Chapter 5

[Group Chat – 11A Classroom Only 🔒]
Viola
Viola
FEL! Lu udah bales pesannya belum?? 😭
Felicia
Felicia
Mana berani
Sherin
Sherin
Jangan dibales. Apapun yang terjadi, jangan bales dulu.
Raka
Raka
Ini udah bukan main-main sih
Fahri
Fahri
Gue bilang juga apa.
Airin
Airin
Kita harus lebih hati-hati sekarang.
Rey
Rey
Eh, btw… Vino udah masuk grup belum sih?
Viola
Viola
Si pendiem itu? Yang suka sendirian di belakang?
Raka
Raka
Nggak. Dia jarang ngobrol.
Sherin
Sherin
Gue pernah satu kelompok sama dia. Orangnya aneh tapi pinter.
Felicia
Felicia
Kenapa bawa-bawa Vino?
Rey
Rey
Barusan dia liatin gue lama banget waktu gue buka HP.
Airin
Airin
∘₊✧──────✧₊∘
Kelas, siang hari. Pelajaran telah usai. Sebagian murid telah keluar meninggalkan kelas. Sementara Sherin, Raka, Viola, Felicia, Rey, Fahri, dan Airin masih di dalam kelas. Mereka berkumpul di kursi tengah, membahas pesan misterius. Saat sedang serius-seriusnya…
Tiba-tiba, ada muncul dari belakang:
Vino
Vino
"Jangan dicari. Nggak semua yang hilang harus ditemukan."
Seketika mereka semua langsung menoleh. Dan mendapati Vino yg tengah berdiri sambil bersender ke tiang dekat jendela, dengan satu tangan masuk ke saku jaketnya.
Viola
Viola
“ASTAGA… LU NGUPINGIN KITA?”
Vino
Vino
"Nggak nguping. Kelas ini ga pernah sunyi. Kalo lo denger bener-bener, banyak hal yang bisa lo tangkap."
Sherin
Sherin
“Lo tahu soal pesan itu?”
Vino berjalan pelan ke arah mereka. Duduk di kursi paling ujung. Wajahnya datar, suaranya pelan tapi jelas.
Vino
Vino
"Pesan itu udah ada dari dulu. Cuma beda-beda orang yang nerima."
Felicia
Felicia
"Lu pernah nerima juga?"
Vino diam sesaat...
Vino
Vino
"Pernah. Tapi gue nggak bales. Dan gue masih di sini."
Fahri
Fahri
“…Nayla juga nggak bales. Tapi dia pindah.”
Semua langsung terdiam. Udara menjadi semakin berat. Bahkan Viola terlihat menahan napas, Sherin melirik Airin yang masih tenang seperti biasa.
Rey
Rey
“Lo… kenal Nayla?”
Vino
Vino
“Dulu. Tapi dia beda sekarang.”
Raka
Raka
“Sekarang? Maksud lo Nayla masih—”
Vino
Vino
“Gue saranin jangan lanjutin. Makin lo gali, makin dalam lo tenggelam.”
Viola langsung berdiri, panik.
Viola
Viola
Gue gak kuat, sumpah! Kita cabut yuk!
Sherin
Sherin
“Tenang dulu. Kita harus tetap bareng-bareng. Jangan ada yang sendiri.”
Vino menatap Sherin
Vino
Vino
“Justru bahaya itu datang waktu lo lagi rame-rame.”
Mata Sherin dan Vino saling bertemu. Sekilas—sangat sekilas—Sherin melihat mata Vino… seperti menyimpan sesuatu. Rasa bersalah? Takut? Atau… rahasia? Entah kenapa, Sherin merasa Vino tahu lebih banyak dari yang dia tunjukkan. Dan mungkin… selama ini, seseorang di antara mereka bukan hanya sekedar korban.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!