Jadi istri saya

Tania menutup kedua telinganya begitu Raina terus nyerocos memintanya agar mau menikah dengan Kahfi, entah mengapa sahabatnya itu sangat memaksa.

Tania melangkahkan kakinya kesal masuk ke dalam kamar, tentunya Raina juga menyusul ke kamar sambil mulutnya terus nyerocos.

“Na, udah cukup! Lo kenapa sih kayak ngebet banget jodohin gue sama abang lo? lo lupa gue masih trauma abis diselingkuhin Bobby?” Tania mulai bertanya dengan lelah.

Raina menarik tangan sahabatnya, mengajaknya untuk duduk diranjang. Gadis itu menatap serius Tania.

“Karena gue nggak mau dia salah pilih pasangan, menurut gue lo yang paling cocok buat dia.” Jawab Raina.

Tania memicingkan matanya. “Kalo lo lembut gini, gue malah curiga tahu nggak.” Cibir Tania.

“Lagian, emang abang lo nggak punya pacar?” tanya Tania lagi dengan nada sewotnya.

Raina menggeleng. “Nggak punya, dia itu lajang. Umurnya udah cocok buat nikah, dan gue jamin dari paras sampe hartanya itu tipe lo banget.” Jawab Raina, berbisik di akhir kalimatnya.

Tania hendak bicara, namun Raina kembali berbisik.

“Dan satu lagi, gue rasa abang gue itu bisa bikin lo puas.” Tambah Raina.

“Puas kepala lo tiga, puas apaan maksud lo hah?!” Tania makin sewot, mengerti apa yang sahabatnya itu maksud.

Raina tertawa lepas, bahkan sampai memegangi perutnya saking merasa lucu dengan kekesalan dari sahabatnya itu.

“Gue sebenernya punya alasan lain, tapi gue nggak bisa kasih tau sekarang.” Tawa Raina hilang, berganti dengan wajah seriusnya.

Tania menghela nafas sambil memutar bola matanya, ia malas meladeni sikap pura-pura sahabatnya, ujung gadis itu hanya akan meledeknya.

“Yaudah, gue pulang ya. Salam sama ibu, sama ayah.” Raina bangkit, pamit untuk pulang ke rumahnya.

“Gue mau nyusul ayah sama ibu ke kandang, sekalian aja lo sama gue yuk!” Ajak Tania.

Tania melangkah menuju lemari pakaian, mengambil cardigan berwarna maroon dan tidak lupa masker wajah.

“Nggak ah, gue kan bawa motor.” Tolak Raina.

Tania hanya mengangkat bahunya, kemudian mengajak sahabatnya itu untuk turun.

Tania tidak lupa mengambil kunci motor matic miliknya, dan juga mengunci rumah. Hari sudah sore, tapi ayah dan ibunya masih sibuk di kandang ayam milik mereka.

“Biasanya kalo sore masih sibuk gini ibu sama ayah gue dapet pesenan.” Kata Tania memberitahu.

“Hebat ya ayah sama ibu, masih semangat cari duit, padahal kan ini waktunya menikmati hari tua.” Raina menyahut.

Dia memang kagum pada orang tua Tania yang masih semangat bekerja, meski bekerjanya sesuka hati. Tidak banyak ayam yang dipelihara, karena sebenarnya pekerjaan itu hanya untuk mengisi waktu.

“Tan, gue cabut ya. Assalamualaikum!” Pamit Raina, kemudian langsung tancap gas meninggalkan rumah Tania.

Tania mendengus. “Waalaikumsalam, belum juga gue jawab udah cabut aja tuh anak.” Gumam Tania.

Tania naik keatas motor, kemudian menyetirnya untuk pergi ke kandang. Tanpa pakai helm karena posisinya tidak terlalu jauh, hanya keluar dari cluster dan pergi ke arah perkampungan.

Saat masih di jalan, Tania tiba-tiba teringat oleh abang sahabatnya, Kahfi.

“Tuh cowok emang ganteng sih, keliatan tajir sama tanggung jawab. Tapi masalahnya, itu jantan mau nggak sama gue ya.” Celoteh Tania, sambil tetap fokus membawa motor.

“Eh tapi ngapain juga gue mikirin dia, udah ikutan gila juga gue kayak si Raina.” Tania menggelengkan kepalanya, mengusir pikirannya tentang Kahfi.

Baru akan mengalihkan pikirannya, tatapan Tania tiba-tiba jatuh ke arah pria tinggi dan tegap yang sedang berjalan kaki di pinggir jalan. Tania tentu sadar, itu Kahfi.

“Lah si Raina kagak lewat sini, masa abangnya disuruh jalan kaki. Emang otaknya ketinggalan di rahim tuh anak.” Gumam Tania.

Tania kemudian memutar gas motornya agar lebih cepat dan saat sudah dekat, gadis itu langsung berhenti.

“Lho, Tania? kenapa kamu disini?” tanya Kahfi, suaranya masih sama. Lembut dan menenangkan.

“A-abang nggak ketemu Raina? atau abis dari mana dulu? kok dari tadi jalan kaki nggak sampe-sampe?” tanya Tania agak ragu.

“Oh, iya saya dari minimarket di ujung jalan. Kenapa? kamu mau anterin saya?” tanya Kahfi, menatap dengan senyuman ke arah Tania.

Tania salah tingkah, andai Raina ada disana maka lengan gadis itu sudah pasti kena pukulan nya karena salting.

“B-boleh kok, ayo saya antar.” Ajak Tania berusaha tersenyum.

Tanpa basa basi lebih jauh, Kahfi langsung duduk di jok belakang motor scoopy milik Tania.

“Anter ke rumah kan?” Tania basa basi, sambil mulai memegang gas motornya.

Kahfi berdehem. “Iya, memang mau kemana lagi. Kalo ke pelaminan, biar saya aja yang jemput kamu.” Jawab Kahfi.

Tania makin salah tingkah, grogi sekali mendengar ucapan pria dewasa di belakangnya.

“Murah banget hati gue, baru di gombalin dikit berasa langsung minta di halalin. Lagian bahaya juga ini laki, untuk kagak reflek nyium gue.” Batin Tania.

“Tania.”

Kahfi memanggil, membuat Tania yang agak melamun itu tersadar.

“Eh iya, gimana Bang?” Sahut Tania.

“Kamu kan sama Raina udah lama temenan, masa baru tahu sekarang kalo dia punya abang.” Kata Kahfi.

Tania menggaruk kepalanya sesaat. “Iya.” Balas Tania singkat, bingung ingin menjawab apa.

“Saya aja udah lama kenal kamu, malah kalo kamu sama Raina kerja, saya yang gantiin kamu jadi anaknya ayah sama ibu.” Bisik Kahfi, tepat di telinganya.

“Hah? kok ibu sama ayah nggak pernah cerita? si Raina bilang abang juga baru datang kemarin, soalnya bertahun-tahun kerja di Kalimantan.” Tania kaget, ingin menoleh tapi tidak bisa karena sedang bawa motor.

“Raina kok dipercaya, harusnya kamu lebih percaya buaya jinak daripada adik saya.” Balas Kahfi, terdengar suara tawa kecil dari adiknya.

“Tapi kok saya nggak pernah ketemu abang kalo main ke rumah Raina?” tanya Tania makin penasaran.

“Siapa yang bilang saya tinggal sama Raina, saya kan punya rumah sendiri makanya kamu nggak pernah ketemu.” Jawab Kahfi.

“Rumah saya itu masih kosong, cuma saya aja yang tinggal disana. Jadi kamu mau nggak ngisi rumah saya?”

“Jadi istri saya.”

Otak Tania langsung bekerja reflek, menekan rem depan dan belakang yang membuat Kahfi sampai menempel pada tubuh Tania, bahkan tangan pria itu memeluk pinggang sampai ke perutnya.

“Raina, abang lo bikin gue menggila!!!!” Batin Tania berteriak histeris.

MARI MENGGILA BERSAMA TANIA

Bersambung ............................................

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

hahaha cocok bgt nih Abang Kahfi dgn Tania 🤣
awas Tania tar jantung disco jedag jedug terus. oh ternyata gitu emang Tania gak pernah ketemu Kahfi dan ada rahasia apa ya???

2025-05-08

0

secret

secret

aduuuu udh ngebet bgt ternyata bang Kahfiii, dan kyknya emg udh suka dri dulu sm tania.. gas lah tan tunggu apalg diajakin ngisi rumah babang tampan😭

2025-05-11

0

Teh Yen

Teh Yen

hahaha Abang kahfie gercep nih

2025-05-08

0

lihat semua
Episodes
1 Diselingkuhin
2 Laki-laki sampah
3 Kenalan sama abang gue
4 Abang
5 Jadi istri saya
6 Ke rumah camer?
7 Biar bisa saya apa-apain
8 Kecelakaan
9 Saya trauma
10 Ya bagus dong!
11 Ganteng, perhatian
12 Nenek sihir, kakek peyot!
13 Tunggu nikah dulu
14 Susun jadi bagus lagi
15 Restu
16 Persiapan nikah
17 Hadiah apa?
18 Yang ganteng cuma kamu
19 Porotin abang gue
20 Pait pait pait
21 Sah, istriku sayang
22 Kenapa dibuka?
23 Nanya apa nantangin?
24 Tambah cantik dan kalem
25 Pikiran Tania
26 Belok?
27 Dia lagi
28 Flashback
29 Rahasia
30 Cewek pemakan cilok
31 Cantik, Fi
32 Waktu berdua
33 Biru nyentrik
34 Korban kdrt
35 Laki-laki sembarangan
36 Ditinggal Kahfi
37 Kopi mantan
38 Beresin baju-baju kamu
39 Seminggu
40 Kangen, Sayang
41 Sadar kesalahan
42 Jangan cerain aku, Mas
43 Sayang, mulutnya ...
44 Selamat ulang tahun
45 Dorongan kuat
46 Dua kejutan
47 Nina ninu
48 Hutang cerita
49 Ngidam Bumil Centil
50 Emosi Raina
51 Mantan terbaik
52 Dia gila
53 Cerita mantan
54 Flashback
55 Reflek, Na ...
56 Ganteng, tapi nggak setia
57 Cantik banget
58 Curhat
59 Perut sama pipi gue sakit, Na ...
60 Tidak rela
61 Balasan pertama
62 Diselingkuhin juga
63 Perlu bawa seserahan nggak?
64 Impas?
65 Yuk bisa yuk
66 Aku pikirkan ya
67 Mau nina ninu juga
68 Agak lain
69 Dua pria
70 Anak apa calon mantu?
71 Gue sumpahin mati
72 Mau resign
73 Lah emang, ngapa?
74 Sorry, Na
75 Kepergok?
76 Telepon genit
77 Yaudah, sini pangku
78 Rencana Arya?
79 Gelap-gelapan
80 Kamu udah hamil?
81 Tak tenang
82 Boleh menikah
83 Calon istri
84 Menggoda Raina
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Diselingkuhin
2
Laki-laki sampah
3
Kenalan sama abang gue
4
Abang
5
Jadi istri saya
6
Ke rumah camer?
7
Biar bisa saya apa-apain
8
Kecelakaan
9
Saya trauma
10
Ya bagus dong!
11
Ganteng, perhatian
12
Nenek sihir, kakek peyot!
13
Tunggu nikah dulu
14
Susun jadi bagus lagi
15
Restu
16
Persiapan nikah
17
Hadiah apa?
18
Yang ganteng cuma kamu
19
Porotin abang gue
20
Pait pait pait
21
Sah, istriku sayang
22
Kenapa dibuka?
23
Nanya apa nantangin?
24
Tambah cantik dan kalem
25
Pikiran Tania
26
Belok?
27
Dia lagi
28
Flashback
29
Rahasia
30
Cewek pemakan cilok
31
Cantik, Fi
32
Waktu berdua
33
Biru nyentrik
34
Korban kdrt
35
Laki-laki sembarangan
36
Ditinggal Kahfi
37
Kopi mantan
38
Beresin baju-baju kamu
39
Seminggu
40
Kangen, Sayang
41
Sadar kesalahan
42
Jangan cerain aku, Mas
43
Sayang, mulutnya ...
44
Selamat ulang tahun
45
Dorongan kuat
46
Dua kejutan
47
Nina ninu
48
Hutang cerita
49
Ngidam Bumil Centil
50
Emosi Raina
51
Mantan terbaik
52
Dia gila
53
Cerita mantan
54
Flashback
55
Reflek, Na ...
56
Ganteng, tapi nggak setia
57
Cantik banget
58
Curhat
59
Perut sama pipi gue sakit, Na ...
60
Tidak rela
61
Balasan pertama
62
Diselingkuhin juga
63
Perlu bawa seserahan nggak?
64
Impas?
65
Yuk bisa yuk
66
Aku pikirkan ya
67
Mau nina ninu juga
68
Agak lain
69
Dua pria
70
Anak apa calon mantu?
71
Gue sumpahin mati
72
Mau resign
73
Lah emang, ngapa?
74
Sorry, Na
75
Kepergok?
76
Telepon genit
77
Yaudah, sini pangku
78
Rencana Arya?
79
Gelap-gelapan
80
Kamu udah hamil?
81
Tak tenang
82
Boleh menikah
83
Calon istri
84
Menggoda Raina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!