Quen serta rombongannya, akhirnya sampai di wilayah selatan. Quen berencana singgah dikediamannya dulu, Rumahnya diwilayah selatan.
Sesampainya di kediaman panglima perang.
"Selamat datang nona"ucap Dayang Heni.
"iya"Quen pun melangkahkan kakinya menuju perkarangan rumah.
Sepi sekali, Terlihat kediamannya sepi. Hanya terlihat dua laki-laki penjaga, serta satu dayang.
"Sepi sekali disini"Keluh Quen.
"Maaf nona, apa nona lupa. Bukankah setelah nona menikah dengan pangeran ke2, Tuan besar juga pergi menjaga perbatasan utara"Ucap Dayang heni.
"Aku tidak ingat sama sekali"ucap Quen.
"Heni, nona lupa ingatan setelah terjatuh kedalam kolam perkarangan diistana pangeran ke2"Bisik dayang Sri.
"Maaf nona, Sungguh dayang heni tidak tau jika nona lupa ingatan"ucap Dayang heni.
"Karena perjalanan kita ke negri gingseng lumayan jauh, sebaiknya kita singgah disini dulu."Titah Quen.
"Baik nona"ucap pengawal.
"Sudah kalian istirahat, saling bergantian berjaga. Anggap ini juga rumah kalian"Suruh Quen kepada pengawal serta dayang.
"Terimakasih nona,nona sangat murah hati dan baik"ucap pengawal.
Quen pun masuk kekamar, yang ditujukan oleh dayangheni untuknya.
"Dayang heni, apakah kita mempunyai kain, benang dan jarum?"tanya Quen.
"Ada nona, tapi untuk apa nona?"tanya dayang heni balik.
"Aku risih tidak memakai BH atau pun CD, aku ingin membuat itu"jawab Quen.
Dayang Sri serta dayang heni saling pandang memandang, tidak tau maksud nonanya.
"Maaf nona, apa itu BH dan CD?".Tanya dayang Sri.
"Pakaian dalam, Seperti tutupan kain tipis ini. Aku akan mencontohkan pada kalian untuk membuatnya."Kata Quen.
Mereka pun terbengong.
"Kalian cepat ambilkan kain serta alatnya"suruh Quen.
"Baik nona"Ucap dayang Sri dan dayang heni.
Rasanya aneh sekali jika tidak memakai Bh, dan Cd. Diera ini semua harus bisa membuatnya. Setidaknya aku harus bertahan, aku akan bertahan hidup.
Kedua dayang pun membawa kain serta benang dan jarum.
"Tidak ada gunting ya?"tanyaQuen.
"Apa itu nona?"tanya balik dayang heni.
"Carikan aku pisau, yang tajam serta papan"Suruh Quen.
"Ini nona"Dayang Sri pun memberikan sebuah pisau kecil tajam, serta sebuah papan.
"Perhatikan aku ya, kalian harus bisa membuat seperti ini"ucap Quen.
Quen pun memulai memotong kain dan merangkai BH, serta CD. Serta menjahitnya. Dan akhirnya Quen menghasilkan satu BH bertali dan CD bertali buatanya sendiri.
"Nah seperti ini, kalian buat sama seperti ini berbagai warna. Oke, aku akan mandi dulu"ucap Quen pergi mandi.
"Nona kita aneh"ucap dayang heni.
"iya memang, semenjak nona lupa ingatan. Nona jadi berubah, tidak seperti nona yang dulu"Jelas dayang Sri.
"Nona gampang sekali tersenyum, dan baik hati. Tidak seperti nona yang suka memerintah, dan aku lihat nona sangat berbeda dengan yang dulu"ucap dayang heni.
"Iya, tapi nona kita semakin baik hati. Walaupun kadang bertingkah aneh"ucap dayang Sri.
Dayang Sri dan dayang Heni pun membuat beberapa warna BH dan CD. Quen pun memakai Cd serta Bh buatannya. Lalu memakai baju tidurnya dicermin.
Cantik sekali aku, coba wajahku seperti ini didunia modern pasti aku jadi Artis. Rambut hitam lurus panjang, warna kulit kuning langsat, wajah juga cantik.
"Dayang sri, siapkan baju Laki-laki ayah. Aku ingin memakainya besok."Suruh Quen.
"Nona tidak salah?"ucap Dayang Sri ragu.
"Sudahlah aku akan menyamar sebagai laki-laki besok, saat kita pergi ke negri gingseng"Tegas Quen.
"Baik nona, akan saya siapkan"ucap Dayang Sri.
Pasti ayah memiliki beberapa pedang, aku harus mengambilnya satu. Untuk berjaga-jaga. Siapa tau, ada musuh atau perampok.
"Dayang heni, apa ayahku mempunyai beberapa benda pusaka? misalnya sebuah pedang?."tanya Quen.
"Banyak nona, ada diruang penyimpanan senjata."jawab dayang heni.
"Antar aku keruangan itu"suruh Quen.
Dayang heni pun mengantar Quen, keruang penyimpan senjata milik ayahnya.
Wahh, banyak sekali. Ada tombak, pedang, busur lengkap dengan panah. Sebaiknya aku mengambil busur dan panah serta pedang ini.
"untuk apa nona mengambilnya"tanya dayang heni.
"Untuk jaga-jaga. Aku akan membawa ini, oh ya heni ambilkan aku obat pembeku darah"Suruh Quen.
"Baik nona"ucap Dayang heni.
Akhirnya perlengkapanku lengkap, saatnya melihat pangeran utama winata. Aku yakin kalau dia itu gay, kalau tidak pasti imp*ten. Kekasih aja tidak punya.
Quen pun beristirahat malam itu bersama dayangnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Ukhty Tutie
lanjut thor👍😘
2020-10-23
0
Baskoro Milan
✌️teh chu... bener nih ngakak
2020-06-26
6
via zai
namanya aja ratu error' hahaha
2020-05-13
5