3.

Di tempat lain

Sreeek...!!

" Rangga bangun" ucap seorang pria tampan menyibak gorden yang menutupi cahaya mentari masuk ke dalam kamar yang gelap itu

" Bang, biarkan aku istirahat sepuluh menit lagi" ucapnya menutup wajahnya dengan bantal

" Tidak,, kamu harus bangun sekarang sudah waktunya kamu kembali ke kampus" ucap pria itu mematikan ac berharap adiknya segera bangkit

" Bang tolonglah aku masih ngantuk" bujuk nya

" Maaf rangga aku sudah berjanji pada mama dan papa untuk membuatmu kembali ke kampus hari ini, coba kamu lihat jam berapa sekarang? "

" Ck, dasar menyebalkan gak bisa di ajak bekerja sama" ucapnya segera bangkit dan masuk ke kamar mandi

Setelah rangga selesai, dengan penampilan yang sangat keren, dia pun segera ke kampus dengan menggunakan motor sport nya

" Rangga" teriak seorang memanggil namanya sembari melambaikan tangan

" Darimana aja loh baru nongol? " tanya gani teman sekelas rangga

" Biasalah" jawabnya santai

" Lo tau gak mahasiswi baru di kampus kita cantik cantik "

" Lalu? " Ucap rangga

" Bisalah cari buat cadangan"

" Cari aja sendiri, gw mau pergi "

" Mau kemana lo? "

" Mau ke kelas"

" Tungguin gw " teriak Gani segera menyusul langkah rangga

*******

Di jakarta naurah kini menjalani perannya sebagai seorang mahasiswi desain lantaran cita citanya ingin menjadi arsitek sama seperti ayahnya

" Woi.. Mikirin apa lo? " tanya reva teman sekamar naurah

" Astaga bikin kaget aja kamu"

" Abisnya dari tadi gw lihat ngelamun aja lo"

" Aku gak apa apa kok"

" Ya udah kalo gitu, berangkat sekarang aja ntar telat mau lo? "

" Gak mau lah " jawab naurah dan segera bergegas

Naurah tak memilik teman di kampus selain reva, gadis cantik dan baik bahkan menjadi orang yang pertama kali mengajak naurah ngobrol dan juga seorang pria tampan yang bernama Ilham

Setelah mereka berjalan kaki beberapa menit akhirnya mereka pun sampai di kampus dan berpisah lantaran kelas dan jurusan mereka berbeda

Naurah berjalan seorang diri dengan menundukkan sedikit kepalanya

Bruuk...

" Auuuwww" rintih naurah sedikit kesakitan memegang kepalanya

" Astaga, kalo jalan tuh lihat ke depan, memangnya uangmu jatuh sampai berjalan tertunduk seperti itu" ucap pria tampan, tinggi dan berkulit putih yang tak lain adalah rangga

" Maafkan aku" ucap naurah mengambil bukunya yang terjatuh namun pria itu segera berlalu tanpa memperdulikan naurah

*******

" Rangga, antarin aku pulang ya" ucap mita seorang mahasiswa baru juga

" Lo bisa pulang sendiri kan? "

" Tapi aku maunya sama kamu"

" Gak bisa, gw lagi ada urusan " jawab rangga melajukan motornya

" Dasar Rangga sialan" ucapnya cemberut

" Mita, lu kenal sama kak rangga? " ucap beberapa mahasiswa baru

" Iya, kenapa? "

" Lu gak tau kalo kak rangga itu cowok tertampan di kampus kita? "

" Tertampan? Biasa aja sih menurut gw"

" Wahh... Sepertinya lu harus pergi ke dokter mata deh"

" Gantengan juga Ilham" ucap mita tersenyum

" Ck, ck, ck, sepertinya mata lu benar benar udah rusak"

" Mata lu tuh yang rusak, rabun" ucap mita kesal dan berlalu meninggalkan tempat itu

******

Siang itu Naurah sedang berjalan seorang diri kembali ke asrama, dan tak sengaja menemukan secarik kertas yang memerlukan karyawan, dengan langkah cepat naurah menuju asrama dan ingin segera menghubungi nomor yang tertera di kertas

" Naurah, baru balik lu? " tanya reva yang sedang berbaring di kasurnya

" Iya" jawabnya singkat

" Kertas apa itu? "

" Lowongan pekerjaan "

" Mana coba sini gw lihat" ucapnya mengambil kertas dari meja belajar naurah

" Garden Resto" ucap reva

" lu mau melamar pekerjaan di resto ini? " Tanya reva

" Iya, semoga aja bisa dari pada waktu aku terbuang dengan santai

di asrama"

" Lu yakin? "

" Iya reva, aku ingin mencari pekerjaan sampingan agar ibuku tak perlu mengirim uang lagi, aku gak mau menyusahkan ibuku di kampung"

" Ya sudah kalo begitu, coba lu hubungi nomor ini " ucapnya mengembalikan kertas itu ke tempatnya

" Gak di jawab "

" Mending lu langsung ke sana aja deh"

" Gak apa apa emang? "

" Gak apa apa, usaha aja dulu "

" Iya deh, nanti aku akan coba ke sana" ucapnya

" Oiya siapa cowok tadi yang nabrak lo di kampus? "

" Cowok yang mana? "

" Yang tadi itu loh, gw gak sengaja lihat lo tadi"

" Ohhh yang itu, aku gak tau siapa"

" Ganteng gak? "

" Iya ganteng sih"

" Lu gak ngajak kenalan? "

" Ck, emangnya aku ini kayak kamu"

" Hehehe.. Kan bisa aja"

" Gak akan" ucap naurah berbaring

********

" Ohh jadi kamu di sini mas? Ngapain kamu di sini? Apa janda sialan ini menggodamu?" ucap ningsih mendapati suaminya dan putrinya sedang berada di teras rumah tari

" Mama ngomong apa sih? Aku ke sini hanya untuk mengantarkan ayu dia kangen sama hasan "

" Alaaah alasan aja kamu, dimana janda itu?" Tanya Ningsih

" Tari... Tari... Keluar kamu " teriak ningsih

" Ningsih, ada apa ya? " tanya tari

" Ada apa? Ada apa katamu? Kamu kan yang meminta suamiku untuk datang ke sini? Dasar janda gatel"

" Maksud kamu apa ningsih? "

" Gak usah mengelak kamu tari, emang gak ada pria lain yang bisa kamu goda? Kenapa harus suamiku? Aku sudah tau sedari dulu kamu memang menyukai suamiku, dan setelah bang usman meninggal kamu jadi sering meminta mas wawan untuk kesini, dengan alasan membawa nama ayu kan? " Ucap Ningsih

" Mah, bukan seperti itu, papa juga ke sinj karena permintaan ayu" tutur wawan

" Mas, gak usah kamu belain janda ini, atau mungkin kamu sudah terkena peletnya? "

" Astagfirullahaladzim " ucap tari

" Dasar munafik, ayo mas kita pulang, ayu sini ikut mama" ucap ningsih menarik tangan ayu

" Mbak tari maafkan ucapan istri saya" ucap wawan segera menyusul istri dan anaknya

Hhhmmmm...

Tari membuang nafas dan mengelus dadanya

******

Naurah berjalan memasuki halaman kampus dengan sedikit sibuk membalas pesan teks adiknya

Beepp.....!!!

Suara klakson sangat mengejutkannya dan menghentikan langkahnya

" Astagfirullahaladzim " ucapnya segera menyingkir dari jalan

" Astaga gadis itu lagi" gumam rangga

" Maafkan aku" ucap naurah sedikit menunduk

" Dasar gadis aneh " ucap rangga melajukan motornya ke parkiran

Siang itu Naurah reva dan juga ilham sedang menikmati makan siang nya di kantin, sembari tertawa karena sesuatu yang lucu, namun tak lama reva harus segera kembali ke kelasnya dan meninggalkan kedua sahabatnya

" Hai, boleh aku duduk di sini? " tanya mita duduk di kursi reva

" boleh, silahkan saja" ucap ilham

Mita menatap naurah bergantian dengan menatap ilham

" Maaf, ak- aku duluan ya ilham" ucap naurah kembali berjalan menunduk sebab naurah sedikit malu lantaran sebagian orang di kantin memandang nya karena dirinya berteman dengan salah satu cowok tampan di kampus

Kring... Kring...

Suara dering ponsel naurah terdengar

" Ibu" ucapnya segera menjawab panggilan ibunya

" Assalamu'alaikum bu" sapanya dengan tersenyum namun tak berapa lama wajah naurah berubah sedih setelah ibunya mengakhiri panggilannya

Dengan terburu buru naurah segera berlari dan keluar dari kantin untuk kembali ke kelas nya

Bruukk...

" Auwww" rintih naurah terduduk di lantai setelah tak sengaja bertabrakan lagi dengan rangga

" Naurah" ucap ilham segera menghampirinya dan meninggalkan mita seorang diri

" Astagaaa... Kamu lagi? Berapa kali aku katakan kalo berjalan tuh lihat ke depan, ngerti gak sih kamu" ucap rangga sedikit kesal

" Ma-maafkan aku" ucap naurah terbata

" Kamu gak apa apa? Ayo kita kembali ke kelas" ucap ilham membantu naurah bangkit

" Dasar gadis ceroboh " ucap rangga melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan mita yang memanggilnya

*******

Naurah dan ilham sedang duduk di bawah pohon yang dekat dari parkiran setelah jam kuliah mereka telah usai, tak lama setelah mereka ngobrol akhirnya ilham pulang terlebih dahulu dan tersisa naurah seorang diri

Triiing..

Sebuah pesan teks terkiri ke whatsapp naurah

{ Kak, nenek wati meninggal } isi pesan teks adiknya membuat naurah menitikkan airmata dan terisak sebab tak dapat melihat nenek dari pihak ibunya untuk terakhir kali

Sementata tak jauh dari tempat naurah menangis, rangga memperhatikan dan segera menghampiri nya

" Astaga... Hanya karena pria tadi pergi dan memutuskan mu hingga kamu menangis seperti ini? " ucap rangga salah paham

" Sudah jangan menangis dasar cewek lemah, ini gunakan sapu tanganku untuk menghapus airmatamu, apa kamu tidak malu itu ingusmu terlihat olehku" ucapnya

" Oiya sapu tangan gw gak usah di balikin dan gak usah kamu tangisi kepergian kekasihmu, masih banyak pria lain yang kebih baik darinya" ucap rangga berlalu membuat naurah sedikit bingung dengan maksud ucapan rangga

Selang beberapa hari, rangga kembali melihat naurah sedang tertawa bersama ilham dan juga reva

" Ck, ck, ck, dasar cewek bodoh" gumamnya menggelengkan kepalanya

" Hei kamu" ucap rangga membuat naurah dan reva menghentikan langkahnya sementara Ilham telah berlalu lebih dulu

" Gw? " ucap reva menunjuk dirinya

" Bukan lo tapi dia" tunjuknya pada naurah

" Aku? " tanya naurah

" Iya siapa lagi"

" Ada apa? " Tanya naurah

" Gw pinjam teman lu bentar" ucapnya pada reva dan menarik tanga naurah

" Lepasin aku, mau di bawah kemana aku? " tanya naurah berontak

" Mana sapu tangan gw? "

" Bukannya kamu sendiri yang bilang gak usah di balikin? "

" Gak, gw gak pernah ngomong kayak gitu"

" Udah aku buang"

" Apa? Kenapa kamu buang? "

" Karena aku pikir kamu gak membutuhkannya lagi"

" Astaga, itu sapu tangan mahal tau gak? "

" Maaf, nanti aku cari lagi "

" Baiklah, besok pagi aku tunggu di tempat parkir"

" Iya " jawab naurah berlalu

" Dimana sopan santunnya gadis itu? " ucapnya kesal karena naurah langsung meninggalkan nya padahal dia belum selesai

*******

Naurah sedang berbaring sembari saling membalas pesan dengan hasan adiknya

" Ra, lu kenal dengan kak rangga? " tanya reva penasaran

" Kak rangga? Siapa dia? " tanya kembali

" Lu gak tau siapa kak rangga? Jadi lu gak tau cowok tampan yang tadi bersama lu di kampus?"

" Iya aku gak kenal"

" Astaga naurah lu bego atau apa sih? Cowok yang tadi bersama kita tuh kak rangga, cowok tampan di kampus kita"

" Lalu? "

" Lu gak merasa bangga gitu? Banyak cewek cewek di kampus yang ingin dekat dengannya atau sekedar ngobrol dengannya"

" Biasa aja lah reva, jangan bilang kamu juga kayak mereka? "

" Iya sih, tapi gak terlalu hehehe"

" Trus apa yang kalian bicarakan tadi? "

" Dia minta sapu tangannya di balikin, padahal dia sendiri yang bilang gak usah di balikin"

" Mungkin dia naksir lu kali "

" Ck, ada ada aja kamu, udah ah aku mau kerjain tugas"

" Oiya besok lu ikut gw ya? "

" Kemana? "

" Ikut aja"

" Oke deh" jawabnya mengambil buku tugas nya

Terpopuler

Comments

Dewi kunti

Dewi kunti

typo kakak, setelah Rangga setelah maksudnya gmn

2025-05-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!