"Kau suka kuenya?"tanya Nicholas.
"Sangat,,aku sangat suka kak,ini enak sekalih "balas Arabela sambil mengunyah kue yang di bawakan oleh sang kakak.
"Aku senang jika kau suka"balas Nicholas tersenyum lembut pada sang adik seolah-olah Arabela dapat melihat senyuman itu.
"Kenapa kakak di sini, bagaimana jika ibu mencari kakak?"ucap Arabela
"Aku disini menemani dirimu,kenapa ibu harus mencari aku ?,aku bukan anak kecil Ara "balas Nicholas yang di jawab dengan anggukan kepala oleh sang adik.
"Kakak boleh aku bertanya sesuatu?"ucap Arabela dengan hati-hati.
"Apa yang ingin kau tanyakan?"Nicholas sudah mewanti-wanti pertanyaan yang akan keluar dari mulut sang adik.
"Apa alasan aku tidak boleh hadir di pesta ulang tahun ayah ?,apa karena aku buta?"ucap Arabela masih dengan pandangan lurus kedepan,view hotel menampakkan pemandangan malam di ibu kota yang penuh dengan gedung bertingkat dan lalu lalang kendaraan,cahaya lampu di setiap gedung dan kendaraan tampak indah ,serta langit malam yang cerah dengan bintang yang bertaburan indah,namun sayang semua itu tidak dapat di nikmati oleh manik biru tersebut,hembusan angin bertiup pelan menyentuh permukaan kulit serta wajah gadis itu, Arabela dan Nicholas sedang berada di balkon.
Nicholas merasa teriris dengan pertanyaan sang adik ,lelaki itu berusaha kuat menghadapi situasi ini, sebagai seorang kakak Nicholas harus bisa memberi jawaban yang bijak agar tidak menimbulkan kesalahpahaman serta kebencian yang mengakibatkan perpecahan dalam keluarganya,walau Nicholas tauh tindakan sang ibu dan kakeknya adalah salah tapi lelaki itu tidak ingin menimbulkan rasa benci dalam hati sang adik pada ibu dan kakeknya.
"Kenapa kau berpikir seperti itu Ara?"Nicholas mencoba kembali bertanya pada sang adik sambil memikirkan alasan apa yang akan di berikan.
"Aku disini sekarang kak!, bukankah aku juga harus ada di pesta ayah sebagai anggota keluarga?"Nicholas terpaku mendengar jawaban sang adik , Arabela bukan bodoh,gadis itu hanya buta, otaknya bekerja dengan baik, bagaimana Nicholas bisa lupa itu.
"Bukan seperti itu sayang,mereka hanya tidak ingin kau kelelahan,ayah dan ibu tidak ingin kau sampai sakit karena lelah Ara,tolong jangan punya pikiran seperti itu "pinta Nicholas pada sang adik dengan wajah sedih sekaligus iba .
"Apa kau sedang sedih kakak?"tanya Arabela seperti dapat merasakan perasaan sang kakak, Nicholas kembali tersentak dengan ucapan sang adik,apa Arabela punya indra keenam?,tidak mungkin melihat saja tidak bisa, bagaimana bisa punya indra keenam.
"Kenapa aku harus sedih ?,aku tidak punya alasan untuk bersedih,aku justru sedang bahagia bisa menghabiskan waktu bersamamu disini,di bawah terlalu ramai "elak Nicholas dengan jawaban yang sedikit masuk akal,Arabela tersenyum manis mendengar ucapan sang kakak,walau di balik senyuman itu terdapat kekosongan yang telah hilang entah sejak kapan.
"Kakak kapan acaranya akan selesai?"Arabela bertanya.
"Mungkin sebentar lagi,ini sudah pukul sepuluh malam "balas Nicholas lalu melihat jam tangannya.
"Aku ingin istirahat sebentar,kakak bisa turun Jika mau !"ucap Arabela seperti mengusir sang kakak, Nicholas merasakan hal itu ,namun tidak dapat berbuat apa-apa,sang adik sepertinya ingin sendiri saat ini .
...........................
"Terima kasih atas jamuannya,kami pamit pulang lebih dulu"ucap Melky pada Albert dan keluarga Logan.
"Terima kasih untuk kehadiran kalian,aku sangat menghargai itu"balas Albert.
"Paman sampai bertemu lagi "pamit melky pada Tony Logan.
"Mampirlah ke kantorku besok ,ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan denganmu dan Albert "ucap Tony, lelaki tua itu membuat mereka saling pandang,namun Melky merasa ini hanya urusan pekerjaan,berbeda dengan Albert yang tidak suka dengan sikap sang ayah.
"Baiklah paman,aku akan sempatkan waktu untuk berkunjung"balas Melky .
Rombongan keluarga Reynold pulang , Albert dengan segera meninggalkan pesta menuju lantai atas mencari keberadaan sang putri dan putranya,lelaki itu muak berada lama-lama di dekat sang ayah dan istrinya.
"Suamimu itu membuatku geram"kesal Tony sambil berucap pada Iriana.
"Maaf ayah ,aku akan cobah bicarakan ini pada Albert"balas Iriana mencoba mengatasi sang ayah mertua.
"Biar aku yang urus,bisa rusak rencanaku jika kita salah langkah"tolak Tony langsung.
Entah apa yang di rencanakan oleh pria tua itu bersama sang menantu,hanya mereka yang tauh,mungkin Albert juga sudah tauh namun memilih tidak ikut dalam rencana mereka.
.........................
Regan berdiri di depan cermin sambil membuka satu persatu kancing kemejanya,namun pikiran lelaki itu masih terjebak pada gadis yang bernama Isabela .
"Rasanya sangat tidak asing,,,,,tapi dimana kami perna bertemu"monolog Regan.
Berbeda dengan Regan sang ayah kini sedang di interogasi oleh Jesika sang ibu.
"Jawab aku sekarang,aku sudah sangat penasaran,tidak biasanya anak-anak ikut dalam pesta rekan kerja atau teman-temanmu"desak Jesika sambil mengekor suaminya yang berjalan ke arah ranjang.
"Sayang duduklah dulu"ucap Melky sambil menepuk sisi ranjang,dengan tidak sabaran Jesika menaruh bokongnya,masih dengan ekspresi yang sama pada sang suami.
"Entahlah,setelah undangan itu tiba,asisten tuan besar Logan itu langsung menghubungi aku"jawab Melky kemudian sedikit menjedah.
"Apa yang kalian bicarakan Melky?"desak Jesika tidak tahan dengan sang suami yang menggantung rasa penasarannya.
"Keluarga kita di minta hadir semua di pesta Albert tanpa terkecuali,termasuk semua anak-anak kita "jawab Melky lagi dengan wajah sedikit berpikir mencoba mencari tauh alasan di balik undangan itu.
"Tapi kenapa???,aneh sekalih ,,,,apa lagi yang kalian bicarakan?"bukan Jesika namanya jika tidak mendapatkan apa yang dia inginkan.
"Astaga Jesika jika aku tauh aku sudah pasti memberitahu dirimu,kau ini !!" kesal Melky pada sang istri,lelaki itu berlalu menuju kamar mandi meninggalkan sang istri yang masih jengkel padanya.
"Aiiissshh,,,,,,kau itu ,,,aku kan hanya bertanya,apa susahnya menjawab"jengkel Jesika pada sang suami ,bagi pasangan suami istri yang sudah tidak mudah lagi itu pertengkaran dan perdebatan seperti itu adalah hal yang biasa ,bahkan sering kali Jesika lebih unggul dari sang suami , Melky sendiri kalah debat dari sang istri bukan karena kalah,tapi karena mengalah daripada mendengar ocehan ibu empat anak itu sampai tuli,bahkan anak-anak juga ikut pusing dengan tingkah ibu mereka, entahlah bagaimana cara menghadapi nyonya besar Reynold itu,walau seperti itu ,Jesika adalah sosok istri dan ibu terbaik yang dimiliki Melky dan anak-anaknya,walau cukup cerewet,Jesika adalah sosok yang penyayang,baik,dan selalu mendukung suami dan juga anak-anaknya dalam setiap keputusan yang mereka buat ,Jesika buka tipe ibu yang suka mengontrol dan ikut campur kehidupan anak-anaknya.
.......................
"Ayah,,,aku suka makan malamnya, terima kasih,aku punya sesuatu untuk ayah"ucap Arabela gadis itu menyentuh sebuah paper bag di sisi kiri tempat duduknya.
Albert tersenyum bahagia melihat wajah ceriah sang putri.
"Apa ini sayang ?"tanya Albert.
"bukalah ayah!"balas Arabela.
Albert membuka isi paperbag itu,di dalamnya terdapat sebuah kotak hitam berbentuk persegi panjang,dengan hati-hati Albert mengeluarkan benda itu,lelaki itu tua terharu dengan hadiah yang di berikan sang putri ,Arabela memberi sebuah dasi sebagai hadiah ulang tahun untuk sang ayah.
"Sayang,,,,ayah suka sekalih warnanya, terima kasih putri kesayangan ayah"ucap Albert lembut sambil mencium puncak kepala Arabela, Arabela merasa senang karena sang ayah suka hadiah yang di berikan.
"Aku sengaja meminta Desy membantu aku memilih untuk ayah"ucap Arabela.
"sesuai dengan warna kesukaan ayah sayang ,ayah sangat menghargai pemberianmu "tulus dari hati Albert ucapkan pada sang putri .
Arabela merasa senang, Albert merasa tenang hanya dengan menghabiskan waktu bersama sang putri,walau di bawah Iriana dan kedua anaknya sedang pusing dengan pertanyaan para tamu undangan yang terus bertanya dimana Albert,lelaki itu tidak peduli lagi , moodnya rusak karena tingkah sang ayah dan istrinya sendiri.
"Ayahmu sangat keterlaluan"rutuk Iriana pada Nicholas,pria muda itu dengan santai menanggapi sikap sang ibu.
"Ayah hanya melakukan tugasnya sebagai orang tua yang baik"skakmat, Iriana menoleh dengan tatapan tajam pada sang putra,hati wanita itu seperti di remas ,ini pertama kalinya Nicholas bicara seperti itu padanya,Nicholas tidak peduli dengan tatapan sang ibu.
Sama seperti sang ayah , Nicholas juga marah pada ibunya dan sang kakek beserta adiknya yang sudah sangat keterlaluan.
Bersambung 😁
Semoga kalian suka ceritanya yaaaah 😁♥️,,,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments