Kapan akan menikah?
Jumpa lagi di episode berikutnya.
Maria tak habis-habisnya melepaskan rasa rindunya pada cucu kesayangannya itu.
Mereka membicarakan hal-hal sederhana di sela-sela makan siang mereka.
Nenek Maria
Kapan kalian akan mulai merencanakan pernikahan kalian?
Max, Natalie dan Jihan bergantian saling menatap satu sama lain.
Nenek Maria
Sudah setahun sejak pertunangan kalian diadakan, apakah kalian masih belum membahas masalah pernikahan?
Maxime Julian Meijer (Max)
Hmm... Kami belum membahas masalah itu, nek.
Natalie Margaretha
Iya, nek.
Natalie Margaretha
Jadwal kami masih cukup padat hingga akhir tahun ini. Banyak kontrak kerja yang sudah terlanjur di ambil sebelum hari pertunangan.
Natalie Margaretha
Jadi mau tidak mau kami terpaksa harus menunda pernikahan kami kembali.
Nenek Maria
Alasan apa itu?
Nenek Maria
Usia kalian kan sudah tidak muda lagi.
Nenek Maria
Jika terlalu lama menundanya bisa-bisa salah satu dari kalian berselingkuh dan akhirnya kalian tidak jadi menikah.
Maxime Julian Meijer (Max)
Nek, jika hal itu terjadi maka mungkin kami memang tidak berjodoh.
Nenek Maria
Kenapa kau malah bicara seperti itu.
Nenek Maria
Apa kau tidak takut jika wanita secantik Natalie di ambil orang lain?
Maxime Julian Meijer (Max)
//senyum lebar.
Natalie Margaretha
//ikut senyum
Nenek Maria
Kenapa kalian malah senyum seperti itu. //kesal
Jihan Meijer
Sudah! Sudah!
Jihan Meijer
Lebih baik kita lanjutkan makan siangnya ya.
Nenek Maria
Kau juga sama saja.
Nenek Maria
Desak mereka untuk segera menikah.
//kesal.
Max dan Natalie berada di sana hingga sore hari.
Keduanya lalu pamit pulang karena masih ada urusan lain.
Max dan Natalie pulang dengan mobil terpisah karena arah mereka berbeda.
Max punya janji dengan beberapa teman di klub malam.
Maxime Julian Meijer (Max)
Rangga!
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau pulang saja.
Maxime Julian Meijer (Max)
Nanti aku akan pulang dengan taksi.
Rangga
Tapi ingat, besok pagi kau ada jadwal syuting untuk iklan terbaru.
Maxime Julian Meijer (Max)
Iya, aku ingat.
Maxime Julian Meijer (Max)
Pukul 9, 'kan?
Rangga
Asisten mu yang baru juga akan datang besok.
Maxime Julian Meijer (Max)
Oh, gadis itu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Dimana ia tinggal?
Rangga
Dia tinggal di lantai atas rumah kak Linda.
Maxime Julian Meijer (Max)
Oh, begitu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Iya, baiklah.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau hati-hatilah mengemudinya.
Max lalu turun dan masuk ke klub tersebut.
Klub itu adalah klub VIP yang mempunyai sistem keamanan nomor satu. Sehingga tidak sembarang orang bisa menjangkau tempat tersebut.
Max cukup sering mengunjungi klub ini. Sehingga ia sudah menjadi member penting di sana.
???
Kau sudah datang, max.
Maxime Julian Meijer (Max)
Iya.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kalian sudah menunggu lama, ya.
???
Yang lain akan menyusul.
Maxime Julian Meijer (Max)
Ok
???
Kau jadi datang ke pernikahannya Alex, 'kan?
Maxime Julian Meijer (Max)
Ah, iya.
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku hampir saja lupa.
Maxime Julian Meijer (Max)
Tapi aku belum tahu apa aku bisa datang atau tidak.
Maxime Julian Meijer (Max)
Nanti aku lihat jadwal ku dulu.
???
Kau harus datang, Max.
???
Kita sekalian reuni dengan teman-teman sekolah dulu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Iya, aku akan usahakan.
Tak lama teman-temannya yang lain datang satu persatu.
Hanya ada para pria di sana. Dan mereka semua adalah teman dekat Max saat di bangku sekolah dulu.
Mereka lalu memesan makanan dan minuman. Rata-rata memesan alkohol juga kecuali Max.
Pelayan tampak berdatangan untuk menyajikan makanan dan minuman.
Maxime Julian Meijer (Max)
((wanita itu... Bukannya yang datang pagi tadi?))
Kanaya Tabitha (Naya)
//memandang ke arah Max.
Maxime Julian Meijer (Max)
Apa yang kau lakukan di sini?
Kanaya Tabitha (Naya)
Tu-tuan Max!
//kaget.
Maxime Julian Meijer (Max)
//menarik tangan Naya dan membawanya ke luar ruangan.
Yang lainnya tampak bingung.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau kerja di sini?
Maxime Julian Meijer (Max)
//menatap pakaiannya yang minim.
Kanaya Tabitha (Naya)
//risih karena ditatap seperti itu.
Kanaya Tabitha (Naya)
I-iya, tuan.
//menarik ujung roknya yang pendek.
Maxime Julian Meijer (Max)
Sudah berapa lama?
Kanaya Tabitha (Naya)
Oh tidak tuan.
Kanaya Tabitha (Naya)
Saya hanya bekerja malam ini saja.
Kanaya Tabitha (Naya)
Teman saya meminta tolong pada saya untuk menggantikan dirinya yang sedang sakit.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau di bayar?
Kanaya Tabitha (Naya)
Iya, tuan.
Maxime Julian Meijer (Max)
Haa...
Maxime Julian Meijer (Max)
Jam berapa kau selesai bekerja?
Kanaya Tabitha (Naya)
Sekitar pukul 2 pagi, tuan.
Maxime Julian Meijer (Max)
Pukul 2 pagi?
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau tidak lupa kan jika kau harus datang tepat pukul 8 pagi ke apartemen ku besok?
Kanaya Tabitha (Naya)
Tentu saja saya tidak lupa, tuan.
Kanaya Tabitha (Naya)
Saya akan datang tepat pukul 8 pagi.
Maxime Julian Meijer (Max)
Baiklah.
Maxime Julian Meijer (Max)
Pergi dan kembalilah bekerja.
Maxime Julian Meijer (Max)
Setelah selesai bekerja, kau akan pulang bersamaku.
Kanaya Tabitha (Naya)
Apa??
Kanaya Tabitha (Naya)
Tidak usah repot-repot, tuan.
Kanaya Tabitha (Naya)
Saya bisa pulang sendiri.
Maxime Julian Meijer (Max)
Jangan membantah perkataan ku.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau akan pulang bersama dengan ku.
Maxime Julian Meijer (Max)
Apa kau mengerti?
//menatap tajam.
Kanaya Tabitha (Naya)
I-iya tuan saya mengerti.
Maxime Julian Meijer (Max)
Bagus
Maxime Julian Meijer (Max)
//melangkah pergi
Max menunggu Naya di parkiran. Ia bisa saja menunggunya di dalam, tetapi hal itu mungkin akan jadi bahan perbincangan oleh teman-temannya.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kenapa ia lama sekali?
Maxime Julian Meijer (Max)
Ini sudah pukul 2. //melihat arloji di tangannya.
Kanaya Tabitha (Naya)
//berjalan dengan tergesa-gesa.
Kanaya Tabitha (Naya)
Tuan!
Maxime Julian Meijer (Max)
Akhirnya kau datang juga.
Kanaya Tabitha (Naya)
Maaf, tuan.
Maxime Julian Meijer (Max)
Ayo!
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku sudah memesan taksi.
Kanaya melihat sebuah mobil terparkir di sampingnya.
Keduanya lalu masuk ke dalam taksi. Mereka duduk di kursi penumpang.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau tinggal di rumah kak Linda,'kan?
Kanaya Tabitha (Naya)
Iya, tuan.
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku akan mengantarmu pulang ke sana.
Kanaya Tabitha (Naya)
Tidak, tuan.
Kanaya Tabitha (Naya)
Aku tidak menginap di sana malam ini.
Maxime Julian Meijer (Max)
Lalu kau akan menginap di mana?
Kanaya Tabitha (Naya)
Hmm.. Bisa tolong antarkan saya ke rumah sakit?
Kanaya Tabitha (Naya)
Saya akan tidur di sana malam ini.
Kanaya Tabitha (Naya)
Lagipula jarak dari rumah sakit ke apartemen anda jauh lebih dekat daripada rumah bibi Linda.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau tidur di rumah sakit?
Maxime Julian Meijer (Max)
Kenapa?
Kanaya Tabitha (Naya)
Hmm... Ibu saya sedang di rawat di rumah sakit.
Kanaya Tabitha (Naya)
Jadi saya sekalian menemani ibu saya.
Maxime Julian Meijer (Max)
Oh, begitu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Baiklah!
Mereka lalu tiba di rumah sakit.
Kanaya Tabitha (Naya)
Hmm .. terima kasih karena anda sudah repot-repot mengantarkan saya, tuan.
Maxime Julian Meijer (Max)
CK!
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku 'kan sudah mengatakan jika jangan memanggilku dengan sebutan tuan.
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku tidak suka di panggil seperti itu.
Kanaya Tabitha (Naya)
Ah, maafkan saya tuan.
Kanaya Tabitha (Naya)
Hmm.. Maksud saya kak.
Maxime Julian Meijer (Max)
begitu lebih baik.
Kanaya Tabitha (Naya)
Baiklah kak, saya permisi dulu.
Kanaya Tabitha (Naya)
Selamat malam kak.
Kanaya Tabitha (Naya)
//turun dari mobil.
Maxime Julian Meijer (Max)
Iya.
Maxime Julian Meijer (Max)
((Aku sungguh penasaran dengan gadis itu.))
Jangan lupa dukung ya 🙂↕️
Ketika like, komentar dan vote nya.
Jangan lupa untuk subscribe ♥️ juga biar kalian nggak ketinggalan cerita selanjutnya..
Sampai jumpa di bab selanjutnya.
Comments