penuh misteri

''Dara bagai mana, nyonya Nasita bilang apa,'' tanya Bu Rosmah begitu melihat Dara menghampiri nya, wanita itu sangat penasaran

''Tidak tau Bu, nyonya Nasita tidak bilang apa apa, rapi Bu Mega masih di sana,'' jawab Dara apa ada nya,

Dara sendiri tidak tau dia di terima kerja atau tidak, wanita cantik di atas tadi terlihat baik. baik saja tidak seperti yang di katakan bahwa dia lumpuh, ah memang wanita itu hanya duduk Dara tidak tau benar nya,

''bu Mega bagaimana,'' tanya Bu Rosmah sangat penasaran, wanita itu tidak sabar untuk tidak melempar tanya begitu Mega datang,

''nyonya meminta mu untuk mandi dan Menganti semua pakaian mu, jangan pakai baju yang kamu bawa dari kampung itu,'' ucap Mega menatap Dara Tampa menjawab rasa penasaran Bu Rosma, bagi Mega ucapan nya barusan sudah sama seperti jawaban

''itu arti nya Dara di terima kerja,'' tanya Bu Rosma sekali lagi memastikan

''iya,''

''Alhamdulillah Dara bibi mu pasti senang mendengar nya,'' tutur Bu Rosma senang dengan senyum di bibir nya

''Sekarang ikut aku, dan mandi bersih kan diri mu,''

''kalau saya tidak di perbolehkan kan memakai baju yang saya bawa dari kampung lalu saya mau pakai baju apa,'' tanya Dara bingung di suruh mengganti baju tapi bukan baju yang di bawa nya dari kampung,

''Kamu mandi saja, biar ku siap kan baju mu,'' Mega berlalu pergi dengan Dara mengekor di belakang nya memasuki sebuah kamar yang luas seluas ruang tamu Dara di kampung,

''ini sabun mandi sampo gosok gigi dan wangi-wangian ini semua milik mu,'' ucap Mega menunjuk kan semua keperluan untuk Dara

Dara hanya mengangguk patuh tanpa banyak tanya, meski di benak nya banyak sekali pertanyaan, memasuki kamar mandi Dara bingung hendak mulai dari mana, sabun nya saja terlihat berbeda Dara membuka tutup botol sabun dan mencium aroma nya, sangat wangi pasti mahal pikir nya,

Dara mulai mengguyur tubuh nya dengan air yang mengalir dari atas kepala nya, rasa nya hangat air saja terasa berbeda, yang kemudian mulai menuang sampo mengusap di seluruh rambut hitam nya, usai memakai sampo Dara kini menuang kan sabun dan menggosok seluruh tubuh nya, bau nya sangat wangi Dara menyukai nya,

Usai dengan ritual mandi nya, Dara melihat di depan cermin sudah memakai handuk tentu nya, di atas meja terdapat sikat gigi yang masih baru dan juga sabun untuk cuci muka dan perawatan kulit lain nya

dengan rasa penasaran Dara mencoba satu persatu perawatan kulit untuk wajah nya itu, seumur hidup baru kali ini Dara merasakan memakai yang nama nya skincare sebelum nya tidak pernah,

Usai dengan semua aktivitas nya dara keluar dari kamar mandi dengan wajah dan badan jauh lebih segar, dan wangi tentu saja

''Sudah,'' tanya Mega rupanya wanita itu masih berada di kamar menunggu sampai Dara selesai mandi membersih kan badan nya,

''Ini semua baju mu, dan keperluan mu,'' ucap Mega memberi tau membuka sebuah lemari dengan semua baju baru juga dalaman untuk Dara kenakan, tak banyak namun bagi Dara lebih dari cukup bah kan jika hanya tiga atau empat stel baju

''Ini semua untuk saya Bu,'' tanya Dara memastikan

''ya kamu bebas memakai nya,'' ucap Mega yang kemudian pergi meningal kan Dara sendiri di dalam kamar untuk memakai baju nya,

Usai bersiap Dara segera keluar dari kamar dan menuju mega yang tengah duduk di pantry sengaja menunggu Dara

wanita itu duduk dengan tegap menunjuk kan ketegasan nya,

''Sudah,'' mega melempar tanya tak kala melihat Dara berdiri tak jauh dari nya,

Penampilan Dara berubah delapan puluh derajat Persis anak majikan, siapa menyangka kalau Dara hanya seorang pembantu, dress panjang di bawah lutut lengan sampai siku rambut nya yang hitam di kuncir kuda berbeda sekali saat Dara datang tadi

''saya gak bisa mengikat rambut di sanggul seperti bu Mega, begini apa tidak masalah,'' cicit nya takut penampilan nya tidak sesuai melihat Mega memandang nya tak berkedip

''Tidak apa apa, asal rapi sudah cukup, sekarang kamu ikut aku kita temui nyonya Nasita,'' Dara patuh tak banyak tanya mengekor di belakang Mega yang kini sedang menaiki tangga

''Tuan,'' sapa Mega ramah dengan wajah menunduk dan sedikit membungkuk, sontak Dara yang ada di belakang Mega mengikuti gerakan tersebut

Emran yang tadi sama sekali tak tertarik dengan sosok Dara kini menatap nya lebih dari dua menit, namun bibir nya terlalu sombong untuk sekedar bertanya siapa dia, tanpa kata Emran berlalu dari hadapan Mega yang kemudian memasuki ruang kerja nya

''Bu Mega itu tadi siapa,'' tanya Dara ragu namun penasaran tanya itu terlontar begitu saja,

''Itu tuan Emran, suami nyonya Nasita,'' jelas Mega

''hah suami kupikir anak nya, wajah nya terlalu muda untuk ukuran suami nyonya Nasita, atau mungkin mereka beda usia,'' pikir Dara sedikit heran tapi itu kenyataan nya,

Mega mengetuk pintu, setelah mendapat sahutan dari dalam perlahan Mega membuka pintu, tampak Nasita sudah berpindah tempat dari duduk di sofa kini duduk di kursi roda, siapa yang memindah kan nya, tanya Dara dalam benak nya, ah mungkin saja suami nya,

Nasita memandang Dara yang sudah tampak berbeda tidak ada rupa kampungan dengan baju lusuh nya, bau nya juga wangi, Nasita menyungging kan senyum samar

''mendekat lah,'' ucap nya memanggil Dara

Patuh spontan Dara mendekat menghampiri kursi roda meski tidak tau apa yang akan di lakukan nya, hanya patuh pada perintah di minta nya untuk mendekat

''Aku mau mandi dorong kursi roda ku,'' titah nya pelan namun terdengar tegas,

Dara melakukan apa yang di pinta majikan nya, mendorong kursi roda Nasita menuju kamar mandi, hanya sampai kamar mandi,

''keluar lah aku bisa sendiri,'' ucap nya lagi, hanya itu Dara pikir dia di minta untuk membantu nya mandi paling tidak pindah dari kursi roda nya,

Dara keluar dari dalam kamar mandi dengan perasaan heran, hanya itu pikir nya siapa yang membantu nya untuk membuka baju dan celana nya,

''Bu Mega,''

''nyonya bisa sendiri, kamar mandi itu sudah di buat khusus untuk nya,'' jawab Mega mengerti dengan pikiran Dara, ''kamu tunggu saja di sini sampai nyonya selesai dan memanggil mu,'' tutur Mega menjelaskan

''siapa yang membantu nya pindah dari kursi roda,'' tanya Dara ingin tau

''Sudah ku bilang nyonya bisa sendiri,'' Dara diam mengatup kan bibir nya tak lagi melempar tanya,

tiga puluh menit kemudian terdengar suara dari kamar mandi, Mega memberi isyarat lewat gerakan kepala, Dara yang patuh segera membuka pintu tampak Nasita sudah kembali duduk di kursi roda nya dengan handuk melilit di tubuh nya,

Heran Dara hendak bertanya, sebenar nya Mega hanya bilang nyonya bisa sendiri, penuh misteri kata itu yang ada di benak Dara kini,

sedikit tau cerita tentang sosok Nasita, dari Bu Rosma, Nasita sebulan sekali Menganti perawat nya, semoga kali ini cocok dengan mu Dara,

Episodes
1 meningal kan kampung halaman
2 kampungan
3 penuh misteri
4 nyaman
5 tersirat
6 bukan jantung sebenar nya
7 permintaan Nasita
8 lepaskan
9 janji Nasita
10 pulang ke desa
11 menikahi Kembang desa
12 pesan untuk Dara
13 sah
14 Satu kamar
15 canggung
16 impas
17 dinding tembok
18 bertepuk sebelah tangan
19 nikmati saja peran mu
20 Dara juga istri mu
21 pulang sekarang
22 panik
23 maaf
24 membangun kedekatan
25 gosip
26 tepati janji mu
27 plin plan
28 meyakin kan
29 tidak perlu minta maaf
30 pelakor
31 mendadak diam
32 wanita hebat
33 puas
34 kebersamaan
35 tempat yang sama
36 Nasita
37 waktu yang akan menjawab
38 muak
39 impian Emran
40 butuh waktu
41 tekat dara
42 keputusan Nasita
43 kecewa
44 pulang ke Yogya
45 ini hari kita
46 pillow talk
47 pengalaman pertama
48 cinta macam apa
49 jauh lebih tenang
50 doa seorang istri
51 banyak sekali
52 ada rasa iri
53 tak sekuat yang terlihat
54 perubahan Emran
55 masih pantas kah cemburu
56 mencintai tak harus memiliki
57 demi aku atau ayah mu
58 posisi sulit
59 Andara istri kedua
60 kerja sama
61 sebagai teman bukan lawan
62 ke gagalan bukan untuk di ratapi
63 layangan putus
64 pelangi setelah badai
65 ucapan selamat dari Nasita
66 keong sawah
67 bukan siapa siapa
68 mustahil
69 sahabat lama
70 kedatangan Nasita
71 egois
Episodes

Updated 71 Episodes

1
meningal kan kampung halaman
2
kampungan
3
penuh misteri
4
nyaman
5
tersirat
6
bukan jantung sebenar nya
7
permintaan Nasita
8
lepaskan
9
janji Nasita
10
pulang ke desa
11
menikahi Kembang desa
12
pesan untuk Dara
13
sah
14
Satu kamar
15
canggung
16
impas
17
dinding tembok
18
bertepuk sebelah tangan
19
nikmati saja peran mu
20
Dara juga istri mu
21
pulang sekarang
22
panik
23
maaf
24
membangun kedekatan
25
gosip
26
tepati janji mu
27
plin plan
28
meyakin kan
29
tidak perlu minta maaf
30
pelakor
31
mendadak diam
32
wanita hebat
33
puas
34
kebersamaan
35
tempat yang sama
36
Nasita
37
waktu yang akan menjawab
38
muak
39
impian Emran
40
butuh waktu
41
tekat dara
42
keputusan Nasita
43
kecewa
44
pulang ke Yogya
45
ini hari kita
46
pillow talk
47
pengalaman pertama
48
cinta macam apa
49
jauh lebih tenang
50
doa seorang istri
51
banyak sekali
52
ada rasa iri
53
tak sekuat yang terlihat
54
perubahan Emran
55
masih pantas kah cemburu
56
mencintai tak harus memiliki
57
demi aku atau ayah mu
58
posisi sulit
59
Andara istri kedua
60
kerja sama
61
sebagai teman bukan lawan
62
ke gagalan bukan untuk di ratapi
63
layangan putus
64
pelangi setelah badai
65
ucapan selamat dari Nasita
66
keong sawah
67
bukan siapa siapa
68
mustahil
69
sahabat lama
70
kedatangan Nasita
71
egois

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!