Bab 5. Biar Sama-sama Enak

Dallie—seorang pemuda yang baru berumur 20 tahun. Statusnya masih menjadi mahasiswa di salah satu universitas di Jakarta, namun karena tak ingin membebani ibunya yang seorang single parent, Dallie terpaksa bekerja part time setiap hari setelah pulang kuliah.

Tempat tinggal di rantau pun dia pilih yang seadanya. Supaya tak memberatkan diri sendiri, apalagi kalau sampai harus menunggak terus-menerus. Yang ada dia menyusahkan sang pemilik.

Mengingat semua permasalahan hidupnya, tentu Dallie tak ingin menambahnya dengan membantu Ayanna, gadis yang tidak jelas asal-usulnya. Meski dari penampilan, Dallie menilai bahwa Ayanna seperti bukan orang biasa, tapi siapa yang bisa menjamin kalau Ayanna adalah orang berada?

"Lihat, bayi itu suka padamu. Jadi terima sajalah, kalau kamu harus membantuku mengurusnya!" cetus Ayanna memecahkan keheningan di antara keduanya.

Daliie tetap menggelengkan kepala.

"Enggak, statusku ini masih mahasiswa ya. Apa kata tetanggaku nanti kalau aku bawa pulang seorang gadis dan bayi? Mereka pasti berpikir yang aneh-aneh," balas Dallie, dia ingin menyerahkan kembali bayi itu kepada Ayanna, meski bayi itu tenang dalam gendongannya. Tapi Ayanna juga menolak, dia malah berlari-lari dan membuat keduanya kejar-kejaran.

"Heh, Gadis Sinting! Ibu macam apa kamu ini, tidak mau mengurus anakmu sendiri!" seru Dallie disela kakinya melangkah mengejar Ayanna. Karena dia masih meyakini, bahwa sebenarnya bayi ini memang anak Ayanna, entah dengan siapa.

Tiba-tiba gadis itu berhenti, harus berapa kali dia jelaskan, kalau dia bukan ibu dari bayi itu.

"Sudah ku bilang, aku hanya menemukan dia di sini!" ketus Ayanna sambil bertolak pinggang dan menunjuk ke tempat dimana bayi itu ditemukan, matanya pun melotot menunjukkan kesungguhannya dalam bicara. "Kalau kamu tidak percaya, ayo kita tes DNA, tapi kamu yang bayar."

Kini giliran Dallie yang terbelalak dan tertawa sinis. Tes DNA? Apa untungnya buat dia? Lagi pula dia tidak memiliki uang sebanyak itu untuk hal yang sia-sia.

"Sudahlah jangan mengoceh terus. Yang jelas aku tidak mau mengurus bayi ini, jadi cepat ambil. Atau ku taruh dia di semak-semak," ancam Dallie, berharap hal tersebut bisa membuat Ayanna mengalah. Namun, ternyata gadis itu sama saja keras kepalanya.

"Tidak, aku juga tidak mau mengurusnya sendirian. Kalau kamu tega, taruh saja sana. Aku juga akan pergi," tantang Ayanna sambil melengoskan wajah, seakan benar-benar tak peduli.

Dallie berdecak keras. Dosa apa dirinya sampai harus bertemu dengan gadis seperti Ayanna dan mendapat kesialan seperti ini?

Dallie terdiam sambil berpikir, sampai akhirnya dia menemukan sebuah ide, supaya mereka sama-sama enak.

"Kalau begitu kita taruh saja dia di panti asuhan. Kamu enak, aku juga nggak terbebani!" pungkas Dallie memberi sebuah penawaran. Ayanna menimangnya, lalu mengangguk setuju.

"Oke, tapi panti mana yang harus kita tuju di waktu selarut ini?" tanya Ayanna, mengingat malam sudah semakin gelap, bahkan angin terus berhembus menusuk pori-pori kulit.

Dallie menghela nafas, lagi-lagi dia mencoba untuk mengalah. Karena dia juga tidak tahu panti mana yang akan mereka datangi untuk menitipkan bayi mungil ini.

"Untuk malam ini kalian berdua tidur saja dulu di kosanku. Besok baru kita pikirkan, dan setelah semuanya beres, aku harap tidak akan bertemu denganmu lagi. Jauh-jauhlah dariku!" putus Dallie, mengambil langkah yang muncul di otaknya.

Ayanna langsung mengangguk setuju. "Lagian siapa juga yang mau dekat-dekat dengamu." Gerutunya. Setidaknya malam ini dia mendapat tempat untuk bersembunyi, setelahnya dia akan pikirkan lagi dan kembali mencari uang miliknya yang sampai saat ini belum ditemukan.

Dallie meminta agar Ayanna yang menggendong bayi itu, karena dia ingin mendorong motornya yang mogok. Namun, karena takut ditinggalkan, Ayanna lebih memilih mendorong motor pria itu, tak lupa dia juga mengambil helmnya yang sempat ditaruh sembarangan.

Disela-sela langkah Dallie terus menghela nafas. Sementara Ayanna celingukan, memastikan bahwa tidak ada orang yang mengikutinya.

"Bayi itu belum menyusu dari tadi, kalau dia haus bagaimana?" ucap Ayanna mengajak Dallie bicara.

"Kamu kan ada!" ceplos pria itu, yang tentunya membuat Ayanna mendelik dan langsung melandaskan tangan untuk memukul kepala Dallie. "Aw, sakit. Kenapa malah memukulku?!"

"Aku ini masih gadis, mana bisa menyusuinya. Jangan sembarangan!" cerocos Ayanna.

Sambil mengusap-usap kepala, Dallie menghitung uang yang dipakai untuk makan sehari-hari. Dia sudah menahan untuk tidak pergi ke bengkel, tapi sekarang dia malah harus membelikan susu.

"Memangnya kamu nggak punya uang sepeserpun?" tanya Dallie sambil melirik ke samping, karena mereka berjalan beriringan.

Ayanna langsung menggeleng. Dompetnya hilang, uangnya juga belum ditemukan, saat ini harta yang dia punya hanyalah ponsel dan helm yang menempel di kepalanya.

Dallie menghela nafas lagi, bahkan terasa lebih panjang. Akhirnya dia harus mengikhlaskan uangnya yang tak seberapa, untuk membeli susu di sebuah mini market yang buka selama 24 jam.

"Tunggu di sini, aku beli dulu," ucap Dallie sebelum masuk. Namun, langkahnya tercegah oleh seruan Ayanna.

"Aku juga haus," ucap gadis itu. Dallie tak menghiraukan, tapi saat sudah masuk ke dalam dia juga mengambil air mineral dingin untuk Ayanna.

Melihat itu, Ayanna langsung mengulum senyum.

"Ternyata dia baik juga," gumamnya dengan tatapan yang terus mengekori Dallie.

***

Karena pesta pernikahan batal, otomatis seluruh tamu undangan yang sudah sempat hadir terpaksa pulang kembali ke rumah masing-masing. Banyak pertanyaan di kepala mereka, tapi dari pihak Thomas maupun Ayanna tak ada yang memberi jawaban.

Malam itu ballroom hotel hanya diisi oleh kekecewaan Thomas, dia mengamuk hingga merusak semua dekor yang sudah tersusun indah dan rapih.

Uang yang sudah dia keluarkan terasa sia-sia, karena Ayanna malah membatalkan pernikahan mereka tepat di hari H.

"Aku tidak bisa menerima ini semua, Aya. Kamu tidak bisa lepas dariku begitu saja!" teriak Thomas sekuat tenaga, hingga suaranya menggema dan membuat para kru dan karyawan hotel merasa takut.

Dia mencengkram kain linen yang menutupi meja-meja bundar yang disediakan untuk tamu, lalu menariknya keras. "Argh! Tidak ada yang bisa memiliki kamu selain aku, Aya. Lihat saja, lihat apa yang akan aku lakukan untuk membawamu kembali ke sisiku!"

Semua itu disaksikan dengan mata telanjang Agnes dan Daniel. Agnes mengerutkan bibirnya, dia juga kesal karena Ayanna telah mempermalukan keluarga mereka.

"Cih, aku tidak akan membiarkan Thomas membawa masuk kembali gadis itu ke keluarga kita. Dia sudah sangat keterlaluan, jadi dia harus menerima akibatnya!" ucap Agnes kepada suaminya. Karena dialah yang paling tidak setuju dengan hubungan Ayanna dan Thomas, karena dia pikir Ayanna hanya memanfaatkan putranya. Buktinya, semua biaya pernikahan Thomas yang menanggungnya.

Daniel tak berkomentar. Dan mereka dikejutkan dengan suara notifikasi ponsel milik Agnes, wanita itu melirik layar pintar miliknya, lalu segera menyingkir.

"Aku ada urusan sebentar," katanya pamit, lalu setelah mendapat tempat yang aman dia pun mengusap menerima panggilan dari orang suruhannya.

"Maaf, Nyonya, kami tidak berhasil menangkap wanita itu," ucap seseorang di ujung sana. Agnes langsung mengepalkan tangannya merasa geram.

"Aku tidak mau tahu, cari wanita itu sampai ketemu dan bawa ke hadapanku!" balas Agnes, tampaknya dia sedang merencanakan sesuatu.

Terpopuler

Comments

enur 🍀⚘

enur 🍀⚘

gegara uang ny ra'ip Ayana jadi misqueen 🤭
seperti ny Agnes akan merencana kan sesuatu yang membahaya kan Ayana 🤪

2025-05-05

1

jumirah slavina

jumirah slavina

semoga tidak ada yg mau 🤲🤲

jadi kalian menikah dan urus tuh bayi b'2


🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭🤭

2025-05-05

1

Susma Wati

Susma Wati

wah ternyata satu keluarga gak da yang bener, para laki-laki ya Daniel dan Thomas suka selingkuh, yang perempuan nya jahat, gila harta , mungkin ya itu ibu baby istri mudanya si Daniel, dan amnesia adalah istri tua yang gak mau harta na di bagi ke anak orang lain

2025-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kabur
2 Bab 2. Keputusan Yang Tepat
3 Bab 3. Menemukan Bayi
4 Bab 4. Dituduh
5 Bab 5. Biar Sama-sama Enak
6 Bab 6. Mengurus Bayi Bersama
7 Bab 7. Ke Panti Asuhan
8 Bab 8. Mommy Dan Daddy?
9 Bab 9. Terpaku
10 Bab 10. Bersyukur
11 Bab 11. Saling Perhatian
12 Bab 12. Menjual HP
13 Bab 13. Diusir
14 Bab 14. Berselisih Paham
15 Bab 15. Saling Meruntuhkan Ego
16 Bab 16. Merasa Ragu
17 Bab 17. Pulang
18 Bab 18. Kecewa Lagi
19 Bab 19. Tan Florist
20 Bab 20. Amnesia?
21 Bab 21. Keberadaan Deana
22 Bab 22. Penjelasan Ayanna
23 Bab 23. Perubahan Sikap Refal
24 Bab 24. Agnes ke Rumah Sakit
25 Bab 25. Drama dan Akting Agnes
26 Bab 26. Kemarahan Kakek Aidan
27 Bab 27. Rahasia Refal
28 Bab 28. Sebuah Foto
29 Bab 29. Kerjasama
30 Bab 30. Jujur Pada Dallie
31 Bab 31. Sepakat Tinggal di Rumah
32 Bab 32. Pergi ke Kota
33 Bab 33. Pengen Kaya Selamanya
34 Bab 34. Menjemput Refal
35 Bab 35. Mencemaskan Dallie
36 Bab 36. Berpapasan
37 Bab 37. Menemui Pengkhianat
38 Bab 38. Kedatangan Ranaima
39 Bab 39. Kepingan Masa Lalu
40 Bab 40. Ayo Kita Pergi!
41 Bab 41. Medika Centra
42 Bab 42. Tidak Sadar Diri
43 Bab 43. Jalan-jalan ke Mall
44 Bab 44. Merasa Keren
45 Bab 45. Lenyapkan atau Sembunyikan
46 Bab 46. Pembahasan Serius
47 Bab 47. Bertemu Ibu Kandung
48 Bab 48. Dua Pilihan
49 49. Lambaian Tangan
50 Bab 50. Seperti Abu-abu
51 Bab 51. Keputusan Daniel
52 Bab 52. Dilema
53 Bab 53. Belum Menyelesaikan Persaingan
54 Bab 54. Tenanglah ...
55 Bab 55. Aku Sudah Memaafkanmu
56 Bab 56. Suara Jantung Siapa?
57 Bab 57. Ada Apa, Tuan?
58 Bab 58. Pesan Ayanna
59 Bab 59. Menurunkan Ego
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1. Kabur
2
Bab 2. Keputusan Yang Tepat
3
Bab 3. Menemukan Bayi
4
Bab 4. Dituduh
5
Bab 5. Biar Sama-sama Enak
6
Bab 6. Mengurus Bayi Bersama
7
Bab 7. Ke Panti Asuhan
8
Bab 8. Mommy Dan Daddy?
9
Bab 9. Terpaku
10
Bab 10. Bersyukur
11
Bab 11. Saling Perhatian
12
Bab 12. Menjual HP
13
Bab 13. Diusir
14
Bab 14. Berselisih Paham
15
Bab 15. Saling Meruntuhkan Ego
16
Bab 16. Merasa Ragu
17
Bab 17. Pulang
18
Bab 18. Kecewa Lagi
19
Bab 19. Tan Florist
20
Bab 20. Amnesia?
21
Bab 21. Keberadaan Deana
22
Bab 22. Penjelasan Ayanna
23
Bab 23. Perubahan Sikap Refal
24
Bab 24. Agnes ke Rumah Sakit
25
Bab 25. Drama dan Akting Agnes
26
Bab 26. Kemarahan Kakek Aidan
27
Bab 27. Rahasia Refal
28
Bab 28. Sebuah Foto
29
Bab 29. Kerjasama
30
Bab 30. Jujur Pada Dallie
31
Bab 31. Sepakat Tinggal di Rumah
32
Bab 32. Pergi ke Kota
33
Bab 33. Pengen Kaya Selamanya
34
Bab 34. Menjemput Refal
35
Bab 35. Mencemaskan Dallie
36
Bab 36. Berpapasan
37
Bab 37. Menemui Pengkhianat
38
Bab 38. Kedatangan Ranaima
39
Bab 39. Kepingan Masa Lalu
40
Bab 40. Ayo Kita Pergi!
41
Bab 41. Medika Centra
42
Bab 42. Tidak Sadar Diri
43
Bab 43. Jalan-jalan ke Mall
44
Bab 44. Merasa Keren
45
Bab 45. Lenyapkan atau Sembunyikan
46
Bab 46. Pembahasan Serius
47
Bab 47. Bertemu Ibu Kandung
48
Bab 48. Dua Pilihan
49
49. Lambaian Tangan
50
Bab 50. Seperti Abu-abu
51
Bab 51. Keputusan Daniel
52
Bab 52. Dilema
53
Bab 53. Belum Menyelesaikan Persaingan
54
Bab 54. Tenanglah ...
55
Bab 55. Aku Sudah Memaafkanmu
56
Bab 56. Suara Jantung Siapa?
57
Bab 57. Ada Apa, Tuan?
58
Bab 58. Pesan Ayanna
59
Bab 59. Menurunkan Ego

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!