Happy Reading All...
Sore itu,Iqbal yang sudah dari satu jam lalu kembali ke rumah. Hanya berdiri mematung sambil mencuri dengar percakapan Mamih dan Kakak nya. Kata-kata teman nya yang bernama Ibenk tadi siang waktu di basecame itu memang sangat tepat. Keluarga nya cukup terpandang dan memiliki aset ratusan milyar baik dalam bentuk barang apa lg uang. Namun seperti nya tidak ada kebahagiaan yang terpancar dari keluarga itu. Uang ternyata tidak mampu membeli kebahagiaan. Masalah demi masalah dalam keluarga nya seakan tidak ada habis nya.
Percakapan yang sempat terhenti antara Ibu dan anak itu kini berlanjut. Tiba-tiba telinga Iqbal mendengar satu kalimat yg meluncur dari mulut Mamih nya.
"Mamih akan menjual 2 bisnis waralaba mini market yang salah satu nya dulu pernah Kamu kelola itu Ren. Pasti nominal 500 juta akan segera terpenuhi"
Iqbal mengepalkan tangan nya erat tanda dirinya sedang di liputi amarah dan rasa kesal.
"AKU TIDAK SETUJU..."
Teriakan lantang dan tegas keluar dari mulut Iqbal. Kedua orang yang tengah berbicara itu seketika menoleh ke arah asal suara yg ternyata adalah Iqbal yg sedang berdiri di depan pintu kamar Rendy.
Iqbal menatap dengan marah ke arah Rendy. Langkah nya pasti melangkah mendekati Rendy. Di tarik nya kerah kemeja Rendy dengan kerasnya.
"Nangtung Anj***... Rek nepika iraha Sia ngagegeringan hate Mamih. Hah ?..." (Berdiri Anj**... Mau sampai kapan Kamu Nyakitin hati Mamih. Hah ?...)
~• Karena Author nya orang Jawa Barat,sedikit di sisipi bahasa Sunda sehari hari enggak apa kali ya. Ada translate nya Kok •~
Rendy yg tengah duduk pun berdiri. Satu bogem mentah dari kepala tangan Iqbal mendarat telak di rahang Rendy. Rendy yang tidak ada persiapan sedikit pun,langsung jatuh terjerembab kembali ke arah sofa tempat Dirinya duduk bersama Mamih nya. Namun Rendy sama sekali tidak berniat membalas pukulan adik nya
Bu Karina cukup terkejut dengan tindakan putra bungsu nya. Dia berdiri dan berusaha melerai perkelahian antar kedua anak nya.
"Cukup Iqbal... Kamu apa-apaan sih ?..."
"Mau sampe kapan Mamih bersikap kaya gini ?... A Rendy itu bukan anak kecil lagi Mih. Usia nya sudah 30 tahun. Biarkan Dia berfikir sendiri buat nyelesain masalah nya. Jangan sedikit-sedikit Mamih yang turun tangan. Sedikit-sedikit Mamih yang harus menggelontorkan uang dalam jumlah besar"
"Lalu siapa lagi yang akan membantu Aa mu kalau bukan Keluarga nya ?..."
"Dia itu sudah ngerasa ke enakan Mih. Tiap ada masalah pasti lari nya ke Mamih kan ?... Pokonya Iqbal enggak setuju kalau Mamih harus menjual Mini market itu"
Baik Bu karina maupun Rendy terdiam. Kedua nya membenarkan ucapan Iqbal. Hening seketika dalam kamar itu. Semua terdiam dg fikiran masing.
Tiba-tiba sebuah suara yang tidak asing menggema dan cukup memecah keheningan dalam kamar itu. Membuat ketiga orang yang sedang terdiam itu seketika menoleh ke arah pintu.
"Siapa yang akan menjual Mini Market itu ?... Dan kenapa Mini Market itu harus di jual ?..."
Bu Karina dan Rendy sangat terkejut dengan kemunculan Pak Andrew yg tiba-tiba. Namun tidak dengan Iqbal. Dia menanggapi kehadiran Papih nya dengan datar-datar saja.
'Duh... Ini aki2 maen nongol aja. Kasian Mamih sama A Rendy nih' Iqbal membatin
1 menit
2 menit
5 menit
Masih tetap hening. Tidak ada satu pun yang buka suara. Pak Andrew menatap wajah Istri dan kedua anak nya secara bergantian.
"Jadi tidak ada yg mau bersuara. Hah ?..." Suara Pak Andrew mulai meninggi. "Karina,ikut Aku sekarang !!!" Sambil menarik lengan Bu Karina
"Hey... Hey... Hey... Bentar dulu,Mamih Saya mau di bawa ke mana ?..." Iqbal mencegah Pak Andrew membawa Bu Karina.
"Minggir dari hadapan Saya !!! " Tegas Pak Andrew
"Tidak akan Saya biarkan Anda menyakiti Mamih Saya lagi. Satu tetes saja Saya melihat Air mata Mamih terjatuh lg,Saya pastikan kalau Saya akan membawa Mamih jauh dari hidup Anda"
Dua laki-laki beda generasi itu saling menatap dengan emosi nya masing-masing. Jarak wajah yang tinggal satu jengkal lagi itu membuat kedua nya bisa saling merasakan hembusan napas lawan nya yg keluar bersama amarah masing-masing.
"Iqbal cukup Nak!!! Mamih tidak akan kenapa-napa sayang" Sambil berusaha memperlebar jarak antara Suami dan anak bungsu nya itu.
Bu Karina berjalan mengikuti langkah kaki Suami nya meninggalkan kamar Rendy. Rendy berjalan mendekati Iqbal yang sedang berdiri. Tangan Rendy mendarat di bahu Iqbal. Namun seketika Tangan itu terhempas secara kasar dari bahu Iqbal.
"Kalau emang bener Aa itu laki2,,Buktikan secepatnya. Banci banget Kamu tuh A" Sambil menekan kan telunjuk nya di dada Rendy.
Iqbal berlalu dari kamar Rendy menuju kamar nya sendiri. Menjatuhkan tubuh nya di atas kasur King size nya. Memijat pangkal hidung nya yang terasa berdenyut. Masalah dalam keluarga nya seakan tidak ada habis nya. Belum lagi masalah pribadi nya sendiri. Tanpa terasa saking penat nya,Iqba pun tertidur.
*
KrriIiiiiiiiNg....
Telepon receptionist di Hotel bintang 5 berdering malam itu.
"Good Night,can I help you ?..." Tanya seorang receptionist
"Can you send someone to clean my room now,please"
"Alright,, we will send it now"
Receptionist segera menghubungi bagian Cleaning Service .
Lulu berjalan menuju kamar 117 di lantai 5. benar saja tampak tulisan yang tergantung di kenop pintu kamar itu yang memang meminta agar kamar itu di bersih kan.
Lulu membuka pintu kamar itu. Kamar itu tampak kosong. Lulu segera melangkah ke dalam kamar yang nampak sangat berantakan. Lulu di hadapkan pada pemandangan kamar yang mirip kapal pecah. Seprai dan selimut yang sudah sangat kusut dan tercecer tidak jelas tempat nya. Beberapa helai pakaian pria dan wanita mulai dari pakaian dalam sampe pakaian luaran nya tampak teronggok di lantai berikut dengan tisu yang bertebaran di setiap sudut kamar itu.
Baru kali ini Lulu melihat kamar yang seberantakan ini. Meskipun berat hati,Lulu mulai memunguti tisu yang bertebaran itu satu persatu. Baru Dia akan berjalan mengambil tisu yang berada dekat dengan pintu kamar mandi. Tiba-tiba saja...
"Ssshhhh... Ah.. Ah.. Ah... Please Don't stop baby... Ouw... Yes "
Seketika Lulu menutup telinga nya. Sedikit menjauh dari pintu kamar mandi itu.
"Gila... Gila... Sinting nih orang. Masih begituan tapi sudah manggil CS (Read Cleaning Service) " Lulu bergumam sambil menggeleng gelengkan kepala nya. "Mesti gerak cepat nih" Ucap nya lagi.
30 menit berlalu,akhir nya kamar telah rapi kembali. Selama membersihkan kamar itu. Berulang kali Lulu mendengar desahan dan jerit kenikmatan dari dalam kamar mandi. Membuat nya ingin cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan nya.
Sambil menarik alat-alat kebersihan nya,Lulu berjalan cepat dengan hati yang masih berdebar tidak karuan. Bagaimana pun dia bukan gadis polos yang tidak tau dengan kegiatan yang terjadi di kamar mandi itu. Dia sendiri dulu sering melakukan nya ketika msh bersama mantan Suami nya hingga menghasilkan Gio dan Gina. Namun siapa sangka,takdir berkata lain. Yang membuatnya harus menyandang gelar "JANDA"
"Sudah selesai Teh Lu ?..." Tanya Rissa teman Lulu yang sama- sama bekerja sebagai CS.
"Iya nih Ris. Aduh... hati ku masih berdebar debar begini ya. Lutut kaya nya ikut ikutan lemes juga" Terang Lulu sambil memijit lututnya.
"Teteh sakit ?..." Tanya Rissa
"Enggak Ris,cuma habis dapet jackpot aja barusan pas beresin kamar 117"
"Jackpot apa teh ?... Maksud Teteh tips uang ya ?... Pasti gede ya tips nya Teh Lu ?...
"Gede sekali malah sampe lutut gemeteran gini. Coba saja Kamu fikir Ris,masa ML di kamar mandi coba. Mana desahan,lenguhan dan jeritan nya kedengaran terus coba walaupun pelan.
"Hahahahaha... Bisa saja tuh orang bikin CS kaya kita ngiler enggak jelas gara gara hal ini. kaya nya itu pertanda deh. Allaah pengen Teteh cepet punya Suami lagi tuh"
"Berisik Aah... dan yang jelas,becandaan mu itu sangat garing Ris"
"Siapa tau Teh Lu. Jodoh enggak ada yang tau. Sudah 3 tahun Teteh hidup sendiri tanpa pendamping. Sejauh ini pun Aku belum melihat teteh dekat dengan laki laki manapun"
"Aku akui Aku memang mulai merasa kesepian Ris. Tapi Aku tidak mau gegabah dalam mencari pasangan hidup lagi. Cukup sekali Aku merasakan pahitnya perceraian"
"Sabar Teh Lu. Aku yakin Allaah sedang menyiapkan laki laki terbaik untuk Teh Lulu dan Kedua anak anak Teh Lulu"
"Aamiin... Terima kasih Do'a nya ya Ris" Lulu tersenyum pada Rissa.
*
*
*
*
jangan lupa like,komentar dan vote nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Gus Samsudin
mantap kak ceritanya
2021-05-26
0
Niken Ayu
aaaiiihh auuthoor " mani resep urang mah..
2020-11-17
1
ARSY ALFAZZA
👍👍👍👍👍
2020-11-16
1