bab.3

Mereka sampai di depan pintu sebuah kamar. Arsen menatap mamahnya, Adhisti memberi kode untuk Arsen membuka pintu. Arsen menurutinya dan dia terkejut melihat dua orang wanita memakai pakaian seragam babysitter. "Apakah mereka babysitter Alkan?" Adhisti mengangguk.

"Alkan pakai babysitter buat apa? Buat ngurus dia?" Adhisti langsung menggeplak kepala Arkan.

"Aduh Mamah, sakit! Kenapa di pukul?" Arsen bertanya seraya mengusap-usap kepalanya.

"Jangan fokus pada babysitter, tapi fokus pada yang ada di dalam tempat tidur bayi." Mendengar itu Arsen mendekati tempat tidur bayi. Matanya melotot begitu melihat dua bayi kembar tidur berdampingan di kasur masing-masing. Dua bayi cantik nan menggemaskan.

"Mah, bayinya kembar?" tanya Arsen tapi netranya tak lepas dari dua bayi cantik itu.

"Iya, bagaimana? Kau terkejut?"

"Tentu aku terkejut! Jadi, ini kejutannya?"

"Iya, satu lagi, kau tahu anak siapa mereka?"

"Tidak."

"Anak Alkana!"

"Apa? Tidak mungkin!" Arsen tahu Alkan memang suka berpetualang, tetapi dia orang yang bertanggung jawab. Tidak mungkin dia akan meninggalkan seorang wanita dalam keadaan hamil seorang diri. Dia pasti akan menikahinya, Alkan juga pernah bilang dia selalu hati-hati dan memakai pengaman.

"Tanya saja sama Anton, kalau kamu tidak percaya!"

"Boleh gendong tidak, Mah?"

"Tidak, udah yuk jangan ganggu mereka tidur." Adhisti mengajak Arsen ke luar kamar.

***

Sejak saat itu Adhisti dan Arsen senang sekali bermain dengan twins, mereka sungguh menggemaskan. Adhisti bahkan memandikan mereka dan mengganti popoknya. Kini sudah 3 hari berlalu.

Dominic terkejut saat datang ke rumah Alkan, twins tidak ada dan menurut pelayannya, twins di bawa oleh Nyonya Leophard. Dominic akhirnya pergi ke rumah utama. Begitu dia sampai di istana Leophard dan turun dari mobil, Anton menyambutnya.

"Anton, bagaimana twins bisa berada di sini?"

"Maaf Tuan, Nyonya memaksa. Saya tidak bisa berbuat apa-apa." Jadi bodyguard memang serba salah, padahal dia sudah melakukan yang terbaik untuk melindungi majikannya, meskipun begitu, Tuan Alkana adalah majikan terbaik yang pernah dia temui.

"Sekarang, di mana mereka?"

"Ada di dalam Tuan, mari saya antar." Anton berjalan di depan Dominic.

***

Sementara itu, di belahan benua lain. Seorang pria sedang berada di ruangan tertutup, dengan satu orang wanita sexy dan seorang pria yang bertumpu di atas lututnya. Wajah pria itu babak belur. Sang wanita pun tak kalah mengenaskannya, terlihat jejak tamparan di pipinya, rambut yang sudah acak-acakan tidak berbentuk.

"Kalian berani mencari perkara dengan saya!

Maka terima akibatnya." Pria itu mencengkeram pipi si wanita.

"Ampun Tuan Vampir, maafkan saya." Wanita itu memohon, dengan tangan bergetar dan wajah takutnya.

"Kau pikir kau siapa? Berani kau menggoda dan menipu saya!" Pria itu semakin menguatkan cengkeramannya.

"Sa... saya hanya disuruh Tuan"

"Siapa yang menyuruhmu, katakan!" Pria yang di panggil Vampir itu lalu mengeluarkan pisau lipatnya.

"Ayo katakan! Atau kau akan merasakan sentuhan lembut besi ini." Dia menempelkan pisau itu di pipinya.

Sang wanita tercekat dan menahan napasnya. Dia sangat takut hidupnya akan berakhir saat ini, atau wajahnya akan menjadi buruk rupa.

"Tu... tuan Smith." Cicitnya takut.

"Si tua bangka itu! Akan ku beri dia pelajaran." Vampir alias Alkan lalu menengok pada pria yang sejak tadi bertumpu pada lutunya.

"Beri mereka hadiah, kehidupan abadi di akhirat," ucapnya pada anak buahnya, lalu Alkan tersenyum.

"Baik Tuan."

"Tidak... tidak... saya sudah mengatakan semuanya padamu, ampuni saya!"

"Percuma kau memohon pada manusia berhati iblis!" Maki pria yang babak belur, padahal nyawanya sudah di ujung tanduk.

"Kau benar, seharusnya kau berterima kasih karena aku sudah mengampunimu, sehingga kau tidak mengalami penyiksaan sebelum kau mati. Tapi rupanya kau ingin kematian yang menyiksa. Baiklah akan aku kabulkan." Alkan kemudian menatap anak buahnya.

"Kalian tahu apa yang harus kalian lakukan," ucapnya, anak buah Alkan mengangguk. Dia lalu melirik wanita tadi.

"Kau pilih yang mana? Kematian express atau mati perlahan?"

"Tidak... Tuan! Ampuni saya" Wanita itu menggeleng-geleng sambil menangis dan memohon.

"Seharusnya kau berpikir sebelum berurusan dengan saya." Alkan kemudian pergi.

Suara teriakan terdengar, lalu terdengar suara tembakan. Alkan tetap berlalu pergi, seakan dia sudah biasa dengan semua itu. "Jack! Beri pelajaran pada Smith. Hancurkan usahanya, dan kirim dia ke penjara. Kau mengerti?"

"Ya Tuan, saya mengerti. Tuan sudah mengajari saya."

"Bagus, kerjakan tugasmu dengan baik. Saya akan kembali ke Indonesia, beri laporan secepatnya!"

"Siap, Tuan!" Jack mengantar Tuannya sampai ke mobil. Lalu dia membukakan pintu mobil untuk Tuannya.

***

Alkana sudah tidak sabar bertemu dengan si kembar. Kelucuan mereka berhasil meluluhkan hatinya dan membuatnya rindu. Kini Alkana sudah dalam perjalanan pulang. Sebentar lagi dia akan sampai rumah.

Tidak ada yang tahu kepulangan Alkan. Mobil berhenti di depan rumahnya, gerbang terbuka. Mobil itu pun masuk, setelah mobil berhenti di depan teras, Alkan turun. Dia lalu berjalan masuk.

Para pelayan dan semua yang bekerja di rumah Alkan terkejut dengan kedatangan Tuannya yang tanpa pemberitahuan. "Bagaimana keadaan twins?" tanyanya sebelum dia duduk, pada salah satu pelayan yang berada di dekatnya.

"Maaf Tuan, tapi twins tidak ada di sini,"

jawabnya dengan gemetar. Alkan yang baru saja akan menempelkan bokongnya di sofa berdiri kembali dan menatap marah pada pelayan itu.

"Apa maksudmu?" Alkan bertanya dengan suara lantang.

"Twins... dibawa oleh Nyonya Adhisti Tuan," jawabnya takut.

"Mamah? Kapan dia ke sini? Kenapa tidak ada yang memberi tahuku?" Alkan bertambah marah.

"Nyonya memaksa Tuan. Nyonya pergi bersama twins, dua babysitter, Anton dan beberapa bodyguard, Tuan."

"Untunglah Anton ikut mereka." Alkan kemudian pergi lagi untuk menjemput twins. Di jalan Alkan menelepon Anton.

"Kenapa kamu tidak bilang, kalau twins di bawa oleh Mamahku?" Nada bicara Alkan terdengar marah.

Anton yang mendengar pertanyaan tuannya tercekat. "Maaf Tuan, tetapi Nyonya Adhisti mengancam akan membawa twins secara paksa, saya hanya tidak mau ada yang terluka."

Alkana memijit dahinya mendengar alasan Anton di telepon. Mamahnya memang keras kepala sama seperti dirinya. Karena itu kadang mereka tidak akur dan tidak ada yang mau mengalah. Alkana pindah rumah pun untuk menghindari perdebatan yang panjang.

"Baiklah Anton." Alkan menutup teleponnya begitu saja.

Anton sudah memaklumi sikap tuannya. Keras kepala, arogan, perfectionis, dan dingin. Anton tidak pernah membayangkan kalau tuannya ini akan mau merawat bayi apalagi dua sekaligus. Dia juga baru tahu kalau tuan Alkan ternyata bisa bersikap lembut pada bayi.

Anton yakin tuannya ini sudah pulang dan sedang dalam perjalanan ke rumah ini. Anton akan memeriksa keadaan si kembar sebelum tuannya datang. Twins sekarang sedang berada di ruang keluarga, bersama dengan Nyonya besar Adhisti, dan dua babysitter-nya. Mereka sedang menonton Televisi chanel khusus baby.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

kelurga seronok dapat mainan baru

2025-06-14

1

🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃

🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃

Bnr2 pampir emang

2025-05-13

2

lihat semua
Episodes
1 bab.1
2 bab.2
3 bab.3
4 bab.4
5 bab.5
6 bab.6
7 bab.7
8 bab.8
9 bab.9
10 bab.10
11 bab.11
12 bab.12
13 bab.13
14 bab.14
15 bab.15
16 bab.16
17 bab.17
18 bab.18
19 bab.19
20 bab.20
21 bab.21
22 bab.22
23 bab.23
24 bab.24
25 bab.25
26 bab.26
27 bab.27
28 bab.28
29 bab.29
30 bab.30
31 bab.31
32 bab.32
33 bab.33
34 bab.34
35 bab.35
36 bab.36
37 bab.37
38 bab.38
39 bab.39
40 bab.40
41 bab.41
42 bab.42
43 bab.43
44 bab.44
45 bab.45
46 bab.46
47 bab.47
48 bab.48
49 bab.49
50 bab.50
51 bab.51
52 bab.52
53 bab.53
54 bab.54
55 bab.55
56 bab.56
57 bab.57
58 bab.58
59 bab.59
60 bab.60
61 bab.61
62 bab.62
63 bab.63
64 bab.64
65 bab.65
66 bab.66
67 bab.67
68 bab.68
69 bab.69
70 bab.70
71 bab.71
72 bab.72
73 bab.73
74 bab.74
75 bab.75
76 bab.76
77 bab.77
78 bab.78
79 bab.79
80 bab.80
81 bab.81
82 bab.82
83 bab.83
84 bab.84
85 bab.85
86 bab.86
87 bab.87
88 bab.88
89 bab.89
90 bab.90
91 bab.91
92 bab.92
93 bab.93
94 bab.94
95 bab.95
96 bab.96
97 bab.97
98 bab.98
99 bab.99
100 bab.100
101 bab.101
102 bab.102
103 bab.103
104 bab.104
105 bab.105
106 bab.106
107 bab.107
108 bab.108
109 bab.109
110 bab.110
111 bab.111
112 bab.112
113 bab.113
114 bab.114
115 bab.115
116 bab.116
117 bab.117
118 bab.118
119 bab.119
120 bab.120
121 bab.121
122 bab.122
123 bab.123
124 bab.124
125 bab.125
126 bab.126
127 bab.127
128 bab.128
129 bab.129
130 bab.130
131 bab.131
132 bab.132
133 bab.133
134 bab.134
135 bab.135
136 bab.136
137 bab.137
138 bab.138
139 bab.139
140 bab.140
141 bab.141
142 bab.142
143 bab.143
144 bab.144
145 bab.145
146 bab.146
147 bab.147
148 bab.148
149 bab.149
150 bab.150
151 bab.151
152 bab.152
153 bab.153
154 bab.154
155 bab.155
156 bab.156
157 bab.157
158 bab.158
159 bab.159
160 bab.160
161 bab.161
162 bab.162
163 bab.163
164 bab.164
165 bab.165
166 bab.166
167 bab.167
168 bab.168
169 bab.169
170 bab.170
171 bab.171
Episodes

Updated 171 Episodes

1
bab.1
2
bab.2
3
bab.3
4
bab.4
5
bab.5
6
bab.6
7
bab.7
8
bab.8
9
bab.9
10
bab.10
11
bab.11
12
bab.12
13
bab.13
14
bab.14
15
bab.15
16
bab.16
17
bab.17
18
bab.18
19
bab.19
20
bab.20
21
bab.21
22
bab.22
23
bab.23
24
bab.24
25
bab.25
26
bab.26
27
bab.27
28
bab.28
29
bab.29
30
bab.30
31
bab.31
32
bab.32
33
bab.33
34
bab.34
35
bab.35
36
bab.36
37
bab.37
38
bab.38
39
bab.39
40
bab.40
41
bab.41
42
bab.42
43
bab.43
44
bab.44
45
bab.45
46
bab.46
47
bab.47
48
bab.48
49
bab.49
50
bab.50
51
bab.51
52
bab.52
53
bab.53
54
bab.54
55
bab.55
56
bab.56
57
bab.57
58
bab.58
59
bab.59
60
bab.60
61
bab.61
62
bab.62
63
bab.63
64
bab.64
65
bab.65
66
bab.66
67
bab.67
68
bab.68
69
bab.69
70
bab.70
71
bab.71
72
bab.72
73
bab.73
74
bab.74
75
bab.75
76
bab.76
77
bab.77
78
bab.78
79
bab.79
80
bab.80
81
bab.81
82
bab.82
83
bab.83
84
bab.84
85
bab.85
86
bab.86
87
bab.87
88
bab.88
89
bab.89
90
bab.90
91
bab.91
92
bab.92
93
bab.93
94
bab.94
95
bab.95
96
bab.96
97
bab.97
98
bab.98
99
bab.99
100
bab.100
101
bab.101
102
bab.102
103
bab.103
104
bab.104
105
bab.105
106
bab.106
107
bab.107
108
bab.108
109
bab.109
110
bab.110
111
bab.111
112
bab.112
113
bab.113
114
bab.114
115
bab.115
116
bab.116
117
bab.117
118
bab.118
119
bab.119
120
bab.120
121
bab.121
122
bab.122
123
bab.123
124
bab.124
125
bab.125
126
bab.126
127
bab.127
128
bab.128
129
bab.129
130
bab.130
131
bab.131
132
bab.132
133
bab.133
134
bab.134
135
bab.135
136
bab.136
137
bab.137
138
bab.138
139
bab.139
140
bab.140
141
bab.141
142
bab.142
143
bab.143
144
bab.144
145
bab.145
146
bab.146
147
bab.147
148
bab.148
149
bab.149
150
bab.150
151
bab.151
152
bab.152
153
bab.153
154
bab.154
155
bab.155
156
bab.156
157
bab.157
158
bab.158
159
bab.159
160
bab.160
161
bab.161
162
bab.162
163
bab.163
164
bab.164
165
bab.165
166
bab.166
167
bab.167
168
bab.168
169
bab.169
170
bab.170
171
bab.171

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!