Menyembunyikan Penyakit

Aether mengunjungi Rumah Sakit Scarlet. Rumah sakit swasta yang jaraknya cukup jauh dari tempatnya tinggal. Ia datang untuk menerima hasil laporan terkait permasalahan yang ada pada otaknya.

Aether memasuki ruangan dokter spesialis neurologi. Nathan Sykes. Itulah nama dokter yang akan menjelaskan terkait permasalahan pada otak Aether.

"Bagaimana? Apakah kamu memiliki keluhan lagi?" tanya Nathan senang dengan kedatangan Aether.

"Tidak ada. Masih sama seperti biasa. Hanya saja terkadang aku merasa seperti yang aku lupakan. Tapi aku tidak bisa mengingatnya dengan jelas," balas Aether duduk di kursi pasien.

"Bagaimana dengan pernikahanmu dengan putri dari Keluarga Mith?"

"Kamu ... bagaimana kamu tau tentang itu?"

"Itu berita besar untuk semua dokter jika memang kamu belum tau. Semua dokter di segala rumah sakit membicarakan tentang kalian. Karena mau bagaimanapun juga Keluarga Mith memiliki banyak andil dalam bidang kesehatan di negeri ini. Terlebih lagi, perilaku buruk istrimu selama ini selalu terdengar di telinga banyak orang. Jadi semua orang terkejut saat mendengar dia akan menikah. Dan aku terkejut saat mengetahui kamulah yang menikah dengannya."

Nathan merasa bahwa pernikahan itu ada sedikit kejanggalan. Di rumah sakit, Nathan dan Aether berhadapan sebagai dokter dan pasien. Namun di luar rumah sakit, mereka berteman cukup dekat. Nathan selalu minum dan makan malam bersama Aether. Dan Aether sama sekali tidak pernah bercerita akan menikah. Sehingga Nathan benar-benar terkejut tentang acara pernikahan itu.

Terlebih lagi, permasalahan utamanya adalah kesehatan laki-laki itu. Ada masalah besar pada otak laki-laki itu yang harus segera disembuhkan. Jika tidak, maka nyawa laki-laki itu akan terancam.

"Apa semuanya berjalan dengan baik?" tanya Nathan menaruh melipat kedua tangannya di atas meja.

"Sejauh ini baik-baik saja," balas Aether mengangguk.

"Hanya saja aku lebih sibuk di universitas karena sedang ada ujian penerimaan mahasiswa baru," lanjut Aether menyentuh pulpen yang tersusun di rak atas meja kerja Nathan.

"Ah, pantas saja kamu sudah jarang mengajakku makan malam bersama. Aku pikir kamu sedang sibuk bersama dengan istrimu. Tapi ternyata kamu sibuk dengan urusan pekerjaanmu," jelas Nathan.

"Begitulah. Tapi aku rasa semuanya akan kembali normal setelah beberapa hari. Setelah itu, kita bisa makan malam bersama lagi di restoran biasanya."

"Bukankah seharusnya kamu langsung pulang ke rumah sekarang? Mengingat kamu sudah menikah."

Aether menatap Nathan. Menikah. Ia sempat melupakan itu. Aether tadi berpikir bahwa ia masih lajang dan bisa pergi ke mana pun ia mau tanpa harus membatasi diri.

Nathan menghela nafas melihat ada permasalahan kecil pada diri Aether. Membuat dugaannya selama ini semakin besar.

"Kita langsung saja, 'ya," ujar Nathan dengan nada halus.

"Katakan saja," balas Aether menyiapkan diri.

"Kamu mengidap tumor Corprus. Ini penyakit yang sangat langka. Dan baru ini aku menanganinya secara langsung."

"Lalu haruskah aku operasi?"

"Tidak. Kamu tidak bisa dioperasi. Karena di negara ini baru kamu yang mengidap penyakit itu. Jadi belum ada penanganan khusus untuk penyakit yang kamu alami sekarang."

Nathan pun tidak mengerti mengapa tumor itu bisa tumbuh pada otak Aether. Nathan ingin sekali mengoperasi dan menghilangkan tumor itu, namun ia tidak bisa. Tidak ada satupun dokter di negeri itu yang berpengalaman dalam menaklukkan penyakit itu. Dan belum pernah diadakan operasi untuk mengangkat tumor itu.

"Ini yang akan menjadi masalah utamamu. Tumor itu akan membuatmu kehilangan ingatanmu secara acak. Entah itu permanen atau tidak. Kamu juga akan mengalami halusinasi seakan-akan kamu berada di tempat atau waktu yang berbeda dengan kondisi kamu saat ini," jelas Nathan mengenai gejala penyakit Aether.

"Lalu bagaimana selanjutnya?" tanya Aether mengepalkan tangannya.

"Pergilah ke Jepang. Di sana aku dengar ada dokter yang pernah menangani penyakit yang sama seperti milikmu. Dan dokter itu berhasil menyembuhkannya. Aku akan membuat dokumen terkait data dokter itu. Aku akan mengirimnya beberapa hari setelah ini."

"Terima kasih."

Kehilangan ingatan. Itu sudah sering kali terjadi pada Aether. Laki-laki itu terkadang melupakan beberapa hal dalam hidupnya. Entah itu kejadian penting atau sekedar kejadian kecil. Namun tetap saja ingatannya tidak lengkap karena hal itu. Membuatnya tidak bisa mengenali beberapa orang yang pernah ia temui di masa lampau.

Dan terkait halusinasi, Aether belum pernah merasakannya sampai sekarang. membuat Aether berpikir bahwa jika kondisinya semakin memburuk, ia akan mengalami halusinasi seperti apa yang dijelaskan oleh Nathan.

"Saranku, mulai sekarang catatlah segala hal yang kamu lakukan di kertas atau ponsel. Sehingga jika memang ada ingatanmu yang terhapus, kamu bisa kembali tau apa yang sebenarnya terjadi tanpa perlu mengingat jelas kejadian rincinya" usul Nathan.

"Apakah aku akan mati?" tanya Aether menatap Nathan untuk pertama kalinya setelah memasuki ruangan.

"Ya, kamu akan mati. Jika penyakitmu tidak segera disingkirkan," balas Nathan dengan berat hati.

"Berapa lama waktuku?"

"Apa kamu benar-benar ingin mengetahuinya?"

"Setahun. Atau paling lama dua tahun."

Waktu yang sangat singkat. Terlebih lagi umur Aether saat ini masih dua puluh lima. Jika tebakan Nathan benar, maka itu artinya Aether akan menghembuskan nafas terakhirnya pada umur dua puluh enam.

Masih ada banyak masalah yang belum ia selesaikan. Termasuk permasalahan tentang pernikahannya dengan Bianca. Satu tahun. Aether harus bisa menceraikan Bianca dan pergi sejauh-jauhnya jika memang Aether tidak ingin perempuan itu tau tentang kondisinya yang sebenarnya.

"Bisakah aku meminta satu hal padamu?" tanya Aether.

"Tentu saja. Kita berteman. Aku akan melakukan sesuai permintaanmu, selama itu tidak memberatkan ku," jawab Nathan mengedikkan bahunya.

"Bisakah kamu merahasiakan ini dari semua orang, termasuk Bianca?"

"Kenapa? Apakah kamu belum memberitahunya tentang penyakitmu?"

"Aku tidak ingin dia tau."

Nathan mengangguk pasrah. Jika memang itu keinginan Aether, maka Nathan tidak memiliki pilihan untuk menolak. Terlebih lagi, itu bukanlah sesuatu yang akan memberatkan Nathan di masa sekarang atau masa depan.

Namun dalam kondisi sekarang seharusnya Aether berada di sekitar orang-orang yang tau akan penyakitnya. Dengan begitu, Aether akan mendapatkan dukungan penuh. Dan itu akan membuat Aether sedikit lebih baik.

"Ambillah cuti dan istirahat sejenak. Kamu baru saja menikah. Itu pasti menguras banyak tenagamu. Usiamu memang tidak akan bertambah secara signifikan. Tapi setidaknya jika fisikmu selalu sehat, nama penyakitmu juga tidak akan menjadi lebih buruk dari yang sekarang," jelas Nathan.

"Istirahat, 'ya? Aku rasa, aku akan melakukannya jika memiliki kesempatan."

"Hanya perlu mengajukan cuti. Kenapa kamu ragu seperti itu?"

"Tidak ada. Aku hanya khawatir, jika aku mengambil cuti sekarang, aku akan memberikan kesan negatif pada Bianca."

"Kenapa? Bukankah kalian menikah karena saling mencintai? Kalau memang kalian saling mencintai bukankah itu harusnya lebih bagus? Saling meluangkan waktu sehingga bisa berduaan di rumah."

Aether mengedikkan bahunya. Tidak berniat memberikan jawaban pada pertanyaan Nathan. Dan terkait penyakitnya, Aether akan menyembunyikannya sejauh yang ia bisa

Episodes
1 Awal Kesengsaraan
2 Kesepakatan Untuk Berpisah
3 Sahabat Baik
4 Menyembunyikan Penyakit
5 Tidak Tertarik
6 Sedikit Bantuan
7 Terlihat Lebih Tenang
8 Melihat Catatan
9 Rencana Jahat
10 Orang Asing
11 Gejala
12 Kursi Melayang
13 Pintar Berbaur
14 Sedikit Perdebatan Pagi Hari
15 Tuduhan Tak Berarti
16 Perbedaan Signifikan
17 Dokter Neurologi
18 Tidak Semua Terlahir Sama
19 Ingin Berteman
20 Kesepakatan Bersaudara
21 Mencari Tau Keanehan
22 Menjalin Tali Persaudaraan
23 Rencana Setelah Berpisah
24 Bau Bangkai Tercium
25 Kembali Ke Desa
26 Menguping Percakapan
27 Terbangun Tengah Malam
28 Festival Tahunan(1)
29 Festival Tahunan (2)
30 Festival Tahunan(3)
31 Sebagai Anak
32 Berpisah
33 Menuju Rumah Makan
34 Bantuan Atas Kepanikan
35 Ibu dan Anak
36 Ayah dan Anak
37 Kelompok Penjahat
38 Adik Yang Baik
39 Awal Kebuntuan Rencana
40 Penolakan Nathan
41 Sesuatu
42 Kesepakatan Dengan Iblis Neraka
43 Flora Menyadari Kesalahan
44 Menggantikan Posisi Flora
45 Cokelat Panas Malam Hari
46 Ubi Bakar
47 Membuat Makanan
48 Orion
49 Cerita Karangan
50 Apakah Ini Akhir?
51 Keputusan Sepihak
52 Memangsa Iblis
53 Hewan Buas melawan Burung Hantu
54 Berita Baik dan Buruk
55 Permintaan Konyol
56 Memberitahu Irene Sedikit Kebenaran
57 Boneka dan Baju
58 Tidak Baik-baik Saja
59 Pilihan dari Nathan
60 Pilihan Yang Salah
61 Berita Perselingkuhan
62 Ikatan Yang Lebih Kuat
63 Permintaan Pelunasan Pembayaran
64 Bertarung Melawan Ego
65 Teman Yang Baik
66 Memilih Jalan Sendiri
67 Menolak Kesepakatan Baru
68 Rapat Pimpinan
69 Menghentikan Beasiswa
70 Memberikan Kesempatan
71 Perpisahan Bandara
72 Apartemen Tidak Terpakai
73 Teman Perempuan
74 Langkah Terakhir Untuk Shizo
75 Keberuntungan?
76 Tidak bisa bergerak
77 Ucapan Terima Kasih
78 Kemunculan Sesaat
79 Latar belakang Ryota
80 Kembali ke sisi Aether
81 Kebingungan Bianca
82 Toko Jam
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Awal Kesengsaraan
2
Kesepakatan Untuk Berpisah
3
Sahabat Baik
4
Menyembunyikan Penyakit
5
Tidak Tertarik
6
Sedikit Bantuan
7
Terlihat Lebih Tenang
8
Melihat Catatan
9
Rencana Jahat
10
Orang Asing
11
Gejala
12
Kursi Melayang
13
Pintar Berbaur
14
Sedikit Perdebatan Pagi Hari
15
Tuduhan Tak Berarti
16
Perbedaan Signifikan
17
Dokter Neurologi
18
Tidak Semua Terlahir Sama
19
Ingin Berteman
20
Kesepakatan Bersaudara
21
Mencari Tau Keanehan
22
Menjalin Tali Persaudaraan
23
Rencana Setelah Berpisah
24
Bau Bangkai Tercium
25
Kembali Ke Desa
26
Menguping Percakapan
27
Terbangun Tengah Malam
28
Festival Tahunan(1)
29
Festival Tahunan (2)
30
Festival Tahunan(3)
31
Sebagai Anak
32
Berpisah
33
Menuju Rumah Makan
34
Bantuan Atas Kepanikan
35
Ibu dan Anak
36
Ayah dan Anak
37
Kelompok Penjahat
38
Adik Yang Baik
39
Awal Kebuntuan Rencana
40
Penolakan Nathan
41
Sesuatu
42
Kesepakatan Dengan Iblis Neraka
43
Flora Menyadari Kesalahan
44
Menggantikan Posisi Flora
45
Cokelat Panas Malam Hari
46
Ubi Bakar
47
Membuat Makanan
48
Orion
49
Cerita Karangan
50
Apakah Ini Akhir?
51
Keputusan Sepihak
52
Memangsa Iblis
53
Hewan Buas melawan Burung Hantu
54
Berita Baik dan Buruk
55
Permintaan Konyol
56
Memberitahu Irene Sedikit Kebenaran
57
Boneka dan Baju
58
Tidak Baik-baik Saja
59
Pilihan dari Nathan
60
Pilihan Yang Salah
61
Berita Perselingkuhan
62
Ikatan Yang Lebih Kuat
63
Permintaan Pelunasan Pembayaran
64
Bertarung Melawan Ego
65
Teman Yang Baik
66
Memilih Jalan Sendiri
67
Menolak Kesepakatan Baru
68
Rapat Pimpinan
69
Menghentikan Beasiswa
70
Memberikan Kesempatan
71
Perpisahan Bandara
72
Apartemen Tidak Terpakai
73
Teman Perempuan
74
Langkah Terakhir Untuk Shizo
75
Keberuntungan?
76
Tidak bisa bergerak
77
Ucapan Terima Kasih
78
Kemunculan Sesaat
79
Latar belakang Ryota
80
Kembali ke sisi Aether
81
Kebingungan Bianca
82
Toko Jam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!