Pukul 10.00 Pagi, Sementara itu di Barak Khusus. Pasukan Letnan 1 Galih juga melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Letnan Galih. Kemudian Letnan 2 Andrian mengumpulkan pasukan dan sambil mengecek senjata yang akan digunakan....
Letnan 2 Andrian : “Beruntung sekali, kita dipimpin oleh Letnan Galih...” ....Sambil membongkar senjata.....
Kopral 1 Sultan : “Betul dan lagi hanya dia yang berkualitas dari perwira lainnya...” ....Sambil membongkar senjata.....
Prajurit 1 Charen : “Kenapa orang seperti dia harus memimpin kita ? dan terlebih lagi bukannya di pasukan khusus manapun dia dijuluki “Iceman”.....” ......Sambil mengambil senjatanya
Sersan Wica segera membungkam mulut dari Prajurit Charen.....
Sersan 1 Hikmal : “Hati-hati kalau berbicara karena mulutmu harimaumu...” ....Sambil melihat Prajurit Charen....
Sersan Kepala Irhamna : “Mungkin sudah saatnya, kalian harus mengetahui rahasia dari Letnan Galih. Bukan begitu, Letnan Andrian...” .....Sambil membongkar senjata....
Letnan 2 Andrian : “Ahaahaa....Apa kalian tahu perang besar yang terjadi beberapa tahun yang lalu ?” ...Melihat ke arah anggota lain....
Semua anggota pasukan : “Yaa...Kami tahu itu..” .....Melihat Letnan....
Letnan 2 Andrian : “Pada saat itu harusnya kita sudah kalah dalam perang tersebut tapi kita menang dalam perang itu berkat Letnan Galih karena Letnan Galih hanya satu-satunya orang yang berhasil menembus pertahanan musuh bahkan menghancurkan markas musuh sendirian, saat kami sampai disana hanya ada mayat musuh dimana-mana sedangkan Letnan Galih berdiri diatasnya...”
Sersan Kepala Irhamna : “Beberapa dari kami menyebut dia “Kirin” atau yang lebih dikenal “Dewa Kematian” lalu yang mengetahui rahasia tentang ini hanyalah beberapa petinggi termasuk Jenderal Isekawa, Mayor Vipta, Letnan Andrian, aku sendiri bahkan beberapa dari kalian..” .....Sambil melumasi senjatanya.....
Sersan 1 Wica : “Akibat dari perang tersebut, Letnan Galih kehilangan keluarganya, kedua orangtua sampai kehilangan pasangan hidupnya...” ....Sambil menangis karena sedih....
Kopral 1 Wahyu : “Sejak saat itu dia berubah dan satu-satunya keluarga yang dia punya hanya Jenderal & Mayor tapi Letnan Galih sudah berberapa kali menyelamatkan hidupku..”.....****Hening sejenak.....
Ditempat lain Letnan Galih & Mayor Vipta sedang melumasi senjatanya****....
Letnan 1 Galih : “Hahahcimm.....!!!” ....Bersin....
Mayor Vipta : “Hmmm....Ada apa ?” .....Melihat ke arah Letnan....
Letnan 1 Galih : “Sepertinya ada orang yang lagi membicarakanku...”
Mayor Vipta : “Mungkin perasaanmu saja....”
Letnan 1 Galih : “Mungkin ya....Mungkin tidak...”
Ditempat pasukan Khusus.......
Letnan 2 Andrian : “Bukan nyawamu saja bahkan nyawaku dan beberapa dari kita juga aku ingin menjadi perisai hidup bagi Letnan Galih..” .....Sambil mengecek senjata.....
Sersan 2 Ken : “Nyawa dibalas nyawa, darah dibalas dengan darah...Seperti itulah Motto Letnan Galih....” .....Melumasi senjatanya.....
Sebagian anggota Pasukan : “Benar....”
Sersan 1 Hikmal : “Letnan Galih adalah seseorang yang sebenarnya baik sebelum menjadi sekarang. Itulah Letnan Galih yang dulu & sekarang....”
Sersan 1 Wica : “Benar, aku merasa kasihan padanya...”
Prajurit 1 Charen : “Jadi begitu kisah masa lalu dan penderitaan Letnan Galih...” ....Melihat ke anggota lain....
Sementara itu Letnan Galih sedang berbincang kepada Mayor Vipta. Lalu Letnan Galih telah selesai melumasi senjatanya....
Letnan 1 Galih : “Bisa mengantarku ke suatu tempat ?....” ....Sambil merakit senjatanya....
Mayor Vipta : “Tentu tapi kemana ?...”
Letnan 1 Galih : “Ke makam seseorang....” ....Sambil membereskan peralatannya....
Mayor Vipta : “Baik....Baik....”
Letnan Galih membereskan peralatannya dan mengembalikan ke baraknya sedangkan Mayor Vipta Meletakkan peralatannya ke bagasi mobil dan menunggu Letnan Galih. Setelah Letnan Galih siap, Mayor Vipta mengantarkan Letnan Galih, saat di perjalanan Letnan Galih menyuruh Mayor Vipta untuk berhenti dan Letnan Galih turun untuk membeli bunga kemudian mereka melanjutkan kembali perjalanan karena membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai.....Pukul 14.30.....
Mayor Vipta : “Lih, kita sudah sampai di makam...”
Letnan Galih dan Mayor Vipta turun dari mobil.....
Letnan Galih : “Vip, tunggu disini....”
Mayor Vipta : “Aku mengerti...”
Kemudian Letnan Galih berjalan ke arah makam sambil membawa bunga yang dibeli oleh Letnan Galih sementara Mayor Vipta menunggu disebelah mobil....
Mayor Vipta : “Galih, sepertinya kamu belum bisa melupakan dia. Sebesar apa cintamu kepada dia yang sudah tidak dapat kau temui lagi ?...”
......**Bicara kepada diri sendiri....
Letnan Galih sampai dimakamnya sedangkan Mayor Vipta mendapatkan telepon dari Jenderal Isekawa**.....
Letnan 1 Galih : “Ayah.....Ibu.....Aku pulang.....” .....Sambil membersihkan makamnya....
Letnan 1 Galih : “Hai, Ayah dan Ibu lihat aku...Aku sudah menjadi Letnan seperti kemauan kalian dan merupakan pesan terakhir dari kalian berdua....” ....Menaruh bunga yang dibeli tadi....
Letnan 1 Galih : “Ayah, ibu maafkan aku karena sudah lama tidak mengunjungi kalian berdua lalu doakan aku yang akan berperang lagi...” ....****Sambil menangis....
Kemudian Letnan Galih mengambil sikap sempurna dan mulai berdoa setelah selesai. Letnan Galih mengambil sikap hormat kepada ayah & ibunya, lalu Galih pergi ke makam selanjutnya. Makam seseorang yang Letnan Galih cintai yaitu pacarnya yang bernama Rianai****....
Letnan 1 Galih : “Nai, Bagaimana kabarmu sekarang, maafkan aku yang tidak bisa hadir selama ini dan lagi aku belum bisa melupakanmu. Aku masih mecintaimu...” ....Sambil membersihkan makam dan menaruh bunga di makamnya....
Kemudian Letnan Galih bersender di batu nisannya...
Letnan 1 Galih : “Nai, Kenapa kamu harus meninggalkan aku terlebih dahulu ? dan aku masih tidak mengerti tentang pesan terakhirmu “Lupakanlah aku dan Carilah jalan terbaik untukmu” aku masih tidak mengerti...”......Sambil menangis.....
Letnan 1 Galih : “Hatiku sudah lama mati, nai. Akan tetapi kenapa aku masih hidup ?....Kenapa orang yang ingin hidup harus mati sedangkan orang yang ingin mati tetap hidup ?.....Teka-teki yang di dalam lubuk hatiku, jika aku diberi kesempatan untuk bertukar nyawa untukmu akan kulakukan resikonya...”
Sementara itu Mayor Vipta yang ditelepon oleh Jenderal....
Mayor Vipta : “Siap Jenderal, Ada apa Jenderal menelpon ?”
Jenderal Isekawa : “Sedang dimana, Mayor ?”
Mayor Vipta : “Saya sedang di makam keluarga Letnan Galih...”
Jenderal Isekawa : “Begitu, ya...Jadi Letnan mengambil saranku.”
Mayor Vipta : “Sepertinya, pak.”
Jenderal Isekawa : “Saya hanya memberi tahu kita datang 59 menit setelah terbit dan segera bertemu di tempat berkumpul kita lalu jangan lupa membawa alat pancing untuk memancing dan segera naik ke perahu lalu coba untuk melempar batu juga sampaikan pesan ini kepada Letnan Galih.”
Mayor Vipta : “Baik.....Pak”
Jenderal Isekawa : “Baiklah kalau begitu...”
.......**Menutup telepon.....
Kembali ke Letnan Galih yang berada di makam Rianai**....
Letnan 1 Galih : “Aku pergi dulu, nai. Semoga keberuntungan selalu bersamamu....”
....**Hembusan angin sepoi-sepoi secara tiba-tiba.....
Kemudian Letnan Galih berdoa dan kembali ke tempat Mayor Vipta berada**....
Mayor Vipta : “Yooo....Tidak apa-apa, lih ?...” ....Sambil tersenyum....
Letnan Galih : “Aku tidak apa-apa...”
Mayor Vipta : “Jenderal sudah lama menelponku dan menitip pesan.” ......Melihat ke arah Letnan dan “Aku tahu kamu sebenarnya tidak baik-baik saja karena kamu habis menangis..” ....Berbicara dalam hati.....
Letnan 1 Galih : “Benarkah...Pesan seperti apa ?”
Mayor Vipta : “Pesannya seperti ini “kita datang 59 menit setelah terbit dan segera bertemu di tempat berkumpul kita lalu jangan lupa membawa alat pancing untuk memancing dan segera naik ke perahu lalu coba untuk melempar batu” seperti itu pesannya...”
Letnan 1 Galih : “Sebuah kode enskiripsi yang artinya alarm berbunyi besok pukul 06.59 lalu segera berkumpul di tempat yang telah ditentukan dan jangan lupa membawa senjata & perlengkapan masing-masing kemudian segera bersiap sesuai rencana untuk mengangkut pasukan dan berangkat tapi bersiap untuk segala kemungkinan yang ada. Begitu,ya ? Kira-kira.....”
Mayor Vipta : “Wow...Aku terkesan.....”
Letnan 1 Galih : “Biasa saja....Ayo kita pulang....”
Kemudian Mayor Vipta mangantar Letnan Galih ke baraknya....Pukul 20.00 malam
Letnan Galih : “Terima kasih atas tumpangannya..."
Mayor Vipta : “Tidak masalah untuk teman lama...Aku jalan dulu sampai bertemu besok....”
Letnan Galih : “Yaaa.......Tentu saja.....” .....Melambai ke Mayor Vipta....
Setelah itu Letnan Galik ke baraknya dan menonton TV dan melihat berita...
Pembawa Berita : “Untuk warga sipil tetap tinggal dirumah karena akan ada militer yang akan pergi ke “GATE” bersama dengan “PAHLAWAN GALIH” untuk melakukan penyerbuan ke dunia sana.....
Letnan 1 Galih : “Sepertinya aku juga harus bersiap-siap.....”
Kemudian Letnan Galih mengecek lagi senjata dan peralatannya juga tidak lupa mengucapkan selamat tinggal pada hobinya lagi......
Bagaimana tentang dunia dibalik gerbang tersebut ?.....& Apakah Letnan Galih dapat membuka lembaran barunya ?....
Tunggu.....Episode 6 Sebuah Mimpi Indah & D-day on The GATE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
キャットマスター
mantap thor 👍👍
2024-03-01
0