Di pagi hari yang indah dengan suara burung-burung berkicau dengan sinar mentari pagi membuat pagi ini begitu indah.
Ista yang sedang menunggu balasan email dari Jesica, sedang berjalan dengan baju tidurnya ke kebun bunga yang berada di halaman belakang rumah untuk menyiraminya.
Semua di mulai sejak Ista memasuki sekolah menengah atas. Ista menyadari, bahwa dia terdapat bakat di dalam seni, yang membuat dirinya menyukai berbagai jenis bunga.
Di dalam kebun tersebut, Ista mengoleksi berbagai jenis bunga. Terutama bunga mawar, karena menurut Ista , bunga mawar mengibaratkan seperti dirinya.
......................
Selesai Ista menyiram bungabdi kebun Ista kemudian duduk di tengah-tengah kebun bunga miliknya sambil memikirkan apa yang harus dia lakukan saat ini.
"Aku masih ingin bersama keluargaku, menikmati suasana ini, di kehidupanku sebelumnya. Aku terlalu sering melewati waktu bersama keluargaku, karena harus bersama mereka berdua yang telah mengkhianati ku", Ista duduk sambil berpikir dengan memandangi bunga-bunga di kebun miliknya.
“Langkah awal sudah ku lakukan, sambil menunggu lebih baik aku melukis,” kata Ista dengan pelan.
Melukis merupakan suatu Hobi dari Ista yang dia tekuni sejak sekolah menengah atas, dari situ lah dia sangat menyukai berbagai jenis tumbuhan. Menurut Ista seni merupakan hal yang selalu memberikan keindahan pada sebuah objek.
Dengan keseriusannya melukis saat sekolah menengah atas, Ista mendapatkan undangan dari pak Udin yang merupakan seorang pelukis yang terkenal, bahkan karyanya sampai ke luar negeri.
......................
Ista kemudian berjalan ke kamarnya untuk mengambil kanvas , kuas dan pewarna dan membawanya ke kebun miliknya untuk melakukan hobinya tersebut.
Sesaat Ista sedang melukis, tiba-tiba mendengar suara.
Ddrriinngg.
Ddrriinngg.
Ddrriinngg.
Suara Handphone Ista.
Melihat handphone miliknya berbunyi, Ista berhenti melukis dan menjawab panggilan tersebut.
“Ista, apa kau sedang di rumah?”tanya Hika.
Ista mendengar suara tersebut, ternyata itu adalah suara Hika dan Ista menjawabnya dengan nada dingin “iya, ada apa."
“Apa kau lupa janji kita?”tanya Hika.
“Janji apa yang kita kesepakati?,” jawab Ista dengan dingin.
“Liburan... liburan....Ista, untuk merayakan kelulusan kita dan merayakan kesuksesanmu dengan menjadi mahasiswa terbaik,” kata Hika dengan kesal karena Ista melupakan janjinya.
Ista yang sedang memegang handphone lalu berpikir "di kehidupanku sebelumnya , saat aku ikut liburan bersama Hika, saat itulah kecelakaan terjadi kepada papa dan mama."
“Sepertinya aku tidak bisa menempati janjiku”kata Ista kepada Hika.
“Kenapa!?”jawab Hika dengan kaget.
“Aku sedang sibuk,”jawab Ista kemudian langsung mematikan panggilan dari Hika.
Bbeepp.
Suara.
Hika kaget bahwa panggilannya di matikan oleh Ista dan berkata berkali- kali “hallo, hallo.”
“Kenapa dengan dia, belakangan ini sikapnya berubah terhadapku,”kata Hika dengan melihat ke handphone miliknya.
Ista pun kembali melanjutkan lukisannya.
Selesai Ista melukis, Ista mendengar suara dari dalam rumah.
“Ista waktunya makan! ,” teriak bu Ris dari dalam rumah.
Ista yang berada di kebun nya menjawab "Iya...,ma. Ista ke sana."
Ista langsung merapikan peralatan lukisnya dan membawanya ke dalam rumah dengan meninggalkan hasil lukisannya.
Bu Ris yang melihat Ista sedang membawa peralatan lukis saat memasuki rumah lewat pintu belakang kemudian bertanya kepadanya “apa kamu sedang melukis?.”
“Iya.., ma,”jawab Ista yang sedang membawa alat lukisnya.
Bu Ris penasaran dengan apa yang Ista lukis di kebunnya pagi-pagi sekali “apa yang kamu lukis?, coba mama lihat.”
“Lukisannya ada di kebun Ista ma,” jawab Ista dengan menunjuk ke arah kebun di belakang rumah sambil memegang peralatan lukisnya.
Ista melihat ibunya sedang memakai pakaian dapur bertanya “apa yang mama masak sekarang?.”
bu Ris kemudian menjawab “mama sedang masak bakso itu adalah makanan kesukaanmu."
“Assikkk...” teriak Ista dengan kegirangan.
Ista kemudian menaruh alat lukisnya dan berlari ke ruang makan.
Ista menyadari bahwa ayahnya masih belum datang lalu melihat-lihat sekitar rumah tetapi tidak menemukan ayahnya.
“Apa yang sedang kamu cari?,”tanya bu Ris yang melihat Ista sedang mencari sesuatu.
“Apa papa belum pulang dari kantor.” jawab Ista sambil melihat-lihat di sekitar rumah.
Bu Ris yang sedang menyiapkan makanan berkata “oh papamu, dia sedang tertidur di kamarnya, mungkin dia lelah habis melembur semalaman.”
Mendengar apa yang di katakan ibunya, Ista berpikir "apa yang harus aku lakukan, semakin hari, aku semakin gelisah."
Melihat Ista yang melamun, bu Ris berkata “apa yang kamu pikirkan, cepat duduk.”
Bu Ris dan Ista kemudian makan bersama.
Selesai mereka berdua makan.
Bu Ris tahu kalo anaknya sangat menyukai seni kebutulan Ia memiliki sebuah tiket masuk museum lalu memberikan nya kepada Ista dengan berkata “Ista ini tiket ke museum seni, apakah kamu mau?.”
Ista melihat selembar tiket di tangan ibunya lalu berpikir "d**i kehidupanku sebelumnya, mama juga memberikan tiket ini kepadaku, tetapi aku menolaknya, karena aku ikut liburan bersama Hika."
“Iya.. ma, aku mau”jawab ista dengan mengambil selembar tiketnya.
“Maa..., kapan acara ini?,”Tanya Ista sambil melihat tiketnya.
“Nanti sore,” jawab bu Ris sambil merapihkan meja makan.
Ista menyadari bahwa jarak dari rumahnya ke museum lumayan jauh, bisa menempuh berjam-jam jika naik sepeda motor.
Mendengar perkataan ibunya, Ista melihat jam di dinding lalu menyadari bahwa sebentar lagi akan sore. Kemudian Ista berdiri dan berjalan ke arah pintu rumah untuk segara pergi ke museum, takut museum tersebut sudah tutup, jika Ista tidak berangkat secepatnya.
Bu Ris melihat Ista berjalan keluar rumah langsung bertanya kepadanya "kamu mau kemana?,"
Ista yang berada di depan pintu rumah mendengar perkataan Ibunya, kemudian berhenti berjalan lalu berkata "Ista mau berangkat sekarang ma, takut museum sudah tutup, jika Ista menundanya."
Bu Ris melihat apa bahwa Ista sedang memakai baju tidurnya, kemudian menunjuk ke arah badan Ista dan bertanya "apa kamu ingin memakai pakaian seperti itu ke museum?."
Mendengar apa yang di katakan ibunya , Ista melihat ke seluruh badannya.
“Oh iya... Ista lupa,” kata Ista dengan kaget.
Ista menyadari bahwa pakaian yang ia gunakan adalah pakaian tidur lalu Ista berjalan ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya.
selesai Ista mengganti baju kemudian keluar dari kamarnya dengan memakai baju slip dress berwarna putih dengan corak bunga kecil-kecil di bagian bawah.
*Slip dress adalah gaun wanita yang memiliki tali spaghetti*
Ista menyadari bahwa hewan peliharaan nya tidak ada di sekitar rumah lalu bertanya kepada ibunya “maa... di mana meli,dari kemarin, Ista tidak melihatnya."
Meli merupakan kucing peliharaan Ista yang bercorak hitam,putih dan oranye. Meli di rawat oleh Ista sejak Meli baru saja lahir.
Bu Ris juga tidak mengetahui hewan peliharaan milik Ista lalu menjawab “mama juga tidak melihatnya sejak kemarin,”
“Paling dia sedang bermain dengan kucing tetangga.”kata bu Ris.
Ista lalu membiarkan kucingnya bermain kemudian berjalan keluar dari rumah dan menaiki motor yang berada di garasi untuk pergi ke museum.
Breemmm.
...****************...
Di sebuah museum seni, museum merupakan tempat terkumpul nya seni-seni dari berbagai seniman yang ada di seluruh negara mereka memajang dan memamerkan hasil karya mereka di dalam museum tersebut baik untuk kepentingan pribadi maupun golongan.
Ista berada di dalam museum saat hari telah menjelang sore, tetapi untungnya museum tersebut belum di tutup.
Ista yang sedang melihat-lihat seni di dalam museum, tiba-tida dia di datangi seorang seorang pemuda dengan jaket denim abu-abu dalaman kaos putih dan celana jeans hitam.
Pemuda tersebut adalah Aka, Aka adalah pemilik dari museum yang Ista datangi. Karena Aka berasal keluarga konglomerat yang mempunyai segala hal dalam bisnis.
Aka menghampiri dan menoleh ke depan wajah Ista.
Ista yang melihat terdapat wajah seseorang di hadapannya berteriak “waaahh....”
“Apa yang sedang kamu lakukan!?”tanya Ista yang melihat Aka dengan marah.
Aka kemudian berkata “tidak ada.”
“Kenapa wajahmu ke depan wajahku!!,”kata Ista dengan marah.
“Aku hanya ingin menyapamu,”jawab Aka.
“Apa kita pernah ketemu,?”kata Ista yang berpura-pura tidak mengenalinya.
Aka menyadari bahwa Ista tidak mengenali nya lalu berkata “hooh, kamu melupakanku...”
Aka pun membiarkannya dan mengalihkan pandangan ke arah lukisan yang terpajang di tembok museum.
Melihat Aka yang mengalihkan pandangannya, Ista kemudian melihat mengikuti nya dan melihat ke arah lukisan tersebut.
Aka penasaran kenapa Ista berada di museum lalu bertanya kepadanya “apa kau menyukai seni?."
Ista sedang memandangi lukisan di hadapannya lalu menjawab pertanyaan dari Aka “iya.”
Aka kemudian kembali bertanya karena Ista menyukai seni, "karya siapa yang paling kamu sukai?,"
Ista masih sedang menatap lukisannya mendengar perkataan Aka lalu menjawabnya “aku menyukai karya seniman siapapun, tetapi aku sangat menyukai karya aku sendiri,”
Aka kaget dengan pernyataan Ista kemudian melihat ke arahnya dan berkata “ohh, kamu rupanya seorang seniman,”
Ista kemudian menoleh mendengar perkataan Aka lalu menjawabnya "bisa di bilang begitu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Luna Sani
semangat
2020-10-30
1
Kthboyfiee
Wahh keren semangat terus thor nulisnya😍
2020-10-15
3
Firdaus
lanjutkan Thor
2020-10-15
1