Kenalan sama abang gue

Hujan begitu deras di luar, namun tidak membuat seorang Bobby menyerah untuk mendapatkan maaf dari tunangannya, Tania. Pria itu tetap berdiri disana, sambil sesekali memanggil nama Tania.

Tania? oh tentu saja dia ada di kost bersama Raina yang katanya tadi mau pulang sebentar karena kakaknya pulang.

Jika Bobby tidak peduli pada dinginnya hujan, maka Tania pun tidak peduli pada Bobby yang kedinginan karena hujan, itu pilihan pria itu sendiri kenapa harus Tania yang repot.

“Tan, ini gue nggak balik-balik udah malem. Lo mending ikut pulang aja deh, kan sekalian mau ngomong masalah Bobby yang selingkuh itu.” Ujar Raina dengan setengah kesabaran.

Sudah satu jam Raina di tahan oleh Tania untuk pulang sekarang, gadis itu takut jika Raina keluar maka Bobby akan mencoba masuk, apalagi nanti Tania sendirian di kost.

“Tapi gue kan belom izin, beda sama lo yang udah ngajuin cuti 3 hari.” Ujar Tania dengan sabar.

“Kirim pesan aja sekarang ke pak Imam, dia kan suka sama lo jadi gue yakin malem gini pun cuti lo di acc sama dia.” Kata Raina memberi saran.

“Raina gila, jangan nyebar gosip deh. Gue nggak mau diamuk sama istrinya!” Ketus Tania dengan kesal.

Meski kesal, Tania pun mulai mengirim pesan kepada bagian HRD untuk mengajukan cuti selama 3 hari seperti Raina.

Tidak sampai 2 menit, pesan Tania sudah dibalas.

“Busettt, emang ya kekuatan cinta lebih dari apapun.” Kata Raina membaca pengajuan Tania yang langsung di approve.

“Kok bisa ya dia sembarangan begitu?” tanya Tania keheranan.

Raina memukul bahu sahabatnya pelan. “Udah nggak usah dipikirin, cepet beresin apa yang mau dibawa, abis itu kita cabut.” Jawab Raina.

Tania pun bergegas membereskan apa yang mau dibawa olehnya, dan tepat pukul 7 malam kedua gadis itu langsung keluar dari tempat kost mereka.

“Tania, sayang!!” suara Bobby terdengar memanggil.

Tania dan Raina untungnya sudah masuk ke dalam mobil, kemudian kedua gadis itu meninggalkan Bobby yang menatap kecewa sekaligus kesal.

“Arghhh sial!!!” Erang Bobby kesal.

Sedangkan Tania dan Raina sudah dalam perjalanan untuk pulang ke rumah mereka, dan 3 hari ke depan mereka akan sedikit terbebas dari beban pekerjaan kantor.

“Gila ya, cuti dadakan langsung di acc. Beruntung juga gue, jadi nggak kerepotan sama kerjaan.” Ujar Tania geleng-geleng kepala.

“Salah satu keuntungan punya muka cantik, Tan.” Timpal Raina sambil tertawa.

Rumah Tania dan Raina itu tidak terlalu jauh, hanya berbeda cluster saja. Entah Tuhan memang mentakdirkan mereka untuk selalu bersama atau bagaimana.

Rumah dekatan, di kampus satu kelas, dan bekerja pun di tempat bahkan divisi yang sama.

“Tan!” Panggil Raina tiba-tiba.

Ekspresi wajah gadis itu tampak serius, sesekali menoleh ke arah sahabatnya. Ada keraguan yang membuat Tania bingung.

“Kenapa lo, kok ragu banget mau ngomong. Nggak mungkin mau pinjem duit kan?” tanya Tania dengan gurauannya.

“Ck, bukan. Jadi kan lo baru break sama si Bobby, misal lo gue kenalin ke abang gue mau nggak?” tanya Raina dengan sangat hati-hati.

“Gila, anak satu ini emang geser gue rasa otaknya.” Ujar Tania sambil tertawa kecil, tak habis pikir.

“Gue serius, Tan. Abang gue ganteng kok, tajir juga. Dia udah punya rumah sendiri di komplek sebelah, karir juga bagus, jadi nggak akan bikin lo susah.” Kata Raina dengan yakin.

Tania menghela nafas, dia memijat kepalanya sebentar sebelum akhirnya menggebrak dashboard mobil agak kencang.

“Yahh lo mah marah, yaudah lupain aja omongan gue.” Kata Raina tidak enak hati.

“Bukan begitu, Raina Ayu … masalahnya banyak, gue …” Tania menghela nafas, kemudian menatap sahabatnya itu serius.

“Pertama iya gue sama Bobby baru aja putus dari hubungan bertahun-tahun, kedua gue sama abang lo nggak saling kenal.” Tambah Tania dengan lembut.

“Ya makanya kenalan, Tan. Mau ya?” Pinta Raina dengan wajah manis yang dibuat-buat.

“Emang lo mau punya kakak ipar kayak gue? gue galak lho, apalagi kalo adik iparnya reseh kayak lo!” Kata Tania menakuti.

“Nggak apa-apa, gue rela dunia akhirat!” balas Raina dengan yakin.

***

Tania diantar sampai ke rumahnya oleh Raina, dan dia tentunya langsung disambut oleh orang tuanya yang keheranan melihatnya pulang.

“Semua baik-baik saja kan, Kak? kok kamu pulang tiba-tiba, nggak dianter Bobby juga.” Kata ayah Arda lembut.

Tania menekuk wajahnya, kemudian dia menangis terisak. “Ayah …” rengek Tania dengan pilu.

Melihat anaknya menangis tentu membuat ayah Arda langsung memeluk anak semata wayangnya itu, dia mengusap punggung Tania dan membiarkannya menangis.

“Nggak apa-apa, nangis dulu Nak. Tenang, ada ayah disini …” bisik Ayah Arda lembut.

Ibu Rahayu pun jadi ikut sedih melihat anaknya menangis, dia sangat yakin jika sesuatu sudah terjadi.

“Kenapa, Tania? ibu sama ayah jadi takut kamu kenapa-napa.” Kata ibu Rahayu lembut.

“Hiks … Bobby selingkuh, Ayah, Ibu. Aku nggak mau lanjutin pernikahan, aku nggak mau Ayah …” lirih Tania semakin mengeratkan pelukannya.

Mendengar ucapan anaknya tentu menciptakan amarah, namun dia tidak bisa melampiaskannya sekarang. Kini yang terpenting adalah kebahagiaan Tania.

Tania melepaskan pelukan di tubuh ayahnya, dia kemudian mengusap wajahnya dengan kasar.

“Ayah sama ibu nggak apa-apa misal aku batal menikah?” Tanya Tania ragu, menelisik wajah orang tuanya.

“Nggak apa-apa dong, Sayang. Justru kami nggak rela kalo kamu nikah sama laki-laki kayak Bobby, kami nggak mau kamu disakiti.” Jawab Ibu Rahayu lembut.

“Ibu bener, untuk masalah biaya yang sudah keluar tidak perlu dipikirkan, ayah yakin nanti diganti sama yang lebih banyak. Dan pastinya kamu dapat pasangan yang lebih baik!” Kata Ayah Arda dengan lugas.

“Makasih, Ayah, Ibu …” Bisik Tania dengan tenang.

Tania bersyukur memiliki orang tua seperti ayah dan ibunya, mereka selalu mengusahakan yang terbaik untuknya.

Mereka bukan keluarga yang kaya raya, hanya pensiunan salah satu kementerian. Meski begitu mereka hidup dengan cukup. Punya rumah, kendaraan dan tabungan untuk Tania pastinya. Kini kesibukan orang tua Tania hanya memelihara ayam untuk dijual jika ada yang pesan.

“Udah, mending sekarang makan yuk. Ayah baru potong si Kuya tadi,” ajak Ayah Arda.

“Lho … ayah potong ayam kesayanganku? ihh ayah …” rengek Tania manja, Kuya ayam jago kesayangan Tania.

Ayah dan ibu tertawa melihat Tania merengek. “Bercanda, Kak. Lagian sih punya ayam nggak diurusin, kasihan tau.” Kata Ayah.

“Udah ayo makan, tapi sekarang kakak ganti baju dulu ya sambil ibu panasin makanannya.” Tutur Ibu Rahayu lembut.

Tania mengangguk, dia pun lekas berlari ke kamarnya untuk ganti baju.

Setelah Tania pergi, Ayah Arda langsung kehilangan senyum. Dia menyeka sudut matanya yang berair.

“Ayah jangan sedih, nanti kakak marah lho …” Tutur Ibu Rahayu, sembari mengusap bahu suaminya.

MASIH SEMANGAT KAN BACANYA GUYS??

Bersambung ..........................................

Terpopuler

Comments

Teh Yen

Teh Yen

hati orang tua mana yg engg sakit liat anknya gagal.nikah d sakitin pula hiks 🥺 yg sbar yah ayah besok labrak aja tuh c Boby sok ganteng itu biar tau rasa udh nyakitin ank kesayangan ayah yah

2025-05-05

0

secret

secret

gimana ga sedih, anak kesayangannya disakitin sm cecunguk dasarrr.. tenang Ayah, nanti gantinya calon mantu yg lebih baik, tampan, dan mapan

2025-05-11

0

Miss Typo

Miss Typo

awas kamu Bobby 😤, semoga dapet bogem dari ayahnya Tania.
semoga Tania nanti akan bahagia bersama kakaknya Rania

2025-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Diselingkuhin
2 Laki-laki sampah
3 Kenalan sama abang gue
4 Abang
5 Jadi istri saya
6 Ke rumah camer?
7 Biar bisa saya apa-apain
8 Kecelakaan
9 Saya trauma
10 Ya bagus dong!
11 Ganteng, perhatian
12 Nenek sihir, kakek peyot!
13 Tunggu nikah dulu
14 Susun jadi bagus lagi
15 Restu
16 Persiapan nikah
17 Hadiah apa?
18 Yang ganteng cuma kamu
19 Porotin abang gue
20 Pait pait pait
21 Sah, istriku sayang
22 Kenapa dibuka?
23 Nanya apa nantangin?
24 Tambah cantik dan kalem
25 Pikiran Tania
26 Belok?
27 Dia lagi
28 Flashback
29 Rahasia
30 Cewek pemakan cilok
31 Cantik, Fi
32 Waktu berdua
33 Biru nyentrik
34 Korban kdrt
35 Laki-laki sembarangan
36 Ditinggal Kahfi
37 Kopi mantan
38 Beresin baju-baju kamu
39 Seminggu
40 Kangen, Sayang
41 Sadar kesalahan
42 Jangan cerain aku, Mas
43 Sayang, mulutnya ...
44 Selamat ulang tahun
45 Dorongan kuat
46 Dua kejutan
47 Nina ninu
48 Hutang cerita
49 Ngidam Bumil Centil
50 Emosi Raina
51 Mantan terbaik
52 Dia gila
53 Cerita mantan
54 Flashback
55 Reflek, Na ...
56 Ganteng, tapi nggak setia
57 Cantik banget
58 Curhat
59 Perut sama pipi gue sakit, Na ...
60 Tidak rela
61 Balasan pertama
62 Diselingkuhin juga
63 Perlu bawa seserahan nggak?
64 Impas?
65 Yuk bisa yuk
66 Aku pikirkan ya
67 Mau nina ninu juga
68 Agak lain
69 Dua pria
70 Anak apa calon mantu?
71 Gue sumpahin mati
72 Mau resign
73 Lah emang, ngapa?
74 Sorry, Na
75 Kepergok?
76 Telepon genit
77 Yaudah, sini pangku
78 Rencana Arya?
79 Gelap-gelapan
80 Kamu udah hamil?
81 Tak tenang
82 Boleh menikah
83 Calon istri
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Diselingkuhin
2
Laki-laki sampah
3
Kenalan sama abang gue
4
Abang
5
Jadi istri saya
6
Ke rumah camer?
7
Biar bisa saya apa-apain
8
Kecelakaan
9
Saya trauma
10
Ya bagus dong!
11
Ganteng, perhatian
12
Nenek sihir, kakek peyot!
13
Tunggu nikah dulu
14
Susun jadi bagus lagi
15
Restu
16
Persiapan nikah
17
Hadiah apa?
18
Yang ganteng cuma kamu
19
Porotin abang gue
20
Pait pait pait
21
Sah, istriku sayang
22
Kenapa dibuka?
23
Nanya apa nantangin?
24
Tambah cantik dan kalem
25
Pikiran Tania
26
Belok?
27
Dia lagi
28
Flashback
29
Rahasia
30
Cewek pemakan cilok
31
Cantik, Fi
32
Waktu berdua
33
Biru nyentrik
34
Korban kdrt
35
Laki-laki sembarangan
36
Ditinggal Kahfi
37
Kopi mantan
38
Beresin baju-baju kamu
39
Seminggu
40
Kangen, Sayang
41
Sadar kesalahan
42
Jangan cerain aku, Mas
43
Sayang, mulutnya ...
44
Selamat ulang tahun
45
Dorongan kuat
46
Dua kejutan
47
Nina ninu
48
Hutang cerita
49
Ngidam Bumil Centil
50
Emosi Raina
51
Mantan terbaik
52
Dia gila
53
Cerita mantan
54
Flashback
55
Reflek, Na ...
56
Ganteng, tapi nggak setia
57
Cantik banget
58
Curhat
59
Perut sama pipi gue sakit, Na ...
60
Tidak rela
61
Balasan pertama
62
Diselingkuhin juga
63
Perlu bawa seserahan nggak?
64
Impas?
65
Yuk bisa yuk
66
Aku pikirkan ya
67
Mau nina ninu juga
68
Agak lain
69
Dua pria
70
Anak apa calon mantu?
71
Gue sumpahin mati
72
Mau resign
73
Lah emang, ngapa?
74
Sorry, Na
75
Kepergok?
76
Telepon genit
77
Yaudah, sini pangku
78
Rencana Arya?
79
Gelap-gelapan
80
Kamu udah hamil?
81
Tak tenang
82
Boleh menikah
83
Calon istri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!