Tersesat dihutan Nostalgia

Quena beserta pegawal dan dayang sri melanjutkan perjalanan ke negri gingseng.

Dengan berpakaian layaknya pria Quen/Quena, berdandan Ala pria bangsawan. Quen pun duduk di kereta kuda menuju negri gingseng.

Didalam perjalan,ditengah hutan. Mereka di hadang perampok Sadis.

"Ha haaaa....ha, Serahkan harta kalian!!! atau nyawa kalian akan binasa" Gertak Laki-laki Bermuka jelek dan berambut Gimbal.

Quen pun mengintip dari balik kereta,sambil berfikir.Disampingnya dayang Sri yang ketakutan.

"Nona, itu pasti perampok terkenal itu non. Perampok berambut Gimbal dan bau"ucap dayang Sri.

"Maksudmu??"

"Perampok ini sangat sadis nona, banyak orang yang dirampoknya. Akan keracunan Udara, setelah menghirup udara karena bau badannya yang menyengat"Jelas dayang Sri.

"Pasti laki-laki ini jarang mandi,dari sini saja baunya menyengat seperti bau comberan"Eluh Quen.

Pengawal pun muntah-muntah karena kebauan.

"Uwekkkk....uweeeek"

Quen pun keluar dari kereta dan menutupi hidungnya dengan kain. Di ikuti dayang Sri.

"Ha ha ha, Akhirnya ada seorang bangsawan tampan, dari bajumu pasti uangmu banyak"ucap Ketua gimbal bau.

"Uekkk, bau sekali. Kamu itu gag pernah mandi ya? Baumu macam comberan"Ucap Quen.

"Bauku wangi, aku adalah laki-laki tampan."Ketua gimbal bau itu pun dengan PEDE, berlagak tampan.

"Kalau memang kamu tampan,pasti ada wanita disampingmu sepertiku"Quen pun merangkul dayang Sri.

"S*alan, berani-beraninya. Kamu menghinaku,aku pasti akan merebut wanita disampingmu itu"Umpat ketua gimbal bau.

"Gimana wanita mau samamu?Kamu bau,lebih bau dari tikus curut. Aku tebak pasti kamu melajang sampai sekarang?"tanya Quen.

"Kog kamu tau"

"Ya iyalah,kamu bau seperti ini. Apalagi rambut gimbal serta wajahmu penuh bulu jambang dan brewokan"ucap Quen.

"Apakah kamu punya cara, agar aku dapat menikah?aku ingin mempunyai keturunan, tapi tidak ada perempuan yang mau denganku"ucap Ketua gimbal bau.

"Ehe, aku punya caranya. Tapi kamu dan anak buahmu harus berjanji tidak merampok lagi?gimana?"tanya Quen.

"Setuju, Asalkan aku bisa menikah. Aku sudah Lama memimpikan mempunyai istri dan anak."Jawab Ketua gimbal Bau.

"Oke, tapi kalian mandi dulu. Didekat sini pasti ada sungaikan. Kalian mandi, setelah mencukur rambut dan jambang kalian"Kata Quen.

"Baik, aku dan anak buahku akan mengikuti perintahmu. Tapi jika aku tidak menikah, akan ku cincang tubuhmu dan ku berikan **** hutan"ucap Ketua gimbal bau.

"Oke, aman itu. Aku pasti akan membuat kalian semua tampan dan disukai perempuan. Tapi kalian harus menganti baju setelah ini, ada beberapa pakaian laki-laki yang aku punya"ucap Quen.

Quen pun memulai aksinya untuk mencukur rambut serta mencukur jambang, Ketua gimbal bau. Sedangkan Dayang Sri menbantunya, mencukur jambang para pengikut Ketua gimbal bau.

Beberapa saat kemudian Quen pun selesai mencukur.

"Nah, ini adalah Sabun buatanku. Sangat wangi terbuat dari bunga melati. Kalian gosok kan kewajah dan tubuh kalian hingga bersih. Mengerti."Suruh Quen.

Ketua gimbal dan bau serta pengikutnya pun mandi disungai,sementara Quen pun menunggu di dekat pohon besar.

Angin berhembus perlahan,membuat Quen memasuki alam mimpi nostalgia.

Mengingatkan ketika Quen masih didunia modern, Yang pernah menyatakan cinta. Pada seorang pria tampan tapi ditolak.

Quen pun bangun dari mimpinya,dan tersadar ada seekor **** hutan sedang berada tepat diwajahnya.

"WaaaaAaaaa....ÀaaaaaaAAaaaa"Teriak Quen bergegas bangun, lari terbirit-birit.

Beberapa Ekor **** hutan yang melihat Quen dikejar seekor **** pun ,malah mengikuti mengejar Quen.

Segerombolan **** hutan itu pun mengejar Quen, Quen yang lari ketakutan pun berlari menjauh dari tempat para pengawal serta dayang Sri.

"OMG, kog gini amat hidup gua.Uwaaaa"Teriak Quen berlari dikejar segerombolan **** hutan.

Quen pun kelelahan, dan akhirnya Quen pun memanjat pohon ditengah hutan.

Segerombolan **** hutan pun memutari pohon yang dipanjati oleh Quen.

"Guek guek..guek.."suara **** hutan.

Quen pun ngos-ngosan,berada dibatang pohon.

"Aman, Memang **** hutan.Kurang ajar. Dimana ini?gara-gara kalian **** hutan, aku jadi terpisah dari rombongan.Gimana ini? sebentar lagi malam"Eluh Quen.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***