena hujan disini"kata Elsha
Alvan mendengar kata hujan langsung merai tangan Elsha dan berjalan keluar pemakaman
"Ayok bang buruan nanti ade kena hujan"katanya tampa menunggu persetujuan abangnya dan abang juga lansung nurut
"Giliran pawangnya berbicara langsung nurut "liri ayah Atha geleng geleng kepala
Setelah tujuh hari kepergian kedua orang tua arvan dan alvan,alvan belum kelihatan pergi kesekolah utung ujian disekolah sudah selesai
Sepulang sekolah Elsa sengaja ingin mencarinya karena teman teman alvan mencarinya untuk mengajak latihan buat perpisahaan nanti disekolah
"Assalamu alaikum bang"sapa Elsha pada arvan yang ngobrol sama bi ina asisten rumah tangganya
"Waalaikum salama... dek,lagi nyari alvan ya "sambut arvan
"Iya bang ada pesan dari teman teman abang katanya temannya telpon tapi sudah seminggu ini posel abang gak aktif"jelas Elsha
"Langsung kekamarnya saja dek dari pagi belum keluar kamar diajak makan ga mau dia mengurung diri dikamar,abang bingun gimana carany membujuknya lagi diajak ngomong diam saja"kata arvan frustasi menghadapi adik kesayangannya
"Baik bang,tapi ga apa apa El masuk kekamarnya "kata Elsha ragu
"Ga apa apa nak ,masuk saja siapa tau kamu bisa membujuknya"bukan arvan yang menjawab malah ayahnya Elsha sendiri entah dari mana tiba tiba ada berdiri di dekat tembok pembatas antara rumahnya dan rumah alvan
"Benar kat ayah de,kesana saja siapa tau dia mau diajak bicara sama kamu"kata arvan
"Kamu yang sabar nak,adikmu masi terlalu mudah untuk mengerti situasi ini"kata ayah Atha setelah Elsha kelantai dua rumah arvan
"Iya yah insyaallah abang akan lebih bersabar lagi"kata arvan
Sementara Elsha sampai didepan kamar alvan langsung mengetuk pintu
Tok....tok....tok...."suara pintu diketuk oleh Elsha
"Assalamu alaikum bang ini El"kata "Elsha sudah berkali kali dicoba ketuk pintu namun tidak ada respon dari dalam
Tok...tok...tok...bang El masuk ya"kata Elsha sambil memutar hendel pintu yang tidak dikunci langsung masuk dengan pelan di dalam.kamar yang hanya ada cahaya lewat celah hordeng yang masi tertutup
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments