Clara Yang Berbeda

"Jadi, Ibu Mertua ini ingin aku memasak? Baiklah, aku turuti." Ucap Clara menyeringai menatap penuh arti pada sosok Nyonya Rossa.

"Semua bahan sudah disiapkan Tutik, kamu tinggal mengolahnya menjadi makanan yang lezat." Ucap Nyonya Rossa.

"Loh kok aku ditinggal sendiri, memangnya Ibu Mertua tidak takut jika makanannya aku beri racun?"

"Kamu itu hanya perempuan miskin yang beruntung dinikahi oleh putraku. Jadi mana berani kamu berbuat nekat, lagi pula dapur ini ada cctv yang siap merekam semua yang kamu lakukan." Ucapnya.

"Hmm... Ibu Mertua benar aku mana mungkin berani berbuat nekat."

"Cepat kerjakan dan selesaikan sebelum calon menantuku tiba di rumah."

"Aku memang tidak mungkin berbuat nekat sekarang, api aku bisa berbuat sesuka hati bukan? Mungkin jika Clara pemilik tubuh ini yang memasak akan menghasilkan makanan lezat. Tapi, aku mana bisa memasak. Pegang pisau dapur saja tidak pernah. Jadi jangan salahkan aku jika rasa masakanku nanti bisa bikin kalian semua pingsan."

Hahaha... Clara tertawa terpingkal-pingkal sambil memotong sayuran dengan asal.

Wortel yang tidak dikupas dulu, langsung dipotong besar-besar. Sayur sawi yang masih utuh langsung direbus tanpa dicuci lebih dulu. Ikan gurame yang tidak dibersihkan kotorannya, langsung diberi garam setengah toples kemudian digoreng hingga berwarna hitam seperti arang. Sungguh mengesankan.

Tidak butuh waktu lama, semua makanan sudah tersaji di meja makan. Tanpa membersihkan kekacauan dapur, Clara pun kembali ke kamar. Dia ingin segera mandi, berdandan cantik lalu menyambut tamu terhormat.

Kamar mandi kecil yang berada di belakang rumah, tepatnya kamar mandi untuk tukang kebun menjadi tempat mandi Clara selama ini.

"Hanya sabun mandi dan shampo, tanpa pencuci muka, hah pantas saja kulit muka tubuh ini sangat kasar, mungkin saja berjerawat. Aduh, kenapa sampai sekarang aku tidak menemukan cermin dimanapun juga."

Usai mandi dan keramas, Clara mencari baju yang sekiranya pantas untuk digunakan makan malam. Tapi sayangnya semua bajunya sangat kuno.

"Clara ini bodoh atau tolol, punya suami kaya tapi nikah setahun bajunya tidak ada yang layak sama sekali. Semuanya lebih mirip baju para pengemis jalanan."

"Huf, mau tidak mau ya ini yang bisa aku pakai. Aku harus bertemu Bik Tutik untuk meminjam cermin, aku harus tahu rupaku saat ini." Gumamnya.

"Bik... Bibik..." Teriak Clara ke paviliun belakang, rumah khusus para pembantu. Bahkan dibandingkan kamarnya, kamar pembantu dan tukang kebun lebih layak disebut kamar daripada kamarnya.

"Non Clara tumben ke sini, ada yang bisa bibik bantu?"

"Aku mau pinjam cermin, kalau bisa yang besar satu badan. Aku mau melihat bentuk tubuhku."

"Silahkan masuk ke dalam, cerminnya menempel di lemari Non. Karena tidak mungkin kalau cerminnya dilepas."

"Baiklah, maaf jika aku lancang."

"Tidak masalah, Oh ya apa kepala Non Clara masih sakit?"

"Tidak, memangnya kenapa?" Tanya Clara.

"Bukan apa-apa tapi Non Clara yang sekarang jauh berbeda dengan Non Clara sebelum dikurung."

"Tidak ada yang berbeda, aku masih Clara yang dulu. Hanya saja aku sudah lelah disiksa, kali ini jika aku berontak apa salah Bik?" Ucap Clara.

"Justru saya senang melihat keberanian Non Clara yang sekarang. Seharusnya sejak dulu Non Clara tidak diam saja saat terus ditindas."

"Anggap saja, dulu aku bodoh."

"Maaf Clara Evania, tapi kamu memang bodoh mau-maunya dibodoh-bodohi oleh manusia-manusia bodoh itu." Ucap Clara dalam hati.

"Silahkan ini cerminnya sedikit buram."

"Hah... Wajah ini sama dengan wajahku dan yang ada di mimpi. Hanya saja tidak terawat jadi kasar dan kusam, beberapa jerawat juga yang tumbuh. Sial."

"Ya sudah Bik, terima kasih. Lain waktu aku ingin ngobrol banyak dengan bibik." Ucap Clara.

Waktu yang ditunggu pun tiba, Alvin datang merangkul mesra pinggang seorang wanita yang jika dibanding wajah Clara dia tidak ada apa-apanya. Alice wajah plastik, karena demi cantik wanita itu sudah mengoperasi wajahnya berulang kali.

"Akhirnya gundik suamiku datang, kamu tidak malu cuma dijadikan simpanan?" Mulut pedas Clara tiba-tiba terdengar, saat Alvin sedang memanjakan Alice di ruang tamu. Sedangkan Nyonya Rossa belum terlihat penampakannya.

"TUTUP MULUTMU CLARA." Bentak Alvin.

"Kenapa aku harus menutup mulutku, jika yang aku katakan adalah kebenaran SUAMIKU." Balas Clara tegas.

"Sayang, istrimu benar-benar menjijikkan. Lihatlah bajunya lusuh, dan wajahnya kusam seperti seorang pembantu saja." Ucap Alice mencoba memprovokasi Clara.

"Tidak usah menghinaku, karena sama artinya kamu menghina suamiku. Aku lusuh karena suamiku lebih memilih memodali gundiknya dari pada istrinya. Aku yakin kalau suamiku tidak memberikanmu uang, kamu juga lusuh."

"Kamu semakin berani Clara, tapi karena aku tidak ingin merusak acara makan malamku dengan Alice aku akan menunda menghukummu. Tunggu saja." Ucap Alvin tanpa perasaan.

"Baiklah." Jawab Clara tanpa takut.

'Pantas saja Clara asli pemilik tubuh menyerah untuk hidup, mempunyai suami tidak punya hati memang membuat makan hati.' Gumam Clara.

Tap

Tap

Tap

"Alice sayang, kamu sudah datang. Alvin kenapa tidak langsung di ajak ke meja makan calon menantu mama ini? Dan kamu Clara ngapain ikut-ikutan di sini. Tempatmu itu di dapur." Hardik Nyonya Rossa. Perlakuan yang berbeda ketika dengan Alice yang berkata lembut.

"Aku ingin menyambut gundik suamiku."

"Siapa yang kamu panggil gundik? Dia ini kekasih Alvin yang akan menjadi menantu keluarga Aditya. Kamu dan Alice bagai langit dan bumi." Ucap Nyonya Rossa.

"Ya, jelas beda aku perempuan terhormat sedangkan dia hanya pelacur rendahan. Yang rela ngangkang demi sejumlah uang. Bukan begitu Alice?" Sarkas Clara membuat panas suasana.

"Kamu...?" Alice sudah merah padam wajah plastiknya, penulis takut meleleh.

"Kenapa ingin memukulku? Silahkan saja jika berani. Meskipun aku tidak dianggap istri oleh suamiku sendiri, tapi dunia tahu jika statusku adalah istri sah Alvin Aditya. Dan kamu hanya seorang PELAKOR MURAHAN." Clara mengibaskan rambut coklatnya.

"Suamiku harus tes kesehatan kelamin."

"Apa maksudmu berkata begitu?" Alvin merasa tersinggung, tapi semua yang dikatakan Clara memang tidak salah.

"Biasanya nih, pelacur itu tidak cukup satu batang untuk memuaskannya. Terkadang meskipun diberi sepuluh pun masih kurang. Karena dia haus belaian dan atm berjalan lancar. Sudahlah, kasihan itu wajah gundikmu sudah membara takutnya plastiknya meleleh."

"Plastik apa maksudmu?" Nyonya Rossa yang sedari tadi menahan amarah.

"Tanyakan saja pada gundik itu, apa wajahnya asli atau operasi plastik. Dan aku yakin, uang suamiku yang dipake untuk membuat wajahnya begitu mulus tanpa pori."

"Alvin, kamu jangan diam saja. Sejak tadi istrimu terus menghinaku. Aku pulang saja kalau begitu.

Alice meneteskan air mata buayanya, supaya Alvin terhanyut oleh rasa kasihan. Dasar buaya buntung bodoh.

"Kalau mau pulang, harus makan dulu. Setidaknya hargai keringatku yang sejak tadi memasak untuk kalian."

"Kalo ini Clara benar, ayo kita makan malam dulu setelah itu kita bahas perihal pernikahan kalian berdua." Ucap Nyonya Rossa.

Mengangguk, Alice berjalan sambil menggandeng mesra lengan suami orang. Dasar pelacur. Sekarang Clara tahu, apa maksud Tuhan memberinya kesempatan kedua untuk hidup. Ternyata supaya dia tahu bagaimana perasaan para istri sah yang suaminya sering dia puaskan saat menjadi pelacur di tubuh aslinya yang pasti kini sudah membusuk tertimbun tanah kuburan.

Terpopuler

Comments

Fanchom

Fanchom

hahaha

2025-06-30

0

Anna Rakhmawaty

Anna Rakhmawaty

vote sudah mendarat😘

2025-06-20

0

Narti Narti

Narti Narti

salam kenal thor 🙏🏻🙏🏻😊😊😊

2025-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Terbangun Di Tubuh Lain
2 Clara Yang Berbeda
3 Menolak Menceraikan Clara
4 Mengunjungi Perusahaan
5 Menuntut Nafkah Lahir
6 Hah... Dia Dengan Dia?
7 Memikirkan Strategi Baru
8 Mengambil Alih Perusahaan
9 Rahasia Pernikahan
10 Tentang Tuan Bagas
11 Menjadikan Mereka Sampah
12 Mengganti Nama Perusahaan
13 Pernikahan Kedua Alvin
14 Perginya Dua Pengkhianat
15 Pertemuan Pertama Rasa Kedua
16 Apakah Nathan Jatuh Cinta?
17 Masa Lalu Clara Alverina
18 Kebenaran Tentang Alice
19 Penyesalan Alvin
20 Keputusan Clara
21 Ketegasan Nathan
22 Ada Yang Cemburu
23 Menemukan Yang Hilang
24 Pembalasan Untuk Abian
25 Kepergian Clara Alverina
26 Pencarian Jati Diri
27 Dua Clara Ternyata Saudara
28 Keterkejutan Nathan
29 Ternyata Cucu Sultan
30 Clara Dan Kakek Hikam
31 Usaha Nathan Mencari Clara
32 Kecelakaan Beruntun
33 Syarat Dari Clara
34 Memenuhi Syarat Pernikahan
35 Kehancuran Reana
36 Pernikahan Sederhana
37 Melawan Ibu Mertua Jahat
38 Tenggelam Bersama
39 Menceraikan Dan Mengusir Reana
40 Clara Yang Tangguh
41 Bertemu Mantan Ibu Mertua
42 Kenapa Harus Suamiku?
43 Rencana Bulan Madu
44 Menyingkirkan Hama Pengganggu
45 Akhirnya Belah Duren
46 Mendapatkan Kartu AS
47 Queen Of Shadowy Angel
48 Hancurnya Calon Pelakor
49 Siapa Sebenarnya Mr. A
50 Kabar Bahagia
51 Drama Ibu Hamil
52 Gerak Gerik Abian
53 Keputusan Baru Clara
54 Pergantian Pemimpin Shadowy Angel
55 Romantisnya Nathan
56 Perdebatan Dan Ketegangan
57 Salah Mencari Musuh
58 Aksi Clara Si Badass Women
59 Penyerangan
60 Ulat Bulu Datang Lagi
61 Penderitaan Alice
62 Berita Kematian Alice
63 Kembalinya Sang Perusak
64 Membasmi Ulat Bulu
65 Dibunuh Atau Membunuh
66 Rencana Yang Kembali Gagal
67 Mengunjungi Markas Shadowy Angel
68 Kembali Berlatih Bela Diri
69 Mengadakan Acara Tujuh Bulanan
70 Pengorbanan Kakek Hikam
71 Keadaan Kakek Hikam
72 Clara Jatuh Sakit
73 Clara Bertekad Ingin Berubah
74 Berkunjung Ke Malang
75 Menyingkirkan Manusia Biadab
76 Merenovasi Rumah
77 Menikmati Hidup Di Pedesaan
78 Renovasi Dan Pembangunan
79 Kontraksi Palsu
80 Lahirnya Pewaris Kembar
81 Ekstra Part
82 PENGUMUMAN NOVEL BARU
83 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Terbangun Di Tubuh Lain
2
Clara Yang Berbeda
3
Menolak Menceraikan Clara
4
Mengunjungi Perusahaan
5
Menuntut Nafkah Lahir
6
Hah... Dia Dengan Dia?
7
Memikirkan Strategi Baru
8
Mengambil Alih Perusahaan
9
Rahasia Pernikahan
10
Tentang Tuan Bagas
11
Menjadikan Mereka Sampah
12
Mengganti Nama Perusahaan
13
Pernikahan Kedua Alvin
14
Perginya Dua Pengkhianat
15
Pertemuan Pertama Rasa Kedua
16
Apakah Nathan Jatuh Cinta?
17
Masa Lalu Clara Alverina
18
Kebenaran Tentang Alice
19
Penyesalan Alvin
20
Keputusan Clara
21
Ketegasan Nathan
22
Ada Yang Cemburu
23
Menemukan Yang Hilang
24
Pembalasan Untuk Abian
25
Kepergian Clara Alverina
26
Pencarian Jati Diri
27
Dua Clara Ternyata Saudara
28
Keterkejutan Nathan
29
Ternyata Cucu Sultan
30
Clara Dan Kakek Hikam
31
Usaha Nathan Mencari Clara
32
Kecelakaan Beruntun
33
Syarat Dari Clara
34
Memenuhi Syarat Pernikahan
35
Kehancuran Reana
36
Pernikahan Sederhana
37
Melawan Ibu Mertua Jahat
38
Tenggelam Bersama
39
Menceraikan Dan Mengusir Reana
40
Clara Yang Tangguh
41
Bertemu Mantan Ibu Mertua
42
Kenapa Harus Suamiku?
43
Rencana Bulan Madu
44
Menyingkirkan Hama Pengganggu
45
Akhirnya Belah Duren
46
Mendapatkan Kartu AS
47
Queen Of Shadowy Angel
48
Hancurnya Calon Pelakor
49
Siapa Sebenarnya Mr. A
50
Kabar Bahagia
51
Drama Ibu Hamil
52
Gerak Gerik Abian
53
Keputusan Baru Clara
54
Pergantian Pemimpin Shadowy Angel
55
Romantisnya Nathan
56
Perdebatan Dan Ketegangan
57
Salah Mencari Musuh
58
Aksi Clara Si Badass Women
59
Penyerangan
60
Ulat Bulu Datang Lagi
61
Penderitaan Alice
62
Berita Kematian Alice
63
Kembalinya Sang Perusak
64
Membasmi Ulat Bulu
65
Dibunuh Atau Membunuh
66
Rencana Yang Kembali Gagal
67
Mengunjungi Markas Shadowy Angel
68
Kembali Berlatih Bela Diri
69
Mengadakan Acara Tujuh Bulanan
70
Pengorbanan Kakek Hikam
71
Keadaan Kakek Hikam
72
Clara Jatuh Sakit
73
Clara Bertekad Ingin Berubah
74
Berkunjung Ke Malang
75
Menyingkirkan Manusia Biadab
76
Merenovasi Rumah
77
Menikmati Hidup Di Pedesaan
78
Renovasi Dan Pembangunan
79
Kontraksi Palsu
80
Lahirnya Pewaris Kembar
81
Ekstra Part
82
PENGUMUMAN NOVEL BARU
83
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!