Sesuai janji naurah pun ikut bersama reva, dengan menggunakan taksi online mereka pun akhirnya sampai di salah satu resto
" Garden resto " ucap naurah membaca nama resto tersebut
" Rev, bukannya resto ini yang kemarin mencari karyawan? " tanya naurah
" Iya bener kok"
" Mau ngapain kita di sini? "
" Bukannya lu mau melamar pekerjaan di sini?"
" Udah, tapi mereka menolak"
" Tapi kan itu karena lu melamarnya melalui telepon, coba deh lu ngomong langsung di dalam sana, gw yakin langsung ke terima lu"
" Kamu yakin? "
" Iya gw yakin, masuk sana gw tunggu di sini"
Setelah menunggu sekitar sepuluh menit naurah pun keluar dengan wajah yang sangat bahagia
" Gimana? " tanya reva
" Aku di terima kerja di sini rev, minggu ini aku udah boleh masuk" jawabnya tersenyum
" Syukurlah aku ikut senang"
" Terima kasih ya reva, tapi mereka bilang kalo hari minggu aku harus kerja full"
" Ya gak apa apa, yang penting lu dapat kerjaan yang halal lagian hari minggu kan gak ada jadwal kuliahan"
" Iya, nanti kalo aku udah gajian aku akan traktir kamu"
" Oke, gw tunggu loh ya" jawab reva kembali masuk ke dalam taksi yang baru saja dia pesan bersama Naurah
*******
" Woi cewek lemah, dimana sapu tangan gw" ucap rangga yang sudah menunggu naurah di parkiran
" Nih, Makasih ya aku udah mencuci nya kok" jawab naurah menyodorkan sapu tangan milik rangga
" Setelah kamu menggunakannya kenapa sapu tangan ini terlihat sangat murah? " ucap Rangga
" Memang nya seberapa mahal harga sapu tanganmu itu? "
" Tak perlu kau tau, tapi aku penasaran kenapa kamu kembali pada pria yang telah mencampakkan mu hingga kamu menangis waktu itu? Memangnya kamu bodoh ya? "
" Maksud kamu apa? "
" Bukankah dia pria yang meninggalkanmu saat itu yang membuat mu menangis? " ucap rangga melirik ilham yang berjalan menghampiri mereka
" Hahahahaa... Dasar sok tau, maaf sepertinya kamu salah paham, aku menangis bukan karena dia, dia adalah sahabatku"
" Lalu apa yang membuatmu menangis waktu itu? "
" Itu karena aku mendapat kabar duka saat nenek ku meninggal" jawab naurah
" Apa? Jadi bukan karena pria itu? "
" Bukan dong, iya kan ham? " ucap naurah pada ilham yang kebetulan telah berdiri di sampingnya
" Ada apa? " ucap ilham
" Gak ada apa apa" jawab naurah
" Ya sudah ayo kita ke kelas sebentar lagi jam pelajaran di mulai" ajak ilham menarik tangan naurah dan sempat melirik ke arah rangga yang tak melepaskan pandangannya pada naurah
******
Rangga kembali ke kelasnya
" Rangga, lu udah lihat belum mahasiswi di fakultas desain? Orangnya cantik, manis dan gw dengar dengar dia salah satu mahasiswi terpintar di fakultasnya kalo gak salah namanya naurah" ucap gani dan beberapa kawannya yang menghampiri rangga
" Gw gak tertarik"
" Yaelah, belum juga lihat orang nya udah bilang gak tertarik " sahut yang lain
" Lalu kalo gw udah lihat dia menurut lu gw langsung tertarik gitu? "
" Bukan gitu maksud nya bro, lagian percuma aja sih ngasih tau ke lu, lu juga gak bakalan bisa deketin dia kalo ada cewek lu di sini" ucap gani menunjuk Mita yang menghampiri mereka
" Bubar, bubar, bubar " ucap seorang di antara mereka dan bangkit kembali ke tempat mereka
" Rangga" ucap mita duduk di samping rangga
" Ada apa lagi? "
" Besok malam kamu ikut kan? Barengan aku ya? "
" Gak bisa, gw mau pergi sama anak anak yang lain"
" Trus gw sama siapa? "
" Teman lu kan banyak, bareng mereka aja ribet banget lu"
" Tapi aku mau sama kamu"
" Gak bisa" ucapnya bangkit
" Rangga mau kemana kamu? " teriak mita
" Pulang"
" Gw ikut" ucapnya merangkul rangga
" CK " rangga mengeluarkan suara dan sedikit melotot pada mita
" Iya, iyaaa.. Aku gak ikut dasar pelit " ucap mita dan meninggalkan kelas rangga
Dengan berjalan sedikit santai rangga melangkah ke arah parkiran namun ada begitu banyak mahasiswi yang nongkrong di dekat tempat motornya terparkir
Mau tidak mau rangga terpaksa duduk di bangku dan membelakangi para gadis itu
" Guys, kalian tau gak gadis yang sering jalan bareng ilham? " ucap seorang gadis
" Yang cewek desain atau bisnis? " tanya gadis lainnya
" Yang cewek desain itu loh, gw lihat dia dekat banget sama ilham, sepertinya mereka ada hubungan spesial deh"
" Gak kok, mereka bilang hanya sahabat"
" Tapi kok mereka dekat banget ya, apalagi si cewek desain itu gw sampai sedikit iri padanya"
" Maksud lu naurah? " ucap seorang lagi
" Iya, kalo gak salah namanya naurah"
" Cantik sih, gw dengar dia juga mahasiswi terpintar di fakultas nya"
" Naurah? Apa mungkin naurah yang di maksud gani tadi? Gw jadi penasaran gimana cantiknya sih dia?" gumam rangga yang tak sengaja menguping percakapan para gadis
******
Sehari pun berlalu
" Ra, ntar malam temenin gw ya? " ucap reva
" Kemana? "
" Jadi gini, kakak senior gw malam ini ngerayain ulang tahunnya jadi semua anak bisnis tuh dapat undangan gitu loh, tapi gw gak enak kalo pergi sendirian jadi temenin gw ya please" ucapnya memohon
" Tapi aku yang gak enak nantinya"
" Tenang aja, nanti gw kenalin ke teman teman gw, siapa tau kan lu bisa dapat cowok dari fakultas bisnis di sana"
" Bisa aja kamu, ya udah aku temenin karena kamu udah bantuin aku untuk mendapatkan pekerjaan"
" Hehehehe... Makasih ya naurah" ucapnya memeluk lengan naurah
" Iya sama sama bawel" jawab naurah tersenyum
Tak terasa malam pun tiba, reva tampak sangat cantik dengan dress berwarna pastel, sementara naurah merasa bingung lantaran dirinya tak memiliki pakaian yang bisa menyamai pakaian reva
" Lu belum siap? " tanya reva
" Udah kok "
" Gila lu, yang benar aja? Lu mau ke pesta dengan dandanan seperti ini? " tanya reva sedikit syok melihat penampilan naurah
" Kan aku cuma temenin kamu"
" Astaga nauraaah,, lu gak ada pakaian yang lain?"
" Hehehe.. Maaf aku gak punya pakaian kayak kamu"
" Kenapa gak ngomong sih, ayo sini" ajaknya menarik tangan naurah
" Pilih aja yang lu suka dan menurut lu cocok" ucap reva membuka lemari pakaian nya
" Ini semua punya kamu reva? "
" Iya pilih aja"
" Banyak banget, mana bagus semua lagi rev"
" Biasa aja kok, ayo cepetan"
" Aku mau yang ini" ucapnya mengambil dress merah maroon yang terlihat sedikit tertutup dari pada yang lain
" Baiklah, ganti sekarang dan jangan lupa. Pakai make-up "
" Gak usah, aku hanya perlu lipstik sedikit"
" Iya tau yang lahirnya udah cantik, tapi beneran loh lu itu beruntung banget, lahir dengan kulit putih, mata besar dengan bulu mata yang lentik, hidung mancung, bibir mungil sepertinya lu cocok banget kalo cosplay jadi anime" ucap reva
" Hahaha bisa aja kamu, aku gak secantik cewek anime loh"
" Tapi tetap aja sih menurut gw hidup lu beruntung "
" Aamiin, udah yuk " ucap naurah
Tak lama setelah Reva membantu naurah untuk makeup
" Wow... Cantik sekali gadis anime ku ini" ucap reva terpana melihat penampilan naurah
" Udah cepetan, taksinya udah datang" ucap naurah berjalan terlebih dahulu
Setelah lima belas menit perjalanan mereka pun sampai di salah satu rumah besar yang terlihat sudah sangat ramai, dengan halaman yang sangat luas
" Ini rumahnya senior kamu? " tanya naurah
" Iya, gede banget kan? Yuk masuk"
" Reva, aku di sini aja, masuklah teman temanmu pasti sedang menunggumu" ucap naurah duduk di kursi di teras rumah
" Kamu gak apa apa di sini? "
" Iya aku baik baik saja"
" Ya udah aku masuk ya, ntar kamu nyusul aja" ucap reva dan naurah pun hanya tersenyum
Naurah menyusuri rumah besar itu
" Besar sekali rumah ini, butuh berapa banyak uang untuk memiliki rumah seperti ini? " gumamnya melangkah ke halaman belakang
" Apa lagi yang harus aku dengar kan? " terdengar suara seorang pria tak jauh dari tempat naurah berdiri
" Tolong percaya padaku, itu bukan aku sayang" ucap seorang wanita membuat jiwa kepo naurah menjerit dan segera mendekatkan diri dengan sumber suara sembari bersembunyi
" Sudahlah jangan pernah mengganggu ku lagi, aku sudah tak ingin melihatmu" ucap sang pria menampakkan wajahnya
" Rangga? "Gumam naurah memperhatikan wajah pria itu secara seksama
" Aku tak bisa hidup tanpamu rangga" ucap gadis itu lagi
" Lalu mengapa kamu mengecewakan ku? "
" Aku khilaf "
" khilaf katamu? Jangan bercanda kamu leona"
" Maafkan aku rangga" ucap gadis yang bernama leona itu
" Rangga, aku minta maaf " teriak leona sekali lagi namun rangga tak peduli dan terus melangkah
Naurah segera berlari dan kembali ke tempat duduknya dengan nafas yang tak teratur, naurah sedikit tertunduk dan menutup wajahnya begitu rangga melewati tempatnya duduk agar Rangga tak dapat mengenalinya
" Bodoh, aku lupa dia kan anak bisnis juga, jadi jelas saja pasti dia akan hadir" gumam naurah memukul pelan jidat nya
" Kamu gadis yang meminjam sapu tanganku kan? Kamu anak bisnis juga? Aku pikir kamu anak desain" tanya rangga menyadari keberadaan naurah dan kini duduk di hadapannya
" A-a-aku anak desain kok, aku ke sini karena sedang menemani teman aku anak bisnis"
" Pacar kamu ya? "
" Bukan, tapi teman sekamar aku di asrama"
" Jadi kamu tinggal di asrama kampus? "
" Iya"
" Oiya boleh nanya boleh? "
" Silahkan"
" Kamu kan anak desain, kenal gak sama cewek yang bernama naurah? " tanya rangga
" Naurah? " ucap naurah heran
" Iya kalo gak salah namanya naurah "
" Iya aku kenal kenapa emangnya? " jawabnya sedikit menahan tawa
" Gak, aku hanya pengen tau aja, soalnya teman teman aku banyak yang suka sama dia"
" Benarkah? "
" Iya" jawab rangga membuat naurah tak dapat menahan tawa
" Kenapa kamu tertawa?"
" Gak apa apa kok"
" Dasar cewek aneh, kerasukan ya kamu? " ucap rangga
" Woi.. Rangga dari mana aja kamu? Di cariin tuh" ucap mita yang terlihat sangat cantik dan melirik sejenak ke arah naurah
" Ya udah lu masuk duluan aja" ucap rangga
" Gak, ayo kita masuk" ucapnya menarik tangan rangga dan tak peduli pada naurah
" Kamu gak ikut masuk? " tanya rangga pada naurah
" Gak, Terima kasih"
" Yah udah" ucap rangga mengikuti mita
Selang satu jam acara ulang tahun yang sangat meriah itu pun belum juga berakhir, membuat nya merasa bosan dan sedikit mengantuk, untung saja tadi reva datang membawakan makanan padanya
Naurah menghubungi reva dan berkata jika dirinya akan pulang terlebih dahulu lantaran sudah tak sanggup menahan rasa kantuk
" Ayo ikut gw" ucap rangga menarik tangan naurah
" Hei lepasin aku" ucap naurah
" Mau di bawa kemana aku? " Tanyanya lagi
" Udah ikut aja"
" Iya, tapi lepasin aku dulu"
" Masuk" ucap rangga membuka pintu mobilnya
" Untuk apa? "
" Mau pulang gak? "
" Iya aku mau pulang tapi-"
" Udah cepetan, tanganku sakit megang pintu mobil " ucap rangga
" Tapi aku-"
" Mau ikut atau aku tinggal sendiri disini? "
Naurah melihat sekelilingnya nampak sangat sepi dan tak terlihat tanda tanda taksi melewati jalan itu
" Ayo masuk, tunggu apa lagi? Di sini gak bakalan ada taksi yang lewat" ucap rangga sepertinya tau apa yang di pikirkan naurah
" Baiklah, terima kasih"
Naurah sangat menikmati perjalanannya dengan mobil mewah, terasa begitu hangat hingga dia pun tak sadar dan terlelap di bangku tanpa peduli dengan rangga yang duduk di bangku kemudi
" Aku seperti supir saja mengantar putri tidur ini pulang" ucap rangga tersenyum dan melajukan mobilnya dengan sedikit pelan agar tak menggangu istirahat gadis yang bahkan namanya pun belum dia ketahui
Tak terasa mereka pun sampai di depan asrama
" Cantik juga gadis ini" gumam rangga tersenyum menatap wajah cantik naurah dan mendekatkan wajahnya ke wajah naurah
" Astaga rangga, apa yang kau lakukan? " ucapnya pada diri sendiri sembari menepuk pipinya
" Hei putri tidur bangunlah kita sudah sampai" ucap rangga
" Maafkan aku, aku terlalu nyaman di mobil kamu jadi nya aku tertidur, maafkan aku"
" Dasar putri tidur, masuklah dan lanjutkan istirahat mu"
" Baiklah, terima kasih sekali lagi" ucap naurah segera masuk
" Astaga aku lupa menanyakan namanya" ucap rangga menepuk jidatnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Dewi kunti
Jihan siapa ini
2025-05-06
0