Kedua mata mereka bertemu karena Daren berada di atas nya.
"jangan banyak bergerak atau apa yang mas katakan tadi sore akan terjadi dan kamu akan mengandung anak ku .!"tekan Darren yang merasakan panas dingin begitu juga dengan Dania,dia juga merasakan sesuatu yang mengeras di bawah sana.
"bangun om berat." ucap nya.
"sebentar." kata Darren serak.
"menyingkir lah om,, ini posisi nya tidak baik dengan kesehatan om." kata Dania yang membuat Daren mengernyit.
"punya om seperti nya sudah mengeras jadi sebelum dia berontak sebaik nya om menyingkir atau aku tendang dia biar di tidak bisa bangun -bangun lagi.!"ucap Tania tanpa filter.
"kamu.!" geram Daren karena Dania selalu blak -blakan.
Tidak mau terjadi sesuatu pada adik nya akhir nya Daren menyingkir dan tidur di samping Dania dengan Dania yang sudah bangun,tapi naas dia menginjak handuk dan kembali terjatuh tapi kali ini dia yang berada di atas dan Daren di bawah.
Dania membolakan mata nya karena merasakan sesuatu yang mengenai bibir indah nya.
Saat dia ingin bangun Daren menahan tengkuk nya dan kaki nya menjepit kaki Dania sehingga Dania hanya bisa meliukkan badan nya.
Tidak akan Daren lepas kan kesempatan ini walau hanya ciuman saja,ini bukan salah nya Dania sendiri yang jatuh di atas nya.
Dania tidak bisa berteriak karena Darren sudah membungkam mulut nya dengan bibir nya.
Lama Daren merasakan bibir cerewet nan pedas itu sampai dia tidak menyadari kalau bibir nya sudah berada di gundukan Dania dan dia sedikit menghisap nya.
"awwww."teriak Daren yang merasakan sakit di bagian inti nya lalu dia melepas kan Dania.
"kenapa kamu menyakiti nya.!" geram Daren yang memegang adik kecil nya.
"siapa suruh menyakitiku.!" balas Dania dengan tatapan tajam.
"mas hanya ingin memberimu kenikmatan.!"
"kenikmatan apaan om mengigit ku.!"kata dania yang melihat tanda merah di gunung kembar nya dan penampilan nya masih sama yaitu Hanya memakai bra dan juga celana dalam.
"pakai ini." kata Daren yang melempar kan selimut pada Dania walau bagaimanapun dia laki-laki normal.
"terlambat!, om sudah melihat nya.!" kata dania yang melempar kan kembali selimut itu.
" pakai baju mu atau mas akan menerkam mu.!" pinta Darren.
"geli tau ngak!, seperti tukang bakso.."ucap nya.
"masss bakso satu." ucap nya yang peragakan memanggil tukang bakso.
"aku suami mu bukan mas bakso."kata Daren.
"terserah om daren.!" ucap nya lalu dengan santai dania berjalan di hadapan Daren dan memakai pakaian nya di hadapan Daren juga.
"astaghfirullah untung aku cinta kalau tidak sudah aku mutilasi dia dan di jadikan santapan si Jalu." gumamnya.
Selesai memakai pakaian nya Dania melihat ke arah Daren yang sudah tidur membelakangi nya.
"om...kenapa tidak pulang.?" tanya Dania yang sudah tidak ingin ribut.
"mas tidur sini, masa pengantin baru harus tidur terpisah." jawab Daren tapi masih membelakangi nya.
"Baik lah tapi sebelum nya kita harus bicara.!" kata Dania yang sudah serius.
"besok saja, mas capek.besok mas harus keluar kota." jawab Darren.
"tidak bisa pokok nya kita harus bicara dan besok urusan yang lain lagi."
"baiklah bicaralah, mas akan dengar kan."
"geli tau gak sih om?"
"biasakan supaya tidak geli."
"begini...? om tau kan cerita tentang Nia, dan om juga tau kan kalau Nia paling tidak suka dengan penghianatan!" ucap Dania tapi Daren masih di posisinya tanpa menjawab.
"Nia tau kalau om sudah memiliki kekasih." kata Dania.
Daren mengerut kan kening nya,tapi dia membiarkan Dania bicara dulu.
"kalau om menikah dengan Nia hanya karena papa yang meminta ,Nia sangat berterimakasih karena Nia juga ingin membalas kebaikan papa."terang nya.
"tapi Nia tidak mau membuat hati wanita lain sakit hati karena Nia merebut apa yang wanita itu miliki walaupun kalian masih sepasang kekasih." ungkap Nia tulus dan merasa bersalah dengan kekasih Daren.
"sebelum terlambat sebaik nya kita akhiri ini karena papa juga sudah tidak apa-apa."ucap Nia yang masih melihat ke arah punggung Daren.
"Nia juga masih ingin berkarir,Nia masih ingin seperti orang lain yang bisa jalan -jalan tanpa memikir kan suami." kata Nia yang lagi-lagi Daren mengernyit kan kening nya.
"memang siapa yang melarang dia berkarir dan juga jalan-jalan." ucap Daren dalam hati.
"Nia juga belum mau punya anak." ucap nya lirih dan itu bisa Daren dengar.
"kalau masalah itu aku tidak bisa janji karena aku ingin segera punya anak dan mengikat mu agar menjadi milikku selamanya."kata Daren tapi hanya dalam hati.
"om bisa dengar Nia tidak.?" panggil Nia.
"seperti nya dia sudah tidur." gumam nya.
Saat Nia sudah berbaring dan juga ikut tidur Daren membuka mata nya dan juga membalikan tubuh nya.
"mas berjanji mas akan membahagiakan mu." ucap nya lirih dia tidak berani memeluk Dania.
Akhir nya Dania dan juga Daren tidur bersama walaupun tidak melakukan apapun.
Pagi pun menyapa burung -burung pun ikut berkicau karena menyambut pagi dan sekarang ke dua insya yang di satukan oleh pernikahan itu masih tertidur pulas hingga suara alarm membangun kan mereka.
Dania merentang kan tangan nya dan mengenai seseorang yang masih tidur di sebelah nya.
bohong kalau Dania tidak terpesona dengan om-om om yang tidur di ranjang nya ini, kalau seperti ini Dania bisa jatuh cinta dengan pesona om yang satu ini.
Karena tidak ingin terlalu gila karena terlalu lama memandang Daren akhir nya dia beranjak dari ranjang nya dan masuk ke dalam kamar mandi.
" mas akan ke luar kota dan dua hari berada di sana." kata Daren setelah mereka selesai sarapan.
" hum..." hanya itu balasan Dania.
" jangan kangen." ucap Daren menggoda Dania.
" idih..... PD gila,,,?!, siapa juga yang kangen sama om." ucap nya
"siapa tau di sana banyak wanita cantik takut nya_"
"silahkan...., di kira Nia akan seperti orang-orang yang memperebutkan terong apa."
"apa maksud mu.!"
"ya kali Nia harus bersaing dengan para wanita itu, kalau om mau sama mereka ya pergi saja ya kali Nia harus menangis kejer."ucap nya santai.
"Nia..!" geram Daren.
"makanya jangan pancing Nia kalau tidak ingin Nia balas, di kantor juga banyak laki-laki yang ganteng dan seumuran sama Nia jadi kalau om ingin pergi silahkan saja."
"mas sudah telat dan mas berangkat dulu.!" potong Daren yang langsung beranjak dari duduk nya tidak lupa memberikan tangan nya pada Nia untuk Nia Salim.
"hati-hati dan ingat kalau pulang jgan lupa bawa madu." goda Nia yang melihat wajah Daren datar.
"dia yang mulai dia yang marah." ucap nya geli melihat wajah Daren.
MASIH SUKA DENGAN CERITANYA DANIA DAN DAREN.?
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN...
KALAU MAU DOUBLE UP❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
🤩😘wiexelsvan😘🤩
bang darren butuh perjuangan extra untuk meluluhkan hati seorang dania 😉🤗
semangattt bang darren jangan kasih kendor menjinakan ke bar bar'an dania 😉😁😅
2025-05-13
2
merry
lucu x nia sntai klo lki y bw madu,, mngkin hati dh kuat x krn kelakuan ppyy dluu terhdp dia dan mmyy jdi gl terpuruk hnya krn lki lki
2025-05-12
1
Teh Euis Tea
hahaha kocak dania sekarang bilang gitu nanti di bawain madu benaran kejer lg nia
2025-05-13
0