Chu Feng tercengang oleh kemunculan tiba-tiba dari kedua mata dan penglihatannya, tetapi rasa sakit yang diderita dari tubuhnya membuat dirinya langsung tersadar.
Empat anak berusia 8-9 tahun itu memandangnya dengan mata mencemooh, mereka berempat dengan ganas memukul Chu Feng yang sedang berbaring di tanah dan tidak bisa bergerak. Bahkan salah satu dari mereka menggunakan seni bela diri seperti tinju untuk menyerang tubuhnya, seakan-akan anak itu telah mengabaikan konsekuensi dari membunuh seseorang. Tidak, melihat ekspresi kegembiraan di wajah mereka berempat, itu terlihat seperti mereka merasa senang dengan melawan orang lemah.
Benar-benar tak terkendali!
Chu Feng hanya merasakan kemarahan yang tiba-tiba muncul dari lubuk hatinya. Dia ingin melompat dan melawan balik keempat anak di depannya, tetapi luka fisiknya terlalu berat untuk dapat berdiri sendiri. Dengan akumulasi amarah yang terus-menerus, kekuatan aneh tiba-tiba mengalir dari ke dalaman jiwanya menuju seluruh tubuh Chu Feng.
Catch!
Dengan suara yang jelas, Chu Feng tiba-tiba mengangkat kedua tangannya dan langsung meraih kedua tangan seorang anak yang sedang memukulnya.
“Apakah kalian telah cukup bermain-mainnya?” Terdengar suara Chu Feng yang sedang menekan amarahnya dengan nada dingin.
Ketika empat orang mendengar suara dingin yang berasal dari mulut pria di depan, pergerakan mereka mulai terhenti di udara. Tidak tau mengapa tubuh mereka berempat merasakan perasaan dingin hingga menusuk-nusuk hingga ke dalam tulang.
Keempat anak itu melihat kedua mata pria muda berambut putih perak dengan pandangan terkejut.
Mereka melihat bahwa pria muda berambut putih perak telah mendongak ke atas dengan sepasang mata yang sangat aneh. Itu adalah sepasang mata dengan pupil berbentuk sebuah ular hijau yang berbentuk lingkaran dan kepala ular itu sedang membuka mulutnya untuk melahap ekornya sendiri.
Namun, saat ini ular hijau yang berbentuk lingkaran telah mengalami sedikit perubahan. Perlahan-lahan warna hijau pada ular mulai berubah, sedikit demi sedikit warna hijau telah berubah menjadi ular berwarna merah.
“Uhh, mataku ....”
Chu Feng sedikit merasakan rasa sakit yang berasal dari kedua matanya dan memegang kepalanya dengan satu tangan.
Ketika keempat anak tersebut ditatap oleh mata ular berwarna merah darah milik Chu Feng, keempat anak itu merasakan aura yang membuat tubuh mereka gemetar ketakutan. Perlahan-lahan ketakutan tersebut mulai berkembang tanpa mereka berempat sadari.
“Cepat, bunuh dia! Bunuh monster itu!”
Seorang pria kecil di antara mereka berteriak dengan ketakutan sambil menunjukkan jari telunjuknya ke pria berambut putih perak di depannya. Setelah mendengar teriakannya, beberapa anak di sekitarnya langsung tersadar dan mulai memukuli Chu Feng sekali lagi. Mereka sudah tidak menganggap Chu Feng sebagai alat untuk melatih seni bela diri, tetapi hanya ingin memukulinya sampai mati. Oleh sebab itu mereka mulai memukul dan menendang Chu Feng tanpa peduli risiko sedikit pun.
Bam! Bam! Bam! Bam!
Sebuah suara pukulan yang berasal dari tubuh kurus Chu Feng mulai terdengar di seluruh ruangannya. Kemudian seseorang di antara mereka mulai menendang tubuh Chu Feng hingga menabrak dinding kayu.
Bang!
Chu Feng mulai memuntahkan seteguk darah karena dampak dari serangan tersebut.
“Sialan!”
Chu Feng memandang ke arah mereka berempat dengan tatapan ganas, pupil mata ular ouroboros merahnya mulai berubah berwarna hijau.
Kemudian Chu Feng memaksakan dirinya untuk berlari mendekati empat pria di depannya dengan wajah ganas. Saat mendekat, dia memeluk keempatnya dengan sangat erat agar tidak lepas dari genggamannya.
Saat berikutnya, dia merasakan arus hangat yang tiba-tiba mengalir dari kedalaman jiwanya. Tidak, lebih tepatnya sigil ular ouroboros putih tersebut mulai memancarkan sedikit cahaya. Arus hangat yang berasal dari sigil kuno itu mulai menyebar ke seluruh tubuhnya, luka yang ada pada tubuhnya perlahan-lahan mulai membaik dengan kecepatan yang dapat dilihat oleh mata manusia.
“Ahhhh! Apa yang kau lakukan padaku?!”
“Berhenti, jika kamu menyakiti kami, aku akan membiarkan saudaraku untuk membunuhmu!”
“Ahhh, energi pada tubuhku perlahan-lahan mulai terhisap olehnya.”
“Monster ....”
Keempat anak itu segera berteriak ngeri, seolah-olah mereka telah melihat monster. Mereka ingin bergerak mundur dan lari dari tempat ini, tetapi mereka tidak menyangka bawah tubuh mereka tidak bisa digerakkan lagi.
Seiring berjalannya waktu, keempatnya semakin lelah. Seolah-olah energi kehidupan mereka telah terhisap keluar dari dalam tubuh.
Chu Feng sedikit terkejut melihat situasi yang tidak bisa dijelaskan yang ada di hadapannya. Dia hanya merasa bahwa luka-lukanya pulih dengan kecepatan yang sangat cepat, seakan-akan sebuah energi hijau yang dia rasakan ini adalah sebuah energi kehidupan dari makhluk hidup.
Ketika dirinya tersadar kembali, Chu Feng langsung menghentikan kekuatan yang muncul dari matanya setelah melihat keadaan setengah mati keempat bocah di depannya.
“Ini seperti sebuah energi kehidupan, rasanya sangat menyegarkan.”
Chu Feng mengalihkan pikirannya dan menatap keempat anak itu. Dia melihat bahwa keempat anak itu memandangnya dengan pandangan ngeri dan ketakutan. Kemudian dia melihat sebuah cermin yang ada di belakang keempat anak tersebut, dia melihat bahwa kedua matanya memiliki sebuah pupil ular hijau yang berbentuk lingkaran dengan kepalanya yang sedang melahap ekor miliknya sendiri.
“Ouroboros hijau?!” Chu Feng benar-benar sangat terkejut melihat pupil matanya.
Dia pernah mendengar legenda tentang ular ouroboros hijau, dikatakan bahwa ular ouroboros hijau adalah salah satu ular yang dapat menghisap kekuatan hidup yang ada disekitarnya.
“Tidak kusangka akan mendapatkan kekuatan ini, jika dugaanku benar maka hal ini berasal dari sigil ular ouroboros yang berada pada kedalaman jiwaku.” Chu Feng tanpa sadar bergumam pelan sambil menyentuh mata kanannya.
Saat Chu Feng sedang terkagum oleh kekuatan yang didapatkan dari sigil ular ouroboros, keempat anak yang ada di depannya itu jatuh ke tanah dalam waktu singkat. Untung saja Chu Feng menghentikan penghisapan energi miliknya, jika tidak maka anak-anak tersebut akan mati dengan cara yang mengenaskan.
“Pergilah dari sini!” Chu Feng mengusir keempat anak itu dengan nada dingin dan tekanan kuat.
Melihat bahwa pria berambut putih perak di depannya mengusir mereka, keempat anak tersebut dengan susah payah berdiri dan berjalan menuju pintu keluar dengan terburu-buru.
Ketika Chu Feng melihat bahwa keempat anak tersebut telah pergi dari tempatnya, Chu Feng sedikit menghela nafas lega. Bukannya dia tidak ingin membunuh mereka berempat, hanya saja ini adalah pertama kalinya dia datang ke dunia kultivasi.
Dia hanya tidak ingin membunuh seseorang dengan gegabah sebelum mengetahui situasi sebenarnya, dia tidak ingin menarik musuh yang sangat kuat ketika kekuatannya masih dalam keadaan lemah. Menurut apa yang sering dia baca pada novel dengan karakter cerdas, mereka harus bersikap low profile untuk sementara waktu.
Satu, jangan pernah meremehkan orang lain. Dua, teruslah bersikap low profile hingga kekuatanmu memadai. Tiga, jika ingin mendapatkan rasa hormat dari seseorang maka tunjukkanlah kualifikasi dirimu.
---
Di pegunungan yang megah, sebuah gunung yang menjulang tinggi berdiri di antara langit dan bumi. Terdapat sebuah istana yang luar biasa dengan sebuah pilar berpola unik yang terbuat dari sebuah giok hijau.
Pada saat ini, sesosok tubuh terbang menuju ke tempat itu dan mendarat di depan istana tersebut.
Sosok tersebut kemudian menghadap dua orang yang sedang bermain catur kuno di aula. Sosok tersebut kemudian berlutut dengan satu lutut dan berkata dengan nada hormat.
“Saya telah melihat tetua agung dan patriark, semua anak dari benua tengah telah kami atur dan penilaian akan dilakukan dalam satu bulan kemudian.”
“Oh? Butuh begitu banyak waktu kali ini!” Pria paruh baya yang sedang bermain catur berkata dengan nada lembut sambil menggerakkan bidak caturnya.
“Lapor ke patriark, kali ini ada lebih banyak orang dari benua tengah dari pada sebelumnya. Jumlahnya telah mencapai ratusan ribu anak, hanya sepuluh ribu anak saja yang ditugaskan pada keluarga Chu kita.”
“Hehehe, keluarga besar di benua tengah benar-benar menganggap benua selatan kita sebagai tempat pengasingan. Tidak, mungkin lebih tepat untuk mengatakan sebagai tempat pembuangan!” Pria paruh baya yang dipanggil patriark itu berkata dengan sinis sambil menggelengkan kepalanya dengan pelan.
“Ruang perbatasan hanya akan dibuka sekali setiap 100 tahun, jadi sangat wajar membuang beberapa orang yang tidak berguna di benua tengah untuk sisi lain benua. Itu semua demi mengurangi pemakaian sumber daya kultivasi yang ada pada benua tengah dan menekan orang-orang yang berada di benua lain.” Tetua agung yang ada di sisi lain menganggukkan kepalanya setuju terhadap perkataan patriark Chu.
“Kuharap keluarga Chu kita mendapatkan seorang jenius dari orang-orang tersebut.” Patriark mendesah pelan, meski dirinya tidak mau mengakui tetapi memang benar bahwa bakat orang-orang dari benua tengah lebih kuat dari benua lainnya.
“Aku mendengar bahwa keluarga Chu dari benua tengah juga membawa beberapa orang ke cabang kita?” Tanya tetua agung dengan nada santai sambil mengambil bidak catur milik patriark Chu.
“Ini ... Mohon maaf untuk tetua agung, kali ini puluhan ribu orang telah bercampur. Kami benar-benar tidak memiliki kemampuan untuk membedakan dari mana orang-orang itu berasal dan dari keluarga mana mereka berada saat masih di benua tengah.” Orang yang berlutut di tanah menjelaskannya dengan penuh hormat sambil keringat dingin. Dia takut dihukum karena tidak mengerjakan tugasnya dengan baik.
“Oke, aku telah menebak hal itu sebelumnya. Aku hanya menanyakannya dengan santai, nah sekarang pergilah!” Tetua agung itu menatap pria tersebut dan melambaikan tangannya dengan santai tanpa marah sedikit pun.
“Ya.” Pria yang berlutut itu dengan cepat bangkit berdiri dan berjalan keluar dari aula.
“Di antara orang-orang yang datang satu abad yang lalu, ada beberapa orang jenius yang akan mengalami pelatihan ke benua selatan ini. Aku harap kita dapat memiliki orang-orang seperti itu di keluarga Chu.” Patriark keluarga Chu berbisik pelan sambil melanjutkan permainan caturnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
Calon jenazah
keempat, jadilah manusia naif yg hakiki
2024-03-08
1
Hades Riyadi
Lanjutkan Thor 😀💪👍👍👍🙏
2023-06-10
0
Hades Riyadi
Like and Favorit 😀🤣💪👍👍👍
2023-06-10
0