(Andhira Awahita Leophard & Andhara Awahita Leophard)
***
Satu bulan berlalu, Dominic sudah membuatkan akte kelahiran mereka. Alkan merasakan repotnya mengurus balita, walau dia sudah menyewa babysitter empat orang untuk menjaga Dira dan Dara. Dia juga tidak lepas tangan dan cuek. Kadang dia tidur bersama twins, juga jalan-jalan pagi sambil mendorong baby stroller.
Dia bahagia, hidupnya lebih berwarna dengan adanya mereka. Setiap mendengar Dara dan Dira menangis. Alkan pasti akan bangun, walau itu tengah malam. Dia mendengarnya dari speaker yang dipasang di kamar si kembar dan dihubungkan ke kamarnya.
Namun, kali ini dia harus berpisah sementara dengan twins. Ada pekerjaan yang mengharuskannya pergi ke luar negeri. Alkan sudah menyiapkan segalanya buat twins, dia juga minta pada Dominic untuk membantu merawat twins selama dia pergi. Disiapkan beberapa bodyguard untuk menjaga twins.
"Saya pergi. Jaga mereka dengan baik, kalau sesuatu terjadi pada mereka atau kulit mereka tergores sedikit saja, nyawa kalian akan hilang, kalian mengerti!"
"Mengerti Tuan!" Alkana mengumpulkan semua pegawai di rumah itu dan memberi peringatan.
Andai dia bisa membawa mereka, pasti akan dia bawa. Berhubung kepergiannya kali ini sebagai Vampir sangat beresiko jika membawa mereka. Alkana mencium Dara dan Dira yang tidur di atas baby stroller lalu dia pergi, bersama dua orang bodyguard sekaligus kaki tangan yang sangat dia percaya. Alkan menaiki pesawat pribadi untuk pergi menuju negeri paman Sam.
Sementara itu di rumah Alkan, terjadi kepanikan. Pasalnya tiba-tiba datang Nyonya besar Leophard yaitu Adhisti Leophard ibu dari Alkana Leophard. Dia rindu dengan anaknya, sudah hampir 1 bulan mereka tidak pernah bertemu. Dia ingin tahu, kenapa Alkan tidak pernah pulang? Alangkah terkejutnya dia. Bukannya Alkan yang dia temui tapi dua orang bayi kembar cantik. Adhisti mengumpulkan semua orang untuk ditanyai.
"Katakan! Anak siapa ini?" Semua maid dan bodyguard bingung menjawab pertanyaan Adhisti. Tuan mereka berpesan, jika ada yang bertanya, anak siapa mereka? Jawab saja, anak tuan Alkana Leophard. Namun, yang bertanya sekarang adalah ibu dari Tuan mereka, apakah dia harus jujur atau mengikuti perintah tuan Alkan?
"Kenapa kalian diam? Cepat jawab! Anak siapa mereka?"
"Anak Tuan Alkan, Nyonya." Salah satu bodyguard bernama Anton yang menjawabnya.
Sesuai dengan instruksi tuan Alkan, dia menjawab anak Tuan Alkan. Masalah yang lain, biar nanti Tuannya sendiri yang menjelaskan pada ibunya, yang penting tugas dia, menuruti semua perintah Tuannya.
"Anak Alkana? Siapa ibunya?"
"Maaf Nyonya, kalau masalah itu kami tidak tahu. Kami hanya diperintahkan untuk merawat dan menjaga mereka." Anton lagi yang menjawabnya. Adhisti memperhatikan Anton dan yang lainnya. Jawaban itu mengartikan bahwa mereka tidak akan menjawab apa pun pertanyaannya tentang asal usul si kembar.
"Baiklah, siapa nama mereka?" Adhisti mengalah percuma saja bertanya, mereka tidak akan memberikan informasi apa pun.
"Namanya Andhara Awahita Leophard dan Andhira Awahita Leophard."
"Nama yang cantik, Alkan juga memberi nama belakang keluarga pada mereka. Apakah benar mereka anaknya?"
"Iya, Nyonya."
"Yang lain boleh pergi, kecuali Anton!" Semua pelayan dan bodyguard yang berkumpul, membubarkan diri. Sementara Anton tetap berada di sana.
"Ke mana Alkan?"
Klaim
"US, Nyonya."
"Berapa lama?"
"Mungkin seminggu."
"Ok! Bawa mereka ke rumahku. Siapkan pakaian dan botol susunya!"
"Hah, tapi Nyonya...."
"Jangan membantah dan kerjakan saja! Atau kau ingin aku membawa mereka secara paksa?"
"Tidak Nyonya, akan segera saya siapkan, Nyonya." Anton pergi ke kamar twins, dan menyuruh babysitter twins menyiapkan segalanya untuk kepergian twins ke rumah utama. Begitu mereka menyebutnya untuk rumah orang tua Alkana Leophard.
"Semua sudah siap Nyonya."
"Bagus, bawa mereka ke mobil!"
"Baik, Nyonya." Anton dan dua orang babysitter, beranjak ke mobil Nyonya besar.
Adhisti masuk ke dalam mobil. Dia melihat beberapa orang juga masuk ke dalam mobil di belakang mobilnya. Dia lalu membuka jendela.
"Anton, mereka mau ke mana?"
"Mereka mengawal mobil Nyonya pulang."
"Tidak perlu! Tadi juga saya ke sini tidak dikawal." Adhisti menolak.
"Maaf Nyonya, tapi sekarang Anda bersama Nona muda kembar. Jadi kami harus mengawal atau kami akan dimarahi Tuan."
"Bilang saja kalian mengawal mereka! Ayo cepat kita berangkat!" Adhisti menutup jendela mobilnya dan melihat twins dalam gendongan baby sisternya. Dia lalu tersenyum, mereka begitu cantik dan menggemaskan.
Adhisti sengaja menculik mereka dan membawanya pulang, untuk menemaninya di rumah. Mobil Adhisti sudah berangkat dikawal oleh dua mobil, satu di depan dan satu di belakangnya. Adhisti salut pada kesetiaan anak buah Alkan, walau Alkan tidak ada, mereka melakukan tugasnya dengan baik.
Selama dalam perjalanan, twins sangat anteng. Mereka terlihat menikmati perjalanannya. Rumah Alkana termasuk jauh dari rumah utama keluarga Leophard. Berjarak sekitar dua jam.
Mereka sudah sampai di istana keluarga besar Leophard. Anton segera membukakan pintu untuk Nyonya Adhisti dan di sisi lain ada bodyguard yang membukakan pintu untuk twins. Adhisti turun di ikuti oleh babysitter yang menggendong Dhira dan Dhara. Mereka berjalan masuk ke dalam rumah.
"Assalamu'alaikum." Adhisti memberi salam.
"Wa'alaikumsalam." Semua pegawai yang menjawabnya, mereka berbaris di dekat pingu masuk.
"Merlin, apa Tuan Arsen ada?" Adhisti bertanya pada Merlin kepala pelayan di rumahnya.
"Ada Nyonya, baru saja pulang."
"Ok! Tolong kamu antar mereka ke kamar tamu, dan bereskan barang-barangnya. Sementara itu tolong kamu siapkan kamar untuk baby twins, lengkap dengan segala furniture babies. Pakai kamar yang di samping kamar saya."
"Siap Nyonya." Merlin mengajak mereka ke kamar yang akan mereka tempati untuk sementara, yaitu di kamar tamu. Adhisti pergi ke kamar Arsen, Anaknya yang ke dua si bungsu adiknya Alkana.
ΤΟΚ... ΤΟK ...
Adhisti mengetuk pintu kamar Arsen. "Arsen! Buka pintunya sayang."
"Sebentar Mah!" Terdengar sahutan dari dalam. Tak lama pintu terbuka. Nampak seorang pemuda tampan sedang memakai handuk yang dililitkan di pinggangnya.
"Kamu, habis mandi?" tanya Adhisti.
"Kelihatannya?" Arsen balik bertanya. Arsen melangkah ke dalam ruangan wardrobe. Adhisti masuk dan menutup pintu.
"Kamu tahu sesuatu tentang Kakakmu Alkan?" teriak Adhisti pada Arsen yang berada di ruangan wardrobe. Dia duduk di sofa yang berada di kamar Arsen.
"Tahu apa? Pacarnya dia, atau bisnisnya?" saut Arsen dari dalam.
"Pacarnya atau siapa saja yang dekat dengannya?" Arsen mengernyit mendengar pertanyaan mamahnya. Arsen lalu keluar dari ruangan wardrobe. Dia sudah memakai kaos santai dan celana pendek selutut. Penampilannya terlihat sederhana dan kasual.
Arkan duduk di hadapan mamahnya.
"Tumben Mamah kepo sama urusan Alkan. Ada apa?"
"Mamah tadi ke rumahnya, tapi Alkan tidak ada. Kata Anton, Alkan sedang ke US. Kamu tahu?
Mamah di sana mendapat kejutan!" ucapan Adhisti membuat Arsen penasaran.
"Kejutan apa?" tanya Arsen.
"Kejutannya Mamah bawa ke sini, ayo, kamu harus lihat!" Adhisti mengajak Arsen keluar kamar.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Masih nyimak ya
2025-05-13
1