Need Each Other

"Jaga April!"

"Sa-saya titip dia--"

Ingat Alex setiap saat ucapan dari wajah pucat seorang ibu di penghujung helaan nafasnya sebelum kepergian untuk selamanya saat itu.

April seorang gadis yang bahkan tidak di kenalnya sama sekali, bagaimana bisa seorang ibu menitip kan kepada dia dan juga Mike sahabat nya.

Alex enggan mengambil pusing, ini bahkan sudah sebulan saat kejadian yang tidak pernah ia fikir akan terjadi di hadapannya itu.

...***...

"Ibu Anda harus di rujuk ke rumah sakit Mbak!" seru seorang perawat di puskesmas

"Iya, Dokter iya! Panik April tampak berlari mengurusi adminitrasi perpindahan dan rujukan orang tua nya.

Alex dan Mike yang menghantarkannya puskesmas pun bingung harus bagaimana, menjadi sangat iba melihat kondisi wanita tua yang terbaring lemah semakin terlihat parah, sudah beberapa jam tidak kunjung di tangani mengingat memerlukan banyak proses persetujuan dan beberapa hal lain karena April menggunakan sebuah kartu kesehatan keluarga kurang mampu untuk pengobatan ibu nya.

"Sudah! Sudah tinggalkan surat-surat ini, kita bawa Ibu mu ke rumah sakit besar sekarang!" Paksa Alex tidak tahan melihat keadan yang semakin memburuk, Mike juga mengiyakan berdiri menarik lengan April yang terus mengisi bermacam-macan formulir menyangkut rujukan ibu nya itu.

April mengibas lengan nya yang di pegang Alex. "Tidak terimakasih! Saya bisa sendiri, Ini sudah juga selesai!" tolaknya tidak ingin berhutang budi dan menyusahakan orang.

"Tinggalkan semua ini! tidak bisa kah kau melihat, sedikit pun mereka tidak melayani mu dengan baik!" kesal Alex yang melihat jelas sedari tadi April seperti di perlakukan dengan kasar sana.

"Sudah lah saya tidak perduli, Om pulang lah, saya sudah biasa melakukan ini semua sendiri!" ucapnya tidak menatap, April kembali berlari ke tempat yang menunggu formulirnya di hantarkan.

Mike mendengus memukul pundak Alex

"Dia gadis yang kuat!"

"Sombong, Angkuh dan keras kepala!" timpal Alex kesal menggelengkan kepalanya menyimpul cibiran ke arah April berada.

Hingga ambulance membawa Bunda April di pindahkan ke rumah sakit rujukan yang di tunjuk kartu kesehatan khusus orang tidak mampu itu, April berada di dalam Ambulan bersama ibunya, terus menggengami tangan sesekali, mencium memeluki tubuh ringkih yang kehilangan daya itu.

Alex dan Mike terus mengikuti ambulan berada tepat di belakangnya, merasa Iba setelah tau dari seorang perawat tadi April memang sudah biasa melakukannya sendiri di sana.

Ini bukan kali pertamanya ibu gadis itu drop, sangat menyedihkan Ibu April mengidap kanker paru-paru, April lah yang mengurusinya sendiri , karena hanya sang ibu lah satu-satunya lah keluarga yang dia punya

April berlari mengikuti orang-orang yang membawa bunda masuk ke dalam rumah sakit rujukan itu, Alex dan Mike walau tidak di sukai April kehadirannya tetap saja terus mengikuti nya.

April tidak memperdulikan lagi kedua orang itu, Fokusnya hanya tertuju kepada sang bunda saja, Namun, tuhan berkehendak lain belum sempat mendapatkan pertolongan, Nafas Ibunda April nyaris terhenti.

"Pelan-pelan bun, ayo bun denger aba-aba April, tarik nafas hembusss kan, lagi bun ayo lagi..." panik Aprill terus memperagakan nya.

"Bund, ayo bun jangan berhenti bun, Bunda kuat bun, bunda hebat..."

"Bun..Bunda!"

April nyaris panik bibir Bunda sudah terbuka seakan membutuh kan oksigen untuk di hirupnya banyak-banyak.

"Suster, tolong Bunda saya sus!" perawat pun panik melihat kondisi nya segera berhambur memasangkan alat pernafsan kepada bunda.

Alex dan Mike entah bagaimana masuk mendengar kehebohan perawat yang berlari-lari mengatakan kondisi pasien memburuk.

Dan akhirnya Bunda menatap April, melihat Mike dan Alex bergantian dengan netra memicing berusaha terbuka tanpa menggerakan kepalanya. "April jaga diri...

menoleh ke Alex dan Mike di hadapannya,

"Jagain April, Sa-saya titip di--"

Seketika suara yang sangat berat itu berhenti tercekat dengan bibir yang tiba-tiba mengatup beriringan dengan turunnya kelopak mata yang menutupi netra nya.

"BUNDAAAA!!!!!!!!!!!"

"BUNDA!!!!!!" Suara April pecah dengan kedua tangan terus mencengkram memegangi tangan sang bunda.

"Bunda, April nggak mau sendiri"

"Bundaaa!!!!!!!!!"

"Bunda, bawa April sama bunda! Bunda..." hiks hiks.. kakinya melemah bersimpuh di bawah pembaringan Bundanya, terus menciumi tangan bundanya.

"Bundaa...April harus gimana tanpa bunda!"

hiks hiks...

...☘️☘️...

Alex menyandar pada dinding playground di sebuah tempat bermain anak, melesatkan sebotol air mineral, mengusap lengan nya yang berpeluh bergantian ke wajah nya yang juga basah.

Alex kelelahan setelah menepati janji membawa Angel ke taman bermain favorite nya di sebuah Mall Ibu kota.

Seperti seorang Ayah yang siaga, Alex mengikuti kemana pun Angel pergi, mengawasinya, menggendong sesekali mengejar nya.

Bergantian dengan Tania yang masuk ke dalam kemudian, mata Alex terus memandang ke dua orang itu di dalam berlompat-lompat di trampolin yang masih terlihat jelas di sebalik penutup kaca dekat dengan jangkauan nya.

"Dad!!...masuk sini cepat masuk!" teriak Angel dari dalam melayangakan tangan mungil nya memanggil Alex untuk datang.

"Dad istirahat dulu sayang," halau Tania membuat Angel untuk mengerti.

Tania pun melambai melemparkan senyuman kepada Alex, "Its Oke..." mengisyaratkan beristirahatlah dulu.

Di dalam Mall yang sama, masih menyandar pada dinding permainan di Playground Alex melihat sosok Aprillia gadis yang sejak pemakaman ibunya tidak pernah lagi di lihat nya, berjalan beriringan bersama seorang pria tua yang tampak memeganginya.

Alex menegakkan kepalanya sedikit berdiri namun tidak ingin Aprillia melihat keberadaannya, Alex ingin mastikan dengan jelas apa benar itu Aprillia si gadis angkuh dan keras kepala itu.

"Apa yang di lakulan dia bersama pria tua itu?, apa jangan-jangan, Astaga!" Usap kasar Alex wajah nya, sedikit menyugar rambut nya dengan mata terus memperhatikan langkah dan pergerakan Aprilia yang semakin lama pun menghilang dari penglihatanan.

Alex bangkit melepas kaus kaki khusus playground segera memakai cepat sneakers dan berlari kecil mencari mencari arah perginya Aprillia.

Alex pun kini melihatnya , Aprillia sudah di luar pintu masuk tampak terus berbincang dengan akrabnya.

Alex masih mengendap-endap berjalan lebih dekat bersembunyi di sebalik mannequin sebuah butik di tangkap oleh mata nya Aprillia tampak sudah melambaikan tangan kepada si pria yang akhir nya berlalu pergi.

Aprill berbalik segera beranjak masuk kembali ke dalam Mall, Alex pun semakin masuk ke ambang pintu butik membalik tubuh agar tidak terlihat kehadiran nya, Sial nya tidak sesuai rencana nya, Mannequin terhempas jatuh tersenggol oleh lengan kanan nya.

Gedebruakkkkkkk....

Puluhan mata segera mengarah pada nya tak terkecuali Aprill, gadis berok mini itu seketika terperanjat melihat yang di lihatnya, seketika menatap penuh selidik lelaki yang saat itu pernah di rumah sakit.

Apa yang di lakukan dia...

Tatapan April membuat Alex salah tingkah seketika April pun menyadari ternyata pria itu mengikutinya."Om..." tatap April tidak suka akan kehadiran Alex di hadapannya.

Alex berlagak acuh melupakan kebodohannya barusan."Kenapa kau di sini?"

April memuta bola matanya jengah, "Loh, apa urusan anda!" Ketusnya, April pun acuh kembali berjalan, menyimpul cibiran mengejek.

Alex menarik lengan April segera.

"Bukan itu yang ingin ku katakan!".

"Saya tidak perduli apapun maksud dan tujuan anda , Apapun itu tolong jangan ikuti saya!" kesal April menghempaskan tangan nya.

"Aku harus perduli, Ibu mu menitipkan mu kepadaku!" cacar Alex menegaskan pandangannya.

April menyeringai,"Anda lucu sekali, itu hanya ucapan biasa, harus nya anda lupakan saja, bagaimana bisa anda melakukan itu, helloo... kita tidak saling kenal, terlebih lagi bunda saya!"

"Itu pesan terakhir Ibu mu, itu sebuah permohonan, harusnya kau mengerti itu!" tukas Alex.

"Apa yang anda fikirkan, memangnya apa yang telah saya perbuat hingga anda harus menjaga saya!"

"Siapa pria itu?" tanya Alex menajam meninggikan suaranya.

Alih-alih menjawab Aprill malah mentertawakan nya."Kau melihat nya?" hahahha.

"Katakan siapa pria itu!"

"Bukan urusan mu tapi jika anda ingin tau dia adalah salah satu sumber keuangan ku! sudah cukup! saya harus pergi!" April pun berlalu pergi melangakah dengan santainya.

"Shittt....berhenti kata ku!" Alex memekik kesal mendapatkan jawaban yang sama dengan yang dia fikirkan.

Aprill berhenti, menoleg kemudian.

"Anda mau apa, sebenarnya?"

"Katakan ucapan mu tadi tidak benar, katakan!" tarik Alex tangan April kasar menatap tajam pada manik nya.

"Saya mengatakan yang sebenarnya untuk apa saya harus berbohong! dia membutuh kan saya , saya juga membutuhkan uangnya, so why?" April masih dengan seringaian nya.

Alex mendengmus kesal, rahangnya menegak ia menggeleng tidak percaya, bocah sekecil Aprlill melakukan nya. "Astaga kau--" ia mengusap wajahnya kasar.

"Apa lagi! sudah lepaskan saya om!" tarik nya tangan Alex yang menggengami nya.

"Ikuti aku--"

.

.

.

To be continue ❤

.

Terpopuler

Comments

Hana Moe

Hana Moe

d crita ini alex sudah sembuh atau sebelum sakit ya???

2022-04-26

0

Juliezaskia

Juliezaskia

aku kasih vote thor

2022-03-11

0

Arnissaicha

Arnissaicha

wah" om alex marah" nggak jelas,
salah paham ini pastinya om alex dgn ucapan aprillia...

2022-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awalan
3 Visual Cast
4 Need Each Other
5 Where're you, Bocah!
6 Kau yang terbaik,Om!
7 Beach
8 Toxic relationship
9 Gadis patah hati
10 Lost
11 Tidak cukup kuat
12 Di luar kendali
13 Sepenggal kerinduan
14 A for Alex ??
15 Rindu
16 Tidak semesti nya
17 Mulai menyelidiki
18 Tidak cukup kejelasan
19 Kedatangan Angel
20 Angel Birthday
21 Angel Birthday [II]
22 Stay
23 With you
24 Tinggal lebih lama
25 Dia
26 Kesempatan
27 Kilas balik
28 Jangan Norak
29 Menanti Bom waktu
30 Tidak percaya itu
31 Gadis lain
32 Memilih
33 Honey kau?
34 Izinkan aku
35 Tepat di depan mata
36 Pergi!
37 Meminta
38 Setelah memutuskan
39 Menemui Mike
40 Tidak bersama ku
41 Menyusahkan
42 Bersiap
43 Will you?
44 Perusak suasana
45 Double A day
46 Setelah Double A Day
47 Marah
48 Ada apa lagi?
49 PENGUMUMAN [julian&Dilvi]
50 Keinginan Rocky
51 Tidak pantas
52 Panik
53 #Bab 53
54 #Bab 54
55 #Bab 55
56 #Bab 56
57 #Bab 57 Beside me always
58 #Bab 58
59 #Bab 59
60 #Bab 60
61 #Bab 61
62 #Bab 62
63 #Bab 63
64 #Bab 64
65 #Bab 65
66 #Bab 66
67 #Bab 67
68 #Bab 68
69 #Bab 69
70 #Bab 70
71 #Bab 71
72 #Bab 72
73 #Bab 73
74 #Bab 74
75 #Bab 75
76 #Bab 76
77 #Bab 77
78 #Bab 78
79 #Bab 79
80 #Bab 80
81 EPILOG
82 Author info
83 BMA2 Bab 1: Khawatir
84 BMA2 Bab 2: Amarah
85 BMA2 Bab 3: Berlanjut
86 BMA2 Bab 4 : Lelah
87 BMA2 Bab : 5 Rumah sakit
88 BMA2 Bab : 6 Tangisan
89 BMA2 Bab : 7 Panik
90 BMA4 Bab : 8 Belum waktunya
91 BMA2 Bab : 9 Banyak iklannya
92 BMA2 Bab : 10 Menjadi biasa
93 BMA2 Bab : 11 Kenapa?
94 BMA2 bab : 12 Gusar
95 BMA2 Bab : 13 Mungkin
96 BMA2 Bab : 14 Happiness Agnoward Fam
97 TAMAT [I]
98 TAMAT [II]
99 ONLY PROMO
100 Mike
101 KARYA BARU
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Prolog
2
Awalan
3
Visual Cast
4
Need Each Other
5
Where're you, Bocah!
6
Kau yang terbaik,Om!
7
Beach
8
Toxic relationship
9
Gadis patah hati
10
Lost
11
Tidak cukup kuat
12
Di luar kendali
13
Sepenggal kerinduan
14
A for Alex ??
15
Rindu
16
Tidak semesti nya
17
Mulai menyelidiki
18
Tidak cukup kejelasan
19
Kedatangan Angel
20
Angel Birthday
21
Angel Birthday [II]
22
Stay
23
With you
24
Tinggal lebih lama
25
Dia
26
Kesempatan
27
Kilas balik
28
Jangan Norak
29
Menanti Bom waktu
30
Tidak percaya itu
31
Gadis lain
32
Memilih
33
Honey kau?
34
Izinkan aku
35
Tepat di depan mata
36
Pergi!
37
Meminta
38
Setelah memutuskan
39
Menemui Mike
40
Tidak bersama ku
41
Menyusahkan
42
Bersiap
43
Will you?
44
Perusak suasana
45
Double A day
46
Setelah Double A Day
47
Marah
48
Ada apa lagi?
49
PENGUMUMAN [julian&Dilvi]
50
Keinginan Rocky
51
Tidak pantas
52
Panik
53
#Bab 53
54
#Bab 54
55
#Bab 55
56
#Bab 56
57
#Bab 57 Beside me always
58
#Bab 58
59
#Bab 59
60
#Bab 60
61
#Bab 61
62
#Bab 62
63
#Bab 63
64
#Bab 64
65
#Bab 65
66
#Bab 66
67
#Bab 67
68
#Bab 68
69
#Bab 69
70
#Bab 70
71
#Bab 71
72
#Bab 72
73
#Bab 73
74
#Bab 74
75
#Bab 75
76
#Bab 76
77
#Bab 77
78
#Bab 78
79
#Bab 79
80
#Bab 80
81
EPILOG
82
Author info
83
BMA2 Bab 1: Khawatir
84
BMA2 Bab 2: Amarah
85
BMA2 Bab 3: Berlanjut
86
BMA2 Bab 4 : Lelah
87
BMA2 Bab : 5 Rumah sakit
88
BMA2 Bab : 6 Tangisan
89
BMA2 Bab : 7 Panik
90
BMA4 Bab : 8 Belum waktunya
91
BMA2 Bab : 9 Banyak iklannya
92
BMA2 Bab : 10 Menjadi biasa
93
BMA2 Bab : 11 Kenapa?
94
BMA2 bab : 12 Gusar
95
BMA2 Bab : 13 Mungkin
96
BMA2 Bab : 14 Happiness Agnoward Fam
97
TAMAT [I]
98
TAMAT [II]
99
ONLY PROMO
100
Mike
101
KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!